1. Jelaskan secara filosofis apa yang dimaksud dengan Pasal 6 UUPA?
2. Apa yang dimaksud dengan tanah absentee? Dan menurut anda apakah ketentuan tersebut masih relevan di Indonesia? 3. Pada asasnya tanah pertanian wajib diusahakan sendiri secara aktif oleh yang punya hak (Pasal 10 UUPA). Apa tujuan yang ingin dicapai dari asas tersebut? 4. Berkaitan dengan pasal 10 UUPA, menurut pendapat anda apakah dengan ketentuan tersebut menjadikan pemilik saham dalam PT harus mengusahakan tanahnya sendiri? 5. Apa yang dimaksud dengan Reforma Agraria (Land Reform)? Mengapa diperlukan reforma agraria? 6. Dalam Surat Al-Hasyr ayat (7), Allah S.W.T melarang harta itu hanya beredar digolongan orang-orang kaya saja, mengapa harta itu tidak boleh beredar digolongan si-Kaya saja? 7. Jelaskan secara ilmiah mengapa ketimpangan ekonomi berbahaya bagi masyarakat? 8. Sebutkan perbedaan fungsi publikasi positif dan fungsi publikasi negatif? 9. Indonesia menganut sistem publikasi negatif yang mengandung unsur positif, jelaskan? 10. Jelaskan konsep Rechtsverwerking dan Acquisitieve Verjaring? Indonesia menganut konsep yang mana dan apa buktinya? 11. Jelaskan konsepsi Jual Beli Tanah di Indonesia? 12. Apa yang dimaksud dengan akta otentik? 13. Pada putusan MK No. 85/PUU-XI/2013 terkait Sumber Daya Air disebutkan bahwa swasta boleh mengelola air di Indonesia ketika 5 prinsip sudah terpenuhi. Pertanyaannya, 5 prinsip tersebut apa saja? 14. Pertimbangan MK dalam putusan No. 85/PUU-XI/2013 : “Menimbang bahwa apabila setelah semua pembatasan tersebut di atas sudah terpenuhi dan ternyata masih ada ketersediaan air, Pemerintah masih dimungkinkan untuk memberikan izin kepada usaha swasta untuk melakukan pengusahaan atas air dengan syarat-syarat tertentu dan ketat”. Menurut anda apakah dengan frasa “masih ada ketersediaan air”, menjadikan jika suatu saat kuota air tidak terpenuhi, izin pengusahaan swasta dapat dicabut? Lalu bagaimana nasib perusahaan yang telah menginvestasikan modalnya yang tentu jumlahnya tidak sedikit? 15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas pemisahan horizontal dan praktiknya dalam hal seperti apa? 16. Jelaskan perbedaan pengadaan tanah dan pencabutan tanah? 17. Pencabutan hak atas tanah masuk kategori derogable rights atau non- derogable rights? 18. Pencabutan Hak Atas Tanah biasanya terkait dengan pembangunan kepentingan umum, yang tujuannya adalah mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “kepentingan umum” dan bagaimana menentukan ukuran sebesar-besar kemakmuran rakyat? sebutkan juga dengan landasan yuridisnya.