Anda di halaman 1dari 2

4.

Al-Tahwi

Rifa’ah Baidawi Rafi’ Al-Tahtawi demekian nama lengkapnya.ia lahir pada tahun 1801 M di
Tahta,suatu kota yang terletak di Mesir bagian selatan dan meninggal di Kairo pada tahun 1873
M.ketika Muhammad Ali mengambil alih seluruh kekayaan di Mesir, harta orangtua Al-Tahtawi
termasuk kekayaan dalam kekayaan yang dikuasai itu. Ia terpaksa belajar di masa kecilnya dengan
bantuan dari keluarga ibunya. Ketika umur 16 tahun, ia pergi ke Kairo untuk belajar di Al-
Azhar.setelah 5 th menuntut ilmu, ia selesai dari studiya di Al-Azhar pada tahun 1822 M.

Beberapa pemikirannya tentang pembaruan islam adalah sebagai berikut :

a. Ajaran Islam bukan hanya mementinkan soal akhirat,tetapi juga didunia. Umat Islam juga
harus memperhatikan kehidupan dunia.
b. Kekuasaan raja yang absolut harus dibatasi oleh syariat, raja harus bermusyawarah dengan
ulama dan kaum intelektual.
c. Syariat harus diartikan sesuai dengan perkembangan modern.
d. Kaum ulama harus memperlajari filsafat dan ilmu pengetahuan modern agar syariat dapat
menyesuaikan diri dengan masyarakat modern.
e. Pendidikan harus bersifat universal, misalnya wanita harus memperoleh pendidikan yang
sama dengan kaum pria. Istri harus menjadi teman dalam kehidupan intelektual dan sosial.
f. Umat islam harus dinamis dan meninggalkan sifat statis.

5. Jamaludin Al- Afgani

Jamaludin lahir di Afghanistan pada tahun 1839 dan meninggal dunia di Istambul pada tahun 1897.
Ketika baru berusia dua puluh tahun, Ia telah menjadi pembantu bagi pangeran Dost Muhammad
Khan di Afghanistan. Di tahun 1864 Ia menjadi penasihat Sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian,
Ia diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi perdana menteri. Inggris mulai mencampuri soal
politik dalam negeri Afghanistan dan dalam pergolakan yang terjadi Al-Afgani memilih pihak yang
melawan golongan yang disokong Inggris.pihak pertama kalah dan Al-Afgani merasa lebih aman
meninggalkan tanah tempat lahirnya dan pergi ke India di tahun 1869.

Beberapa pemikiran Jamaludin Al- Afgani tentang pwmbaruan Islam adalah sebagai berikut :

a. Kemunduran umat islam tidak disebabkan karena Islam tidak sesuai dengan perkembangan
zaman dan perubahan kondisi. Kemunduran itu disebabkan oleh berbagai faktor.
b. Untuk mengembalikan kejayaan pada masa lalu dan sekaligus menghadapi dunia modern.
Umat islam harus kembali kepada ajaran islam yang murni dan islam harus dipahami dengan
akal serta kebebasan.
c. Corak pemerintahan otokrasi dan absolut harus diganti dengan pemerintahan demokratis.
Kepala negara harus bermusyawarah dengan pemuka masyarakat yang berpengalaman.
d. Tidak ada pemisahan antara agama dan politik. Pan Islamisme atau rasa solidaritas antar umat
islam harus dihidupkan kembali.

6. Muhammad Abduh

Muhammad Abduh dilahirkan di Mesir pada tahun 1849. Bapaknya bernama Abduh Hasan
Khaerullah, berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir. Ibunya berasal dari bangsa Arab yang
silsilahnya meningkat sampai ke suku bangsa umar Ibn Al-Khattab.

Pada tahun 1866 M, Muhammad Abduh meneruskan studinya ke Al-Azhar.sewaktu masih belajar di
Al-Azhar, Jamaludin Al Afgani datang ke Mesir dalam perjalanan Istambul. Di sinilah Muhammad
Abduh untuk pertama kalinya bertemu dengan Jamaludin. Dalam pertemuan itu, Jamaludin
mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai arti ayat al-Qur’an kemudian, ia berikan tafsirannya.
Perjumpaan kesan yang baik dalam diri Abduh.
Ketika Jamaludin Al-Afgani datang pada tahun 1871 untuk menetap di Mesir, Muhammad Abduh
menjadi muridnya yang paling setia. Ia mulai belajar falsafat dibawah pimpinan Jamaludin. Dimasa
ini, ia telah mulai menulis karangan –karangan untuk harian Al-Ahram yang waktu itu baru saja
didirikan.

Pada tahun 1877,studinya selesai di Al-Azhar dengan mendapat gelar Alim. Ia mulai mengajar,
pertama di Al-Azhar, kemudian di Dar Al-Ulum dan juga di rumahnya sendiri. Diantara buku-buku
yang diajarkannya ialah buku akhlak karangan Ibn Miskawaih, Mukaddimah Ibn Khaldun,dan sejarah
kebudayaan eropa karangan Guizot, yang diterjemahkan Al-Tahtawi kedalam bahasa arab pada tahun
1857. Sewaktu Jamaludin diusir dari mesir pada tahun 1879 karena dituduh mengadakan gerakan
menentang Khedewi Tawfik, Muhammad Abduh yang juga dipandang turut campur dalam soal
ini,dibuang keluar kota Kairo. Tetapi ditahun 1880 ia boleh kembali ke ibu kota dan kemudian
diangkat menjadi redaktur surat kabar resmi pemerintah Mesir.

Adapun ide-ide pembaruan Muhammad Abduh yang membawa banyak dampak positif bagi
pengembangan pemikiran Islam adalah sbb :

a. Pembukaan pintu ijtihad. Menurut Muhammad Abdu, ijtihad merupakan dasar penting dalam
menafsirkan kembali ajaran islam.
b. Penghargaan terhadap akal. Islam adalah ajaran rasional yang sejalan dengan akal sebab
dengan akal, ilmu pengetahuan maju.
c. Kekuasaan negara harus dibatasi oleh konstitusi yang telah dibuat oleh negara yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai