TERHADAPKENAIKAN SUHU
Jurnal : Sapa Laut
Penulis : Lisa Iha, Muhammad Ramli, La Ode Alirman Afu
Volume : Vol. 2(2): 45-53
Tahun : mei 2017
Reviewer : Wirda hanim
Pendahuluan
Fenomena alam yang menjadi perhatian seluruh dunia adalah perubahan
iklim (Climate Change), Perubahan iklim telah menyebabkan berbagai persoalan
bagi lingkungan laut terutama tidak stabilnya suhu bumi seperti naiknya suhu air
laut di seluruh belahan bumi dan Indonesia saat ini. Terjadinya perubahan iklim
sangat berpengaruh terhadap semua unsur alamiah kehidupan manusia dan
sumberdaya hayati laut terutama ikan baik langsung maupun tidak langsung.
Ikan memiliki kemampuan berbeda-beda dalam menoleransi suhu dalam
suatu perairan, ketika terjadi induksi suhu dalam suhu perairan maka akan ada
tekanan terhadap perairan dan ekosistem, ikan pun secara otomatis akan
mendapatkan tekanan. Saat tekanan akan terjadi respon pada ikan dengan yaitu
beradaptasi terhadap lingkungannya atau dengan cara berpindah tempat (shifting)
dengan berenang ke kedalaman dan ketempat lainnya yang masih terjangkau.
Tujan penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui respon dan suhu kritis atau Critical
Thermal maximum (CTMax) ikan Plectroglyphidodon lacrymatus.
Metodelogi
Alat dan Bahan
Sampel ikan P. lacrymatus diambil di Perairan Pulau Hoga. Selanjutnya, sampel
tersebut diuji Laboratorium Marine Research Centre, Pulau Hoga, Kecamatan
Kaledupa, Kabupaten Wakatobi. Pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan jaring (net) yang dipasang pada ekosistem terumbu karang, dan
pada saat itu memilih sampel ikan sebanyak 10 ekor ikan P. lacrymatus. Dalam
pengambilan sampel tersebut, dilakukan dalam kondisi surut agar memudahkan
dalam memperoleh sampel.
Metode
a.Persiapan Wadah Terkontrol
Wadah kontrol yang digunakan yaitu wadah palstik yang berukuran 50 cm x 25
cm dan kemudian di isi air sebanyak 15 liter sebagai media percobaan
b. Memasukan Sampel Ikan dan Aklimatisasi Sampel ikan dimasukan pada wadah
terkontrol yang telah disiapkan dan dilakukan aklimatisasi sebagai langkah
penyesuaian ikan terhadap wadah kontrol tersebut sebelum dilakukan percobaan,
c. Pengaturan suhu (CTMax) Berdasarkan percobaan pendahuluan untuk
menaikan suhu digunakan alat pemanas yang diset (thermostate).
d. Pencatatan Waktu, Suhu (CTMax) dan Respon Ikan
e. Pengukuran Panjang
Pengukuran panjang tubuh ikan dilakukan dengan menggunakan jangka sorong.
f. Berat Tubuh Ikan Pengukuran berat tubuh ikan menggunakan timbangan digital
0,01 g.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Respon ikan Plectroglyphidodon lacrymatus terhadap kenaikan suhu yang
ditunjukan dengan gerakan dan tingkah laku ikan dengan berenang cepat dimulai
dari kisaran suhu 30,7oC – 32,4 oC, berenang miring dan tubuhnya ke dinding
wadah pada suhu 32,4 oC – 34,1 oC dan Operkulum terbuka/tertutup dengan
cepat pada suhu 34,1oC – 36,1 oC, Ikan mulai melemah tak berdaya Pada Suhu
36,1 oC – 37,4 oC.
2. Suhu kritis ikan atau Critical Thermal Maximum (CTMax) rata-rata pada titik
suhu 36,49oC dengan rata-rata lama waktu uji 39,3/menit dan untuk CTMax
terendah dari masing-masing sampel tersebut yaitu 35oC dimenit ke 39.