Anda di halaman 1dari 5

Lampiran

Peraturan Direktur Rumah Sakit Sido Waras


Nomor : 032/ PD/ RSSW/ Dir/ VII/ 2017
Tanggal : 17 Juli 2017

BAB I
DEFINISI

1. Kondisi terminal adalah suatu proses yang progresif menuju kematian berjalan melalui
suatu tahapan proses penurunan fisik , psikososial dan spiritual bagi individu. (Carpenito,
1995 )
2. Kematian adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan mengalami
atau menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan
suatu kehilangan.
3. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di rumah sakit baik dalam keadaan
sehat maupun sakit.
4. Pasien Terminal adalah pasien – pasien yang dirawat , yang sudah jelas bahwa mereka
akan meninggal atau keadaan mereka makin lama makin memburuk. (P.J.M. Stevens,
dkk ,hal 282, 1999 )

1
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Sido Waras
Nomor : 032/ PD/ RSSW/ Dir/ VII/ 2017
Tanggal : 17 Juli 2017

BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pelayanan pasien terminal di Rumah Sakit Sido Waras adalah pasien pada
fase terminal yang menuju proses kematian. Panduan pelayanan pasien terminal ini berlaku
diseluruh unit keperawatan, meliputi: Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap dan
Instalasi Rawat Intensif

Ketepatan pemberian pelayanan harus dimulai pada saat kontak pertama dengan pasien,
saat dokter telah mengindentifikasi pasien tahap terminal dari segi medis dan perawat
mengidentifikasi gejala tahap terminal.

2
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Sido Waras
Nomor : 032/ PD/ RSSW/ Dir/ VII/ 2017
Tanggal : 17 Juli 2017

BAB III
TATA LAKSANA

1 PPA (dokter, perawat dan bidan) melakukan asesmen sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan tanda – tanda klinis menjelang kematian, antara lain :
a. Kehilangan Tonus Otot, ditandai:
1) Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
2) Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek menelan
3) Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah, perut
kembung, obstipasi,
4) Penurunan control spinkter urinari dan rectal.
5) Gerakan tubuh yang terbatas.
b. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai:
1) Kemunduran dalam sensasi.
2) Cyanosis pada daerah ekstermitas.
3) Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan, telinga dan hidung.
c. Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital
1) Nadi lambat dan lemah.
2) Tekanan darah turun.
3) Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
d. Gangguan Sensori
1) Penglihatan kabur.
2) Gangguan penciuman dan perabaan.
e. Variasi-variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang-kadang
klien tetap sadar sampai meninggal.
f. Pendengaran merupakan sensori terakhir yang berfungsi sebelum meninggal
2 PPA memberikan informasi kondisi pasien kepada keluarga pasien
3 PPA memberikan kesempatan kepada keluarga dalam membimbing pasien untuk berdoa
sesuai dengan keyakinannya dan menawarkan kepada keluarga untuk pelayanan rohani
4 Jika pasien dan atau keluarga menghendaki pelayanan rohani, maka pasien dan atau
keluarga mengisi formulir permintaan pelayanan rohani sesuai prosedur
5 PPA melakukan asesmen rasa nyeri. Bila nyeri sangat mengganggu, maka segera
kolaborasi untuk melakukan menajemen nyeri yang memadai
6 PPA memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, meliputi :
a. Mempertahankan kebersihan tubuh, pakaian dan tempat tidur
b. Mengatur posisi tidur yang nyaman

3
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Sido Waras
Nomor : 032/ PD/ RSSW/ Dir/ VII/ 2017
Tanggal : 17 Juli 2017

c. Melakukan “suction” bila terjadi penumpukan secret pada jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas tetap bebas
d. Memberikan nutrisi dan cairan yang adekuat
e. Melakukan perawatan mata agar tidak terjadi kekeringan/ infeksi kornea
f. melakukan oral hygiene
7 Hormati hak pasien untuk menolak pengobatan atau tindakan medis lainnya.
8 PPA melibatkan keluarga dalam pemberian pelayanan
9 Perawat atau bidan melakukan observasi kondisi pasien secara berkala sesuai dengan
kondisi pasien dan dicatat dalam formulir observasi sedangkan tindakan yang dilakukan
dicatat dalam CPPT
10 Bila keadaan pasien sudah dinyatakan meninggal oleh DPJP atau dokter umum, maka
DPJP atau dokter umum mencatat tanggal dan jam kematian di CPPT dan surat
kematian

4
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit Sido Waras
Nomor : 032/ PD/ RSSW/ Dir/ VII/ 2017
Tanggal : 17 Juli 2017

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Formulir observasi
2. Formulir pemberian informasi
3. Formulir CPPT

Ditetapkan : di Mojokerto
Pada tanggal : 17 Juli 2017
Direktur Rumah Sakit Sido Waras,

Lany Dwi Kurniawati S., dr.M.Kes


,

Anda mungkin juga menyukai