Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha esa kami dapat menyusun serta
dapat menyelesaikan ASUHAN KEPERAWATAN tentang DIARE
Kami menyadari, meskipun kami telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam
menyelesaikan makalah ini, tetapi, kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan.Karena itu, mohon kritik serta saran, yang kiranya dapat membangun, sehingga
dapat menyelesaikan makalah yang lebih baik lagi.kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi seluruh pembaca.

Ambon, 5 maret 2020

Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi
B. Etiologi
C. Tanda dan gejala
D. Farmakologi
E. Manifestasi klinis
F. Pemeriksaan penunjang
G. patofisologi
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sacara umum Diare adalah sebuah penyakit disaat tinja atau fese berubah menjadi
lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam. Diare merupakan
penyakit sistem pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari tiga kali
dalam sehari (WHO, 2009).

Diare adalah salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di
negara-negara berkembang (Raini, 2016).Diare masih menjadi suatu problematika dan
masalah bagi kesehatan masyarakat di negara berkembang terutama di Indonesia.Angka
mortalitas, morbiditas dan insidennya cenderung meningkat (Kementerian Kesehatan RI,
2011).

Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya, yaitu diare akut dankronis.Diare adalah
kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau
lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair (Ira, 2002).Mencuci tangan
dapat menghilangkan sebagian besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai
penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas
seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan menggunakan
sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan
benar (Umar,2009).

Diare disebabkan beberapa faktor, antara lain Karena kesehatan lingkungan yang belum
memadai, keadaan gizi yang belum memuaskan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku
masyarakat yang secara langsung atau 2 tidak langsung mempengaruhi terjadinya diare.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena makanan yang tidak sehat atau makanan yang
diproses dengan cara yang tidak bersih sehingga terkontaminasi bakteri penyebab diare
seperti Salmonella, Shigella dan Campylobacter jejuni (Purwaningdyah, 2015).
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Diare adalah buang air besar ( defekasi ) dengan tinja berbentuk cair atau setenga cair
( setengah padat ), kandungan air tinja lebih banyak daripada biasanya lebih dari 200
gram atau 200ml/24jam. Definisi lain memakai frekuensi, yaitu buang air besar encer
lebih dari 3 kali/hari. Buang air tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah.

B. ETIOLOGI
1. Diare akut
Virus : rotavirus, adenovirus, norkwalk virus.
Parasite. Protozoa, giardia lambdia, entamoeba hystolitica, trikomonas hominis,
isospora sp, cacing ( A lumbricoides, A. duodenale, N. americanus, T. trichiura, O
vermicularis, S. strecolaris, T. saginata, T. sollium ).
Bakteri : yang memproduksi eterotoksin ( S aureus, C perfingers, E coli, V
cholera, C difficile ) dan menimbulkan inflamasi mukosa usus ( shingella,
salmonella spp, Yersinia )

2. Diare kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori pathogenesis
terjadinya
 Diare osmotic
 Diare sekretorik
 Diare karena gangguan motilitas
 Diare inflamatorik
 Malabsorbsi
 Infeksi kronik
C. TANDA DAN GEJALA
Berikut tanda dan gejala penyakit diare yang dialami sebagai berikut :
 Feses lembek dan cair
Bentuk feses yang terlihat lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau
bahkan cair ( dengan atau tanpa ampas ) adalah gejala diare yang paling khas.
Feses yang lembek dan encer seperti air disebabkan oleh proses pencernaan
makanan yang tidak berjalan lancar.
Mencret juga dapat disebabkan oleh infeksi pada pencernaan yang mengganggu
kerja usus. Infeksi mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses
lebih lembek atau bahkan cair.
 Sakit perut atau mulas
Sakit perut menandakan adanya peradangan pada organ cerna akibat infeksi.Sakit
perut saat diare nisa disertai rasa perih dan panas.Infeksi dan peradangan yang
diakibatkannya memicu otot usus untuk mendorong feses sampai keanus untuk
dikeluarkan. Selama proses tersebut, jaringan disekitar usus meregang sehinggah
merasa mulas.
 Demam
Demam dapat menjadi tanda dan gejala dari diare yang disebabkan oleh penyakit
infeksi.Demam itu sendiri adalah respon alami tubuh untuk melawan peradangan
akibat serangan penyakit. Disisi lain demam juga dapat menjadi tanda sedang
mengalami dehidrasi saat diare. Diare menyebabkan seseorang membuang banyak
cairan tubuh dan elektrolit dalam sekali waktu jika tidak bisa menggantikan cairan
yang hilang, semakin besar peluang seseorang mengalami dehidrasi.Demam pun
dapat memperparah dehidrasi.Semakin tinggi demam maka semakin parah
dehidrasi yang mungkin dialami.
 Perut kembung
Perut kembung adalah tanda kahs dari diare yang dipicu oleh intoleransi laktosa.
Laktosa dalah gula yang sering terdapat pada produk susu yang olahananya.
Kembung terjadi akibat gas yang berkumpul diusus besar. Gas terbentuk dari
proses pembentukan ( fermentasi ) sisa karbohidrat, serat, atau protein yang tidak
dapat dicerna oleh usus kecil. Kembung karna gas dapat membuat perut dapt
terasa penuh, kencang, dan begah.
 Mual atau muntah
Mual dan muntah pada umumnya adalah wujud dari infeksi yang terjadi dalam
organ cerna. Bakteri seperti staphycoccus aureus dan bacillus cereus dapat
melepaskan racun selama menginfeksi organ cerna.Racun tersebut kemudian
memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang
membuat perut terasa tidak nyaman.
 Haus terus menerus
Saat tubuh kekurangan cairan tubuh akan memunculkan rasa haus demi
mendorong seseorang untuk minum.
 Hilang napsu makan
Gejala yang dapat menandakan sesorang mengalami diare adalah menurunnya
napsu makan.Meski gejala diare ini menyyerang penting untuk seseorang tetap
makan selama masih sakit agar dapt bisa bertenaga.Mencukupi asuhan makan
juga dapat membantu meringankan gejala diare yang dialami.

D. FARMAKOLOGI

 Terapi kausal misalnya penyebabnya adalah bakteri maka diberi obat antibiotik.
 Terapi simptomatis
 Zat – zat penekan peristaltik misalnya : atropin, belladonnae ekstrak,difenoksilat,
loperamid.
 Adstringensia ( menciutkan selaput lendir usus ), misalnya : garam – garam
bismuth dan alluminium tanin.
 Adsorbensia ( menyerap zat – zat beracun ), misalnya : carbo adsorben ( norit ),
zat – zat lendir yang menutupi selaput lendir usus dan luka – lukanya dengan
suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tinja
 Makroskopis dan mikroskopis
 Ph dan kadar gula dalam tinja
 Biarkan dan resistensi feses ( colok dubur )
2. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam
basa ( pernapasan kusmaul )
3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
4. Pemeriksan elektrolit terutama kadar Na, K, kalsium dan posfat.

F. MANIFESTASI KLINIS
1. Diare akut
 Akan kehilangan dalam waktu 72 jam dari onset
 Onset yang takterduga dari buang airbesar encer, gas-gas dalam perut, rasa
tidak enak, nyeri perut
 Nyeri pada kuadran kana bawah disertai kran dan bunyi pada perut
 Demam
2. Diare kronik
 Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
 Penurunan BB dan napsu makan
 Demam indikasi terjadi infeksi
 Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah

BENTUK KLINIS DIARE

Diagnose Didasarkan pada keadaan


Diare cair akut  Diare lebih dari 3 kali sehari
berlangsung kurang dari 14 hari
 Tidak mengandung darah
Kolera  Diare cair cucian beraas yang sering
ada banyak dan cepat menimbulkan
dehidrasi berta atau
 Diare dengan dehidrasi berat selama
tterjadi KLB kolera atau
 Diare dengan hasil kultur tinja positif
untuk V. cholera 01 atau 0139
Disentri  Diare berdarah ( terlihat atau
dilaporkan )
Diare persisten  Diare berlangsung selama 14 hari atau
lebih
Diare dengan gizi buruk  Diare apapun yang disertai gizi buruk
Diare terkait antibiotika  Mendapat pengobatan anntibiotik oral
spectrum luas
Invaginasi  Dominana darah dan lender dalam tinja
 Masa intra abdominal ( abdominal mass
)
 Tangisan keras dan kepucatan pada
bayi

G. PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya Gastroenteritis/yang sering kita sebut dengan diare dapat disebabkan
oleh berbagaikemungkinan faktor diantaranya:

1. Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime (kuman)yang masuk
ke dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak
sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerahpermukaan usus. Selanjutnya terjadi
perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam
absorbsi cairan danelektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan
menyebabkansystem transport aktif dalam usus halus, sel di dalam mukosa
intestinalmengalami iritasi dan meningkatnya cairan dan elekrtolit.Mikroorganisme
yang masuk akan merusak sel mukosa intestinalsehingga menurunkan area
permukaan intestinal, perubahan kapasitasintestinal dan terjadi gangguan absorbsi
cairan dan elektrolit.
2. Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsiyang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadipergeseran air dan
eletrolit ke ronga usus yang dapat meningkatkan isirongga usus sehingga terjadilah
Gastroenteritis.
3. Faktor makanan ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampudiserap dengan
baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltic usus yangmengakibatkan penurunan
kesempatan untuk menyerap makanan yangkemudian menyebabkan Gastroenteritis.
4. Faktor psikologi dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristalticusus yang
akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yangdapat mnyebabkan
Gastroenteritis.

PATHWAY
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS:

An. D umur 2 tahun, masuk RS akibat BAB lebih dari lima kali, di sertai muntah
dua kali yang dialami sejak 1 jam yang lalu dan juga disertai panas tinggi. Di rumah ibu
sudah memberi obat BAB namun tidak berhenti, akhirnya membawa anaknya masuk RS.

Saat pengkajian ibu mengatakan anaknya masih BAB namun frekuensinya mulai
menurun. BAB masih encer dan tidak berampas, turgor kulit tidak normal, mata cekung
dan mulut nampak kering. Hasil pemeriksaan RR: 32 x/menit, HR:120x/menit, TD:100/80
mmHg, Suhu:38,0C, auskultasi peristaltic usus meningkat. Anak nampak rewel dan sering
menangis. Ibu mengatakan sangat mencemaskan keadaan anaknya.Ekspresi wajah tegang,
ibu sering bertanya tentang kondisi anaknya.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : An. D
Tempat/Tanggal Lahir : Ambon, 4 Januari 2018
Umur : 2 Tahun
Alamat : Talake
Suku : MALUKU
Agama : Kristen
Pendidikan                        : Belum sekolah

2. Identitas orang tua/wali


1. Ayah

Nama ayah : Tn. N


Umur : 29
Alamat : Talake
Suku : Maluku
Pendidikan : Strata1
Pekerjaan : PNS
Agama : Kristen

2. Ibu
Nama ibu : Ny. F
Umur : 28
Alamat : Talake
Suku : Maluku
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Krsiten

3. Data medic
Tanggal berobat : 18 februari 2020
Tanggal pengkajian : 18 februari 2020
No induk : 2193
Diagnose medic : diare

4. Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya BAB lebih dari lima kali

5. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


a.       Prenatal                
Ibu pasien mengatakan tidak ada masalah selama kehamilan An.D, ibu klien
memeriksakan kandungannya ke bidan setempat dan dokter kandungan.
b.      Natal                     
Ibu pasien mengatakan kelahiran An. D secara normal dan dibantu oleh bidan
setempat dengan BB An. D adalah 2.8 Kg dan An. D tidak mengalami masalah.

6. Riwayat Masa Lalu


a.      Penyakit waktu kecil        
ibu pasien mengatakan sewaktu kecil An. D sering mengalami demam, batuk dan
pilek.
b.      Pernah dirawat dirumah sakit      
ibu pasien mengatakan bahwa An. D sebelumnya tidak pernah di rawat di Rumah
Sakit, apabila sakit hanya diberikan obat yang diperoleh dari bidan setempat.
c.       Obat-obat yang digunakan           
ibu pasien selalu menyediakan obat paracetamol di rumahnya.
d.      Tindakan (operasi)            
ibu pasien mengatakan bahwa An. D tidak pernah melakukan oprasi
e.       Alergi                               
ibu pasien mengatakan bahwa An. D tidak ada riwayat alergi baik makanan/pun
minuman.
f.       Kecelakaan
ibu pasien mengatakan An. D tidak pernah dan jangan sampai terjadi kecelakaan.
g.      Imunisasi
ibu pasien mengatakan bahwa imunisasi An. D sudah lengkap karena sangat
penting bagi anak.

7. Kebutuhan Dasar
A. Makanan
1)      Makanan yang disukai/ tidak disukai
ibu pasien mengatakan bahwa sebelum sakit, makanan yang disukai An. D
adalah telur, buah apel, dan jajanan.Selama sakit, An. D masih menyukai telur
dan buah apel, sedangkan ikan, pisang, pepaya An. D kurang suka.
2)      Selera
ibu pasien mengatakan bahwa An. D selera makan hanya dengan telur, dan
kecap saja sudah cukup.
3)  Alat makan yang dipakai
ibu pasien mengatakan bahwab An.D Biasanya menggunkan alat makan
Piring, sendok, dan cangkir.
4) Pola makan/jam
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelum sakit makan 3x/hari dan
dihabiskan.Selama sakit makan 3x/hari itupun tidak dihabiskan.

B. Pola tidur
1) Kebiasaan sebelum (perlu mainan, dibacakan cerita, benda yang dibawa tidur)
Ibu klien mengatakan bahwa An. D kebiasaan sebelum tidur tidak ada,
terkadang ibu klien harus mengelus-elus punggung An. D karena sakit.

2) Tidur siang
Ibu klien mengatakan bahwa An. D jarang sekali tidur siang karena lebih
banyak dihabiskan untuk bermain.

C. Mandi
Ibu klien mengatakan bahwa An.D mandi 2 x /sehari, pagi sebelum pergi
kesekolah, dan sore hari, sedangkan selama sakit An. D belum pernah
mandi.
D. Aktivitas bermain
Ibu klien mengatakan bahwa An. D setelah pulang dari sekolah langsung
bermain bersama teman-teman di sekitar rumah.Selama sakit hanya
berbaring di tempat tidur.
F) Eliminasi
Ibu klien mengatakan bahwa An. D sebelum sakit BAB sebanyak 1 x/hari,
dan BAK tidak tentu, sedangkan selama ± 1 minggu sampai sekarang (29
April 2013) belum ada BAB, dan BAK ± 4 x/hari selama di rawat.

B. Keadaan Kesehatan Saat Ini


An. D terbaring lemah di tempat tidur, aktivitas dibantu dan klien terpasang infus
di kaki kanan.

B. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah, tingkat kesadaran : dellirium
b.TB/BB : 118 cm/27 Kg
c. Lingkar kepala : 49 cm

d. Kepala : rambut hitam, kulit kepala bersih, tekstur lembut.


e. Mata :Ketajaman penglihatan baik, sklera putih, konjungtiva
merah muda
f. system pencernaan : mukosa mulut kering, distensti abdomen, peristaltic
meningkat > 35x/menit, nafsu makan menurun, mual
muntah.
g. system pernafasan : pernapasan cepat 32x/menit karena kontraksi otot
pernapasan
h. system kardivaskuler : nadi cepat 120 x/menit dan lemah, tensi
i. system integument : turgor menurun > 2 detik, suhu meningkat 38 0c.
j. system perkemihan :urin produksi oliguria sampai anuria ( 200-400)
ml/24jam), frekuensi berkurang sebelum sakit

C. Pemeriksaan penunjang
3. Pemeriksaan tinja
 Makroskopis dan mikroskopis
 Ph dan kadar gula dalam tinja
 Biarkan dan resistensi feses ( colok dubur )
4. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa
( pernapasan kusmaul )
5. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal.
6. Pemeriksan elektrolit terutama kadar Na, K, kalsium dan posfat.

D. patofisiologi
Proses terjadinya Gastroenteritis/yang sering kita sebut dengan diare dapat disebabkan
oleh berbagai kemungkinan faktor diantaranya:
1.Faktor infeksi, proses ini dapat diawali adanya mikroorganime (kuman) yang masuk ke
dalam saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel
mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. Selanjutnya terjadi
perubahan kapasitas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus dalam
absorbsi cairan danelektrolit. Atau juga dikatakan adanya toksin bakteri akan
menyebabkansystem transport aktif dalam usus halus, sel di dalam mukosa
intestinalmengalami iritasi dan meningkatnya cairan dan elekrtolit.Mikroorganisme yang
masuk akan merusak sel mukosa intestinalsehingga menurunkan area permukaan
intestinal, perubahan kapasitasintestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan
elektrolit.
2.Faktor malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang
mengakibatkan tekanan osmotic meningkat sehingga terjadipergeseran air dan eletrolit ke
ronga usus yang dapat meningkatkan isirongga usus sehingga terjadilah Gastroenteritis.
3. Faktor makanan ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampudiserap dengan
baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltic usus yangmengakibatkan penurunan
kesempatan untuk menyerap makanan yangkemudian menyebabkan Gastroenteritis.
4.Faktor psikologi dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristalticusus yang
akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yangdapat mnyebabkan
Gastroenteritis.

E. Obat-obatan
1)      Kloramfenikol.
Dosis yang diberikan adalah 4 x 500 mg perhari, dapat diberikan secara oral atau
intravena, sampai 7 hari bebas panas
2)      Tiamfenikol.
Dosis yang diberikan 4 x 500 mg per hari.
3)      Kortimoksazol.
Dosis 2 x 2 tablet (satu tablet mengandung 400 mg sulfametoksazol dan 80 mg
trimetoprim)
4)      Ampisilin dan amoksilin.
Dosis berkisar 50-150 mg/kg BB, selama 2 minggu
5)      Sefalosporin Generasi Ketiga.
Dosis 3-4 gram dalam dekstrosa 100 cc, diberikan selama ½ jam per-infus sekali
sehari, selama 3-5 hari

F. Diagnose keperawatan
1.   Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan dan eliktrolit pada
tubuh.
2. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan dehidrasi
3.  Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan sering defekasi atau BAB.
G. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1 Ds : Diare Kekurangan
 Ibu pasien mengatakan bahwa volume cairan
An. D BAB lebih dari lima kali Frekuensi BAB
di sertai muntah lebih dari 2 kali meningkat
 Ibu klien mengatakan sudah
memberi obat BAB namun Hilangnya cairan dan
tidak berhenti eliktrolit berlebihan
 Ibu mengatakan An. D terlihat
lemas Gangguan
Do : keseimbangan cairan
 Mukosa bibir kering elektrolit
 Turgor kulit kering
 Pasien tampak lemas Dehidrasi
 TTV
Kekurangan volume
  -TD    : 38 0C
cairan
  RR : 32 x/Menit
  HR : 120 x/Menit

2. Ds :
  Ibu pasien mengatakan anaknnya terasa Proses infeksi Peningkatan
panas suhu tubuh
Merangsang
Do : hipotalamus
 Teraba panas
 Suhu : 380C Pengaturan suhu tubuh
  terganggu

Peningkatan suhu tubuh

3 Ds : Anak  Integritas kulit


  Ibu pasien mengatakan bahwa An. D
tampak kering struktur kulit yang
Do : sangat tipis dan
  k/u : lemah transparan
  Kekuatan otot (+4)
  Terbaring di tempat tidur resiko kerusakan
  Terpasang infus integritas kulit 
  Aktivitas dibantu Ny. I
H. INTERVENSI

NO Diagnosa keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


Hasil ( NOC) (NIC)
1. Kekurangan volume cairan Tujuan : - mengukur tanda - Menggantikan
berhubungan dengan Kebutuhan cairan vital An. D ciran dan
kehilangan cairan dan dan eliktrolit dapat TD : 90/60 elektrolit yang
eliktrolit pada tubuh terpenuhi mmhg hilang secara
Kriteria hasil : Suhu : 37, 50c oral
-mempertahankan HR : 128x/menit - Dehidrasi
urine ouput sesuai RR : 28x/menit dapat
dengan usia, BB, BJ - dorong meningkatkan
urine normal HT keluarga untuk laju filtrasi
normal membantu pasien glomerulus
- tanda-tanda vital makan dan membuat
(tekanan darah, minum. keluaran tak
Suhu, dan nadi) - pertahankan adekuat untuk
dalam batas normal catatan intake membersihkan
(TD : 90/60 mmhg, dan ouput yang sisa
S: 36-37,50C, nadi : akurat. metabolism.
80x/menit -monitor status
-konsisten BAB hidrasi - menjamin
lembek, frekuensi 1 (kelembaban hasil optimum
kali perhari membrane dan
mukosa, nadi memperbaiki ter
adekuat, tekanan
darah, ortostatik)
2. Peningkatan suhu tubuh Tujuan : -monitor suhu -suhu ruangan
berhubungan dengan -pasien akan sesering sekitar dapat
dehidrasi kembali ke batasan mungkin meningkatkan
suhu tubuh yang -berikan suhu tubuh,
normal pengobatan namun
kriteria hasil : untuk mengatasi - peningkatan
-suhu tubuh dalam penyebab demam suhu tubuh
rentang normal -selimuti pasien harus di kenali
-kompres pasien dan diobati
pada lipatan dengan tepat
paha, dan aksila untuk
-berikan menghindari
pengobatan komplikasi
untuk mencegah yang serius
terjadinya
mengigil
3. Resiko kerusakan Tujuan : Nic: -untuk mecegah
integritas kulit Setelah dilakukan -jaga kebersihan perluasan iritasi
berhubungan dengan tindakan kulit agar tetap -untuk
sering defekasi atau BAB keperawatan bersih dan kering memudahkan
gangguan integritas -ajurkan pasien bebas gerak
kulit pasien dapat untuk
teratasi menggunakan
Kriteria hasil : pakian yang
-integritas kulit yang longgar
baik bisa
pertahankan
(sensasi, elastisitas,
temperatur, hidrasi,
pigmentasi)
-tidak ada luka/lesi
pada kulit
-perkusi jaringan
baik
-menunjukkan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
- mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan alami

I. IMPLEMENTASI
No Hari/ Jam
Implementasi Respon
Dx Tgl
18/02/ 08: 30 -
1 20

18/02/ 12:30 - mengkaji Ttv An.D -Ttv


2 20 TD : 100/80mmhg

Suhu : 380c

HR : 128x/menit
1. 
         RR : 28x/menit
-Mengajurkan keluarga pasien untuk -minum (+)
memberikan banyak minum untuk An.D
-anak tidak sulit minum

- Mengamati membram mukosa bibir - bibir kering


1.     

3 18/02/ 20:151.     
20  
5.     

1 1
       

2 1.     - mengkaji Ttv An.D  


Ttv
TD : 90/60mmhg

Suhu : 36,50c
1. 
HR : 80x/menit
        
RR : 30x/menit
-Mengajurkan keluarga pasien untuk -Ibu klien memberikan
memberikan banyak minum untuk An.D banyak minum apabila
demam

-menganjurkan ibu untuk melakukan -ibu akan melakukan


kompres hangat apabila demam terulang kompres hangat apabila
kembali demam terulang kembali
- ibu mengatakan terima
kasih atas anjuran yang
diberikan

-berkolaborasi dalam pemberian terapi -paracetamol 3x1 tablet


sesuai indikasi -IVFD RL 30 gtt/i
-cotrimoxazole 2xcth II
4.      -An. D mau meminum
obat yang telah di
berikan

-
3 1.     

4.     

J. EVALUASI
No Tgl/ jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi
1 28/02/20 Kekurangan volume cairan berhubungan
08:30 dengan kehilangan cairan dan eliktrolit
pada tubuh
2 28/02/20 Peningkatan suhu tubuh berhubungan S: ibu pasien
dengan dehidrasi mengatakan badan
anaknya masih
panas, walaupun
sudah di kompres
O : teraba panas di
dahi Suhu: 380C,
RR: 120x/menit,HR:
32x/menit.
-memakai baju tipis
dan menyerap
keringat
A: masalah
peningkatan suhu
tubuh belum teratasi.
P : kaji ttv, ajurkan
banyak minum,
anjurkan untuk
kompres, kolaborasi
dalam pemberian
terapi
3.
1.
2. 29/02/20 Peningkatan suhu tubuh berhubungan s:
dengan dehidrasi -ibu klien
mengatakan bahwa
anaknya sudah tidak
demam lagi
-ibu klien
mengatakan masih
memberikan obat
penurunan panas
karena takut
demamnya terulang
lagi
-ibu klien berterima
kasih atas penjelasan
yang telah di berikan
kepadanya
O:
-ekspresi wajah ibu
klien terlihat senang
- TD: 36,50C, RR :
30x/menit, HR:
80x/menit.
-paracetamol 3x1
tablet
-IVFD RL 30 gtt/i
A:
-masalah
peningkatan suhu
tubuh sudah teratasi
P : intervensi di
hentikan
3.

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa
air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya (tiga kali atau lebih) dalam satu hari yang
dapat disebabkan oleh transportasi air dan elektrolit yang abnormal dalam usus.Diare juga
didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus halus yang ditandai
dengan diare, muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan dan elektrolit yang
menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga diharapkan para pembacadapat
melengkapi makalah ini dengan sumber-sumber infromasi yang terpercaya dan dapat di
pertanggung jawabkan

DAFTAR PUSTAKA
TUGAS
ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIARE

DISUSUN OLEH
Kelompok 2
1. MALVIN RUHULESSIN 12114201180023(aktif)
2. ELSA F MATULESSY 12114201180042(sakit)
3. FRILY PATTISINAY 12114201180072(aktif)
4. CLAUDIA NOYA 12114201180091(aktif)
5. NOVA ANDRIAS 12114201180095(aktif)
6. KARMALITA LOUK 12114201180098(aktif)
7. SALMON TEURUPUN 12114201180143(aktif)
8. YULIANTI KUSALY 12114201180163(aktif)
9. NOYKEL MAKULUA 12114201180177(aktif)
10. NIDIA TEHUSIARANA 12114201180148(tidak aktif)

KELAS A
SEMESTER 4

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON 2020

Anda mungkin juga menyukai