MANAJEMEN DASAR
DISUSUN OLEH :
HASNA AMIMA
KHOLILAH INDAH SILMIA
KHUSNUL KHATIMAH
LIA FITRIANA
LIZTY HUMAIRA
MARIA ULFAH
a. Definisi
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan dalam diri seseorang untuk
mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah untuk mencapai target
(goal) organisasi yang telah ditentukan. Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang
yang diberi kepercayaan sebagai ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/
perusahaan.
c. Fungsi Kepemimpinan
Pada dasarnya, fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu:
1. Fungsi Administratif
Fungsi Administratif adalah pengadaan formula kebijakan administrasi di dalam suatu
organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen
Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses aktivitas pembuatan
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.
3. Fungsi Kepemimpinan Menurut Hadari Nawawi
1. Fungsi Instruktif
Pemimpin berperan sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana
(cara melakukan), bilamana (waktu pelaksanaan), dan di mana (tempat mengerjakan) agar
keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Dengan kata lain, fungsi orang yang dipimpin
hanyalah untuk melaksanakan perintah pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Pemimpin menggunakan fungsi konsultatif sebagai cara berkomunikasi dua arah dalam upaya
menetapkan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang
yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi
Pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan maupun dalam
melaksanakannya.
4. Fungsi Delegasi
Pemimpin dapat melimpahkan wewenangnya kepada orang lain, misalnya membuat dan
menetapkan keputusan. Fungsi delegasi adalah bentuk kepercayaan seorang pemimpin
kepada seseorang yang diberikan pelimpahan wewenang untuk bertanggung jawab.
5. Fungsi Pengendalian
Pemimpin bisa melakukan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadapa
kegiatan para anggotanya.
1. Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin dengan kepemimpinan otokratis merupakan pemimpin yang dominan dalam
berbagai tindakan dan juga keputusan yang diambil. Kekuasaan pemimpin sangat mutlak dan
hampir tidak ada celah untuk para bawahan memberikan masukan.
Gaya kepemimpinan ini biasa hadir dalam organisasi militer di mana kekuasaan pemimpin
amat mutlak serta adanya pemisahan tegas antara atasan dan juga bawahan.
2. Kepemimpinan Birokrasi
Kepemimpinan birokrasi biasa diterapkan dalam kantor pemerintahan atau perusahaan besar
yang sudah memiliki budaya kuat mengakar sejak lama. Gaya kepemimpinan birokrasi
mengatur berbagai macam hal secara sistematis.
Ada aturan-aturan yang sudah ditetapkan untuk urusan-urusan tertentu, sehingga dalam
konteks ini, bawahan tidak punya ruang untuk mendobraknya dan harus mengikuti regulasi
yang ada.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Memberikan ruang bagi bawahan untuk berpartisipasi lebih dalam pembuatan sebuah
keputusan. Pendapat bawahan didengarkan tentu bila memberikan pandangan baru dan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Hubungan yang terjalin antara atasan dan juga bawahan
sangat bersahabat serta hangat dan tidak ada suasana otoriter. Gaya kepemimpinan yang satu
ini sangat cocok diterapkan di perusahaan-perusahaan rintisan atau organisasi nirlaba.
4. Kepemimpinan Delegatif
Pada gaya kepemimpinan delegatif, para bawahan diberikan kebebasan oleh para pemimpin.
Maka dari itu, bawahan punya ruang untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keyakinan
mereka dan mampu mengambil keputusan sendiri.
Namun, kepemimpinan delegatif ini hanya bisa diterapkan apabila para bawahan sudah cukup
matang dalam mengambil keputusan, karena jika tidak, para bawahan akan mengambil
keputusan yang salah.
2. Soal Kepemimpinan
1. Hasan telah menjadi manajer tingkat menengah dalam departemen produksi suatu
perusahaan kurang lebih 12 bulan. Hasan bekerja pada perusahaan setelah dia pensiun
dari tni. Semangat kerja departemennya rendah sejak dia bergabung dalam
perusahaan. Beberapa dari karyawan menunjukkan sikap tidak puas dan agresif.
Pada jam istirahat makan siang, Hasan bertanya pada Abdul manajer departemen
keuangan, apakah dia mengetahui tentang semangat kerja yang rendah dalam
departemen produksi. Abdul menjawab bahwa dia telah mendengar secara informal
melalui komunikasi "grapevine", bahwa para karyawan Hasan merasa tidak senang
dengan pengambilan semua keputusan yang dibuat sendiri olehnya. Dia (Hasan)
menyatakan, "dalam tni, saya membuat semua keputusan untuk bagian saya, dan
semua bawahan mengharapkan saya untuk berbuat seperti itu."
Dari cerita diatas apa konsekuensinya ,bila Hasan tidak dapat merubah gaya
kepemimpinannya ? Apa saran saudara bagi perusahaan ,untuk merubah keadaan ?
Jawab:
Konsekuensi jika Hasan tidak merubah gaya kepemimpinannya yaitu karyawannya
akan merasa kurang puas dan tidak nyaman dengan cara kepemimpinan yang
Otokratis.
Saran saya : Untuk merubah keadaan, seharusnya digunakan gaya kepemimpinan
yang Demokratis karena akan terjadi interaksi atasan dengan bawahan yang akan
menghasilkan nilai positif.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/organisasi/pengertian-kepemimpinan.html
https://salamadian.com/pengertian-kepemimpinan/