Dosen :
Dr.Ir. Yadi Suryadi MT
Ir. Hernawan Mahfudz MT
Asisten :
Syakal Hammas Kh Hujaemi 15016005
Rizky Novitasari 15016022
Disusun Oleh :
Mutiara Hayudina 15017114
Pasang surut adalah fluktuasi muka air laut karena adanya gaya tarik menarik benda-
benda di langit, terutama matahari dan bulan terhadap massa air laut di bumi. Pasang
surut air laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan kea rah luar pusat rotais. Berdasarkan posisi bumi, bulan,
dan matahari, terdapat dua jenis pasang laut, yaitu
a. Pasang laut purnama (spring tide) : Pasang laut purnama terjadi ketika bumi , bulan
dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah . Pasang laut purnama
ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
b. Pasanag laut perbani (neap tide) : Pasang laut perbani terjadi ketika bumi, bulan, dna
matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik
yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat
bulan seperempat dan tiga perempat.
Elevasi muka air laut selalu berubah-ubah setiap saat, maka diperlukan suatu elevasi yang
ditetapkan berdasarkan data pasang surut, yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam
perencanaan. Elevasi muka air lau yang dihitung pada nomor ini adalah HWS dan LWS.
a. HWS
Highest water spring adalah muka air laut pasang tertinggi. Sebagai catatan bahwa
perbedaan antara LWS dengan HWS disebut pasang surut rencana.
b. LWS
Lowest water spring adalah muka air laut terendah . LWS nantinya akan dikaitkan
dengan data hasil survei topografi dan penggambarana peta batimetri. Peta inilah
yang nantinya akan digunakan untuk merencanakan penempatan dermaga pada
kedalaman tertentu.
Berikut ini adalah tahapan perhitungan dalam mencari nilai HWS dan LWS.
Berikut ini data output untuk mencari nilai HWS dan LWS.
Dari data output diatas maka nilai HWS dan LWS dapat ditentukan sebagai berikut.
Reklamasi pulau adalah proses pembuatan daratan baru dari dasar laut atau dasar sungai.
Berikut ini tahapan perhitungan reklamasi pulau.
a. Mencari data elevasi beserta datum
Datum diasumsikan setinggi LWS ,yaitu – 1,1961 m
HWS = 2,2293 m (dihitung dari LWS)
Freeboard berada pada rentang 0,2 – 0,5 m maka dipilih freeboard setinggi 0,5 m.
Hrencana adalah tinggi gelombang rencana yang diasumsikan 3,5 m sesuai di soal
b. Menghitung fungsi bilangan Iribaren (Ir)
𝑡𝑎𝑛𝜃
𝐼𝑟 =
𝐻 0,5
(𝐿 )
𝑜
1
tan 𝜃 =
1,5
𝑔𝑇 2
𝐿𝑜 =
2𝜋
Dengan asumsi nilai T sebesar 9 detik dan g = 9,81 m/s2
9,81 × 92
𝐿𝑜 = = 126, 466 𝑚
2𝜋
sehingga nilai Ir dapat dihitung
1
(1,5)
𝐼𝑟 = 0,5
3,5
(126.466)
𝐼𝑟 = 4,006
c. Mencari nilai Ru
Nilai Ru didapatkan dengan mengamati grafik Run Up untuk Tetra Pod sehingga
didapatkan
𝑅𝑢
= 0,906
𝐻𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝑅𝑢 = 0,906 × 𝐻𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎
𝑅𝑢 = 0,906 × 3,5 = 3,171 𝑚
d. Menghitung Elevasi puncak struktur
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 = 𝐻𝑊𝑆 + 𝑅𝑢 + 𝐹𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 = 2,2293 + 3,171 + 0,5
𝐸𝑙𝑒𝑣𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑢𝑛𝑐𝑎𝑘 𝑠𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 = 5,9003 𝑚
Setelah elevasi puncak struktur didapatkan , langkah selanjutnya adalah merencanakan
dimensi struktur pelindung pulau dengan tahapan seperti berikut.
a. Menghitung Berat Armor Cover Layer
Bentuk tetrapod
𝛾𝑟 𝐻𝑑3
𝑊= 3
𝛾
𝐾𝑑 (𝛾 𝑟 − 1) cot 𝜃
𝑠𝑒𝑎 𝑤𝑎𝑡𝑒𝑟
Dimana
W = berat armor (ton)
Hd = berat gelombang rencana (meter)
γr = berat jeni armor (beton =2,3 ton/m3)
γseawater = berat jenis air laut (1,025- 1,03 ton/m3)
cot θ = kemiringan struktur breakwater
Kd = koefisien stabilitas berdasarkan Shore Protection 1984
Bentuk Kubus
𝑊𝑡𝑒𝑡𝑟𝑎𝑝𝑜𝑑 6,83
𝑊𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = =
2,67 2,67
𝑊𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 2,56 𝑡𝑜𝑛
b. Menghitung Tebal Cover Layer
1
𝑊 3
𝑡 = 𝑛 𝑥 𝑘Δ 𝑥 ( )
𝛾𝑟
Dengan,
t = tebal lapis pelindung (m)
n = jumlah lapis batu dalam lapis pelindung (min. 2)
kΔ = koefisien lapis
γr = berat jenis beton (2,3 ton/m3)
𝑛=2
𝑘Δ 𝑡𝑒𝑡𝑟𝑎𝑝𝑜𝑑 = 1,04
𝑘Δ 𝑐𝑢𝑏𝑒 (𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠) = 1,1
1
6,83 3
𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑟𝑎𝑝𝑜𝑑 = 2 𝑥 1,04 𝑥 ( ) = 2,9897 ≈ 3 𝑚
2,3
1
2,56 3
𝑡 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 2 𝑥 1,1 𝑥 ( ) = 2,28 𝑚 ≈ 2,3 𝑚
2,3
c. Menghitung Lebar Mercu
Pada perhitungan lebar mercu diasumsi menggunakan cube sehingga parameter lebar
mercu dapat ditentukan sebagai berikut.
kΔ = 1,1 W = 2,56 ton n=2
sehingga lebar mercu dapat dihitung.
1
𝑊 3
𝐵 = 𝑛 𝑥 𝑘Δ 𝑥 ( )
𝛾𝑟
1
2,56 3
𝐵 = 2 𝑥 1,1 𝑥 ( ) = 2,28 𝑚 ≈ 3 𝑚
2,3
d. Menghitung Berat Armor Filter Layer
𝑊𝑘
𝑊10 =
10
𝑊𝑘 = 𝑊𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 = 2,56 𝑡𝑜𝑛
2,56
𝑊𝑘 =
10
𝑊𝑘 = 0,256 𝑡𝑜𝑛 = 256 𝑘𝑔
2,3 𝑥 3,53
𝑊𝑡𝑜𝑒 = 3 = 2,56 𝑡𝑜𝑛
2,3
20 𝑥 (1,025 − 1)
Alur pelayaran adalah perairan yang dari segi kedalaman , lebar, dan bebas
hambatan pelayaran lainnya dianggap aman dan selamat untuk dilayari oleh kapal di laut,
sungai, atau danau. Alur pelayaran digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan
digunakan untuk mengarahkan kapal yang akan masuk ke kolam pelabuhan. Alur
pelayaran dan kolam putar harus cukup tenang terhadap pengaruh gelombang dan arus.
Berikut ini perhitungan lebar dan kedalaman alur pelayaran serta dimensi kolam putar.
a. Lebar dan Kedalaman Alur Pelayaran
Alur pelayaran diasumsikan satu arah
Referensi:
Fentek Catalogue Marine Systems
Febriana,Toni.2004. Perencanaan Dimensi Struktur Breakwater.
Shore Protection Manual 1984