Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TEORI AKUNTANSI

RMK BAB IV

“RERANGKA KONSEPTUAL-SUATU MODEL”

OLEH
KELOMPOK 3

D4 AKUNTANSI/SEMESTER 6

1. I PUTU BAYU HARTANUGRAHA (1733121171)

2. NI NYOMAN CAHYU GINAMI (1733121173)

3. NI MADE DESIANI (1733121178)

4. NI PUTU LINDA PRATIWI (1733121179)

5. NI MADE AYU YUNIARI (1733121377)

6. NI MADE FAJARYANTHI (1733121399)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

2020
A. Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang
relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan statement keuangan.
Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya
harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan keuangan
dapat memuaskan, kebutuhan internasional pihak yang dituju.
1. Pemakai dan Kepentingannya
Dalam suatu ligkungan negara, banyak pihak potensial yang dituju atas
berkepentingan dan kepentingan mereka sangat beragam. Misalnya, FASB merinci
pemakai potensial yang dapat dituju oleh pelaporan keuangan yaitu owner, lenders,
suppliers, employees, management, directors and customers.
Dua pendekatan dalam penentuan tujuan penyediaan informasi(pelaporan
keuangan) yaitu:
(1) Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang
mempunyai bermacam-macam kepentinga keputusan
(2) Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai
kepentingan tertentu yang di ketahui.
Dengan pendekatan (1) pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu
set data untuk berbagai pemakai dan kepentingan. Pemakai menyusun dan mengolah
kembali data tersebut menjadi informasi yang relevan untuk keputusan atau
kepentingannya. Pendekatan (2) berasumsi bahwa kebutuhan informasi dan model
pengambilan keputusan para pemakai diketahui dengan pasti sehingga dapat disusun
berbagai statement/laporan khusus untuk melayani berbagai keperluan pengambilan
keputusan tiap kelompok pemakai. Dasar pendekatan ini adalah “beda tujuan beda
angka”.
2. Aspek Sosial Tujuan Pelaporan
Tujuan nasional dapat tercapai apabila kegiatan individual dengan berbagai
motivasi untuk mencapai tujuan individualnya juga memaksimumkan tujuan negara.
Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi tiga macam tujuan pelaporan keuangan yaitu:
a. Tujuan Fungsional adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan
tanpa memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual di dalamnya.
b. Tujuan Bersama adalah satu atau beberapa tuhuan individual yang sama dengan
tujuan individual lainnya.
c. Tujuan Kelompok Dominan yaitu Bila tujuan dan model pengambilan keputusan
semua individual atau kelompok individual dapat diidentifikasi, tujuan beberapa
individual yang dominan dalam suatu kegiatan masyarakat dapat dijadikan tujuan
kegiatan sosial masyarakat bersangkutan.
3. Perkembangan Tujuan Pelaporan Keuangan
Tujuan pelaporan keuangan dalam profesi akuntansi di Amerika mengalami
semacam evolusi. Wolk, Tearney, dan Dold (2001) mendeskripsi dan membahas
perkembangan tujuan pelaporan di Amerika mulai dari dokumen yang dihasilkan
Komite Eksekutif American Accounting Association (AAA) berupa A Statement of
Basic Accounting Theory (ASOBAT) sampai dokumen yang dihasilkan FASB berupa
Conceptual Framework. Berikut dibahas secara ringkas tujuan pelaporan yang
diajukan oleh badan-badan tersebut.
a. Tujuan versi ASOBAT
1) Membuat keputusan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya
alam, manusia dan finansial yang terbatas
2) Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia
suatu organisasi secara efektif
3) Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepada manajemen
4) Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial
b. Tujuan Versi APB No. 4
1) To present reliable financial information about enterprise resources
and obligations, economics progress and other changes in resources and
obligations
2) To present information helpful in estimatimg earnings potential
3) To present other financial information needed by users, particularly
owners and creditors
4. Tujuan Pelaporan Keuangan FASB
FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek landasan
pikiran yaitu bahwa :
1) Tujuan pelaporan keangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik, hukum,
politis X dan sosial tempat akuntansi diterapkan
2) Tujuan pelaporan dipengaruhi oleh karakteristik dan keterbatasan informasi
yang dapat disampaikan melalui mekanisma pelaporan keuangan
3) Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk meghindari terlalu umumnya
informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai yang ingin
dipenuhi kebutuhan informasinya
a. Konteks Lingkungan Tujuan Pelaporan
Tujuan pelaporan harus dikembangkan atas dasar sifat kegiatan dan
keputusan ekonomik para pemakai informasi. Tujuan pelaporan FASB
didasarkan atas lingkungan ekonomik, hukum, politis, dan sosial di Amerika.
b. Karakteristik dan Keterbatasan Informasi
Karakteristik dan keterbatasan tersebut adalah bahwa informasi yang
disediakan melalui mekanisma pelaporan keuangan:
1) Lebih berkaitan dengan badan usaha atau perusahaan daripada denga
industri ekonomi secara keseluruhan
2) Lebih merupakan informasi kuantitatif yang bersifat pendekatan
daripada hasil perhitungan yang pasti
3) Sebagai besar merefleksi pengaruh transaksi dan kejadian yang telah
terjadi
4) Hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dibutuhkan oleh
mereka yang mengambil keputusan tentang badan usaha
5) Penyediaan dan penggunaannya memerlukan atau melibatkan cost
sehingga pertimbangan cost manfaar dapat membatasi apa yang harus
dilaporkan.
c. Fokus atau Cakupan Informasi
Pertimbangan atau penalaran FASB untuk memfokuskan pelaporan pada
pelaporan keuangan umum diuraikan berikut ini:
1) Tujuan pelaporan didasarkan pada keperluan para pemakai eksternal yang
tidak mempunyai autoritas untuk menentukan atau akses untuk
memperoleh informasi yang mereka perlukan
2) Tujuan pelaporan disusun atas dasar gagasan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menciptakan aliran kas yang menguntungkan
merupakan fokus atau kepentingan umum bersama dari berbagai pemakai
informasi.
3) Tujuan pelaporan berkaitan dengan penyediaan informasi luas untuk
melayani keputusan investasi dan kredit bukan hanya dengan informasi
yang dapat dituangkan dalam bentuk statement keuangan.
d. Isi Tujuan Pelaporan
Tujuan utama pelaporan keuangan dalam rerangka konseptual FASB
1) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit dan
semacamnya yang rasional.
2) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
pemakai, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai jumlah, saat
terjadi, dan ketidakpastian penerimaan kas mendatang dari dividen atau
bunga dan pemerolehan kas mendatang dari penjualan , penebusan atau
jatuh temponya sekuritas.
3) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomi suatu badan usaha
5. Teori di Balik Tujuan Pelaporan FASB

6. Tujuan Pelaporan Keuangan Organisasi Nonbisnis


a. Tujuan utama (Primary Objective):
Pelaporan keuangan organisasi nonbisnis harus menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi para penyedia dana dan pemakai lain, baik berjalan maupun
potensial, dalam membuat keputusan-keputusan rasional tentang alokasi dana
ke organisasi tersebut.
b. Tujuan Spesifik:
 Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
penyedia dana dan pemakai, baik berjalan maupun potensial, dalam
menilai jasa-jasa yang disediakan organisasi dan kemampuannya untuk
terus menyediakan jasa jasa tersebut.
 Pelaporan keuangan harus menyediakan infromasi untuk membatu para
penyedia dana dan pemakai, baik berjalan maupun potensial, dalam
menilai bagaimana para manajer organisasi nonbisnis telah melaksanakan
tanggung jawab kepengurusanmya dan aspek-aspek lain kinerjanya.
Pada mulanya, FASB mempertimbangkan organisasi-organisasi berikut sebagai
nonbisnis seperti, Unit-unit kepemerintahan, Organisasi amal dan keagamaan, Intitusi
sosial, dan Organisasi swasta nonprofit. Dengan satu rerangka konseptual tersebut,
wilayah autoritas FASB meliputi penyusunan standar untuk organisasi nonbisnis.
Dalam perkembangannya, unit unit kepemerintahan dipisahkan dari lingkup
oraganisasi nonbisnis dan pelaporan keuangannya ditangani oleh Govermental
Accountinf Standarts Boards (GASB). Hal ini terefleksi dalam SAS No 69 yang
mendeskripsi lingkup PABU sebagai rerangka pedoman yang telah dibahas.
B. Karakteristik Kualitatif Informasi
Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak
pemakai yang dituju. Oleh karena itu, kriteria ini secara umum disebut karakteristik
kualitatif atau kualitas informasi akuntansi.
Pertimbangan 3 dimaksudkan FASB untuk menentukan kualifikasi minimal para
pemakai sehingga suatu informasi terpahami(understandable) oleh mereka tanpa harus
selalu disertai penjelasan rinci yang bersifat mengajari.
Rerangka konseptual perlu menentukan kualitas informasi spesifik-keputusan
(dicision- specific qualities) yang menjadi kriteria kebermanfaatan agar penentu kebijakan
akuntansi mempunyai pedoman untuk melakukan pertimbangan 4 dan 5. FASB
merumuskan kualitas spesifik ini dalam dua kategori yaitu primer (primary) beserta unsur-
unsurnya (ingredients) dan sekunder/interaktif (secondary/interactive).
Nilai Informasi, Informasi dikatakan mempunyai nilai apabila informasi tersebut (1)
Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa lalu, sekarang,
atau masa datang, (2) Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas
terealisasinya suatu harapan dalam kondisi ketidakpastian.
Keterpahamian (Understandibility) adalah kemampuan informasi untuk dapat dicerna
maknanya oleh pemakai.
Keberpatuan (Relevance) adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
Nilai Prediktif (Prediktive Value ) adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam meningkatkan probabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/hasil
(outcomes) suatu kejadian masa lalu atau datang akan terjadi.
Nilai Balikan ( Feedback Value ) adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
Ketepatwaktuan (Timeliness) adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada
saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk memempengaruhi
keputusan.
Keterandalan (Reliability)adalah kemampuan informasi untyk memberi keyakinan bahwa
informasi tersebut benar atau valid.
Ketepatan Penyimbolan (Respresentational Faithfulness ) adalah kesesuaian atau
kecocokan antara pengukur atau deskripsi (representasi) dan fenomena yang diukur atau
dideskripsi.
Keterujian (Verifiability) adalah kemampuan untuk menyakinkan bahwa informasi
merepresentasi apa yang dimaksudkan untuk direpresentasi sesuai dengan konsensus atau
bahwa cara pengukuran yang dipilih telah diaplikasi tanpa kesalahan atau bias.
Kenetralan ( Neutrality )adalah ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan
(unbiasedness ) dalam perlakuan akuntasi.
Keterbandingan ( Comparability ) merupakan unsur tambahan yang menjadikan informasi
bermanfaat.
Materialitas (Materiality) adalah besar-kecilnya atau magnituda suatu penghilangan
(omission ) atau penyalahsajian ( mistatement ) informasi akuntansi yang menjadikan besar
kemungkinan bahwa perimbangan seorang bijaksana ( reasonable person ) yang
mengandalkan diri pada informasi tersebut berubah atau berpengaruh oleh penghilangan /
pengabaian atau penyalahsajian tersebut.
Bobot Keberpatuan dan Keterandalan, Kebermanfaatan akan hilang kalau salah satu
karakteristik tidak ada. Karakteristik keberpautan dan keterandalan juga menjadi kriteria
yang keduanya harus dipenuhi dalam pengakuan informasi untuk disajikan dalam statemen
keuangan.
Elemen – Elemen Statemen Keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct)
yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau
merepresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat
membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri
secara fisis kegiatan tersebut.
Definisi Elemen, Makna atau definisi elemen mengacu pada kelas objek luas ( misalnya
aset atau biaya ).
1. Aset adalah manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti ( probable ) yang
diperoleh atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi tau kejadian masa
lalu.
2. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
timbul dari keharusan ( obligation ) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau
menyerahkan jasa kepada entitas lain dimasa datang sebagai akibat dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
3. Ekuitas atau aset bersih adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih
tersisa setelah mengurangi aset dengan kewajibannya. Dalam suatu badan usaha,
ekuitas adalah hal pemilikan.
4. Investasi oleh Pemilik adalah kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai
akibat dari transfer ke tiap dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk mendapatkan
atau menaikkan hak pemilikan ( atau ekuitas ) didalamnya.
5. Distribusi ke Pemilik adalah penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha akibat
pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha
tersebut kepada pemilik.
6. Laba Komperhensif adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu
periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
nonpemilik.
7. Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas
atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi
barang, pemberian / penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
8. Biaya adalah aliran keluar aset tau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut ( atau kombinasi keduannya ) dari penyerahan
atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk
operasi sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
9. Untung adalah kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi
perferial (ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas dan dari semua transaksi
atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan
sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10. Rugi adalah penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi perferial
(ikutan) atau insidental ( kala-kala ) suatu entitas.
Sepuluh elemen diatas disebut secara eksplisit oleh FASB dalam SFAC NO.2.
Walaupun aliran kas bersih disebut secara eksplisit dalam tujuan 2 pelaporan keuangan,
elemen-elemen pembentuk aliran kas bersih tidak didefinisi dalam rerangka konseptual.
FASB mendefinisi elemen aliran kas dalam bentuk standar yaitu Statement of Financial
Accounting Standards No. 95 , “ Statement of Cash Flows.” Aliran kas bersih terdiri atas
tiga aliran berikut ini :
1) Aliran Kas dari Kegiatan Operasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan
termasuk dalam kegiatan investasi dan pedanaan serta biasanya merupakan pengaruh
terhadap kas transaksi dan kejadian lain yang dimasukkan dalam penentuan laba.
2) Aliran Kas dari Kegiatan Investasi adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrumen utang dan ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan,
dan aset produktif lainnya
3) Aliran Kas dari Kegiataan Pendanaan adalah aliran kas bersih (masuk dan keluar)
yang berkaitan dengan kegiatan yang meliputi perolehan dana dari pemilik dan
pemberiaan imbalan (return on) dan kembalian (return of) investasinya
Perubahan Posisi Keuangan
Aset, kewajiban, dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akibat tiga hal
yaitu (1) Kejadian (events) adalah terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai
konsekuensi terhadap suatu entitas, (2) Keadaan (circumstances) adalah suasana atau
seperangkat kondisi yang berkembang dari suatu kejadian atau serangkaian kejadian yang
berkulminasi pada situasi yang tak terduga atau sulit diduga, dan (3) Transaksi
(transactions) adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer sesuatu
yang bernilai (manfaat ekonomik masa datang) antara dua entitas atau lebih.
Pengukuran dan Pengakuan, Agar secara teknis penyusunan statemen keuangan dapat
dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledgers) untuk
mencatat hasil pengukuran.
Pelaporan dan Statemen Keuangan, Pelaporan keuangan meliputi penyampaian informasi
yang wajib secara luas (mandatory) dan sukarela (voluntary).
Seperangkat Statemen Keuangan, FASB menyatakan bahwa seperangkat penuh statemen
keuangan untuk suatu perioda harus menunjukkan informasi Posisi keuangan pada akhir
perioda tersebut, Laba untuk perioda tersebut, Laba komprehensif untuk perioda tersebut,
dan Aliran kas selama perioda tersebutInvestasi oleh dan distribusi ke pemilik selama
perioda tersebut
Pengukuran (measurment), FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang
diterapkan dan masih dapat dilanjutkan penggunaannya yaitu :
a. Kos historis atau perolehan kas historis (historical cost atau proceeds)
b. Kos sekarang (current cost)
c. Nilai pasar sekarang (current market value)
d. Nilai terealisasi / pelunasan neto (net realizable/settlement value)
e. Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang (present or discounted value of
future cash flows)
FASB menyatakan empat kriteria pengakuan fundamental (konseptual) sebagai berikut :
Definisi (definitions)- Suatu pos harus memenuhi definisi elemen statemen keuangan
Keterukuran (measurability)- Suatu pos harus mempunyai atribut yang berpaut dengan
keputusan dan dapat diukur dengan tingkat keterandalan yang cukup.
Keberpautan (relevance)- Informasi yang dikandung suatu pos mempunyai daya untuk
membuat perbedaan dalam keputusan pemekai.
Keterandalan (realiability)- Informasi yang dikandung suatu pos secara tepat
menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi), dan netral.
Keempat kriteria di atas harus dipertimbangkan dalam konteks karakteristik
kualitatif informasi yaitu memenuhi batas atas (benefit > kos) dan batas bawah
(materialitas).
Nilai Sekarang dalam Pengukuran Akuntansi, Penilaian sering digunakan pula untuk
menunjukkan pengukuran yang jumlah rupiahnya tidak dapat diamati melalui transaksi atau
pasar (marketplace-determined amount).
Saat Pengukuran
(1) Pengukuran saat pengakuan mula-mula adalah pengukuran pada saat suatu elemen
atu pos timbul dan dicatat pertama kali akibat transaksi, kejadian, atau keadaan. (2)
Pengukuran baru-mulai adalah pengukuran dalam perioda-perioda setelah pengakuan
mula-mula untuk menentukan jumlah rupiah bawaan (carrying amount) baru yang tidak
berkaitan dengan jumlah-jumlah rupiah sebelumnya.
Penentuan Aliran Kas Masa Datang Aliran kas masa datang umumnya harus diestimasi.
Taksiran atau estimasi terbaik (Best Estimate) adalah jumlah rupiah tunggal yang paling-
boleh jadi (most-likely) dalam suatu kisar/rentang beberapa jumlah rupiah estimasi yang
mungkin terjadi. Aliran kas harapan (Expected Cash Flow) adalah gunggung (sum)
beberapa jumlah rupiah berbobot-probabilitas (probability-weighted amunts) dalam suatu
kisar jumlah rupiah estimasian yang mungkin terjadi.
Nilai Sekarang Aliran Kas Masa Datang
(1) Nilai Sekarang (Present Value) adalah pengukur sekarang aliran kas masuk atau keluar
masa datang. (2) Nilai Sekarang Harapan (Expected Present Value) adalah gunggung
beberapa nilai sekarang berbobot-probabilitas suatu kisar aliran kas estimasian yang
mungkin terjadi, yang semuanya didiskusikan dengan tingkat bunga yang sama.
Nilai Wajar (Fair Value) adalah jumlah rupiah yang disepakati untuk suatu objek dalam
suatu transaksi antara pihak-pihak yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau keterpaksaan.
Tujuan Nilai Sekarang dalam Pengukuran, adalah untuk menangkap /merefleksi sedapat
mungkin perbedaan ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa datang dan untuk
mengestimasi nilai wajar.
Prinsip-Prinsip Umum
Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai sekarang
dalam mengukur aset dan kewajiban :
a. Sedapat-dapatnya, aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi asumsi-
asumsi tentang kejadian dan ketidakpastian masa datang yang dipertimbangan dalam
memutuskan apakah memperoleh atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam
suatu transaksi tunai yang bebas.
b. Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskusikan aliran kas harus merefleksi
asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang melekat pada aliran kas
estimasian agar pengaruh asumsi tidak berganda atau malahan terabaikan
c. Aliran kas estmasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias dan faktor yang tidak
berkaitan dengan aset atau kewajiban yang bersangkutan.
d. Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar munculan yang
mungkin terjadi (possible outcomes) daripada jumlah rupiah tunggal paling boleh jadi,
minimun, atau maksimum.
Transfer Teknologi, Rerangka Konseptual (termasuk standar yang diturunkan darinya)
dapat dipandang sebagai produk teknologi. Dengan memahami teknologi penalaran dan
perekayasaan akuntansi, orang akan dapat menciptakan produk (praktik akuntansi) yang
paling sesuai dengan lingkungan penerapannya.
Pengaruh Rerangka Konseptual FASB
Gorce (1992, hlm. 124-131) membahas dengan rinci pengaruh ini dengan
menunjukkan berbagai organisasi profesi dan badan pemerintah yang berusaha untuk
mengembangkan rerangka untuk negaranya masing-masing. Organisasi profesi tersebut
adalah :
a. Australian Accounting Research Foundation (AARF)
b. International Accounting Standards Committee (IASC)
c. Canadian institute of Chartered Accountants (CICA)
d. Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW)
e. (UK) Accounting Standards Board (UKASB)
Dokumen Kebijakan
Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan politis dan
bukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen kebijakan, proses penyusunannya
melibatkan perdebatan atau argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus
melibatkan pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-nilai yang
dianut dalam konteks l ingkungan Amerika (value-laden).

Anda mungkin juga menyukai