Anda di halaman 1dari 2

CHECK YOUR UNDERSTANDING 2

1. Bagaimana perbedaan/ variasi suhu, kelembapan dan tekanan terjadi secara horizontal
maupun vertikal. Faktor apa yang memengaruhi variasi tersebut?
2. Mengapa densitas atmosfer akan berkurang seiring kenaikan elevasi?
3. Bagaimana kita bisa mengetahui path/jalur perambatan radar beam setiap saat? Bisa kah?
Bagaimana bisa?

1) Variasi suhu, kelembapan dan tekanan secara horizontal dan vertikal.


a. Variasi Suhu
 Secara Horizontal
Jika diasumsikan bumi kita sebagai homogen tanpa daratan maupun
lautan, kemungkinan distribusi suhu di permukaan bumi akan bersesuaian
dengan posisi lintangnya. Di kutub akan memiliki suhu yang lebih dingin
jika dibandingkan dengan wilayah khatulistiwa yang menerima panas
matahari sepanjang tahun. Namun keadaan di bumi sangatlah kompleks,
lebih dari sekedar susunan darat maupun lautan. Sehingga secara spasial
sebaran suhu bumi akan terganggu, tak sesederhana jika bumi itu
homogen. Hal lain yang dapat mempengaruhi variasi suhu di bumi selain
letak lintang adalah topografi suatu wilayah.
 Secara Vertikal
Variasi suhu secara vertikal dipengaruhi oleh jenis lapisan atmosfer.
Terdapat lima bagian lapisan atmosfer yaitu: troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer dan eksosfer. Pada lapisan troposfer terjadi penurunan
suhu sesuai ketinggian yang disebut sebagai lapse rate. Penurunan suhu
ini terjadi karena bumi memantulkan panas kembali ke atmosfer, semakin
dekat dengan permukaan bumi maka suhunya akan semakin panas. Setiap
kenaikan 100 meter, suhunya akan turun menjadi 0,5°-0,6° C. Pada
lapisan stratosfer terdiri atas dua lapisan yaitu lapisan isothermal dan
lapisan inversi. Lapisan isothermal memiliki temperatur yang tetap, yakni
sekitar -60°C, terletak pada ketinggian 11-20 km. Lapisan inversi terletak
di ketinggian 20-50 km. Makin ke atas temperaturnya akan semakin
meningkat, kenaikan temperatur udara yang terjadi pada lapisan ini
dikarenakan adanya gas ozon, gas ozon berfungsi menyerap radiasi
matahari yang berlebih. Lapisan mesosfer memiliki ketinggian antara 50-
85 km dengan karakteristik makin ke atas, maka temperatur udara akan
semakin rendah. Tiap kenaikan 1000 m, temperatur udara turun menjadi
2,5°-3° C. Lapisan termosfer berada di ketinggian 85-500 km. Disebut
sebagai lapisan panas karena di lapisan inilah sering terjadi transisi
kenaikan temperatur yang sangat tinggi, kenaikan temperatur tersebut
dikarenakan molekul oksigen mengabsorpsi radiasi dari energi surya.
Suhu udara yang ada di bagian paling atas dari lapisan ini bisa mencapai
>1000°C. Lapisan eksosfer memiliki kandungan gas atmosfer yang sangat
rendah, memiliki suhu yang sangat tinggi dan tetap.
b. Variasi Kelembapan
 Secara Horizontal
Uap air di udara yang dinyatakan dalam kelembapan spesifik atau tekanan
uap mempunyai harga tertinggi di ekuator dan terendah di kutub. Hal ini
sama dengan sebaran temperatur yang merupakan faktor penentu besarnya
kapasitas udara.
 Secara Vertikal
Karena sumber kelembapan udara adalah permukaan bumi, maka sebagian
besar uap air akan terkumpul di lapisan yang paling bawah. Semakin ke
atas kelembapan udara tersebut akan semakin berkurang.
c. Variasi Tekanan Udara
 Secara Horizontal
Variasi tekanan udara dipengaruhi oleh suhu udara, ketika suatu daerah
memiliki suhu udara yang tinggi, daerah tersebut akan bertekanan rendah
dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi. Pola sebaran
horizontal dipengaruhi oleh:
a) Lintang tempat,
b) Sebaran daratan dan lautan,
c) Gerak semu tahunan matahari.
 Secara Vertikal
Variasi tekanan secara vertikal yaitu makin ke atas tekanannya semakin
menurun. Dipengaruhi oleh:
a) Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang,
b) Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke
atas makin lemah,
c) Adanya variasi suhu secara vertikal.

2) Densitas atau kerapatan atmosfer akan berkurang seiring dengan kenaikan elevasi
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi yang bekerja pada gas atau molekul yang terdapat di
atmosfer. Gaya gravitasi bumi akan bekerja lebih besar pada ketinggian dekat permukaan
bumi sehingga gas atau molekul di daerah ini akan semakin banyak, menyebabkan
kerapatan atmosfer semakin besar.

3) Bagaimana kita bisa mengetahui path/jalur perambatan radar beam setiap saat?
Bisa kah? Bagaimana bisa?
Untuk mengetahui jalur perambatan radar akan membutuhkan komposisi yang
tepat dari kelembaban, suhu dan tekanan di atmosfer hingga ke ketinggian 70.000 kaki
(2,1 km), dalam periode setiap menit dan jarak sekitar 240 mil (386 km) dari pusat radar,
sayangnya kemampuan tersebut masih belum ada.
Cara lain yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan melakukan observasi
langsung pada lokasi pengamatan radar, hasil pengamatan observasi dibandingkan
dengan citra radar sehingga bisa dilakukan koreksi apakah radar beam tersebut
mengalami sub-refraksi, super-refraksi atau ducting. Hal ini membutuhkan waktu serta
kemampuan pengamat yang sudah kenal betul dengan topografi wilayah di sekitar radar.

Anda mungkin juga menyukai