Anda di halaman 1dari 14

1/1/2020 Analisis Data

berupa Tabel dan


Grafik Kasus COVID-
19 Indonesia
dengan
Membandingkan
Data Kasus di China

GABRIEL ZKP
14
XI MIPA 2
A.Tabel Jumlah Pasien yang Positif, Sembuh ,dan
Meninggal Akibat COVID-19 di Indonesia pada Bulan
Maret
No. Tanggal Pasien Pasien Pasien
Positif Sembuh Meninggal
1 01 March 2020 0 0 0
2 02 March 2020 2 0 0
3 03 March 2020 2 0 0
4 04 March 2020 2 0 0
5 05 March 2020 2 0 0
6 06 March 2020 4 0 0
7 07 March 2020 4 0 0
8 08 March 2020 6 0 0
9 09 March 2020 6 0 0
10 10 March 2020 19 0 0
11 11 March 2020 27 0 0
12 12 March 2020 34 3 1
13 13 March 2020 69 5 4
14 14 March 2020 96 8 5
15 15 March 2020 117 8 5
16 16 March 2020 134 8 5
17 17 March 2020 172 9 7
18 18 March 2020 227 11 19
19 19 March 2020 308 15 25
20 20 March 2020 369 17 32
21 21 March 2020 450 20 38
22 22 March 2020 514 29 48
23 23 March 2020 579 30 49
24 24 March 2020 686 30 55
25 25 March 2020 790 31 58
26 26 March 2020 893 35 78
27 27 March 2020 1046 46 87
28 28 March 2020 1155 59 102
29 29 March 2020  1258 64   114
30 30 March 2020  1414  75 122 
31 31 March 2020 1528 81 136
B.Tabel Jumlah Pasien yang Positif, Sembuh ,dan
Meninggal Akibat COVID-19 di Indonesia pada Bulan April

No. Tanggal Pasien Pasien Pasien


Positif Sembuh Meninggal
1 01 April 2020 1677 103 157
2 02 April 2020 1720 112 170
3 03 April 2020 1986 134 181
4 04 April 2020 2092 150 191
5 05 April 2020 2273 164 198
6 06 April 2020
7 07 April 2020
8 08 April 2020
9 09 April 2020
10 10 April 2020
11 11 April 2020
12 12 April 2020
13 13 April 2020
C.Grafik Jumlah Pasien yang Positif,Sembuh, dan
Meninggal Akibat COVID-19 di Indonesia pada Bulan
Maret-April
2250 2273
2100 Grafik Pasien Positif COVID-19 di Indonesia 2092
1950 1986
1800
16771720
1650
1500 1528
Jumlah Paseien

1414
1350
1258
1200 1155
1050 1046
900 893
750 790
686
600 579
514
450 450
369
300 309
227
150 134172
69 96117
0 4 4 6 6 19 27 34
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
/0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0 /0
06 08 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 01 03 05

Tanggal ( dd/mm/2020)

Grafi k Pasien yang Sembuh & Meninggal


Grafik Kesembuhan Grafik Kematian

200 191198
180 181
170 164
160 157 150
140 136 134
120 114122
100 102 103112
87
Jumlah Orang

80 78 75 81
60 55 58 59 64
40 48 49 46
38 29 30 30 31 35
20 1 4 58 8
5 8 9 19
5 7 11 25 32
15 17 20
00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 5

Tanggal
D.Grafik Jumlah Pasien yang Positif, Sembuh ,dan
Meninggal Akibat COVID-19 di China pada Bulan Maret-
Apr
Grafi k Pasien yang Sembuh

78000
77000 76964
76751
76571
76000 76052 76408
76238
75770
75448
75000 74971
74588
74000 74051
73650
73000 73159
72703
72000 72244
71740
71000 70420
71150
70000 69601
69000 68679
68000
67749
67000 66911
66000
65541
65000
64000 64111
63000 62793
62000
61475
61000
60000 59897
Jumlah Orang

59000 58600
58000
57000 57065
56000
55000 55404
54000 53726
53000
52000 52045
51000
50000 49856
49000
48000
47000 47204
46000
45000
44462
44000

Tanggal
Grafi k Pasien yang Meninggal
3360
3340
33263329
3320 33183322
3312
3300 330033043305
32923295
3287
3280 3281
32703277
3260 3245 3261
3237 32483255
3240 3226
3220 3213
3200 3199
3189
3180
31693176
3160 3158
3140 3136
3120 3119
Jumlah Orang

3100 3097
3080
3070
3060
3040 3042
3020
3012
3000
2980 2981
2960
2940 2943
2920
2912
2900

Tanggal
Grafik Pasien Positif COVID-19 di China
34000
33000
32652
32000
31000
30000 30004
29000
28000
27000 27433
26000
25000 25352
24000 23784
23000
22000 22177
21000
20533
20000
Jumlah Paseien

19000 19016
18000 17721
17000
16000 16145
15000 14831
14000
13526
13000
12000 12094
11000 10734
10000 9898
9000 8976
8000 8056
7000 7263
6569
6000 6013
55495120
5000 47354287
4000 3947
3460
3128
3000 26912396
2000 2161
2004186317271562
1000
0 1
02 3
03 3
04 3
05 3
06 3
07 3
08 3
09 3
10 3
11 3
12 3
13 3
14 3
15 3
16 3
17 3
18 3
19 3
20 3
21 3
22 3
23 3
24 3
25 3
26 3
27 3
28 3
29 3
30 3
31 3
01 3
02 4
03 4
04 4
05 4
06 4
4
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
/0
01

Tanggal ( dd/mm/2020)
E.Analisis dan Kesimpulan
A. Analisis

Data Pasien COVIC-19 di China dari Awal Kemunculan Virus


70000

60000

50000

40000

30000

20000

10000

0
19 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
/ 20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20 /20
1 0 3 6 9 4 7 0 2 5 8 1 4 7 0 3 6 9 3 6 9 2 5 8 1 4 7 0 2 5
/3 /1 /1 /1 /1 /2 /2 /3 2/ 2/ 2/ 2/1 2/1 2/1 2/2 2/2 2/2 2/2 3/ 3/ 3/ 3/1 3/1 3/1 3/2 3/2 3/2 3/3 4/ 4/
12 1 1 1 1 1 1 1

Data Pasien COVIC-19 di Indonesia dari Awal Kemunculan Virus

2500

2000

1500

1000

500

0
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
1/0 3/0 5/0 7/0 9/0 1/0 3/0 5/0 7/0 9/0 1/0 3/0 5/0 7/0 9/0 1/0 2/0 4/0 6/0
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 0 0 0

Berdasarkan perbandingan data diatas maka dapat dilihat rata-rata pertambahan


korban antara kasus di China dan di Indonesia hamper mirip.Di China kasus ini bisa berkurang
sangat drastis karena pemerintah china telah melakukan isolasi dengan sangat ketat dilakukan
disana, bahkan sampai menerpakan kebijakan lockdown bagi rakyatnya.Berdasarkan grafik,
dapat dilihat bahwa Indonesia dan China mempunyai rata- rata kenaikan jumlah paling stabil
korban per hari yang cukup berbeda jauh di Indonesia hanya sekitar 17 % sedangkan di China
mencapai 25 % sebelum mencapai titik puncaknya.
Rata-rata penambahan korban per hari di indonesia

Rata-rata penambahan korban per hari hingga mencapai puncak pada 17 Februari 2020 di
China
Namun, di Indonesia masih sedikit pertambahan pasien per harinya bila dibandingkan
dengan China dan apabila dilihat dalam jangak waktu kedepan angka pasien yang sembuh akan
selalu lebih kecil bila dibandingkan dengan pertambahan pasien positif. Dan ini akan
menyebabkan grafik akan selalu naik.Bahkan angka orang yang sembuh lebih sedikit dari angka
orang yang meninggal.Ini berarti Indonesia harus segera mengupayakan langkah seperti China ,
yaitu mereka menerapkan kebijakan lockdown dan membangun rumah sakit darurat untuk
mengisolasi pasien sebanyak 70.000 lebih jiwa yang kini sudah membaik, sehingga angka
kemaatiannyapun tidak melonjak drastis bahkan hanya 4,2 % nya saja.Jika Indonesia cepat pulih
maka Indonesia harus merawat pasien postif corona sampai 80%-90% angka kesembuhan
dengan pertambahan kasus dibawah 5% per harinya. Sementara Indonesia masih berada di 17 %
di angka kesembuhan dan 14 % di angka kematian. Dengan melihat pada grafik di china bila
diterapkan pada kasus Indonesia dengan pertambahan angka hamper sama dengan mendekati
angka kesembuhan 90% , angka kematian konstan, dan angka pertambahan kasus kurang dari 5
% maka diperoleh prediksi grafik seperti gambar d.1.

Prediksi Pandemik COVID-19 di Indonesia


6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
ar ar ar ar ar ar pr pr pr pr pr ay ay ay ay ay n n n
- M -M -M -M -M -M 6-A 2-A 8-A 4-A 0-A -M -M -M -M -M 5-Ju 1-Ju 7-Ju
1 7 13 19 25 31 1 1 2 3 6 12 18 24 30 1 1

Series 1
Gambar d.1 Prediksi kasus covid-19 di Indonesia
B. Kesimpulan
Fenomena yang terjadi sekarang adalah pandemi. Itu tidak bisa dipungkiri. Tapi
yang bisa kita lakukan adalah mengurangi dampaknya. Beberapa negara telah menjadi
teladan dalam hal ini. Yang terbaik adalah Taiwan, yang sangat terkoneksi dengan China
dan sampai sekarang masih memiliki 53 kasus .Secara spesifik, kita ingin paling tidak
kurva insiden tidak berupa kurva Gaussian yang lancip dan tinggi, karena jika hal ini
terjadi maka bisa jadi rumah sakit akan kewalahan untuk menerima pasien, dan peluang
transmisi penyakit menjadi lebih besar. Namun, jika puncak kurva yang dihasilkan dapat
lebih rendah diharapkan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dapat menampung
jumlah pasien. Sehingga meskipun ada peningkatan kasus,namun langkah penanganan
bisa dilakukan dengan lebih baik. Menurut CDC , saat ini belum ada vaksin yang tersedia
untuk mencegah penyakit coronavirus. Cara terbaik untuk mencegah penyakit adalah
menghindari penyebab penularan virus. Virus ini diperkirakan menyebar terutama dari
orang ke orang. Antara lain melalui sentuhan dalam jarak kurang dari 6 kaki atau sekitar
1.82 meter dan melalui dahak atau bersin orang yang terinfeksi. Ada satu hal yang
sangat sederhana yang bisa kita lakukan dan diharapkan berhasil untuk mencegah laju
penyebaran yakni : jaga jarak sosial (social distancing).Jarak sosial ini dapat diartikan
dengan menahan diri untuk menjauhi kerumunan dan membatasi keinginan untuk
keluar rumah tanpa keperluan yang penting. Memindah pekerjaan, sistem pendidikan
secara daring, membatalkan atau menunda rekreasi dan kegiatan-kegiatan yang bersifat
massal mungkin tidak nyaman, menjengkelkan, dan mengecewakan. Namun itu sepadan
dengan resiko yang akan kita hadapi bila mengabaikannya. Selain itu menjaga
kebersihan diri dan lingkungan sesuai panduan yang diberikan oleh pihak kesehatan
masyarakat terkait hal ini dan harus dilakukan secara DISIPLIN.
Didukung oleh informasi yang lebih baik, model dapat membantu menentukan
kebijakan untuk mengendalikan penyebaran penyakit. Saat ini pengembangan model
untuk mengakomodasi berbagai pilihan strategi pengendalian, memetakan penyebaran
spasial dan usulan strategi pencegahan lainnya sedang dikonstruksi oleh banyak ahli dan
diharapkan dapat memberikan masukan bagi para pembuat keputusan di tingkat
pemerintahan daerah maupun pusat
Menurut Reuters, pejabat Cina mengatakan pembatasan perjalanan yang
mereka lakukan telah mendorong epidemi sampai ke puncak di Cina. Hal ini
dimaksutkan agar langkah selanjutnya akan membawa dampak penurunan kasus di
negara tersebut. Zhong Nanshan, penasihat medis senior pemerintah Cina, mengklaim
pada konferensi pers minggu ini bahwa jika negara-negara lain mengikuti jejak China,
maka pandemi itu dapat dikurangi dalam beberapa bulan. "Saran saya menyerukan
semua negara untuk mengikuti instruksi WHO dan melakukan intervensi pada skala
nasional," katanya. "Jika semua negara bisa dimobilisasi, pandemi ini bisa berakhir pada
Juni."Jika pemerintah dengan sigap melakukan berbagai kebijakannya dan segala
kemungkinan segera langsung diantisipasi maka penyebaran COVID-19 ini akan segera
memadam dan dampaknya tidak begitu luas . Kita harus meniru langkah pemerintah
China yang mengupayakan warganya untuk isolasi diri di rumah dan pembangunan
instalasi kesehatan darurat dengan cepat untuk kasus ini , bila ada pasien langsung di
isolasi sehingga kemungkinan penyebaran virus akan kecil.Untuk di Indonesia
kemungkinan itu juga bisa terjadi dan itu tergantung dari koordinasi pemerintah dan
rakyatnya , jika berjalan baik maka jika suatu saat virus ini memuncak akan segera
diatasi.Dari data dan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa :
• Mulai epidemi : awal Maret 2020
• Puncak epidemi : pertengahan Mei 2020
• Akhir epidemi : awal Juni 2020
• Jumlah kasus maksimal : ± 5000 kasus di Indonesia
• Kasus baru terbesar : ± 400 kasus

Anda mungkin juga menyukai