Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS GUNADARMA

UTILITAS BANGUNAN

DESAIN PENANGKAL PETIR UNTUK BANGUNAN TINGGI


12 LANTAI

Nama : Afreza Ramadan


NPM : 10316283
Jurusan : Teknik Sipil
Dosen : Ratu Nurmalika, ST., MT.

Diajukan Guna Melengkapi Syarat untuk Mencapai Gelar


Setara Sarjana Muda pada Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma
2020
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Semakin tahun semakin maju teknologi yang menggunakan listrik
sebagai pembangkitnya agar bisa beroperasi dengan baik dan benar.
Listrik suatu bangunan belum dikatakan aman apabila bangunan belum
dilengkapi dengan system pengamanan dari bahaya sambaran petir.
Maksudnya adalah perlindungan bangunan beserta isinya terhadap
bahaya yang ditimbulkan oleh sambaran petir. Terutama peralatan-
peralatan elektronik dan mikroprosesor.
Salah satu cara untuk melindungi bangunan tinggi dari sambaran
petir adalah dengan pemasangat penangkal petir yang andal, aman, dan
tahan lama sehingga suatu bangunan dapat aman dari sambaran petir.
Pada hakekatnya pelindung petir adalah penyedia system yang
direncanakan dengan baik, sehingga jika terjadi sambaran maka akan ada
penyaluran petir ke dalam tanah. Hal ini membuat petir menjadi aman
tanpa menimbulkan bahaya bagi manusia maupun benda dalam
bangunan tinggi tersebut.

1.2 DATA
Berdasarkan data bangunan yang didapat, bisa dilihat dibawah ini
spesifikasi dari bangunan tinggi yaitu:
Luas tanah = 5 Ha
Lebar bangunan = 36 meter
Panjang bangunan = 40 meter
Tinggi bangunan = 4 meter per lantai
= 48 meter total tinggi bangunan
Jumlah lantai = 12 lantai

1
Bangunan gedung 12 lantai ini diperuntukkan untuk keperluan
kantor. Jadi banyak barang elektronik seperti computer, telepon, AC,
printer, dan lainnya.

Terdapat data sambaran petir yang berlaku pada daerah gedung


tinggi ini dibangun yaitu sebagai berikut:
Luas sambaran petir = 14500 m2
Jumlah sambaran petir = 0,003 perhari/km2
= 30 pertahun

1.3 PERANCANGAN
Menurut data yang didapat dari hasil perhitungan didapat data
seperti dibawah ini:
Kepadatan sambaran petir = 0,25 x T
= 7,5 sambaran/km2/tahun
Jarak pukulan petir (d) = 6,7 meter
Tingkat perkiraan bahaya (R)
a. Fungsi bangunan A = 2, gedung kantor
b. Material bangunan B = 2, beton bertulang
c. Tinggi bangunan C = 6, 48 meter
d. Situasi bangunan D = 0, tanah dasar
e. Curah hujan pertahun E = 3, 30 pertahun

Luas daerah bagunan menarik petir Ca = (L x W) + (4L x H) + (4W x


H) + 4 x (πH2)
Ca = 44970,24 m2
Kemungkinan tersambar petir = Ca x 0,05 x Ft x 10-6 x 4

2
= 0,06745536 sambaran
petir/tahun
Tingkat kebutuhan pengamanan (Pr) = 0,0674 x 1,4 x 4 x 1,5 x
1,5
= 0,849938

Setelah kita menghitung keamanan petir, selanjutnya kita


menghitung luas penangkal petir yang akan dipakai, yaitu:
Arus gangguan berlangsung = 0,001 detik
Arus petir maksimum = 220 kA
Temperatur konduktor yang diizinkan = 1000oC

= 9,406 mm2
Karena hasil perhitungan yang didapat lebih kecil, maka luas
penampang yang cocok adalah 10 mm2

1.4 PENANGKAL PETIR SISTEM GROUND SINGLE ROD


system atau grounding penangkal petir adalah suatu perangkat
instalasi yang berfungsi untuk melepaskan arus petir kedalam bumi, salah

3
satu kegunaannya untuk melepas muatan arus petir. Standart kelayakan
grounding atau pembumian harus bisa memiliki nilai tahanan sebaran
resistansi maksimal 5 Ohm (Bila di bawah 5 Ohm lebih baik). Material
grounding penangkal petir atau anti petir dapat berupa batang tembaga,
lempeng tembaga atau kerucut tembaga, semakin luas permukaan
material grounding penangkal petir atau anti petir yang di tanam ke tanah
maka resistansi akan semakin rendah atau semakin baik.

Gambar 1 Sistem Tiang Ground Rod

Untuk mencapai nilai grounding penangkal petir atau anti petir


tersebut, tidak semua areal bisa terpenuhi, karena ada beberapa aspek
yang mempengaruhinya, yaitu :
a. Kadar air, bila air tanah dangkal atau musim penghujan maka
nilai resistansi atau tahanan sebaran mudah didapatkan.
b. Mineral logam, kandungan mineral tanah sangat
mempengaruhi tahanan sebaran atau resistansi karena jika
tanah semakin banyak mengandung logam maka arus petir
semakin mudah menghantarkan.
c. Derajat keasaman, semakin asam PH tanah maka arus petir
semakin mudah menghantarkan.

4
Tekstur tanah, untuk tanah yang bertekstur pasir dan poros akan
sulit untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena jenis tanah
seperti ini air dan mineral akan mudah hanyut.

Pemasangan system Single ground membutuhkan alat-alat dibawah


ini yaitu:
a. Batang logam/ batang ground untuk menghantarkan listrik ke
dalam tanah

Gambar 2 Single Grounding

b. Alat ukur resistansi untuk mengetahui hasil resistansi sistem


ground

5
Gambar 3 Alat Ukur Resisntansi

c. Bus bar grounding sebagai titik temu antar kabel penyalur petir
dengan kabel grounding

Gambar 4 Bus Bar Grounding

d. Copper butter connector menyambungkan kabel grounding


penangkal petir

6
Gambar 5 Copper Butter Connector

e. Ground rod drilling head untuk mempercepat pembuatan


grounding anti petir

Gambar 6 Ground Rod Drilling Head

f. Ground rod drive head bagian atas batang ground untuk


menghindari kerusakan copper rod atau ground rod

7
Gambar 7 Ground Rod Drive Head

g. Bentonit powder untuk membantu tahanan tanah

8
Gambar 8 Bentonit Powder

h. Ground rod couple untuk menyambung segmen copper rod


atau ground rod ke dalam tanah

Gambar 9 Ground Rod Couple

i. Spark gap mengurangi resistansi arus listrik akibat


percikan arus listrik yang melintas diantar konduktor

9
Gambar 10 Spark Gap

1.5 GAMBAR GEDUNG DAN PELETAKAN ALAT PENANGKAL


PETIR

Gambar 11 Desain Gedung 12 Lantai

Gambar 12 Lokasi Pemasangan Penangkal Petir

10
DAFTAR PUSTAKA

http://antipetir.asia/tingkat-resiko-bangunan-pada-bahaya-petir/
Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 1, No. 2; Juli 2012
https://pakarpetir.com/grounding-system-2/

79

Anda mungkin juga menyukai