Anda di halaman 1dari 15

PROSES PEMBUATAN UNDANG-

UNDANG DI INDONESIA:
KUNJUNGAN DPR
Agustin Indracahyani
DPR VISIT
• Work in groups
• Each group will develop structured questions
according to each stage of policy cycle, and be
familiar with some keywords
DPR VISIT
group Topic Keywords
1 Agenda- setting Badan keahlian, prolegnas (and its stages)
2 Policy formulation Naskah akademik, naskah politis, naskah
hukum
3 Decision making Daftar Inventaris Masalah (DIM),
pembahasan tingkat I dan II ,
pembahasan, pengesahan, pengundangan
4 Policy implementation Penyebarluasan
5 Policy evaluation and termination Kajian/ analisis/ evaluasi
• DPR memiliki fungsi utama dalam membuat
undang- undang.
• Dalam perancangan dan pemantauan undang-
undang, DPR bekerja dengan Badan Keahlian
DPR (BKD) yang bertugas untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan wewenang dan tugas
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
di bidang keahlian (http://bk.dpr.go.id/)
AGENDA- SETTING
• DPR dan Presiden (beserta DPD) menyusun Program Legislasi
Nasional (Prolegnas)

• Tahapan Prolegnas adalah:


1. Tahapan pengumpulan masukan oleh Pemerintah, DPR, dan DPD
secara terpisah melalui pembuatan daftar RUU (dari
kementerian/lembaga, anggota DPR/DPD, fraksi, serta
masyarakat)
2. Tahap penyaringan masukan
3. Tahap penetapan awal
4. Tahap pembahasan bersama
5. Tahap penetapan prolegnas

• Prolegnas terdiri dari Prolegnas jangka menengah dan prioritas


tahunan
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
POLICY FORMULATION
• Tahapan penyiapan RUU adalah sbb:
1. Pembuatan Naskah Akademik (Academic draft)
adalah naskah hasil penelitian atau pengkajian hukum dan hasil penelitian
lainnya tehadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu
rancangan peraturan sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan
hukum masyarakat.
2. Penyusunan RUU
adalah pembuatan rancangan peraturan pasal demi pasal dengan mengikuti
ketentuan penyusunan RUU
3. Harmonisasi, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi
– Memastikan bahwa RUU yang disusun telah selaras dengan:
• Pancasila, UUD Tahun 1945, dan UU lain
• Teknik penyusunan peraturan perundang-undangan
– Menghasilkan kesepakatan terhadap substansi yang diatur dalam
RUU.
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
DECISION- MAKING
• Tahapan decision making yaitu: pembahasan,
pengesahan, dan pengundangan

http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
DECISION- MAKING: PEMBAHASAN

• Pembahasan terdiri dari pembahasan tingkat 1 dan


tingkat 2
• Pembahasan Tingkat 1 adalah pembicaraan dalam
rapat komisi, rapat gabungan komisi, rapat badan
legislasi, rapat badan anggaran atau rapat panitia
khusus, sedangkan pembahasan tingkat 2 adalah
pembicaraan dalam rapat paripurna.
• Pada tahapan pembahasan. Naskah akademik
berubah satatusnya menjadi naskah politik
(political draft)
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
DECISION- MAKING: PEMBAHASAN

http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
DECISION- MAKING: PENGESAHAN
• Setelah terdapat persetujuan bersama antara DPR dan
Presiden terkait RUU yang dibahas bersama, Presiden
mengesahkan RUU tersebut dengan cara membubuhkan
tanda tangan pada naskah RUU.

• Penandatanganan maksimal dilakukan dalam 30 hari sejak


RUU disetujui bersama oleh DPR dan presiden. Jika tidak
dilakukan penandatanganan sesuai waktu yang ditetapkan,
maka RUU tersebut otomatis menjadi UU dan wajib untuk
diundangkan.

• Sekretaris negara kemudian akan memberikan nomor dan


tahun pada UU tersebut. Naskah politis ini telah berubah
statusnya menjadi naskah hukum.
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
DECISION- MAKING: PENGUNDANGAN

• Pengundangan adalah penempatan UU yang


telah disahkan ke dalam Lembaran Negara
(LN); terdiri dari batang tubuh UU, dan
Tambahan Lembaran Negara (TLN) yakni
untuk penjelasan UU dan lampirannya, jika
ada.

http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
POLICY IMPLEMENTATION
• “Penyebarluasan dilakukan oleh DPR, DPD
dan Pemerintah sejak Penyusunan Prolegnas,
pembahasan RUU, hingga Pengundangan
Undang-Undang,” hal tersebut dilakukan
untuk, “memberikan informasi dan/atau
memperoleh masukan masyarakat serta para
pemangku kepentingan.” (Pasal 88 ayat (1)
UU 12/2011, setelah dimaknai oleh MK dalam
putusan MK 92/2012)
http://peraturan.go.id/welcome/index/prolegnas_pengantar.html
POLICY IMPLEMENTATION
AND EVALUATION
• Dilakukan pemantauan pelaksanaan UU oleh
Pusat Pelaksanaan Pemantauan UU, BKD.
• Contoh dari hasil pemantauan pelaksanaan
UU, khususnya terkait dengan UU Komisi IX
dapat dilihat melalui
http://dpr.go.id/akd/index/id/Undang-Undang-
Komisi-IX
REFERENCES
• http://bk.dpr.go.id/index
• http://peraturan.go.id/
Q&A
Q: Permasalahan BPJS?
A:
• Supplies:
– Financing: premi, kapitasi, INACBG
– Benefits: component
– Healthcare workers: assymetrical information  fraud
– health products, vaccines, technologies
– Information: insurance information system
• Demands:
– High participation

Anda mungkin juga menyukai