Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yayang Tri Tungga Dewi

NIM : P07125118008
Prodi : D3 Sem IIV

Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi, Pencegahan dan


Penatalaksanaannya

Abstrak
Tindakan ekstraksi gigi merupakan suatu tindakan yang sehari-hari kita
lakukan sebagai dokter gigi. Walaupun demikian tidak jarang kita temukan komplikasi
dari tindakan ekstraksi gigi yang kita lakukan. Karenanya kita perlu waspada dan diharapkan
mampu mengatasi kemungkinan-kemungkinan komplikasiyang dapat terjadi.
Salah satu komplikasi ekstraksi gigi yang dapat terjadi adalah perdarahan
pasca ekstraksi. Dalam mengatasi perdarahan pasca ekstraksi ini, tindakan yang paling
utama adalah pencegahan, tetapi bila tetapterjadi kita harus mampu mengatasinya.
Mengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh faktor
lokal maupun faktorsistemik, maka pencegahan merupakan hal yang penting. Hal ini
terutama apabila perdarahan terjadikarena faktor sistemik seperti kelainan darah (blood
dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah,dan apabila pasien mengkonsumsi obat-
obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan lain-lain.
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang dokter
gigi kita harus mampumengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip penatalaksanaan
perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan melakukan
penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan pemberian
obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.
Pendahuluan
Ekstraksi gigi adalah tindakan yang paling sederhana di bidang Bedah Mulut dan
merupakan tindakanyang sehari-hari dilakukan oleh seorang dokter gigi. Walaupun
merupakan tindakan yang biasa dilakukan, tetapi kemungkinan terjadinya komplikasi pasca
pencabutan gigi dapat terjadi setiap saat.
Salah satu komplikasi yang mungkin dapat terjadi pasca ekstraksi gigi adalah
perdarahan. Sebagaimanatelah kita ketahui bersama bahwa perdarahan pasca ekstraksi dapat
terjadi karena faktor lokal maupunkarena faktor sistemik. Sebagai seorang dokter gigi, kita
dituntut untuk mempunyai pengetahuan dankemampuan yang memadai dalam melakukan
pencegahan dan penatalaksanaannya.
Perdarahan pasca ekstraksi umumnya disebabkan oleh faktor lokal, seperti :
1. trauma yang berlebihan pada jaringan lunak
2. mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi
3. tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien
4. tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan menghisap-
hisap
5. kumur-kumur yang berlebihan
6. memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi
Faktor lokal
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh darah,
hemostasis primer yangterjadi adalah pembentukan platelet plug (gumpalan darah) yang
meliputi luka, disebabkan karena adanyainteraksi antara trombosit, faktor-faktor
koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain itu juga adavasokonstriksi
pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu clotting cascade dengan
aktivasithromboplastin, konversi dari prothrombin menjadi thrombin, dan akhirnya
membentuk deposisi fibrin.
Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi kadang
adanya perdarahanini dapat menjadi tanda adanya penyakit hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan
1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah pasien
naik menyebabkanbekuan darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga terjadi
perdarahan.
2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh darah
akan menyempitmenyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh darah kecil akan
pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita menggunakan anestesi lokal
yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah dapat tetapmengalir sehingga
terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah
diamengkonsumsi obat-obat tertentu seperti obat antihipertensi, obat-obat pengencer
darah, dan obat-obatanlain karena juga dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII. Pada
hemofilli B (penyakitChristmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrand’s disease terjadi kegagalanpembentukan platelet, tetapi penyakit
ini jarang ditemukan
4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akanberjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan
menurun, diapedesis dan kemotaksis juga terganggukarena hiperglikemia sehingga
terjadi infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.
5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkandiabetes dan hipertensi.
6. Pemakaian obat antikoagulan
Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin)
menyebabkan PT dan APTTmemanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih
dahulu dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum
pencabutan gigi.

Pencegahan kemungkinan komplikasi perdarahan karena faktor-faktor sistemik :


1. Anamnesis yang baik dan riwayat penyakit yang lengkap
Kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang memiliki
tendensi perdarahan yangmeliputi :
 bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan
 mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan
hemostasis (pembekuandarah)
 pernah dirawat di RS karena perdarahan
 spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari
penyebab kecil
 riwayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan di
atas, dihubungkan denganriwayat penyakit dari pasien itu sendiri
 mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin
 Penyebab sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan herediter,
misalnya von Willebrand’ssyndrome dan hemofilia
Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan apakah ada
riwayat prolongedbleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting untuk kita ketahui
bagaimana penatalaksanaan perdarahanpasca ekstraksi gigi sebelumnya. Apabila
setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti denganmenggigit tampon atau
dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien tidak memiliki penyakit
hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien sampai dirawat atau bahkan perlu
mendapat transfusimaka kita perlu berhati-hati akan adanya penyakit hemoragik.
Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot, persendian atau
kulit dapat kitacurigai pasien memiliki defek pembekuan darah (clotting defect). Adanya
tanda dari purpura pada kulitdan mukosa mulut seperti perdarahan spontan dari gingiva,
petechiae .
Perdarahan Pasca Ekstraksi Gigi
1. Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan panik.
Berikan penjelasan padapasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan tidak perlu
khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca ekstraksi gigi.
Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan langsung
dengan tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan
darah yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat
diatasi.
2. Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan dengan
tampon yang telah diberianestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor
(adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien dimintamenggigit tampon selama 10
menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. Bila perlu,dapat
ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan)
yang diletakkandi alveolus serta lakukan penjahitan biasa.

3. Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket gigi
yang mengalamiperdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan adalah
teknik matras horizontal dimana jahitanini bersifat kompresif pada tepi-tepi luka.
Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl 3.0, dan catgut 3.0.
4. Perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri, maka kita
lakukan klem denganhemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh darah
dengan benang atau dengan kauterisasi.
5. Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan siapkan
segera hemostatic agentseperti asam traneksamat. Injeksikan asam traneksamat secara
intravena atau intra muskuler.

Kesimpulan
Pencabutan gigi merupakan tindakan yang sering dilakukan oleh dokter
gigi, sebelum melakukantindakan tersebut sebaiknya kita lakukan anamnesis serta
pemeriksaan klinis yang cermat pada pasien. Lakukan tindakan ekstraksi gigi dengan
hati-hati serta hindari penggunaan alat yang berlebihan. Komplikasi paling sering
adalah perdarahan pasca ekstraksi.
Apabila setelah ekstraksi gigi terjadi perdarahan, kita harus bersikap tenang dan
mampu berpikir jernih untuk menganalisis penyebab perdarahan. Lihat kondisi pasien, cek
tanda vital, dan bila semua dalamkeadaan normal, segera periksa daerah yang mengalami
perdarahan. Bersihkan soket secara cermat danlakukan tindakan sesuai kondisi yang ada.
Daftar Pustaka
1. Scully C. and Cawson RA.; Medical Problems in Dentistry; 4th ed.; Wright; London;
1998.
2. Malamed SF.; Medical Emergencies in the Dental Office; 5th ed.; Mosby, Inc.;
St.Louis; 2000.
3. Hawkesford JE. and Banks JG.; Maxillofacial and Dental Emergenies; Oxford
University Press; Oxford; 1994

Anda mungkin juga menyukai