Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari
benda-benda astronomi terutama oleh matahari ,bumi,dan bulan. Periode pasang surut
adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah
(atmospheric tide), pasang surut laut (oceanic tide) dan pasang surut bumi padat (tide
of the solid earth).Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal.
karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.Daerah pesisir
mengalami dua kali pasang dan dua kali surut selama periode 24 jam.(Priyana,1994).
kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, revolusi bulan terhadap matahari,
revolusi bumi terhadap matahari. berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan
luas perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. Selain itu juga
terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasut disuatu perairan
seperti, topografi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga
berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan (Diposaptono 2007).
1. Tide Staff.
Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter.
Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan. Tide Staff (papan
Pasut) merupakan alat pengukur pasut paling sederhana yang umumnya digunakan
untuk mengamati ketinggian muka laut atau tinggi gelombang air laut. Bahan yang
a. Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih tergenang
oleh air
d. Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk
e. Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga papan
mudah dikaitkan
f. Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data pasang
g. Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil
h. Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah
(Diposaptono, 2007).
turunnya permukaan air laut karena pengaruh gaya tarik benda-benda di cakrawala,
maka apabila dipasang alat tolok ukur pasang surut secara merata di dunia, dan
dilakukan pengukuran setiap interval satu jam, kemudian hasil pengukuran ini
menit, atau setengah hari siderius (sidereal day), sedang air terendah akan terjadi
setelah 6 jam 12,5 menit dari kedudukan air pasang. Hal ini menjelaskan adanya
kaitan yang kuat antara fenomena pasang surut dengan pergerakan bulan di langit.
Dalam hal ini, selama 24 jam akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, atau
disebut pasang surut harian ganda (semi diurnal tide). (Alben, 2009).
Selain keadaan di atas, apabila bulan berada pada deklinasi 20º utara dan
keterlambatan waktu antara tinggi air pada saatperhitungan hanya pada bumi bagian
utara, ketika air tertinggi saat itu akan terjadi pada titik X dan Y serta air terendah
akan terjadi di titikA. Dengan demikian, titik-titik yang berada pada garis sejajar 20º
D air surut dan titik E air pasang tetapi pada waktu ini air tidak lagi setinggi
permukaan air di titik C. Sedangkan pada titik A dan A´ yang berada pada lintang 90º
posisi air paling rendah. Pada titik D mengambil masa yang lebih panjang untuk surut
dibandingkan sewaktu air naik, hal ini karena titik D lebih dekat dengan titik E.
2.2. Air
Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah
molekul air yang terdiri dari satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H.
Molekul air yang satu dengan molekul-molekul air yang lainnya bergabung dengan
satu ikatan hydrogen antara atom H dengan atom O dari molekul air yang lain
(Rukaesih, 2004).
menyebabkan kematian. Manusia akan lebih cepat meninggal karena kekurangan air
daripada kekurangan makanan. Dalam tubuh manusia itu sendiri sebagian besar
terdiri dari air. Tubuh orang dewasa, sekitar 55-60% berat badannya terdiri dari air,
untuk anak-anak sekitar 65% dan untuk bayi sekitar 80 % ( Notoatmodjo, 2007).
Air yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari berbagai sumber.
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walaupun
pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cendrung
atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme, dan gas ,
2. Air Permukaan.
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga,
waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air hujan
yang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan mengalami
3. Air Tanah
Ait tanah ( ground water) berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi yang kemudian mengalami proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang
telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air
tanah menjadi lebih baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
(Rukaesih, 2004).
Air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum secara langsung tanpa
2. Kelas II
Air yang dapat dipergunakaan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum
3. Kelas III
4. Kelas IV
Air yang dapat dipergunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat dimanfaat
Karakteristik air sungai perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara
pengolahan yang tepat, sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis
1. Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-bahan
padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram
berwarna bekas cucian beras dan sayuran, bagian-bagian tinja, dan sebagiannya.
yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari
penguraian tinja, urine, dan sampah-sampah lainnya, pada umumnya bersifat basah
pada waktu masih baru, dan cendrung bau asam apabila sudah memulai membusuk.
3. Karakteristik bakteriologi
Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam
air limbah tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam
Kelayakan air dapat di ukur secara kualitas dan kuantititas. Kualitas air adalah
sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi atau komponen lain dalam air
1. Kualitas fisik
berikut:
a. Kekeruhan
yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan
industri, Air jernih tidak keruh, tidak mengandung butiran-butiran koloid dari
c. Bau
Bau dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta adanya
gas seperti H 2 S yang terbantuk dalam kondisi anaerobik dan akibatnya senyawa-
senyawa organik tertentu. Air yang kwalitasnya baik tidak berbau dan berasa.
d. Temperatur normal
oksigen yang rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi
anaerobik yang mungkin saja terjadi. Air yang baik memiliki temparatur sama
menurunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar
matahari ke dalam air. Bahan padatan adalah bahan yang tertinggal sebagai resedu
2. Kualitas kimia
(Haryadi, 2004).
mikroorganisme hidup untuk memecah atau mengoksidasi bahan organik dalam air
dengan memakai ukuran proses biokimia yang terjadi di dalam larutan air limbah
tersebut.
pencemaran air buangan. untuk menelusuri aliran pencemaran dari tingkat hulu ke
muara. BOD adalah parameter penduga jumlah oksigen yang diperlukan oleh perairan
gambaran bahan organik mudah urai (biodegradable ) yang ada dalam air atau
untuk mengurai seluruh bahan organik yang terkandung dalam air (Boyd, 1990). Hal
ini karena bahan organik yang ada sengaja diurai secara kimia dengan menggunakan
oksidator kuat kalium bikromat pada kondisi asam dan panas dengan katalisator perak
sulfat, sehingga segala macam bahan organik, baik yang mudah urai maupun yang
kompleks dan sulit urai, akan teroksidasi. Dengan demikian, selisih nilai antara COD
dan BOD memberikan gambaran besarnya bahan organik yang sulit urai yang ada di
perairan. Bisa saja nilai BOD sama dengan COD, tetapi BOD tidak bisa lebih besar
dari COD. Jadi COD menggambarkan jumlah total bahan organik yang ada (Haryadi,
2004).
efisiensi klorinasi, beberapa senyawa asam dan basah lebih toksik dalam bentuk
unsur senyawa kimia beracun yang rendah bersifat toksik bagi manusia,
sehingga perlu pembatasan yang dampak negative lain yang timbul adalah timbulnya
rasa dan bau akibat oksidasi oleh oksigen terarut. Air yang berkualitas tidak
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam
f. Kesadahan rendah
kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya kation
logam yang berhubungan dengan garam-garam terlarut dalam air terutama garam Ca
dan Mg, kualitas bakteriologi. Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi
efektivitas pemakaian sabun dan dapat memberikan rasa yang segar. Adanya
kesadahan dalam air dimana pemakaian air untuk industri tidaklah di kehendaki
lagi.Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang
E.coli dijadikan indikator pada sampel air karena lebih tahan lama berada dalam air
Colifrom per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperolehkan adalah 0.
air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen, sebagai sarang insekta penyebar
penyakit, sebagai media untuk vektor penyakit. Ada beberapa penyakit yang masuk
dalam kategori water borne diseases atau penyakit-penyakit yang di bawah oleh air
Mengingat air dapat berfungsi sebagai media penularan penyakit, maka untuk
kuantitas. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan,
suhu tubuh, jangan sampai tubuh kekurangan cairan yang mengakibatkan kematian
Pencemaran air dapat berdampak sangat luas, misalnya dapat meracuni air
pengrusakan hutan akibat hujan asam dan sebagainya. Di badan air sungai nitrogen
dan fosfat dari kegiatan pertanian telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang
oksigen tersebut di gunakan bersama oleh seluruh hewan dan tumbuhan air menjadi
berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati dekomposisinya menyedot lebih banyak
oksigen akibatnya ikan akan mati dan aktifitas bakteri akan menurun (Achmadi,
2010).
secara umum dapat dikalsifikasikan menjadi dua yakni bahaya langsung dan bahaya
mengkonsumsi air sungai yang tercemar dengan kualitas yang buruk, baik secara
langsung diminum atau melalui makanan, serta akibat penggunaan air yang tercemar
untuk kegiatan sehari-hari memasak, mencuci, serta MCK. Kualitas air baik secara
fisik kimia dan biologis berdampak terhadap kesehatan masyarakat yang tinggal di
Kualitas fisik air sungai dapat dilihat dari indikator bau, kekeruhan, suhu,
warna, dan jumlah zat padat yang terlarut biasanya terdiri atas zat organik, garam
air akan naik. Zat organik biasanya berasal dari lapukan tanaman atau hewan, dan
buangan industri dan limbah domestik rumah tangga. Hal ini berdampak buruk
terhadap badan air dan dapat menyebabkan kekeruhan air sungai. Air yang keruh sulit
Berdasarkan aspek suhu air, diketahui bahwa suhu air yang tidak sejuk atau
berlebihan dari suhu air yang normal akan mempermudah reaksi zat kimia, sehingga
Warna dapat disebabkan adanya tanin dan asam humat atau zat organik,
sehingga bila terbentuk bersama klor dapat membentuk senyawa kloroform yang
air. Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah
deterjen sangat sukar diuaraikan oleh bakteri.Sehingga tetap aktif untuk jangka waktu
fosfat pada air sungai atau danau. Fosfat ini merangsang pertumbuhan ganggang dan
eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali
tumbuhan air ini mati, akan terjadi proses pembusukan yang menghabiskan
bakteri coliform dalam air. Bakteri ini terdapat dalam limbah manusia dan binatang.
bakteri ini dalam air sebagai indikator adanya bakteri-bakteri dan virus penyebab
penyakit dalam air. Seperti bibit penyakit tipus, kolera, disentri dan penyakit-penyakit
tetapi dengan adanya peningkatan dan pengembangan atas air limbah, perlindungan
dan penyehatan air, keberadaan penyakit-penyakit infeksi bersumber dari air telah
1) Waterborne disease: bibit penyakit masuk ke dalam tubuh manusia melalui air
sanitasi buruk dan kebiasaan-kebiasaan kotor dan tidak cukupnya air untuk
kebersihan dan untuk mandi. Timbul penyakit pada mata dan jaringan kulit
disendtri (diarrchea)
dan penyakit tidur ditularkan oleh serangga yang bertelur dalam air seperti
nyamuk atau serangga yang menggigit dekat seperti cacing filariasis, lalat dan
sebagainya
konstan sehingga reaksi terhadap rangsangan akan semakin kecil, lama kedalaman
ditempatinya. Ada asumsi bahwa semakin lama tinggal seseorang disuatu daerah
maka semakin peduli terhadap apa yang ada di sekitarnya, yaitu dengan
memanfaatkan sumber daya apa yang ada di daerahnya tersebut. Seseorang yang
telah lama tinggal disuatu tempat dan mereka telah memiliki rumah atau tempat
tinggal sendiri, maka rasa memiliki apa yang ada di sekitarnya akan lebih besar dari
pada mereka yang menyewa. Pada saat sekarang pelaksanaan peran serta masyarakat
masih sering dihubungkan dengan hanya memberi sumbangan atau turut bekerja
diprediksikan adalah semakin lama tinggal di DAS maka semakin tinggi peran
air bersih mencapai jarak tempuh antara 100-1000 m dan waktu tempuh antara 5-
30 menit, yaitu masyarakat yang mendapatkan air bersih dari air kemasan isi
ulang yang dibeli di depot air isi ulang dan dari air kali dengan cara mengambil
tempuh kurang dari 100 m dan waktu tempuh 5 menit, yaitu masyarakat yang
mendapatkan air bersih dari air hujan yang berada di halaman/ belakang rumah
dan dari air kali yang di peroleh dari pedagang air keliling atau di ambil dan di
mencapai jarak tempuh waktu tempuh di rumah lebih dari 1 kran, yaitu
masyarakat yang mendapatkan air bersih dari air PDAM dan air Tanah (sumur
dangkal/sumur dalam).
4. Dan 0% atau tidak ada masyarakat di permukiman dalam mendapatkan air bersih
mencapai jarak tempuh lebih dari 1 km dan dalam waktu tempuh lebih dari 30
menit.
masyarakat mendapatkan air bersih berada dalam jarak tempuh terjauh yaitu 3 – 5 m
Salah satu fungsi utama Daerah Aliran Sungai sebagai pemasok air dengan
kuantitas dan kualitas yang baik terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah
bagian hilir sungai. Persepsi umum yang berkembang pada saat ini, koversi hutan
menjadi lahan pertanian mengakibatkan penurunan fungsi hutan dalam mengatur tata
air, mencegah banjir, longsor dan erosi pada Daerah Aliran Sungai (Noordwijh,
2004).
Menurut Suwardji (2007), daerah aliran sungai atau DAS adalah hamparan
pada permukaan bumi yang dibatasi oleh punggungnya perbukitan atau pengunungan
di hulu sungai kearah lembah hilir. DAS merupakan satu kesatuan sumber daya darat
tempat manusia beraktifitas untuk mendapatkan manfaat dari aliran sungai secara
kelolah untuk memptahankan kondisi lingkungan agar sungai tidak terdekradasi yang
dapat di indikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air,
kemanpuan menyimpan air dari curah hujan. DAS bagian hulu mempunyai arti
penting terutama dari segi perlindungan funsi tata air degan kata lain ekosistem
Bagian tengah DAS di fungsikan pada pemanfaatan air sungai yang dikelolah untuk
kepentingan sosial dan ekonomi di indikasikan pada kemampuan penyaluran air, dan
ketinggian permukaan air tanah serta terkait pada prasarana pengairan seperti
pengelolaan sungai akan air bersih serta pengelolaan air limbah. Bahkan keterkaitan
kawasan sungai satu dengan sungai yang lainnya menjadi kesatuan dalam sistem
Menurut Manan (1978) seperti yang di kutip Ritongga (2001), ada 5 butir
peranannya
air bersih
hidup masyarakat
5. Perencanaan DAS sebagai unit terbaik untuk tujuan sumber daya alam
Untuk mewujudkan DAS yang baik dan sehat diperlukan pengelolaan terpadu,
salah satu konsep pengelolaan terpadu di DAS yang penting adalah kesadaran
pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung
perikehidupan dan penghidupan. Kawasan bantara sungai adalah contoh tipe lahan
fasilitas fisik utama dan pelayanan dasar di kawasan tersebut sangatlah tidak
kesehatan akibat penggunaan air sungai pada masyarakat yang berada pada daerah
aliran sungai adalah : lamanya tinggal di bantaran sungai, frekuensi kontak dengan air
sungai serta lamanya waktu setiap kali kontak dengan air sungai.
terdapat aspek yang di sebut faktor risiko kependudukan terhadap penyakit yaitu,
Semakin sering masyarakat menggunakan air sungai maka semakin tinggi pula dosis
pemajanan zat-zat kimia yang mencemari air sungai terhadap kulit. Misalnya
perilaku penggunaan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, untuk mandi, cuci dan
kakus.
system kekebalan tubuh manusia di antaranya adalah kekebalan tubuh tidak spesifik
untuk menangkal segala masuknya zat dari luar yang asing bagi tubuh dan dapat
kedalam tubuh mereka melalui air. Kelompok risiko tinggi terkena suatu penyakit
adalah suatu kelompok yang mempunyai resiko lebih besar serta dampaknya yang
kesehatan pada manusia. Seperti pada badan air atau aliran sungai, dosis zat
sangat berperan dalam kejadian penyakit. Misalnya masyarakat yang tinggal di DAS
memiliki kebiasaan menggunakan air sungai untuk masak, mandi dan cuci untuk
pembangunan wilayah sampai saat ini menghadapi berbagai masalah yang kompleks
dan saling terkait, antara lain ditunjukkan dengan masih belum adanya keterpaduan
antar sektor, antar instansi dan antar daerah serta partisipasi masyarakat yang belum
optimal dalam pengelolaan DAS yang berujung pada kerusakan DAS yang semakin
mengkhawatirkan.
sangat kompleks dan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk berbagai peruntukan.
sumberdaya darat. Sehngga pengelolaan DAS yang bijak hendaklah didasarkan pada
memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Perubahan kualitas dan kuantitas air sungai
akibat perubahan tutupan lahan berpengaruh terhadap resiko penyakit bawaan air
terhadap penduduk yang tinggal di sepanjang sungai DAS, dari hulu sampai ke hilir.
pengolahan air limbah yang memadai akan menyebabkan memburuknya kualitas air
sungai untuk keperuntukan sumber air minum, budidaya ikan air tawar, pertanian dan
pariwisata.
2.6. Gastroenteritis
Gastroenteritis adalah peradangan pada usus besar, usus halus yang disertai gastritis
yang banyak disebabkan oleh infeksi makanan yang mengandung bakteri atau virus
disertai dengan muntah muntah. Gastroenteritis dapat menyerang segala usia, karena
ia disebabkan oleh mikroorganisme yang merupakan bagian dari flora yang menghuni
Biasanya ditemukan buang air besar terus menerus disertai rasa mulas yang
dehidrasi.
lebih, kadang-kadang muntah, terasa haus, kencing sudah mulai berkurang nafsu
Kekurangan zat gizi; kelaparan (perut kosong) apalagi bila perut kosong
dalam waktu yang cukup lama, kemudian diisi dengan makanan dan minuman dalam
jumlah banyak pada waktu yang bersamaan, terutama makanan yang berlemak,
terlalu manis. Tidak tahan terhadap makanan tertentu (Protein, Hidrat Arang, Lemak)
Bakteri, virus, dan parasit yang sering ditemukan: Vibrio Cholerae, E. coli,
4. Infeksi
5. Perubahan udara
dibagian perut, kembung, gastroenteristis dan mengakibatkan rasa lemas, oleh karena
6. Faktor lingkungan
air membawa sampah dan kotoran lainnya, dan juga pada waktu kemarau dimana
lalat tidak dapat dihindari apalagi disertai tiupan angin yang cukup besar, sehingga
penularan lebih mudah terjadi. Persediaan air bersih kurang sehingga terpaksa
menggunakan air seadanya, dan terkadang lupa cuci tangan sebelum dan sesudah
makan.
seperti jamban, sumber air dan juga perilaku seseorang dalam hygiene (kebersihan
1. Faktor jamban
besar dari pada keluarga yang tidak mempunyai fasilitas jamban keluarga dan
terutama di daerah-daerah dimana air merupakan masalah dan kebiasaan buang air
Sumber air adalah tempat mendapatkan air yang digunakan. Air baku tersebut
sebelum digunakan adalah yang diolah dulu, namun ada pula yang langsung
digunakan oleh masyarakat. Kualitas air baku pada umumnya tergantung dari mana
sumber air tersebut didapat. Ada beberapa macam sumber air misalnya: air hujan, air
tanah (sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam), air
permukaan (sungai, kolam, danau) dan mata air. Apabila kualitas air dari sumber air
tersebut telah memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan peraturan yang berlaku,
dapat langsung dipergunakan tetapi apabila belum memenuhi syarat, harus melalui
seperti tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua
respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, system
1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespon
baik secara pasif maupun aktif yang dilakukan sehubungan dengan penyakit dan
sakit tersebut.
melalui jalur fecal oral. Mereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam
mulut, cairan atau benda yang tercemar tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan,
makanan yang disiapkan dalam panci yang dicuci air tercemar. Masyarakat yang
masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih. Masyarakat dapat mengurangi risiko
terhadap serangan gastroenteristis yaitu dengan menggunakan air yang bersih dan
melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpanan
di rumah.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan Jamban
dan meminumkannya.
2.7Landasan Teori
Landasan toeri dalam penelitian ini mengacu pada konsep teori simpul bahwa
Manajemen
penyakitnya adalah bakteri yang terdapat dalam air dan bahan dan senyawa kimia
toksik.
maksud adalah masyarakat yang berada di Kecamatan Datuk Bandar dan selalu
gangguan kesehatan. Dalam penelitian ini yaitu masyarakat yang berada di DAS
Silau di Kecamatan Datuk yang menderita sakit atau gangguan kesehatan akibat