Anda di halaman 1dari 212

BAB I

Pengertian , Tujuan ,Sejarah , Perkembangan


dan Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.

Dasar : - UU No. 20 Tahun 2003 ; Sisdiknas.


- Kep. Mendikbud No. 056/U/1994 ; Pedoman
Penyusunan kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar.
- Kep. Dirjen Dikti No. 267/ Dikti/2000, ; materi
Pendidikan Kewiraan disamping membahas tentang PPBN
juga mmembahas tentang hubungan antara warga negara
dengan Negara. Sebutan Pendidikan Kewiraan diganti dengan
Pendidikan Kewarganegaraan. Materi pokok Pendidikan
Kewarganegaraan adalah tentang hubungan warga negara
dengan Negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (
PPBN ).
-2-
A. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu
pengetahuan yang mempelajari hakikat warganegara suatu
negara, baik dalam konsep hubungan warga negara dengan
negara , hak dan kewajiban warganegara, serta konsep
pemerintahan suatu negara yang dijalankan oleh Warga
Negara .
Sedang Warganegara dapat diartikan sekelompok orang
yang mendiami suatu wilayah Negara, dan Negara adalah
organisasi yang ada dan terpelihara dari interaksi interaksi
warganegara dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya ,
dimana pada hakikatnya manusia tidak bisa hidup tanpa ada
bantuan dari orang lain.
-3-
B. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Berdasarkan Kep. Dirjen. Dikti. No. 267/ Dikti/2000 , tujuan
adalah mencakup;
1. Tujuan Umum ; Untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan
dasar keapada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negra
dengan negara serta PPBN agar menjadi warganegara yang
diandalkan oleh bangsa dan negara.
2. Tujuan Khusus ;
a. Agar Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan
kewajiban secara santun , jujur, dan demokratis serta ikhlas sebagai
WNI terdidik dan bertanggung jawab .
b. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah
dasar dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara ,
serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab
yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
-4-
c. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai
dengan nilai nilai kejuangan , cinta tanah air , serta rela
berkorban bagi nusa dan bangsa.

Pendidikan Kewarganegaraan sangat penting untuk


menumbuhkan sikap kewarganegaraan generasi penerus bangsa.
Tentunya studi ini sangat mendukung untuk membentuk mental
dan kepribadian maha siswa menjadi mental yang berlandaskan
Pancasila dan UUD 1945.
Maraknya kegiatan yang mengancam kedaulatan NKRIkini
menjadi nilai urgenitas tersendiri bagi keberadaan Pendidikan
Kewarganegaraan sebagai suplemen kurikulum siswa/i dari
pendidikan dasar hingga Perguruan Tinggi.
-5-
C. . Sejarah dan Perkembangan Pendidikan Kewarganegaraan.
Di Indonesia istilah “ Pendidikan Kewarganegaraan “ mengalami
perkembangan dan perubahan dari tahun ke tahun . Awla muculnya Pendidikan
Kewarganegaraan atau yang lebih dikenal dengan nama Civic Education ,
yakni berasal dari USA, hal ini menunjukan adanya perluasan dari waktu ke
waktu , sehingga Pendidikan Kewarganegaraan dapat sampai ke Indonesia .
Menurut Kuhn ( Winataputra dan Budimansyah 2007 ;71 )
Kewarganegaraan mulai dikenal di Indonesia pada tahun 1957 yang
menunjukan awal masuknya pembelajaran atau studi Kewarganegaraan atau
Civic di Indonesia.
Secara Konseptual istilah Pendidikan Kewarganegaraan dapat terangkum
sebagai berikut;
a). Kewarganegaraan Tahun 1956, b) Civic Tahun 1959, c).
Kewarganegaraan Tahun 1962 , d). Pendidikan Kewarganegaraan
Tahun 1968, e). Pendidikan Moral Pancasila Tahun 1975, f). Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Tahun 1994, g). Pendidikan
Kewarganegaraan Tahun 2003 ( UU. No. 20 Tahun 2003), h). Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan Tahun 2013 .
Di Perguruan Tinggi :
1. Pendidikan Kewiraan ; Pendidikan Kewiraan dimulai tahun
1973/1974……..
-6-

2. Perkembangan kurikulum dan materi Pendidikan


Kewarganegaraan.
a. Pada awal penyelenggaraan pendidikan Kewiraan sebagai
cikal bakal dari PKn berdasarkan SK Bresama Mendikbud
dan Menhankam tahun 1973 , merupakan realisasi pembelaan
Negara melaluijalurpengajaran khusus di PT , di dalam SK
dipolakan penyelenggaraan Pendidikan Kewiraan dan
Pendidikan Perwira Cadanbgan di PT.
b. Berdasarkan UU No. 20 tahun 1982 tentang Pokok Pokok
penyelenggaraan Pertahanan dan Keamanan Negara ditentukan
bahwa :
1) Pendidikan Kewiraan adalah PPBN tahap lanjutan pada
tingkat PT , merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Penyelenggaraan Sitem Pendidikan Nasional.
2) 2). Wajib diikuti selurtuh mahasiwa ( setiap warga negara ).
-7-
c). Berdasarkan UU. No. 2 tahun 1989 tentang sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa :
1). Pendidikan Kewiraan bagi PT adalah bagian dari Pendidikan
Kewarganegaraan.
2). Termasuk isi kurikulum pada setiap jenis , jalur dan jenjang
pendidikan.
d). SK Dirjen Dikti. Tahun 1993 menentukan bahwa
Pendidikan Kewiraan termasuk dalam kurikulum MKDU
bersama sama dengan Pendidika Agama , Pendidikan
Pancasila, ISD, IAD, dan IBD sifatnya wajib.
e). Kep. Mendikbud. Tahun 1994 , menentukan :
1). Pendidikan Kewarganegaraan merupakan MKU bersama
sama dengan Pendidikan agama dan Pendidikan Pancasila.
2). Merupakan kurikulum Nasional wajib diikuti oleh seluruh
mahasiswa.
-8-

f). Kep. Dirjen Dikti. No. 19 /Dikti/1997 menentukan antara lain:


1) Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn, merupakan
salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari kelompok
MKU dalam susunan kurikulum inti.
2) Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajib untuk ditempuh
setiap Mahasiswa pada PT.
g). Kep.Dirjen. Dikti. No. 151 /Dikti/ Kep./2000 tanggal 15 Mei 2000
tentang penyempurnaan Kurikulum Inti MPK menentukan :
1). Pendidikan Kewiraan termasuk dalam muatan PKn. , merupakan
salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkandari kelompok MPK
dalam susunan kurikulum inti PT di In donesia.
2). Pendidikan Kewiraan adalah mata kuliah wajibuntuk ditempuh
setiap mahasiswa pada PT untuk program diploma IIIdan strata 1.
-9-
h). Kep . Dirjen . Dikti. No. 267/Dikti/Kep./2000 tanggal 10 Agustus
menentukan antara lain :
1) . Mata kuliah PKn. Serta PPBN merupakan salah satu komponen yang
tidak dapat dipisahkan dari MPK.
2) MPK termasuk dalam susunan kurikulum inti PT di Indonesia.
3) Mata kuliah PKn. Adalah mata kuliah wajib untuk diikuti oleh setiap
mahasiswa pada PT untuk program diploma / Politeknik , dan Program
Sarjana.
i). Kep. Mendiknas No.232/U/ 2000tanggal 20 Desember 2000tentang
pedoman penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan penilaian
Belajar Mahasiswa menentukan antara lain:
1) Kurikulum inti Program Sarjana dan Program Diploma , terdiri atas:
a). Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Keprtibadian ( MPK ).
b). Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan ( MKK ).
c). Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya ( MKKB ).
d). Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya ( MPB ).
e). Kelompok Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat ( MKB ).
-10-
2). MPK adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk
mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bbertaqwa
terhadapTuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
berkepribadian mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan .
3). Kurikulum inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam
kurikulum yang berlaku secara nasional.
4). MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalamkurikulum
setiap program studi/kelompok program studi terdiri dari bahasa
Indonesia , Pendidikan Pancasila , Pendidikan Agama , dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
5). MPK . Untuk PT berdasarkan UU. No. 20 Tahun2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional terdiri dari Pendidikan Bahasa, Pendidikan
Agama , dan Pendidikan Kewarganrgaraan..
- 11 -
D. Perkembangan Materi Pendidikan Kewarganegaraan.
1. Awal 1979 , materi disusun oleh Lemhannas dan Dirjen.Dikti yang
terdiri dari Wawasan Nusantara , Ketahanan Nasional , politik dan
Strategi Nasional , Politik dan Strategi Pertahanan dan Keamanan
Nasional, ,sistem Hankamrata . Mata kuliah ini bernama Pendidikan
Kewiraan.
2. Tahun 1985 , diadakan penyempurnaan oleh Lemhannas dan Dirjen
Dikti , terdiri atas pengantar yang berisikan gambaran umum tentang
bahan ajar PKn.dan interelasinya dengan bahan ajar mata kuliah lain,
sedang materi lainnya tetap ada.
3. Tahun 1995 , nama mata kuliah berubah menjadi
PendidikanKewarganegaraan yang bahan ajarnya disusun kembali oleh
Lemhannas dan Dirjen Dikti dengan materi pendahuluan , wawasan
Nusantara , ketahanan naqasional , politik strategi nasional , politik dan
strategi pertahanan dan keamanan nasional, sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta.
- 12 -
4. Tahun 2001 , materi disusun oleh Lemhannasdengan materi
pengantar dengan tambahan materi demokrasi, HAM ,
lingkunganhidup, wawasan nusantara , ketahanan nasioanl,
politik dan strategi nasional.
5. Tahun 2002 , Kep. Dirjen Dikti No. 38 / Dikti/ Kep./ 2002
materi berisi pengantar sebagai kaitan dengan MPK, demokrasi ,
HAM, wawasan nusantara , ketahanan nasioanl, politik dan
strategi nasional.
- 13 -
E. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Landasan Ideal
Adapun landasan Ideal dari pendidikan kewarganegaraan adalah
Pancasila.
a. Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara artinya Poancasila sebagai
norma dasar atau kaidah negara yang funda-mental. Sebagai dasar
untuk mengatur penyelenggaraan kenegaraan , artinya setiapaktivitas
warga negara , penyelenggara negara , lembaga –lembaga negara dan
lembaga kemasyarakatan baik dipusat maupundi daerah
harusberpedoman pada Pancasila.
b. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Pengertian ideologi , secara umum dapat dikatakan sebagai
kumpulan gagasan , ide-ide , keyakinan-keyakinan, kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematis , yang menyanggkut dan mmengatur tingkah
laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang kehidupan
yang meliputi :
- 14 -
1). Bidang Politik
2). Bidang Ekonomi
3). Bidang Sosial
4). Bidang Kebudayaan
5). Bidang Pertahanan dan Keamanan
6). Bidang Keagamaan dan lain-lain.
c.Pancasila sebagai Pandangan Hidup
Bangasa Indonesia
Dalam konteks ini Pancasila dipergunakan sebagai
penunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan di dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa segala
tingkah laku dan perbuatan setiapmanusia Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari harus dijiwai dan merupakan pancaran
dari sila –sila Pancasila.
- 15 -
2. Landasan Konstitusional.
Adapun yang menjadi landasan konstitusi pendidikan
Kewarganegaraan adalah :
A. Undang – Undang Dasar 1945
1) Pembukaan UUD 1945, alinea ke-2 dan alinea ke-4
Alinea ke-2 , Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia
telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
menghantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia yang merdeka , bersatu berdaulat, adil dan makmur.
Alinea ke-4; “ Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindung segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum , mencerdaskan kehidupan bangsa , dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan keadilan sosial ,
maka disusunlak KemerdekaanKebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan
berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adail dan
beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan serta dengan mewujudkan
suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- 16 -
2). Pasal 27 ayat (10) & (3)
Ayat (1) “ Segala warga negara bersamaan kedudukannya
di dalam hukum dan pemerintahan da n wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidaak ada kecualinya “
Ayat ( 3 ) “ Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara “
3). Pasal 30 ayat (1)
“ Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara “.
4). Pasal 31 (1)
“ Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan”
B. Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional ( Sisdiknas ).
C. SK. Dirjen Dikti No. 43 tahun 2006 tentang Rambu- Rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian di Perguruan Tinggi.
EVALUASI

Breikan tugas kepadaMahasiswa


Tambahkan Penjelasan Menwa
B A B. 2
Pancasila dan Implementasinya
A. Sejarah Singkat Lahirnya Pancasila
Istilah‖Pancasila ― pertama kali dapat dalam buku ―Sutasoma “
karya Mpu Tantular yang ditulis pada zaman majapahit ( abad
ke 14 ). Dalam buku itu istilah Pancasila diartikan sebagai
perintah kesusilaan yang jumlahnya lima ( Pancasila Karma )
dan berisi lima larangan untuk :
1. Mateni , artinya dilarang membunuh .
2. Maling, dilarang mencuri.
3. Madon , dilarang berzina .
4. Mabok, dilarang minum minuman keras atau pengisap candu.
5. Main, dilarang berjudi.
18
19
Pada tanggal 29 Mei 1945 Badan Penyelidik mengadakan sidang
yang pertama . Peristiwa ini kita jadikan tonggak sejarah
,karena pada saat itu Mr. Muhammad Yamin mendapat
kesempatan yang pertama mengemukakan pidatonya dihadapan
sidang nlengkap dengan badan penyelidik . Pidato Mr. Moh.
Yamin ini berisikan lima asas dasar untuk Negara Indonesia
Merdeka yang diidam-idamkan itu yakni :
1. Peri Kebangsaan.
2. PeriKemanusiaan.
3. Peri Ketuhanan.
4. Peri Kerakyatan.
5. Kesejahteran Rakyat.
20

Kemudian pada tanggal 31 Mei 1945 , Soepomo dalam


pidatonya dasar negara kebangsaan dengan aliran integralistik.
Adapun dasar negara kebangsaan usulan Supomo adalah :
1. Persatuan .
2. Kekeluargaan ‘
3. Keimbangan lahir bathin.
4. Musyawarah.
5. Keadilan Rakyat.

Pancasila sebagai dasar negra pertama kali diusulkan oleh Ir.


Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dihadapan sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (
BPUPKI ) . Menurut beliau, istilah Pancasila tersebut diperoleh
dari para sahabatnya yang merupakan ahli bangsa . Rumusan
tersebut adalah :
21
1. Kebangsaan Indonesia.
2. Internasional atau kemanusiaan,
3. Mufakat atau demokrasi,
4. Kesejahteraan sosial, dan
5. Ketuhanan yang berkemanuasiaan.
Pada tanggal 22Juni 1945 , Tokoh tokoh BPUPKI yang diberi
nama panitia Sembilan mmengadakan pertemuan untuk
membahas pidato serta usul-usul menganai dasar negara yang
telah dikemukakan dalam sidang –sidang BPUPKI . Dalam
pembahasan tersebut , disusunlah sebuah piagam yang diberi
nama Piagam Jakarta, yang didalamnya terdapat rumusan dan
sistematika Pancasila sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk pemeluknya.
22
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpinoleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan , dan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Panitia Sembilan tersebutadalah 1. Ir. Soekarno, 2. Drs. Moh.
Hatta, 3. Mr. A. A Maramis, 4. Abikoesno Tjokrosoejoso, 5.
Abdoel Kahar Muzakar , 6. Haji Agus Salim, 7. Mr. Achmad
Soebardjo, 8. K.H. Wachid Hasjim , dan 9. Mr. Muh. Yamin.
Jadi dapat disimpulkan bahwa (1) Secara historis, Pancasila
lahir tanggal 1 Juni 1945, (2) Secara yuridis , Pancasila
lahirtanggal 18 Agustus 1945.
24
Keaneka ragaman dimaksud antara lain terlihat pada definisi yang
berikut :
a. Definisi Ideologi menurut BP.7.Puast( kini telah dilikuidasi ),
Ideoligi adalah ajaran,doktrin , teori yang diyakini
kebenarannyayang disusun secara sistematis , dan diberi petunjuk
pelaksanaan dalammenanggapi dan menyelesaikan masalah yang
dihadapi dalam masyarakat , berbangsa dan bbernegara.
b. Definisi yang dikemukakan oleh oleh Frof. Dr. Maswadi Rauf, ahli
ilmu politik Universitas Indonesia , Idologi adalah rangkaian (
kumpulan ) nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan
atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraaan
bbersama.
Berdasarkan definisi Ideologi Pancasila diatas, dafat disimpulkan
bahwa Pancasila adalah kumpulan nilai/ norma yang meliputi sila-sila
Pancasila sebagai mana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945,
alinea ke IV yang telah ditetapkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
23
B. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara
Indonesia.
1. Pengertian Ideologi
Secara etimologis, Ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu ideos dan
logos. Ideos berarti gagasan dan logos berarti berbicara ( ilmu ). Maka
secara etimologis ideologi adalah berbicara tentang gagasan/ilmu yang
memepelajari tentang gagasan. Gagasan yang dimaksud disisni adalah
gagasan yang murni ada dan menjadi landasan atau pedoman dalam
kehidupanmasyarakat yang ada atau berdomisili didalam wilayah
negara di mana mereka berada.
2.Definisi Ideologi
Dalam beberapa kamus atau referensi , dapat terlihat bahwa definisi
Ideologi ada beberapa macam. Keanekaragaman definisi ini sangat
dipengaruhi oleh latar belakang oleh keahlian dan fungsi lembaga yg.
Memberi definisi tersebut.
24
3. Pancasila sebagai ideologi Terbuka.
Ideologi tebuka adalah ideologi yang dapat berinter aksi dengan ideologi yang lain. Artinya
ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang
memiliki ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan
masyarakat. Hal ini karena memiliki nilai –nilai yang meliputi:
a. Nilai Dasar. ( jelaskan ….) Nilai dasar adalah nilai yang ada dalam ideologi Pancasila
yang merupakan representasi dari nilai atau norma dalam masyarakat bangsa dan Negara
Indonesia. Nilai dasar merupakan nilai yg. tidak bisa berubah ubah sepanjang bangsa
Indonesia berpedoman pada nilai tersebut. Contoh nilai dasar adalah sila sila Pancasila yang
ada dalam alinea IV ,UUD 1945 yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
b. Nilai Instrumental ( jelaskan ..)Nilai insrtumental adal;ah nilai yang merupakan
pendukung utama dari nilai dasar ( Pancasila ) Nilai ini dapat mengikuti setiap perkembangan
zaman baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Nilai ini dapat berupa Tap MPR , UU,
PP dan peraturan perundangan yan ada untuk menjadi tatanan dalam pelaksanaan ideologi
Pancasila sebagai pegangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai dapat berubah
sesuai perkembangan zaman.
c. Nilai Praktis ( jalaskan ….) Nilai ini adalah nilai yang harus ada dalam praktik
penyelenggaraan Negara . Sifat nilai ini adalah abstrak . Artinya berupa semangat para
penyelenggara Negara dari pusat sampai pada tingkat yang terbawah dalam struktur
pemerintahan Negara Indonesia. Semangat yang dimaksud adalah semangat para
penyelenggara Negara untuk membangun sila sila dalam Pancasila konsekuen dan istiqomah .
Contoh memberi teladan untuk tidak KKn , dan lain ain.
4. Fungsi dan Peranan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat , Berbangsa dan
Bernegara.
Fungsi dan Peranan Pancasila meliputi : a s/ I ( jelaskan…..)
25
a. Pancasila sebagai jiwa bangsaIndonesia,b. Pancasila sebagai Kepribadian
bangsa Indonesia, c. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia ,d.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia, e. Pancasila
sebagai perjanjian luhur Indonesia, f. Pancasila sebagai pandangan hidup yang
mempersatukan bangsa Indonesia, g. Pancasila sebagai cita cita dan tujuan
bangsa Indonesia, h. Pancasila sebagai moral pembangunan ,i. Pembangunan
Nasional sebagai pengamalan Pancasila.
C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat.
Memahami implementasi Pancasila dalam kehidupan masyarakat sangat penting
dilakukan agar setiap warga negaradalam berpikir , dan bertindak berdasarkan
etika yang bersumber dari Pancasila. Pancasila bagi bangsa Indonesia
merupakan pandangan hidup dan dasar Negara.
Pancasila sebagai pandangan hidup mempunyai arti setiap warga
negara dalam kehidupan sehari hari menggunakan Pancasila sebagai petunjuk
hidup dalam rangka mencapai daya saing bangsa , kesejahteraan dan keadilan
baik lahir maupun batin.
Pemahaman implementasi Pancasila diharapkan akan adanya tata kehidupan
yang serasi dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Bagian selanjutnya menjelaskan beberapa pemahaman implementasi Pancasila
sebagai pandangan hidup dan dasar negara yang dapat dijadikan pedoman
dalamberrkehidupan bermasyarakat dan bernegara .
25
1. Implementasi Sila Peretama: Ketuhanan Yang Maha Esa . ( ada 4
butir nilai……jelaskan )
2. Implementasi Sila Kedua : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
(..ada 8 butir nilai …..jelaskan )
3. Implementasusi Sila Ketiga : Persatuan Indonesia ( ada 5 butir
nilai… jelaskan ).
4. Implementasi Sila Keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan / Perwakil;an . ( ada
7 butir nialai ……jelaskan).
5. Implementasi Sila Kelima : Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. ( ada 12 butir nilai …..jelaskan ).

D. Falsafah Pancasila Sebagai DasarNegara’


1. Landasan Filosofis Pancasila .
a. Pengertian Filsafat ( jelaskan ……)
b. Pengertian Pancasila ( jelaskan …..)
c. Pengertian Filsafat Pancasila ( jelaskan …. ).
26
2. Fungsi Utama Filsafat Pancasila Bagi BangsaDan
Negara Indonesia.
a. Filsafat Pancasila Sebagai Pandangan Hidup
BangsaIndonesia ( jelaskan secara detail…….).
b. Pancasila Sebagai Dasar NegaraRepublik Indonesia .(
jelaskan ……………. ).
c. Pancasila Sebagai Jiwa dan Kepribadian Bangsa
Indonesia ( jelaskan ……………. ).
3. Falsafah Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara
Indonesia ( jelaskan a s/d. f ….. )
Mengenai perumusan dan tata urutan Pancasila yang
tercantum dalam dokumen historis dan perundang-undangan
negara tersebut diatasadalah agaak berlainann twetapi ninti
dan fundamennya adalah tetapsama sebagai berikuut :
Jelaskan ……………….. ).
27
a. Pancasila Sebagai Dasar Falsafat Negara Dalam Pidato tanggal 1
Ju ni 1945 oleh Ir. Soekarno, ( jelaskan …)
b. Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Naskah Politik
yang Bersejarah ( Piagam Jakarta Tanggal 22 Juni 1945. ( jelaskan
…… )
c. Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Pembukaan UUD
1945 ( jelaskan,…… )
d. Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara dalam Mukadimah
Konstitusi R I S 1949 . ( jelaskan ….)
e. Pancasila Sebagai Dasar Falsafah Negara Dalam Mukadimah UUD
Sementara RI ( UUDS –RI 1950 ) ( jelaskan ….)
f. Pancasila Sebagai DasarFalsafah Negara Dalam Pembukaan UUD
1945 Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959. ( jelaskan….. )

Evaluasi:…..4 soal dan satu (1) Kasus


Selamat belajar.
BAB.3
NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN
A. Latar Belakang Perlunya Negara.
Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles, dan Plato adanya Negara
dimulai 400 tahun sebelum amsehi. Keadaan Negara ddi dalam
masyarakat menurut Thomas van Aquino didorong oleh dua hal , yaitu
manusia sebagai mahluk sosial ( animal social ) dan manusia sebagai
mahluk politik ( animal politcum )
B. Pengertian dan Definisi Negara.
Negara adalah ssuatu organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia
yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui
adanya satu pemerintahan yang mengurustata tertib serta keselamatan
sekelompok manusia tersebut.
Definisi Negara menurut beberapa ahli , ada 12 jelaskan …..
Dari bebrapa definisi para ahli diatasdapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan Negara adalah……
30
Negara adalah organisasi tertinggi yang ada dan tercipta
dari pergaulan dalam perkumpulan manusia ( rakyat ) dalam
rangka memenuhi segala kebutuhan hidupnya, yang
mencakup wilayah atau daerah tertentu, serta adanya
pemerintah yang berdaulat ( pemerintahan satu ).
C. Asal usul Terjadinya Suatu Negara.
Berbicara tentang asal usul negara berarti kita berbicara mengenahi dua
pokok pertanyaan, Pertama bagaimana terbentuknya suatu negarabaru?,
Kedua , bagaimana asal mula kejadian negara yang pertamadimuka bumi
ini ?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatasada dua pendekatan
yang dapat dilakukan ,yaitu : Pendekatan Faktual dan pendekatan teoritis
.
1. Pendekatan Faktual ; a. Suatu daerah atau wilayah belum ada yang
menguasai, b. Suatu wilayah atau daerah yang semula termasuk wilayah
negara tertentu , c. Beberapa negara mengadkN peleburan ( fusi ),.d.
Suatu negara pecah dan lenyap , kemudian diatas wilayah negara tersebut
timbul negara negara baru.
31
2. Pendekatan Teoritis .
Pendekatan teoritis adalah pendekatan yang menggunakan
kerangka duagaan dugaan yanglogis dalam melihat dan
menerangkan asal mula terjadinya suatu negara, diantaranya:
a. Teori Ketuhanan.b. Teori hukum alam ,c. Teori Kekuasaan,d.
Teori Perjajian masyarakat, e. teori Organis f. Teori Garis
Kekeluargaan ( patriarchal , matriarchal ).
Selain dari itu teori terjadinya negara itu berkembang secara
bertahap dari hal yang sederhana sampai kepada lahirnya
negara yang modern. Teori –teori yang dikemukakan para ahli
Negara dan hukum, ada dua macam sisipembahasan :
a. 1. Teori terjadinya Negara secara Primer; adalah teori
yangmembahas tentang tejadinya negara yang tidak
dihubungkan dengan Negara yang telah addasebelumnya.
Menurut teori ini perkembangan negara secara primer melalui
5 phase; a. Phase Genootshap, b. Phase Reich, c. PhaseStat, d.
Phase Democratische Natie, e. PhaseDictatur.
32
2. Teori terjadinya negara secara Sekuunder,adalah teori yang
membahas tentang terjadinya negara yang dihubungkan dengan negara-
negara yang ttelah ada sebelumnya, . Jadi tentang terjadinya negara
karena adanya pengakuan. Mengenahi pengakjuan sendiri ada 3 macam ,
yaitu : a. Pengakuan De Facto ( sementara ), b. Pengakuan De Jure (
pengakuan yuridis ), c. Pengakuan atas pemerintahan de Facto.

D. Unsur unsur Negara .


Terbentuknya negara dapat terjadi karena adanya beberapa unsur.
Unsusr-unsUr pembentuk negara tersebut adalah sebagai berikut :
1. R A K Y A T.
Rakyat suatu Negara adalah semua orang yang secara nyata berada
dalam wilayah suatu negara yang tunduk dan patuh pada peraturan
negara tersebut. Rakyat suatu Negara dapat dibedakan atas ; Penduduk
dan Bukan penduduk , yaitu mereka yang beradadalam suatu negara
tidak secara menetap atau tinggal disuatu wilayah negara hanya untuk
sementara waktu.
33
2. W I LAYAH
Negara memiliki batas/ teritorial yang jelas atas darat, laut ,udara
diatasnya.
Yang dimaksud wilayah adalah tempat tinggal bagi rakyat dan
pemerintahan dalam menjalankan kedaulatan.
Wilayah suatau Negara meliputi wilayah darata, lautan , dan udara.
a. Daratan,; sebagai wilayah negara dibatasi oleh daratan negara
tetangga atau dibatasi wilaya perairannegaranya sendiri. Batas
wilayah darat suatu negara biasanya ditentukan dengan suatu
perjajian antara suatu negara dengan negara lain dalam bentuk
Traktat ( perjanjian bilateral ). Pembatasan wilayah suatu negara
sangat penting , karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan negara
dalam segala bentuk; seperti :
1. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada didalamnya.
2. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negara nya,
dalam dalam wilayah tersebut bila tidakmemiliki ijin dari negara
tersebut.
34
b. L a u t a n .
Wilayah laut suatu negara ialah semua perairan , lautan , danau
dan ssungai yang berada dalam batas-batas negara itu. ( laut
teritorial ). Penentuan batas laut syatu negara harusberpedoman
padahukum laut internasional. Masalah laut menjadi masalah
internasional , karena ada dua konsepsikelautan yang
bertentangan, yatu Res Nullius dan Res Kommunis. Dahulu
Indonesia mengumumkan Deklarasi Juanda yang isinya lebar laut
wilayah Indonesia adalah 12 mil . Lebar tersebutdiukur dari garis
yang menghubungkan titik titik terluar pulau pulai Indonesia yang
terluar. Sekarang masalah kelautan telah memperoleh kepastian
hukum melalui Konferensi Hukum Laut Internasioanl; III tanggal
10 Desember 1982 yang diselenggarakan oleh PBB di Montego
Bay, Jamaica , yang ditandatangani oleh 119 negara peserta.
Konferensi tersebut menghasilkan : 1) . Zona Teritorial, 2).Zona
Bersebelahan , 3). Zona Ekonomi Eksklusif ( ZEE),4) LandasBenua
,5). Landas Kontinen , 6). Laut pedalaman.
35
C. W I l a y a h U d a r a .
Wilayah udara suatu negara dapat diklaim berdasarkan perjanjian
antar negara. Perjajian Internasional yang pernah disepakati
mengenahu wilayah udara adalah Konvensi Paris 1919 dan
Konvensi Chicago 1944. Di Indonesia , ketentuan wikayah udara
suatu negara diatur dalam Undang-Undang No. 20 tahun 1982 .
Berdasarkan UU tersebut , dinyatakan bbahwa batas wilayah
kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geostasioner adalah
setinggi 35. 761 km.
Dalam konvensi Paris dinyatakan bahwa negara-negara merdeka
dan berdaulat berhak mengadakan eksplorasi dan eksploitasi
diwilayah udaranya , misalnya untuk kepentingan radio, satelit , dan
penerbangan . Ada dua teori konsepsi wilayah udara yang ddikenal :
yaitu : 1) Teorui UdaraBebas ( Air Freedom Theory ) dan 2) Teori
Neghara berdaulatdiUdara ( The Air Sovereignty ) , danteori ini
terbagi atas teori keamanan, Teori Pengawasan dan teoriUdara
Schater.
36
d. Wilayah Ekstrateritorial..
Berdasarkan ketenyuan hukum Internasional , yang termasuk wilayah
ekstrateritorial adalah wilayah dimana kapal-kapal laut yang
berbendera negaratertentu sedang berlayar di laut bebas, pesawat-
pesawat terbang yang sedang mengangkasa di atas lautan bebas
dibawah identitasnegara tertentu dan tempat atau gedung
perwakilandiplomatik suatu negara tertentu.

3. PEMERINTAHAN YANG BBERDAULAT.


Pemerintah yang berdaulat merupakan syarat berdirinya suatu negara
serta mengandung pengertian sebagai pemerintah yang berkuasa
ataspemegang kekuasaan tertinggi dalamm negara tau wilayah dan
rakyatnya. Syarat –syarat pemerintah yang berdaulat mempunyai ciri-
ciri :
a. Kedaulatan kedalam, artinya kekuasaan pemerintah itu diakui dan
mempunyai wibawa terhadap rakyatnya ( ditaati rakyatnya ).
37
b. Kedaulatan ke luar , artinya kekuasaan pemerintah untuk mempertahankan
kemerdekaan dari campur tangan dan ancaman negara negara lain serta memiliki
kebebasan untuk mengadakan hubungan diplomatic dengan negara lain.
Pemerintahan yang berdaulatmempunyai arti :
a. Dalam arti luas,merupakan gabungan antara lembaga legislatif,ekseekutif, dan
yudikatif.
b. Dalam arti saempit , hanya mencakup lembaga eksekutif.
c. Sistem pemerintah yang dianut oleh Indonesia adalah sistem pemerintahan
Presidensial. Dalam sistem ini Presiden memiliki hak prerogratif untuk memilih
dan mengangkat serta memberhentikan para menteri sebagai pembantunya.
Dalam implementasinya,sistem pemerintahan Indonesiamenerapkan sistem
desentralisasi yang berintikan otonomi kepada kepala daerah Tingkat I ,
kabupaten /kota untuk mengelola dan mengekploitasi sumber daya alam maupyn
manusia yang ada di daerah untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di
daerahnyua secara optimal.Otonomi ini termasukpenyelenggaraan pemilihan
kepala daertah ( pilkada )di daerahnya masing-masing sekarang ini, pemerintah
pusathhanya memiliki kekuasaan pada bidang politik luar negeri,
pertahanan,keamanan, Yustisi ( hukum ) ,moneter ,dan fiskal nasional,serta
agama. Kepala Pememrintahan Indonesiadipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pemilihan umum langsung presiden dan wakil presiden.Ketiga unsur
negara diatas merupakan unsur yang sangat penting atau pokok /mutlak yang
harus dimiliki / ada pada saat negara didirikan atau disebut dengan
unsurkonstitutif.
38
Ketiga unsur tersbut adalah rakyat, wilayahdan pemerintahan yang
berdaulat. Setelah itu ada unsur-unsur pendukung atau unsur unsur
yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi unsur ini
boleh dipenuhi atau menyusul dipenuhi setelah negara itu berdiri.
Unsur itu disebut unsur deklaratif . Adapun yang meliputi unsur
deklaratif adalah pengakuan dari negara lain dan kesiapan /
kemapuan untuk mengadakan kerja sama dengan negara lain.

E. Klasifikasi Negara .
Klasifikasi N e ga r a dapat dilihat berdasarkan
beberapaindikator, seperti jumlah orang yang berkuasa , bentuk
Negara, dan asas pemerintahan.

1. Jumlah orang yang Berkuasa dan orientasi kekuasaan.


39
Jumlah orang yang berkuasa dapat berjumlah satu orang,
sekelompok orang, atau banyak orang. Orientasi kekuasaan adadua
yaitu ; bila penyelenggaraannya berorientasi kepada kepentinggan
pihak yang berkuasa disebut benmtuk negatif, dan apabila
berorientasi demi kepentingan umum( rakyat ) disebut bentuk positif
.
Berdasarkan jumlah orang yang berkuasa dan orientasikekuasaan
terdapat enam bentuk klasifikasi negara.

Jumlah penguasa Bentuk positif Bentuk negatif


Satu orang Monarki Tirani
Sekelompok orang Aristokrasi Oligarki
Banyak orang Demokrasi Mobokrasi
1. Monarki, adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh satu orang
( raja ) untuk kepentinggan keseluruhan rakyat ( bentuk positif )
2. Tirani, adalah bentuk pemerintah yang dipimpin oleh satuorang
atau penguasa saja ( bentuk negatif )
40
3. Aristokrasi adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh
beberapa orang untuk kepentingan keseluruh rakyat ( bentuk positif
).
4. Oligarki, adalah bentuk pemerintahanyang dipimpin oleh
beberapaorang , namun untuk kepentingan beberapa orang
tersebut( bentuk negatif )
5. Demokrasi, adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh
banyak orang untuk kepentingan keseluruhan rakyat ( bentuk positif
).
6. Mobokrasi, adalah bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh
banyak orang untukkepentingan penguasa saja ( bentuk negatif ).

2. Bentuk Negara
Bentuk Negara secara umum yang adadi dunia dalah sebagai
berikut:
41
a). Negara Kesatuan
Negara yang terdiri atas bebrapa daerah dan dikuasai oleh pemerintah
pusat. Di dalam negara kesatuan hubungan antara pusat dengan
daerah dilakukan secaralangsung dan menurut hierarki, apabila di
negara itu ada tingkat-tingkat daerah. Walaupun ada beberapa daerah
atau tingkat daerah , tetapihanya ada :
1). Satu kepala negara.
2). Satu badan perwakilan rrakyat
3). Satu Undang-Undang Dasar
4). Satu Kabinet.
b). Negara Serikat atau Federasi
Negara yang terdiriatas beberapa negara bagian yang dikuasai oleh
pemerintah pusat. ( contoh; Amerika Serikat, Canada , Uni Soviet )
42
c). Serikat Negara-Negara
Suatu perserikatan yang anggota-anggotanya terdiri atas beberapa
Negara .(contoh ASEAN, OPEC, dsb. )
d). Negara Uni
Dua negara atau lebih yang dikuasai oleh seorang kepala negara (
raja atau presiden ).
e). Negara Commonwealth.
Terjadinya negara commonwealth tidak dapat dipisahkan dari
terjadinya negara dominion. Negara Dominion adalah negara-
negara jajahan Inggris yang telah dimerdekakan , sehingga tidak
lagi dijajah.
f). Negara Protektorat
Suatu negara yang berada dibawah perlindungan negara lain,
karena negara tersebut belum kuat untuk berdiri sendiri, sebagai
negara negara merdeka pada umumnya.
43
g). Negara Mandat
Yang dimaksuddisini adalah daerah mandat , yaitu derah daerah
bekas jajahan Jerman dan Turki sebelum perang Dinia I , ( contoh
Kamerun, Perancis ).
h). Negara Trustee
Daerah daerah trustee yang kelak akan menjadi negara-negara
yang berdiri sendiri sebagai negara merdeka. Negara
trusteeterbentuk setelah selesai nya Perang Dunia II.
i). Negara Jajahan.
Suatu Negara atau daerah yang dikuasai dan diperintah oleh
Negaralain. Negara jajahan tidak mempunyai hak sama sekali
untuk mengurus dan mengatur rakyatnya.

Ditinjau dari sisi konsep dan teori modern terbagi menjaqdi


dua :
44
a). Negara Kesatua .
Negara Kesatuan , adalah Negara yang merdeka dan berdaulat , dengan
satu pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengaturseluruh daerah.
Dalam pelaksanaanya negara kesatuan terbagi dua :
1). Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. Negara dengan sistem
dimana seluruh persoalan yang berkaitan dengan negara langsung
diatur dan diurus oleh pemerintah pusat.
2). Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi . Negara dengan
sistem, dimana kepala daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan
untuk mengurus rumah tangga sendiri atau dikenal dengan otonomi
daerah atau swatantra.
b). Negara Serikat ( Federasi )
Negara Serikat adalah bentuk negara yang meruypakan gabungan dari
beberapa negara bagian dari negara serikat . Kekuasaan asli dalam
beberapa negara federasi merupakan negara bagian , karena ia
berhubungan langsung dengan rakyatnya. Sementara negara federasi
bertugasuntuk menjalankan hubungan luar negeri , pertahanan negara,
keuangan dan urusan pos.
45
3. Asas PenyelenggaraanKekuasaan , yaitu Berbagai Tipe
Negara Menurut Kondisinya , seperti :
a). Menurut Ekonomi. Negaraagraris, negara industri, negara
berkembang, negara sedang berkembang dan negara belum
berkembang selain itu juga disebut negara –negara utara dan
negara negara selatan ( untara negaramaju/kaya , selatan negara
sedang berkembang / negara miskin ).
b).Menurut Politik , Negara Demokrasi, , negara otoriter, negara
totaliter, negara satu partai, negara multi partai, dsb.
c). Menurut Sistem pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Presidentil, parlementer, junta militer,dsb.
d). Menurut Ideplogi Bangsa , Negara Sosialis, negara
liberal,negara komunis, negara fasis , negara agama, dsb.
46
F. Sifat Organisasi Negara.
1. Sifat Memaksa ; Setiap Negara dapatmelaksanakan kehendak
dan kekuasaannya , baik melalui jalur hukum maupun jalur
kekuasaan atau kekerasan.
2. Sifat Monopoli; Setiap negara menguasai hal-hal tertentu demi
tujuan negaratanpa ada saingan.
3. Sifat Totalitas ( Mencakup Semua ); Semua hal tanpa kecuali
mencakup kewenangan negara, misal semua orang harus
membayar pajak, semua orang wajib membela negara, semua
orang sama dihadapan hukum/ berdasarkan hukum, dan
sebagainya. Negara merupakan wadah yang memungkinkan
seseorang dapat mengembangkan bakat dan potensi. Negara dapat
memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta dalam
menyelenggarakan daya cipta atau kraetvitasnya dengan
bebas,bahkan negara melakukan pembinaan.
47
G. Fungsi Negara
Secara umum setiap Negara memiliki empat fungsi utama bagi
bangsanya , yaitu :
1. Fungsi Pertahanan dan Keamanan.
2. Fungsi Pengaturan dan Ketertiban.
3. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
4. Fungsin Keadilan menurut Hak dan Kewajiban.
Sejauh mana fungsi fungsi negara itu terlaksana sangat
tergantung pada partisipasi politik semua warga negara dan
mobilisasi sumber daya kekuatan Negara.
Beberapa ahlijuga mengemukakan tentang fungsi Negara :
a. Jacobsen dan M.H. Lipman., menurut mereka fungsi
Neagar : 1 ) Fungsi Esensial, 2). Fungsi Jasa , 3). Fungsi
Perniagaan.
48
b. R.M. Mac Iver. Menurut mereka Fungsi Negara yaitu :
1.Fungsi Memelihara ketertiban dalam batas batas wilayah negara.
2.Fungsi konservasi ( penyelamatan ) dan perkembangan .
c. Menurut Lioyd Vernon Ballard ; menurutnya ada empat fungsi;
1. Social conservation, 2. Social control, 3.Social Amelioration, 4.
Socialimprovement.
d. Menurut John Locke.;membagi fungsi negara menjadi tiga :
1. Legislatif , membuat undang – undang
2. Eksekutif, melaksanakan undang-undang
3. Federatif, mengurus urusan luar negeri serta ureusan perang dan
damai.
e. Menurut Montesquiew, membagi fungsi Negara menjadi tiga tugas
pokok, yaitu :
1. Legislatif: membuat undang-undang
2. Eksekutif: melaksanakan undang-undang
3. Yudikatif : mengadili dan mengawasi agar setiap peraturan ditaati.
49
H. Tujuan Negara.
Tujuan Negara harus dimiliki oleh setiap negara,karena tujuan negara
merupakan pedoman atau arah bagi penyelenggara negara untuk
menjalankan pemerintahannya. Tujuan Negara Indonesia termuat dalam
pembukaan UUD 1945alinea ke4 , yaitu :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkankemerdekaan , perdamaian abadi, dan keadilan
sosial.
Adapun tujuan Negara menurut para ahli :
1. Teori TujuanNegara adalah mencapai Kekuasaan.
2. Teori Tujuan Negara adalah Perdamaian Dunia
3. Teori Tujuan Negara adalah jaminan atasHak dan Kebebasan.
50
I. Elemen Kekuatan Negara
Kekuatan suatu Negara tergantung pada beberapaelemen seperti sumber
daya manusia, sumbaer daya alam , kekuatan militer, dan
teritorialnegara tersebut. Beberapa elemen kekuatan Negara adalah :
1. Sumber daya manusia
2. Teritorial Negara
3. Sumber Daya Alam
4. Kapasitas Pertanian dan Industri
5. Kekuatan Militer dan Mobilitasnya
6. Elemen Kekuatan yang TidakBerwujud.
J. Hubungan Negara dengan Warga Negara.
Negara sebagai lembaga dan Warga negara sebagai penghuni Negara
harus mempunyai hubungan yang baik. Negara berkewajiban melindungi
kepentingan keseluruh rakyat tanpa kecuali.
52
Dalam UUD 1945 kewajiban negara terhadap warga negara adalah
meliputi pemberian jaminandalam menjalankan agama,memberikan
pendidikan, memajukan kebudayaan nasional, kesejahteraan sosial,
memelihara fakir miskinb dan anak terlantar sertya
menyelenggarakan pertahanan negara. Kebuthan tersebut tidak akan
terpenuhi semua , oleh karena itu, waga negara jugaharus
memberikan kontribusi pemikiran dan ide secara nyata bagi
kelangsungan kehidupan negara ddalam segala aspek .
Sebagaimana ucapan mantan Presiden Amerika Serikat, John F.
Kennedy yaitu ― jangan tanyakan apa yang biisa negara berikan
kepadamu, tetapi tanyakan apa yang kau berikan kepada
negaramu‖
K. Sistem Pemerintahan Negara.
Sistempemerintahan negara dalamartiluas adalah meliputi seluruh
lembaga pemerintahan negara yang adsa, yaitu badab legislatif, badan
aeksekutif,, dan badan Yudikatif. Manurut teori Trias Politika ketiga
badan tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
52
1. Badan Legislatif.
Badan Legislatif adalah badan yang berfungsi sebagai pembuat undang-
undang (UU) atau peraturan daerah ( perda) yang pengesahannya
dilakukan bersama dengan presiden atau kepala daerah. Lembaga ini
meliputi, DPR, DPRD I, dan DPRD II yang masing masing menjalankan
tugasdan fdungsinya menurut tingkatannya. Badan lainyang mempunyai
hubungan langsung dengan DPR adalah Badan PemeriksaKeuangan(
BPK ) badan ini memiliki fungsi sebagai auditor ( Pemeriksa ) keuangan
negara,yang hasil pemeriksaannya disampaikan secara rutin setiap tigfa
bulan sekalii kepadaDPR sebagai bahan masukan bagi DPR untuk
mengawasi penggunaan keuangan negara.
2. Badan Eksekutif
Adalah badan yang berfungsi menjalankan undang-undang yang
mendapat persetujuan secara bersama-sama antara DPR dengan
Presiden . Lembaga ini meliputi presiden , wakil presiden, para mentri
deartemen dan non departemen , gubernur beserta muspida, bupati/
walikota beserta muspida , camat luraqh/ desa..
53
3. Badan Yudikatif
Adalah badan yang berfunsi mengadili penerapan undang-
undang. Lembaga ini meliputi Mahkamah Agun, Mahkamah
Konstitusi, dan Komisi Yudisial. Secara khusus tugas dan fungsi
ketiga lembaga tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mahkamah Agung ( MA ), berfungsi memberikan
pertimbangan kepada presiden tentang pemberian grasi,
amnesti, abolisi , rehabilitasi yang merupakan hak prerogratif
presiden dalam bidang hukun. Disamping juga menjalankan
tinjauan yudisial, yaitu melalkukan uji peraturan pemerintah
yang bertentangan dengan UU yang ada diatasnya.
b. Mahkamah Konstitusi ( MK ), berfungsi melakukan uji
undang – undang terhadap UUD 1945 ,menyelesaikan konflik
antar lembaga negaradan melakukan pembubaran partai
politik bila melakukan pelanggaran UUD 194e5.
54
c. Komisi Yudisial ( KY ),berwenang merekrut dan
menyeleksi calon Hakim Agung . Fungsi pengawasan Hakim, dari
tingkat pengadilan negara sampai mahkamah agung maupun hakim
konstitusi yang ssemula dilakukan oleh Komisi Yudisial telah
dibatalkan oleh mahkamah konstitusi ,sehingga fungsi pengawasan
hakim ,dikembalikan oleh mahkamah agung dibawah tanggung
jawab wakil ketua MA , bidang yudisial. Badan atau lembaga
penegak hukum yang bewrada langsung dibawah kendali
pemerintahan negara adalah kepoliisian negara, kejaksaan agaung
dan pengadilan.
Ketiga lembaga ini memiliki fungsi dan tugas yang saling terkait
dan bersifat hierarkis hingga ketingkat daerah tingkat kabupaten
/kota sedangkan khusus polisi berada hingga tingkat lurah / desa.
55
L. Sistem Pemerintahan.
1. Sistem Pemerintahan Presidentil
Dalam sistem presidentil , pemilu diadakan dua macam. Pertama
untuk memilih anggota parlemen dan kedua untuk memilih
presiden. Presiden inilah yang dengan hak prerogratifnya menunjuk
pembantu-pembantunya , yaitu memtri-menteri di dalamkabinet.
Pola penunjukan menteri oleh presiden ini efektifdidalam sistem
dua partai, yang bersaing tersebut, pasti salah satu partai akan
menang secara maytoritas . Didalam sistem banyak partai ,
penunjukan menteri oleh presiden jhuga dapat efektif jika salah
satu partai menang saecara 51%.
Didalam sistem presidentil , presiden tidak bertanggung jawab
keapada parlemen ( DPR ) tetapi langsung kepada rakyat.
56
2. Sistem PemerintahanParlementer.
Dalam sistem Parlementer, warga negaratidak memilih kepala
negara secara langsung. Mereka memilih anggota anggota dewan
perwakilan rakyat, yang diorganisasi kedalam satu atau lebih
partai politik. Umumnya sistemparlementer menginikasika
hubungan kelembagaan ya ng erat antara eksekutif dan legislatif.
Kepala Pemerintahan dalam sistem Parlementer adalah Perdana
menteri ( disebut Premier di Italia atau Kanselir di Jerman )
Perdana menteri memilihmenteri-menteri serta membentuk
kabinet berdasarkan suatu “mayoritas” dalam parlemen (
berdasarkan jumlah suara yang didapoat masing-masing partai
didalam pemilu ).
Jika sebuah partai memenangkan suarasecaramayoritas ( misalnya
51 % suara pemilih ) maka secara otomatis ketua partai tersebut
menjadi perdana menteri.
57
M. Kajian Kasus Untuk Negara dan Sistem
Pemerintahan.
……………………………..

Evaluasi…………….Bab 3
58
BAB 4
Sistem Hukum
A. Pengertian Hukum .
Apakah Sebenarnya Hukum itu ?,
Hukum adalah sekumpulan peraturan yang berisi perintah
dan larangan mengenahi tingkah laku manusia , yang dibuat oleh
penguasa yang berwenang , yang bersifat mengikat dan memaksa ,
dan apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas dan
nyata.
B. Unsur- Unsur Hukum.
Dari beberapa perumusan tentang hukum oleh para sarjana , hukum
meliputi beberapa unsur :
a.Peraturan mengenahi tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c.Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturana tersebut adalah tegas.
59
C. Untuk mengenal hukum ,kita harus dapat mengenal ciri-ciri hukum, yaitu adanya
perintah dan /larangan , perintah dan larangan itu harus harus dipatuhi dan ditaati oleh
setiaporang. Setiap orang wajib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat
sehingga tata tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-
baiknya.Peraturan-peraturan hidup dimasyarakat disebut kaidah.
Dan barang siapa yang dengan sengaja melanggar sesuatu Kaedah Hukum akan
dikenakan sanksi ( sebagai akibat pelanggaran Kaedah Hukum )yang berupa
hukuman.
Hukuman atau pidana itu bermacam macam jenisnya , yang menurut pasal 10 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP ) adalah:
1.Pidana Pokok, yang terdiri dari :
a, Pidana Mati.
b. Pidana Penjara
1). Seumur hidup
2). Sementara ( setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya satu
tahun ) atau pidana penjara selama waktu tertentu.
c. Pidana kurungan , sekurang-kurangnya satu hari dan setinggi-tingginya satu
tahun.
d. Pidana denda ( sebagai pengganti hukuman kurungan )
e. Pidana tutupan.
2. Pidana Tambahan yang terdiri dari : a. Pencabutan hak-hak tertentu,b. Perampasan(
penyertaan ) barang-barang tertentu, c. Pengumuman Keputusan Hakim.
60
D. Sifat Hukum
Hukum mempunyai esifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan
peraturan-peraturan hidupn kemasyarakatan yang dapat memaksa orang
supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat serta memberi sanksi yang
tegas ( berupa hukuman ) terhadap siapa saja yang tidak patuh
mentaatinya.
E. TUJUAN HUKUM.
Hukum bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat , dan
hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan , yaitu asas-asaskeadilan
dari masyarakat.. Ada pendapat dari beberapa sarjana ilmu hukum yaitu:
1. Prof. Subekti,SH., 2. Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldooren,3.Teori Etis,.4.
Geny.5. Jeremy Bentham,6. prof. Mr.. J Van Kan. ( jelaskan ).
F. Sumber-Sumber Hukum.
Sumber hukumadalah segala apa saja yang menimbulkan aturan aturan
yang mempunyai kekuatan yyang bbersifat memaksa , yakni aturan-aturan
yang kalau dilanggar mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata.
1. Sumber-Sumber Hukum Material. ( bisa ditinjau dari berbagai sudut ,
mis. ; dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi,filsafat dsb.
2. Sumber-Sumber Hukum Formal.
61
tu sendiri. Jika tidak UU itu berlaku 30 hari sesudah diundanggkan
dalam LN. untuk Jawadan Madura , dan untuk daerah lain baru
berlaku 100hari. Sesudah syarat itu dipenuhi , maka beerlakulah
suatu fictie dalam hukum: “ setiaporangdianggap telah Sumber
Sumber Hukum Formal .;
a. Undang-Undang ( Statute ) ; adalah suatu peraturan Negara
yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan
dipelihara oleh penguasa Negara. Dalam arti formal , setiap
keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena
cara pembuatannya , ( misal : dibuat Peimerintah bersama-
sama dengan parlemen ). Dalam arti material , setiap
keputusan Pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung
setiap penduduk. Syarat berlakuknya undang-undang;Syarat
mutlak berlakunya UU adalah , diundangkan dalam Lembbaran
Negara , tanggal berlakunya ditentukan dalam undang-undang
imengetahui adanya sesuatu undang-undang “
62
Lembaran Negara , adalah suatu Lembaran ( kertas) tempat
mengundangkan ( mengumumkan ) semua peraturan-peraturan
Negara dan Pemerintah agar sah dan berlaku , yang diterbitkan oleh
Departemen Kehakiman ( Sekarang Sekretariat Negara ). Penjelasan
daripada undang-undang dimuat dalam Tambahan Lembaran
Negara , yang mempunyai nomor berurut.
Berita Negara , adalah suatu penerbitan resmi Departemen
Kehakiman ( Sekretariat Negara )yang memuat hal-hal yang
berhubungan dengan peraturan-peraturan Negara dan pemerintah
Serta memuat surat-surat yang dianggap perlu, seperti : akta
pendirian PT, Firma, Koperasi, nama-nama orang yang dinaturalisasi
menjadi WNI dan lain-lain.
b. Kebiasaan ( costum ), Kebiasaan atau kostum adalah perbuatan
manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama.
63
c. Keputusan-keputusan Hakim ( Jurispudentie), Keputusan Hakim yang
berisikan suatu peraturan sendiri berdasarkan wewenang yang diberikan
oleh pasal 22 Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia , yang
disingkat A.B.
d. Traktat ( treaty ).,Apabila dua orang mengadakan kata sepakat (
consensus ) tentang sesuatu hal,maka mereka mengadakan perjanjian.
Traktat terdiri dari; Traktat Bilateral,Traktat Multilateral, dan Traktat
Kolektif / Terbuuka,.
e. Pendapat Sarjana Hukum ( doktrin ). Pendapat para sarjana hukum
yang ternama juga mempunyai kekuatandan berpengaruh
dalampengambilan keputusan oleh hakim.Dalam penetapan apa yangakan
menjadi dasar keputusannya hakim sering menyebut ( mengutip )
pendapat seseorang sarjana hukum mengenai soal yang harus diselesaikan
nya, apalagi jika sarjana hukum itumenentukan bbagaimana seharusnya .
Pendapat itu menjadi dasar keputusan hakim tersebut. Dalam hubungan
Internasional , pendapat-pendapat para sarjana hukum mempunyai
pengaruh yang besar. Bagi hukum Interansional pendapat para sarjana
hukum merupakan sumber hukum yang sangat penting.
61
G. Penafsiran Hukum ( Interpretasi Hukum ).
Untukmemberikan keputusan yang seadil-adilnya seorang hakim harus
juga mengingat adat kebiasaan , Jurisprudensi, ilmu pengetahuan dan
akhirnya pendapat hakim sendiri ikut menentukan ; dan untuk itu perlu
diadakan penafsiran hukum. Ada beberapa penafsiran hukum antara lain:
1. Penafsiran tata bahasa( gramatical ) . 2. Penafsiran sahih ( autentik,
resmi ).3. Penafsiran Historis, 4. Penafsiran Sistematis ( dogmatis ).5.
Penafsiran Nasional, 6. Penafsiran Teleologis ( Sosiologis ),7.
Penafsiran Ekstensip, 8. Penafsiran Resthiktif, 9. Penafsiran analogis
( kiyas ) , 10. Penafsiran a Contraho ( menurut peringkaran ).
H. Kodifikasi Hukum.
Kodifikasi Hukum ,adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentudalam
kitab undang-undang secarasistematis dan lengkap.
1. Bentuk Kodifikasi Hukum ; a. HukumTertulis, b. Hukum Tak
Tertulis.
2. Contoh Kodifikasi Hukum.; a. Di Eropa , Corpus luris Civilis dan
Code Civil, ( mengenahihukum Perdata ). b.Di Indonesia.( Kitab
Undang-undang Hukum Sipil , Kitab Undang-undang Hukum
Dagang, Kitab Undang-undang Hukum Pidana , dan Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP ).
62
I. Macam-Macam Pembagian Hukum.
Hukum itu dibagi dalam beberapa golongan Hukum menurut beberapa
asas pembagian:
. a. .Menurut Sumbernya, b. Menurut bentuknya, c. Menurut tempat
uatanberlakunya , d. Menurut waktu berlakunya, e. Menurut cara
m, ; mempertahankannya., f. Menurut sifatnya , g. Menurut wujudnya, h.
Menurutisinya.
J.Kaedah Hukumdan Kaedah Lainnya.
1. Norma Agama, 2. Norma Kesusilaan, 3. Norma Kesopanan, 4.
Norma Hukum.

K. Subyek Hukum dan Obyek Hukum.


1. Subyek Hukum dan 2. Obyek Hukum.
L. Perbuatan Hukum , Segala perbuatan manusia yang secara sengaja
dilakukan oleh seseorang untuk menimbulkan hak dan kewajiban
.EVALUASI.
BAB 5
KONSTITUSI dan Rule of Law.

A. Sistem Konstitusi Negara Indonesia.


Dalam organisasi suatu Negara ada naskah dasar atau naskah
awal, yang disebut sebagai kaidah fundamental Negara yaitu
konstitusi. Konstitusi berisikan aturan-aturan dasar dan ketentuan-
ketentuan hukum untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga
negara termasuk dasar hubungan kerja sama antara Negara dan
masyarakat yang merupakan refleksi nilai-nilai dasar.
1. Pengertian Konstitusi.
Konstitusi merupakan naskah dasar sebagai kaidah fundamental
Negara. Secara terminologis konstitusi adalah sekumpulan
ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan dasar yang dibentuk untuk
mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk
juga dasar hubungaqn antara Negara dan rakyat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
68
2. Konstitusi Negara Indonesia.
Pengertian konstitusi dalam praktik ketatanegaraan ada dua arti,
pertama dalam arti umum ; adalah segala sesuatu dan aturan
mengenai ketetenegaraan, kedua dalam arti khusus adalah undang-
undang dasar suatu negara. Undang-Undang Dasar Negara yang
saat ini berlaku adalah Undang-Undang Dasar1945 beserta
amandemen. Pengertia pokok tentang Undang-Undang Dasar
19454 adalah keseluruhan naskah, yang terdiri , Pembukaan ,
Batang tubuh, dan penjelasan UUD 1945 . UUD 1945 merupakan
sebagian dari huykium dasar, yaitu khusus hukum dasar yang
tertulis , yang disampingnya masih terdapat hukum dasar tidak
tertulis , yaitu “ aturan-aturan dasar yang ttimbul dan terpelihara
dalam praktek-praktek penyelenggaraan Negara,yang disebut “
konvensi “
69
3. Sistem Pemerintahan Negara .
Sistem Pmerintahan Negara Indonesia dijelaskan dengan terang
daan ssitematis dala Penjelasan UUD 1945. Didalam penjelasan
tersebut dikenal 7 ( tujuh ) kunci pokok sistem pemerintahan
negara , yang dapat dibagai dalam dua kelompok , yaitu sistem
dasar dan sistem pelaksana.
a. Sistem Dasar.; Sistem dasar terdiri dari Sistem Negara hukum
dan sistem konstitusional. Dengan dua sistem ini diciptakan
sistem mekanisme hubungan tugaas dan hukum antara lembaga
Neggara . Sistem dasar merupakan penjelmaan langsung tujuan
ideology Pancasial.
1. Sistem Negara Hukum; Indonesia ialah Negara yang berdasarkan
atas Hukum. Negara Iundonesia Negara yang berdasarkan atas
hukum tidak berdasarkan kekuasaan.
2. Sistem Konstitusional.; Pemerintah berddasarkan atasistem
konstitusi ( hukum dasar ) tidak bersifat absolutisame( kekuasaan
yang tidak terbatas ).
70
b.Sistem pelaksana.
Sistem ketiga sampai dengan sistem ketujuh merupakan sistem
pelaksana,yaitu perwujudkan sistem Negara Hukum dan sistem
konstitusional. Adapun lembaga Negara yang tercantum dalam sistem
pelaksana pemerintah an ada tiga lembaga Negara , yaitu MPR, Presiden
dan DPR.
c. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat.
Sistem kekuasaan tertinggi sebelum dilakukan Amandemen dinyatakan
dalam Penjelasan Uud 1945 sebagai berikutr : Kedaulatan Rakyat di
pegang oleh suatu badan, bernama MPR, sebagai penjelma seluruh rakyat
Indonesia. Berdasarkan UUD 1945 hasilAmandemen dinyatakan
Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (
pasal 1 ayat 2) Disinilah terjelmanya pokok piikiran kedaulatan rakyat
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Kekuasaan MPR menurut
UUD 1945 hasil amandemen , hanya memiliki kekuasaan :
1) Mengubah dan menetapkan UUD.
2). Melantik Presiden dan Wakil Pressiden.
3). Memberhentikan Presiden dan wakil Presiden dalam masajabatan.
71
hukum.
Rule Of Law adalah doktrin hukum yang muncul pada abad ke 19 ,
seiring denB. RULE OF LAW..
1. Latar Belakang Rule OfLaw.
Latar belakang kelahiran Rule Of Law;..
a. Diawali oleh adanya gagasan untuk melakukan
pembatasankekuasaan Negara.
b. Sarana yang dipilih untuk maksud tersebut yaitu Demokrasi
Konstitusional.
c. Perumusan Yuridis dari Demokrasi Konstitusional adalah
konsep negara gan negara konstitusi dan demokrasi. Rule Of
Law adalah konsep tentang common law, yaitu seluruh aspek
negaramenjunjung tinggi supremasi hukum yang dibangun di
atas prinsip keadilan dan egalitarian. Rule of law adalah rule by
the law bukan rule by the man.
72
2. Unsur-Unsur Rule Of Law.
Unsur-unsur Rule of law menurut A,V Dicey terdiri dari :
a. Supremasi aturan-aturan hukum.
b. Kedudukan yang sama dalam menghadapi hukum’
c. Terjamnnya hak-hak asasi manusia oleh undang-undang
sertakeputusan – keputusan pengadilan.
3. Syarat-syarat Terselenggaranya Pemerintahan Demokrasi
menurut Rule Of Law.
Syarat-syaratnya adalah :
a. Adanya perlindungan konstitusional.
b. Badan Kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
c. Pemilihan umum yang bebas.
d. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
e. Kebebasan untuk berserikat / berorganisasi dan beroposisi.
f. Pendidikan Kewarganegaraan.
73
Ada tidaknya Rulr of law pada suatu negara ditentukan oleh “kenyataan “
apakah rakyat menikmati keadilan , dalam arti perlakuan adil , baik
sesama warga negara maupun pemerintah . Untuk membangun kesadaran
di masyarakat maka perlu memasukan materi intruksional Rule Of Law
sebagai salah satu materi dalam mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
( PKn ) . PKn adalah desai baru kurikulum di PTU yang menjunjung
pencapaian Visi Indonesia 2020 ( TapMPR No, VII/ MPR/ 2001 ) dan
visi Pendidikan Tinggi 2010 ( HELTS 2003-2010 DHGE ) . Materinya
merupakan bentuk penjabaran UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional .
4. Pengertian Rule Of Law.
Menurut Friedman ( 1959) membedakan Rule of law menjadi dua , yaitu
pengertian secara formal ( in the formal sence ) artinya sebagai kekuasaan
umum yang terorganisisr ( organized public power ) dan secara hakiki/
materiil ( ideological sence ) artinya lebih menekankan pada cara
penegakannya, karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (
just and unjust law ) . Rule of law terkait erat dengan keadilan ,
sehingga harus menjamin keadilan yang dirasakan oleh masyarakat.
74
5. Prinsip-prinsip Rule of law di Indonesia .
a. Prinsip-prinsip Rule of law secara formal, tertera dalam
pembukaan UUD 1945. yang menyatakan ..jelaskan..
Dengan demikian inti Rule of law adalah jaminan adanya keadilan
bagi masyarakat , terutama keadilan sosial. Penjabarannya ada atau
termuat dalam pasal-paSAL uud 1945, yaitu..jelaskan.
b. Prinsip-prinsip Rule of law secara hakiki ( materiil ), erat
kaitannya dengan ( penyelenggaraan menyangkut ketentuan –
ketentuan hukum ) “ “ the enforcement of the rules of law “
dalam penyelenggaraan pemerintahan , terutama dalam
penegakan hukum dan implementasi prinsip-prinsip Rule of law.

6. Strategi Pelaksanaan ( Pengembangan ) Rule Of Law.


Agar pelaksanaan Rule of law bisa berjalan sesuai dengan yang
diharapkan , maka perlu pelaksanaan atau pengem bangan Rule Of
Law., yaitu…..
75
Yaitu :
a. Keberhasilan “ the enforcement of the rules of law” harus didasarkan
pada corak masyarakat hukum yang bersangkutan dan kepribadian
masing-masing setiap bangsa.
b. Rule of law yang merupakan institusi sosial harus didasarkan pada
budaya yang tumbuh dan berkembang pada bangsa.
c. Rule of law sebagai suatu legalisme yang memuat wawasan sosial ,
gagasan tentang hubungan antar manusia, masyarakat dan negara ,
harus ditegakan secara adail juga memihak pada keadilan. Untuk
mewujudkannya perlu hukum progresif ( Soetjipto Rahardjo : 2004 )
artinya hanya memihak pada keadilan itu sendiri , bukan sebagai alat
politik atau keperluan lain.
Adapun Negra yang merupakan Negara Hukum memiliki ciri-ciri sbb,:
1). Ada pengakuan dan perlindungan hakasasi, 2). Ada peradilan yang
bebas dan tidak memihak serta tidak terpengaruh oleh kekuasaan atau
kekuatan apapun., 3). Legalitasterwujud dalam segala bentuk. Contoh
Negara Indonesia adalah salah satu Negara terkorup di dunia. (
Masyarakat Transparansi Internasional 2005 ). EVALUASI………
76
BAB.6
UNDANG UNDANG DASAR 1945 DAN
PERUBAHANNYA
A. Pengertian , Kedudukan , Fungsi dan Sifat UUD
1945.
Sebelum terjadinya perubahan atau amandemen atas UUD 1945,
yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah keseluruhan naskah
yang terdiri dan tersusun atas 3 ( tiga ) bagian , yaitu :
1. Bagian Pembukaan , terdiri dari 4 alinea.
2. Bagian Batang Tubuh ,terdiri dari 16 Bab. , 37 pasal ,4Pasal
Aturan Pralihan dan 2 pasal Aturan Tambaha
3. Bagian Penjelasan , yang meliputi Penjelasan Umum dan
penjelasan Pasal demi pasal.
77
• Pada waktu UUD 1945 disyahkan oleh PPKI dalam
sidangnya tanggal 18 Agustus 1945 baru meliputi Pembukaan
dan Batang Tubuh saja, sedangkan Penjelasan belum termasuk
didalamnya. Namun setelah naskah resminya dimuat dan
disiarkan dalam Berita Republik Indenesia tanggal 15 Pebruari
1946, Penjelasan dimaksud telah menjadi bagian daripadanya
, sehinnga pengertian UUD 1945, seperti yang dinyatakan
diatas meliputi, Pembukaan , Batang Tubuh dan Penjelasan.
• Adapun yang dimaksud dengan UUD menurut UUD 1945,
adalah hukum dasar tertulis. Maka sebagai HUKUM, UUD
itu mengikat, baik bagi Pemerintah, setiap lembaga Negara
dan lembagamasyarakat, serta mengikat bagi setiap warga
negara Indonesia , dimanapun ia berada, maupun bagi setiap
penduduk yang ada di wilayah negara Republiik Indonesia.
78
• Sebagai Hukum, UUD 1945 ituy berisikan norma norma,
aturan – aturan atau ketentuan ketentuan yang harus
dilaksanakan dan harus ditaati.
• Undang undang Dasar bukanlah hukum biasa, melainkan
sebagai hukum dasar, maka UUD itu sendiri merupakan
sumber hukum. Oleh karena itu setiap produk hukum , seperti
undang undang, peraturan atau keputusan pemerintah ,
termasuk kebijaksanaan pemerintah harus berlandaskan dan
bersumber, pada peraturan yang lebih tinggi , yang pada
akhirnya dapat dipertanggungjawabkan pada ketentuan
ketentuan UUD 1945.
• Sebagai hukum dasar tertulis,UUD dalam kerangka tata aturan
atau tata tingkatan norma hukumyang berlaku mmenempati
kedudukan yang tinggi, yang mempunyai funfsi sebagai alat
pengontrol bagi norma hukum yang kedudukannya lebih
rendah , apakah telah sesuai atau tidak dengan UUD.
79
• B. Pembukaan UUD 1945.
• Pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari 4 alinea itu menjadi
sumber motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad bangsa
Indonesia , yang merupakan sumber dari cita hukum dan ciri
moral yang ingin ditegakan , baik dalam lingkunggan nasional
maupun dalam hubungannya dengan pergaulan bangsa bangsa
di dunia.
• 1. Makna Tiap-tiap Alinea Pembukaan UUD 1945.
• a. Alinea Pertama
• “ Bahwa sesungguhnya kmerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia
harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan”.
80
• b. Alinea Kedua
“ Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan sselamat
sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan negara Indonesia , yang merdeka ,
bersatu,berdaulat , adil dan makmur”.
c. Alinea Ketiga
“ Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan
didorongkan oleh keinginan luhur , supaya berkehidupan
kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannyta”.
d.
81
d. Alinea Keempat
“ Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan
negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umumn, mencerdasakan kehidupan bangsa , dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan dosial, maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adail dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan , serta dengan mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia “.
82
• 2. Pokok Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD
1945.
• Pokok pokok pikiran dimaksud terdiri atas 4 ( empat ) pokok pikiran
yaitu :
• Pokok pikiran pertama : Persatuan
• Pokok pikiran kedua : Keadilan sosial
• Pokok pikiran ketiga : Kerakyatan
• Pokok pikiran keempat : KetuhananYang Maha Esa dan
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
• 3. Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh UUD
1945
• Antara Pembukaan dan Batang Tubuh UUD 1945, keduanya
merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan , yakni
sebagai rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu..
83
• Batang Tubuh UUD 1945
• Batang Tubuh UUD 1945 yang sebelum diubah terdiri dari 16 Bab,
37 Pasal, 4 Psal Aturan Peralihgan dan 2 Pasal Aturan Tambahan.
Setelah dilakukannya amandemen yang ke 4 ( tahun 2002 ), Batang
Tubuh UUD 1945 terdiri dari 16 Bab., 37 Pasal, 3 Pasal Aturan
Peralihan dan 2 Pasal Aturan Tambahan yang merupakan
perwujudan dan Pokok Pokok Pikiran ytang terkandungg dalam
Pembukaan UUD 1945, didalamnya memuat materi yang pada
dasarnya dapatr dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
• 1.Yang berisikan materi pengaturan tentang bentuk negara dan
sistem pemerintahan negara termasuk didalamnya pengaturan
tentang kedudukan, tugas, wewenang dan saling hubungan antara
lembaga negara yang satu dengan yang lainnya.
• 2. Yang berisikan mmateri mengenahi hubungan negara dengan
warga negara dan penduduknya serta konsepsi negara di berbagai
bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan
lain lain.
84
• D. Gerak Pelaksanaan UUD 1945
• UUD 1945 berlaku di Indoesia dalam 2 (dua ) kurun waktu
• 1.Kurun waktumulai tanggal 18 Agustus 1945 sampai tanggal 27
Desember 1949, yaitu sejak ditetapkannya oleh PPKI sampai dengan
mulai berlakunya Konstitusi RIS sebagai saat pengakuan kedaulatan
dalam bulan Desember 1949 dan dilanjutkan dengan berlakunya
UUDS 1950 sampai sebelum dikeluarkannya Dekrit Presiden.
• 2. Kurun waktu sejak diumumkannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli
1959 hingga sekarang.
• a). Kurun waktu 1945-1949, b). Kurun waktu 1949-1959.c.)
Kurunwaktu setelah 5 Juli 1959 :
• A- Masa Demokrasi Terpimpin / Orde Lama ( Masa 5 Juli 1959-11
Maret 1966 ).
• B- Masa Demokrasi Pancasila / Orde Baru
• C- Masa orde Reformasi sampai dengan sekarang.
• EVALUASI. BAB.
85
• BAB 7
• Problematika Ketatanegaraan Pasca Amandemen
UUD 1945 dan Perubahan Ketatanegaraan Indonesia.
• AMANDEMEN UUD 1945
• PERTAMA TAHUN 1999 : 1. Membatasi Kekuasaan
Presiden,2.Memperkuat Kedudukan DPR sebagai Lembaga
Legislatif.
• KEDUA TAHUN 2000: Rumusan Perubahan Pasal Pasal Meliputi:
1.Wialayah Negara dan Pembagian Pemerintahan Daerah
2.Menyempurnakan Perubahan Pertama dalam Hal Kedudukan DPR
3.Ketentuan Ketentuan Terperinci tentang HAM.
KETIGA TAHUN 2001 : Mengubah dan Atau Menembah Ketentuan
Ketentuan Tentang :
1.Asas Asas Landasan Bernegara
2.Kelembagaan Negara dan Hubungan Antar Lembaga Negara
3.Pemilihan Umum / PEMILU.
86
• 5KEEMPAT TAHUN 2002 :
Meliputi Ketentuan :
1.Kelembagaan NEGARA dan HUBUNGAN ANTAR
LEMBAGA NEGARA
2. Penghapusan Dewan PertimbanganAgung ( DPA )
3. Pendidikan dan Kebudayaan
4. Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial
. Aturan Peralihan
6. Aturan Tambahan.

A. Alasan Dilakukan Amandemen UUD 1945


Salah satu berkah dari reformasi adalah perubahan UUD 1945.
Secara Filosofis , alasan mengapa UUD 1945 aharus dilakukan
perubahan adalah:
87
• Pertama , karena UUD 1945 adalah momen utama dari
berbagai kekuatan politik dan ekonomi yang dominan pada
saat dirumuskannya konstitusi itu,
• Kedua, UUD 1945 disusun oleh manusia yang sesuai
kodratnya tidak akan pernah sampai kepada tingkat
kesempurnaan.
• Alasan lain , karena berdasarkan kenyataan bahwa UUD 1945
sebagai subsistem tatanan konstitusi dalam pelaksanaannya
tidak berjalan sesuai dengan staatsidee mewujudkan negara
berdasarkan konstitusi, seperti tegaknya tatanan demokrasi
negara berdasarkan atas hukum yang menjamin hal-hal seperti
hak asasi manusia, kekuaaan kehakiman yang merdeka, serta
keadilan ssosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal yang terjadi
adalah etatisme , otoriterisme, atau kediktatoran yang
menggunakan UUD 1945 sebagai sandarannya.
88
B. Pasca Amandemen UUD 1945
Amandemen UUD 1945 telah membawa konsekwensi berubahnya
struktur ketatanegaraan di Indonesia.
1. Struktur Ketatanegaraan Ri ― Setelah ― Amandemen
UUD1945.
Undang undang Dasar merupakan hukum tertinggi dimana kedaulatan
berada di tangann rakyat dan dijalankan sepenuhnya menurut UUD.
UUD memberikan pmbagian kekuasaan ( separation of of power)
kepada 6 lembaga Negara dengan kedudukan yang sama dan sejajar,
yaitu Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat ( MPR ), Dewan
Perwakilan Rakyat ( DPR ), Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK ),
Mahkamah Agung ( MA ), dam Mahkamah Konstitusi ( M A ).
2. Perubahan ( Amandemen ) UUD 1945
1). Mempertegas prinsip negara berdasarkan atas hukum ( Pasal 1 ayat
(3) ) dengan menempatkan kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan
yang merdeka, penghormatan kepada hak asasi manusia serta
kekuasaan yang dijalankan atas prinsip due process of law.
89
2). Mengaturmekanisme pengangkatan dan pemberhentian para
pejabat negara, seperti Hakim.
3). Sistem konstitusional berdasarkan perimbangan kekuasaan(
check and balances) yaitu setiap kekuasaan dibatasi oleh Undang
undangberdasarkan fungsi masing masing.
4). Setiap Lembaga Negara sejajar kedudukannya dibawah UUD
1945.
5). Menata kembali lembaga-lembaga Negara yang ada serta
membentuk beberapa lembaga negara baru agar sesuai dengan
sistem konstitusional dan prinsip prinsip negara berdasarkan
Hukum.
6). Penyempurnaan pada sisi kedudukan dan kewenangan masing
masing lembaga negara disesuaikan dengan perkembangan
negara demokrasi modern.
90
3. Lembaga-lembaga Negara Pasca Amandemen UUD 1945
a. M P R
1). Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan
Lembaga tinggi negara lainnya, seperti Presiden,DPR, DPD, MA,
MK,BPK.
2). Menghilangkan supremasi kewewnangannya.
3). Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN
4). Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (
karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu ).
5). Tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD.
6). Susunan keanggotaannya berubah, yaitu terdiri anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan
Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
91
b. D P R.
1).Posisi dan kewnangnnya diperkuat.
2). Mempunyai kekuasaan membentuk ( sebelumnya ada ditangan
presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja )
sementara pemerintah berhak mengajukan RUU.
3). Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah.
4). Mempertegasfungsi DPR, yaitu fungsi legislasi, fungsi
anggaran,dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar
lembaga negara.
c. DPD.
1). Lembaga Negara baru sebagai langkah akomodasi bagi
keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat
nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan
golongan yang diangkat sebagai anggota MPR.
92
2). Keberadaannya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan Negara
Republik Indonesia.
3). Dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu.
4). Mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU
yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah,
RUU lainyang berkait kepentingan daerah.
d. BPK.
1). Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan mempertimbangkan DPD.
2). Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan
Negara ( APBN ) dan Daerah ( APBD ) serta menyampaikan hasil
pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat
penegak hukum.
3). Berkedudukan di Ibukota Negara dan memiliki perwakilan di setiap
provinsi.
4).Mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal
departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.
93
e. Presiden.
1). Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata
cara pemilihan dan pemberhentian presiden /wakil dalam masa
jabatannya serta mmemperkuat sistem pemerintahan presidensial.
2). Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepadaDPR.
3). Membatasi masa jabatan presiden , maksimum menjadi dua periode
saja.
4).Kewenangan pengangkatan duta dan mmenerima duta harus
memperhatikan pertimbanganDPR.
5). Kewenangan pemberian grasi , amnesti dan abolisi harus
memperhatikan pertimbangan DPR.
6). Memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden
dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat
melalui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam
masa jabatannya.
94
f. Mahkamah Agung
1). Lembaga negara yang melakukan kkekuasaan kehakiman ,
yaitu kekuasaan yang menyelenggarakan Peradilan untuk
menegakan hukum dan keadilan[ Pasal 24 ayat (1) ].
2). Berwenang mengadili pada tingkat kasasi , menguji peraturan
perundang undangan di bawah Undang Undang dan wewenang
lain yang diberikan Undang Undang.
3). Di bawahnya terdapat badan badan Peradilan dalam
lingkungan Peradilan Umum, Lingkungan Peradilan Agama ,
lingkungan Peradilan Militer dan lingkungan Peradilan Tata
Usaha Negara ( PTUN ).
4). Badan badan lain yang fungsingya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman diatur dalam Undang Undang, seperti
Kejaksaan , Kepolisisan,Advokat / Pengacara dan lain lain.
95
g. Mahkamah Konstitusi
1). Keberadaannya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi ( the guardian of the constitution)
2). Mempunyai kewenangan : Menguji UU terhadap UUD,
memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus
pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan
memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan
pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut
UUD.
3). Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masing
masing oleh Mahkamah Agung , DPR, dan pemerintah dan
ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan
dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu Yudikatif,Legislatif, dan
Eksekutif.
96
C. Wewenang , Tugas dan Fungsi Lembaga Tinggi
Negara
1. Legislatif
a. Wewenang, Tugas, dan Hak MPR
a). Melaksanakan Amandemen
b). Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil
pemilihan umum.
c). Memutuskan usul DPR berdasarkan keputusan MK untuk
memberhentikan presiden / wapres dalam masa jabatan.
d). Melantik wakil presiden apabila presiden mangkat, ber-
henti.
e). Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan
presiden apabila terjadi kekosongan jabatan wapres dalam
masa jabatannya.
f). Memilih Presiden dan Wapres apabila keduanya berhenti secara
bersamaan dalam masa jabatannya.
97

g). Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua dan Wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai pasangan calon Presiden
politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden nya meraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilu sebelumnya sampai berakhir masa
jabatannya , jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan,atau tidak dapat melakukan kewa-
jibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan.
h). Menghilangkan supremasi kewenangannya,
i). Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
j). Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden, ( ka-
rena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu ).
k). Susunan keanggotaannya berubah , yaitu terdiri dari Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota Dewan Perwakilan Da-
erah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
98
b. Wewenang DPR.
. Memberikan persetujuan atas RUU yang dusulkan presiden.
. Memberikan persetujuan atas PERPU.
. Memberikan persetujuan atas Anggaran.
. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta
pertanggungjawaban presiden.
Menurut UUD 1945
a. Hak Budget, yaitu hak untuk menyusun rancangan APBN
b. Hak Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengusulkan RUU
Menurut UUD 1945 hasil mandemen 2002 pasal 20 A ayat (2) dan (3)
a. Hak amandemen ( mengadakan perubahan )
b. Hak Interpelasi ( meminta keterangan )
c. Hak bertanya
d. Hak angket ( hak untuk mengadakan suatu penyelidikan )
99
Fungsi DPR
a. Fungsi legislasi ( Membuat UU )
b. Fungsi Anggaran ( Menetapkan APBN ).
c. Fungsi Pengawasan ( Mengawasi jalannya Pemerintahan
yang dijalankan oleh presiden ).
Tugas DPR
a. Membuat UU
b. Menetapkan UU tentang APBN.

2. Eksekutif
a. Wewenang , Tugas dan Fungsi Presiden
a). Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai
mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “ neben “ akan
tetapi “ untergeordnef “
b). Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi
(consentration of fower and responsibility upon the president )
100
c). Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif ( executive
power ) juga memegang kekuasaan legislative ( legislative
power) dan kekuasaan yudikatif ( judicative power).
d). Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
e). Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang , dapat
menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian
presiden dalam masa jabatannya.
f). Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.
g). Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang
( dalam kepentingan yang memaksa ).
h). Menetapkan Peraturan Pemerintah
i). Mengangkat dan memberhentikan menteri menteri
j). Presiden berhak mengajukan rancangan perundang undangan
kepada DPR.
101
k).. Presiden menetapkan peraturan perundang undangan untuk
menjalankan undang undang sebagaimana mestinya.
l). Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
m). Presiden dengan persetujuan DPR menyataakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
n). Presiden mengangkat duta dan konsulat.
o). Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR.
p). Presidn memberi Grasi dan Rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
q). Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan DPR.
r). Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain lain tanda kehormatan
yang diatur dengan UU.
s). Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
mmemberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang
selanjutnya diatur dalam UU.
102
3. Yudikatif
a. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung ( M A ) merupakan lembaga tinggi
Negara dari peradilan Tata Usaha Negara , PN, PA, dan PMt.
Fungsi, Wewenang, dan Tugas MA.
MA mempunyai beberapa fungsi yang masing masing disertai
dengan wewenang dan tugas tertentu, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a). Fungsi Peradilan
1. Memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa.
2. Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir, semua
sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing , dan
muatannya oleh kapal perang RI berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
103
3. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada
tingkat pertama dan trakhir atas putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
4. Memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan Tinggi
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua lingkungan peradilan.
b. Fingsi Pengawasan
1. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan
di semua lingkungan peradilan dalam menjalankan kekuasaan
kehakiman.
2. Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para hakim disemua
lingkungan peradilan dalam menjalankan tugasnya.
3. Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dalam teknis
peradilan dari semua lingkungan peradilan.
4. M emberi petunjuk , teguran atau peringatan yang dipandang perlu
kepada pengadilan dari semua lingkungan peradilan.
104
d. Fungsi Pemberian Nasehat
1. Memberikan nasehat Hukum kepada Presiden selaku kepala negara, dalam
rangka pemberian atau penolakan grasi.
2. Dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum,
baik diminta maupun tidak, kepada Lembbaga Tinggi Negara yang lain .
b. Mahkamah Konstitusi ( MK )
Wewenang Tugas dan Fungsi ( MK )
a. MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap
UUD.
b. Memutus sengketa wewenang lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD.
c. Memutus pembubaran partai politik.
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
e. Keberadaannya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi ( the guardian of the constitution ).
105
D. Hubungan Horizontal Antara Lembaga Tinggi
Negara
LEGISLATIF—EKSEKUTRIF—YUDIKATIF
1. Hubungan Antara MPR dan Presiden.
MPR……….PRESIDEN.
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke 4 UUD 1945 tahun
2002 :
a. Presiden dapatdiberhentikan oleh MPR
b. MPR tidak dapat diberhentikan oleh Presiden
c. Presiden bertanggung jawab kepada rakyat bukan
kepada MPR, karena Presiden bukan diangkat oleh
MPR.
d. Presiden dilantik oleh MPR.
106
2. Hubungan Antara MPR dan DPR
MPR----------------DPR
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke -4 UUD 1945 tahun 2002:
a. MPR terdiri atas anggota DPR
b. MPR dan DPR sama sama mengawasi pemerintah yang dijalankan
Presiden
c. MPR dan DPR bersama sama membuat UU
3. Hubungan Antara DPR dan Presiden
DPR------------------PRESIDEN
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke-4 UUD 19454tahun 2002:
a. Membuat UU
b. Menetapkan UU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN )
c. DPR mengawasi jalannya pemerintahan yang dijalankan Presiden
d. Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR dan sebaliknya
e. Presiden bertanggung jawab kepada DPR dalam arti Partnership
f. DPR dapat melakukan Impeachment keada Presiden , apabila Presiden
melanggar keputusan perundang undangan yang berlaku
107
4. Hubungan Antara MA dan Lembaga Lembaga lainnya
MA-------------LEMBAGA LEMBAGA LAIN
a. MA berhak untuk menguji secara material peraturan yang lebih rendah
tingkatannya dari UU yang telah dibuat oleh lembaga legislatif
b. MA dapat menyatakan sah atau tidaknya Peraturan yang dibuat oleh
lembaga legislatif
c. MA, Presiden, MPR, DPR sama sama lembaga tinggi negara ( Supra
Struktur Negara )
E. Lembaga – Lembaga Baru Paska Amandemen UUD 1945
Hal yang mempengaruhi dibentuknya Lembaga Negara yang baru.
1). Tiadanya kredibilitas lembaga yang telah ada akibat suatu asumsi dan bukti
mengenai kasus korupsi yang sistemik dan mengakar yang sulit untuk
diberantas
2). Tidak independennya lembaga-lembaga negara yang ada, karena satu atau
lain hal tunduk dibawah pengaruh satu kekuasaan negara atau kekuasaan lain
3). Ketidak mampuan lembaga-lembaga yang telah telah ada untuk melakukan
tugas yang urgen dalam masa transisi demokrasi karena persoalan birokrasi
dan KKN
108
4). Adanya pengaruh Global dengan pembentukan lembaga
negara baru di banyak negara menuju demokrasi
5). Tekanan lembaga lembaga Internasional.
1.Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Nasional)
Komnas HAM adalah sebuah lembaga mandiri di Indonesia
yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
dengan fungsi melaksanakan ,kajian , penelitian, penyuluhan ,
pemantauan, investigasi, dan mediasiterhadap persoalan-
persoalan hak asasi manusia. Komisi ini berdiri sejak tahun1993
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993, tentang
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komnas HAM
mempunyai kelengkapan yang terdiri dari Sidang Paripurna dan
Subkomisi. Disamping itu , Komnas HAM mempunyai
Sekretariat Jendral sebagai unsur pelayanan . Saat ini Komnas
HAM diketuai oleh Ifdal Kasim.
109
a. Tujuan Komnas HAM
1). Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila , UUD 1945, dan Piagam PBB sreta Deklarasi Universal Kah Asasi Manusia
2). Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.
b. Landasan Hukum Komnas HAM
Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang guna mencapai tujuannya Komnas HAM
menggunakan sebagai acuan instrumen-instrumen yang berkaitan dengan HAM, baik nasional
maupun Internasional.
1). Instrumen Nasional:
a). UUD 1945 beserta amandemennya;
b). Tap MPR No. XVII/MPR/1998
c). UU No 39 Tahun 1999
d). UU No 26 Tahun 2000
e). Paeraturan Perundang undangan lain yang terkait.
2). Instrumen Internasional:
a). Piagam PBB , 1945
b). Deklarasi Universal HAM 1948
c). Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disyahkan dan telah
diterima oleh Indonesia.
110
2. KPAI ( Komisi Nasional Perlindungan Anak
Indonesia ).
KPAI atau juga dikenal sebagai Komisi Anak , Komisi
Perlindungan Anak Indonesia , disingkat KPAI, adalah lembaga
independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang
Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam
rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan
anak. Keputusan Presiden Nomor 36 / 1990 , 77/2003 dan,
95/M/2004 merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini.
Komisi Nasional Anak ( disingkat Komnas PA ) adalah organisasi
di Indonesia dengan tujuan memantau , memajukan dan
melindungi hak anak, serta mencegah berbagai kemungkinan
pelanggaran hak anak yang dilakukan oleh Negara , perorangan ,
atau lembaga. Komnas PA didirikan pada tgl.26 Okt. 1998 di
Jakarta.
111
3. KPU ( Komisi Pemilihan Umum )
a. Pengertian
Secara institusional , KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang
dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998, KPU pertama (
1998-2001 ) dibentuk dengan Kepres nO. 16 Tahun 1999 yang berisikan 53
orang anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan
dilantik oleh Presiden Bj. Habibie.KPU kedua ( 2001 – 2007) dibentuk dengan
Kepres No. 10 Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari
unsur akademik dan LSM dan dilantik oleh Presiden AbdurrahmanWahid (
Gus Dur ) pada tanggal 11 April 2001, KPU ketiga ( 2007-2012 ) dibentuk
berdasarkan Kepres No. 101/P/2007 yang berisikan 7 orang anggota yang
berasal dari Anggota KPU Provinsi, akademisi, dan biroikrat dilantik tanggal
23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena
masalah hukum.
b. Tugas dan Kewenangan
Dalam pasal 10 Undang Undan Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang
pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan penetapan Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bbahwa untuk
melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas Kewenangan sbb.:
112
1). Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu
2). Menerima , meneliti dan menetapkan Partai Partai Politik yang berhak
sebagai peserta Pemilihan Umum
3). Membentuk Panitia Pemilihan Indonesiayang selanjutnya disebut PPI dan
mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari Tngkat pusat sampai
di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS.
4). Menetapkan jumlah kurssi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk
setiap daerah Pemilihan.
5). Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum, disemua daerah
pemilihan untuk DPR< DPRD I dan DPRD II.
6). Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil
pemilihan Umum
7). Memimpin tahapan Pemilihgan Umum.
Tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang Undang No. 3
tahun 1999 tentang Pemilihan Umum pasal 11 UU no3 tersebut ,juga
ditambahkan , bahwa selain tugas dan kewenangan KPU sebagai dimaksud
dalam pasal 10 , selambat lambatnya 3(tiga ) tahun setelah Pemilu
dilaksanakan , KPU mengevaluasisistem Pmilihan Umum
113
4. Komnas Perempuan ( Komisi Nasional Perempuan )
Komnas Perempuan juga disebut sebagai Komisi Nasional
perlindungan terhadap Perempuan, adalah lembaga independen di
Indonesia yang dibentuk sebagai mekanisme nasional untuk
menghapuskan kekerasan terhadap perempuan. Komisi nasional
ini didirikan tanggal 15 Oktober1998 berdasarkan Keputusan
Presiden No. 181 /1998.
Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil ,
terutama kaum perempuan , kepada pemerintah untuk
mewujudkan tanggung jawab negara dalam menghadapi dan
menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan.Tuntutan
tersebut berakar dari tragedi kekerasan seksual yang dialami
terutama perempuan etnis Tionghoa,dalam kerusuhan Mei 1998
di berbagai kota besar di Indonesia.
114
Untuk pengeluaran rutin , Komnas Perempuan memperoleh dukungan
dari Sekretariat Negara. Selain itu Komnas Perempuan juga menerima
dukungan dari individu individu dan berbagai oorganisasi nasional dan
internasional. Komnas Perempuan melakukan pertanggungjawaban
publik tentang program kerja maupun pendanaannya.Hal itu dilakukan
melalui laporan tertulis yang bisa diakses oleh publik maupun melalui
acara “Pertanggungjawaban Publik “ dimana msyarakat umum dan
konstituen Komnas Perempuan dari lingkungan pemerintah dan
masyarakat dapat bertatap muka dan berdialog langsung.
Susunan organisaso Komnas Perempuan terdiri dari Komisi Paripurna
dan Badan Pekerja. Anggota komisi Paripurna berasal dari berbagai
latar belakang pendidikan , profesi , agama dan suku yang memiliki
integritas , kemampuan, pengetahuan wawasan kemanusiaan dan
kebangsaan , serta tanggung jawab yang tinggi untuk mengupayakan
tercapainya tujuan KomnasPerempuan.
115
Dalam menjalankan mandatnya , Komnas Perempuan mengambil peran
sebagai berikut:
1. Menjadi pusat sumber ( informasi )tentang hak asasi perempuan , sebagai
hak asasi manusia dan kekerasan terhadap perempuan sebagai
pelanggaran HAM.
2. Menjadi negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas
korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan dengan menitik
beratkan pada kepentingan korban.
3. Manjadi inisiator perubahan serta perumusan kebijakan , termasuk
perangkat dan sistem hukum serta sistem dan kapasitas penenganan /
pelayanan bagi korban yangg perlindungan,pemenuhan dan pemajuan hak
hak perempuan.
4. Menjadi pementau dan pelopor tentang pelanggaran HAM berbasis jender
secara berkala dengan bekerjasama dengan institusai institusi HAM
lainnya.
5. Menjadi fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan ditingkat lokal ,
nasional dan internasional untuk kepentingan pencegahan , peningkatan
kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
116
5. KY. ( Kjomisi Yudisial )
Komisi Yudisial ( KY ), adalah lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan UU no. 22 tahun 2004 yang berfungsi
mengawasiperilaku Hakim dan mengusulkan nama calon hakim
agung.
a. Sejarah Pembentukan Komisi Yudisial
Berawal pada tahun 1968 muncul ide pembentukan Majelis
Pertimbangan Penelitian Hakim ( MPPH ) yang berfungsi untuk
memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan akhir
menggenai saran –saaran dan atau usul usul yang berkenaan
dengan pengangkatan , promosi, kepindahan , pemberhentian dan
tindakan/ hukuman jjabatan para hakim. Namun ide tersebut tidak
bberhasil dimasukan dalam Undang Undang tentang Kekuasaan
Kehakimann.
117
Baru kemudian tahun 1998 an muncul kembali dan menjadi wacana
yang semakin kuat ddan solid sejak adanya desakan penyatuan atap
bagi hakim, yang tentunya memerlukan pengawasaan eksternal dari
lembaga yang mandiri agar cita cita untuk mewujudkan peradilan yang
jujur , bersih, transparan dan profesional dapat tercapai.
Seiring dengan tuntutan reformasi peradilan , pada sidang
TahunanMPR tahun 2001 yang membahas amandemen ketiga Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, disepakati
beberapa perubahan dan penambahan pasal yang berkenaan dengan
kekuasaan kehakiman , termasuk didalamnya Komisi Yudisial yang
berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakan kehormatan ,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim . Berdasarkan pada
amandemen ke tiga itulah dibentuk Undang Undang Nomor 22 Tahun
2004 tentang Komisi Yudisial yang disyahkan di Jakarta pada tanggal
13 Agustus 2004.
118
b. Tujuan Komisi Yudisial
1). Agar dapat melakukan mmonitoring secara intensif
terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dengan
melibatkan unsur-unsur masyarakat.
2). Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan
kehakiman baik yang menyangkut rekruitmen hakim agung
maupun monitoring perilaku hakim.
3). Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga
peradilan karena senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga
yang benar benar independen.
4). Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan kehakiman untuk menjamin kemandirian kekuasaan
kehakiman.
119
c. Wewenang Komisi Yudisial
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
wewenang lain dalam rangka menjaga dan mnegakan kehormatan , keluhuran
martabat, serta perilaku hakim.

d. Tugas Komsi Yudisial


1). Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung , dengan tugas utama :
a). Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;
b). Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;
c). Menetapkan calon Hakim Agung; dan
d). Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang disampaikan
kepada Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan
DPR.
e. Pertanggungjawaban dan laporan
Komisi Yudisial bertanggungjawab kepada publik melalui DPR,dengan
cara menerbitkan laporan tahunan dan membuka akses informasi secara
lengkap dan akurat.
120
6. KPPU ( Komisi Pengawas Persaingan Usaha )
KPPU ( Komisi Pengawas Persaingan Usaha ): adalah sebuah
lembaga Independen di Indonesia yang dibentuk untuk memenuhi
amanat Undang Undang No. 5 tahun 1999 tentang larangan
praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat. KPPU
menjalankan tugas untuk mngawasi tiga hal pada UU tersebut :
a. Perjanjian yang dilarang yaitu melakukan perjanjian dengan
pihak lain untuk secara bersama-sama mengontrol produksi dan
/atau pemasaran barang dan /atau jasa yang dapat menyebabkan
praktek praktek monopoli dan/ atau persaingan usaaha tidak
sehat seperti perjanjian penetapan harga, diskriminasi harga,
boikot, perjanjian tertutup, oligopoli , predatory pricing,
pembagian Wilayah, kartel, trust ( persekutuan ) dan perjanjian
dengan pihak luar negeri yang dapat menyebabkan persaingan
usaha tidak sehat.
121
Kegiatan yang dilarang, yaitu melakukan kontrol produksi dan
/atau pemasaran melalui pengaturan pasokan , pengaturan pasar
yang dapat menyebabkan praktek onopoli dan /atau persaingan
usaha tidak sehat.
c. Posisi dominan , pelaku usaha yang menyalahggunakan posisi
dominan yang dimilikinya untuk membatasi pasar , menghalangi
hak hak konsumen , atau menghambat bisnis pelaku usaha lain.
Dalam pembuktian , KPPU menggunakan unsur pembuktian per
se ilegal , yaitu sekedar membuktikan ada tidaknya perbuatan,
dan pembuktian rule of reason , yang selain mempertanyakan
eksistensi perbuatan juga melihat dampak yang ditimbulkan .
7. KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ).
Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ), adalah komisi di
Indonesia yang dibentuk pada tahun 2003 untuk mengatasi,
menangulangi dan memberantas korupsi di Indonsia.
122
Komisi ini didirikan berdasarkan kepada UU Republik Indonesia Nomor 30
Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Saat ini
KPK dipimpin bersama oleh 4 orang wakil ketua yaitu, Candra M Hamzah,
Bibit Samad Rianto , Mochammad Jasin, Haryono Umar , setelah Perpu PLt
KPK ditolak oleh DPR pada tanggal 25 November , M. Busyro Muqodas
terpilih menjadi Ketua KPK setelah melalui proses pemungutan suara oleh
rakyat.
8. Komisi Ombudsman Republik Indonesia
Komiusi Ombudsman Republik Indonesia ( sebelumnya bernama Komisi
OmbudsmanNasional ) adalah lembaga Negara di Indonesia yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang
diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintah , termasuk yang
diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara , Badan Hukum Milik
Daerah , dan Badan Hukum Milik Negara serta badan swasta atau perorangan
yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah . Lembaga ini
dibentuk berdasarkan UU No. 37 Tahun 2008 tentang Onbudsman R.I.yang
disahkan dalam Rapat Paripurna DPR RI tgl. 9 September 2008.
123
• Ombudsman Republik Indonesia bermula dan dibentuknya
“Komisi Ombudsman Nasional “ pada tgl. 20 Maret 2000
berdasarkan Kepres No. 44 Th. 2000. Peran Komisi
Ombudsman Nasional saat itu adalah melakukan pengawasan
terhadap pemeberian pelayanan publik oleh penyelenggara
negara , termasuk BUMN/ BUMD, lembaga pengadilan,
Badan Pertahanan Nasional, Kepolisisan , Kejaksaan,
Pemerintah Daerah, Departemen dan Kementrian , Instansi
non Departemen, Perguruan Tinggi Negeri, TNI, dan
sebagainya.
• Tugas Ombudsman Reoublik Indonesia adalah :
• 1. Menerima Laporan atas dugaan Mal administrasi dalam
pnyelenggaraan pelayanan publik.
• 2. Melakukan pemeriksaan substansi atas Laporan.
124
3. Menindaklanjuti Laporan yang tercakupdalam ruang lingkup
kewenangannya.
4. Melakukan Investigasi atas prakarsa sendiri terhadap dugaan
Mal administrasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
5. Melakukan koordinasidan kerja sama dengan lembaga negara
atau lembaga pemerintah lainnya serta lembaga kemasyarakatan
dan perseorangan.
6. Membangun jaringan kerja.
7. Melakukan upaya pencegahan Mal administrasi dalam pen
yelenggaraan pelayanan publik.
8 Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Undang Undang.
125
9 KHN ( Komisiu Hukum Nasional )
Komisi Hukum Nasional dibentuk melalui Keputusan Presiden no.15 tahun
2000 tgl. 18 Februari 2000.Pembentukan Komisi Hukum Nasional ( KHN ) ini
adalah guna mewujudkan sistem hukum Nasional untuk menegakan
supermasi hukum dan hak hak asasi manusia berdasarkan keadilan dan
kebenaran dengan melakukan pengkajian masalah masalah hukum serta
penyusunan rencana pembaharuan dibidang hukum secara obyektif dengan
melibatkan unsur unsur dalam masyarakat.
Tugas KHN adalah memberikan pendapat atas permintaan presiden tentang
berbagai kebijakan hukum yang dibuat atau direncanakan olleh Pemerintah
dan masalah masalah hukum yang berkaitan dengan kepentingan umum dan
kepentingan nasional. Selain itu KHN bertugas pula untuk membantu Presiden
dengan bertindak serbagai Panitia Pengarah ( Steering Committee) dalam
mendesain rencana umum pembaharuan dibidang hukum yang sesuai dengan
cita cita negara hukum dan rasa keadilan , dalam upaya mempercepat
penenggulangan krisis kepercayaan kepada hukum dan penegakan hhukum ,
serta dalam menghadapi tantangan dinamika globalisasi terhadap sistem
hukum di Indonesia.
126
10. Komite Nasional Keselamatan Transportasi
Komite Nasional Keselamatan Transprtasi atau KNKT., adalah
sebuah lembaga independen yang dibentuk berdasarkan Kepres no.
105/ 1999. Komisi ini bertanggung jawab untuk melakukan investigasi
atas kecelakaan transportasi , baik darat, laut maupun udara kemudian
memberikan usulan usulan perbaikan agar kecelakaan yang sama tidak
lagi terjadi dimasa depan. Komisi ini berada dibawah Menteri
Perhubungan . Komsi ini beranggotakan lima orang yang ditunjuk oleh
Presiden untuk masa lima tahun. KNKT sekarang diketuai oleh Tatang
Kurniadi.
Selain yang disebutkan diatas, masih ada lagi lembaga Kuasa Negara
yang kedudukannya sejajar dengan Komisi komisi Negara , namun
berbeda namanya , diantaranya ;
1.Komisi Pengawas Kekayaan Penyelenggara Negara.
2. Dewan Maritim,3. Dewan Ekonomii Nasional, 4. Dewan Industri
Strategi, 5.Dewan Pengembangan Usaha Nasional. 6. Dewan Buku
Nasional,7. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, 8. Konsil
Kedokteran Indonesia, 9. Komite Olah Raga Nasional , 10. Pusat
Pelaporan dan analisa Transaksi Keuangan ( PPATK ).
127
11. Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan.
12. Komite Penilaian Indonesia.
13. Komite Kebijakan Sektor Keuangan.( KKSK ).
14. Komite Standard Nasional Untuk Satuan Ukuran.
15. Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk Bentuk
Pekerjaan Terburuk Untuk Anak.
16. Komite Penanganan Perdagangan Indonesia.
17. Komite Anti Damping Indonesia
18. Komisi Kejaksaan
19. Komisi Kepolisisan
20. Dewan Pers.
21. Dewan Pendidikan
22. Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
128
F. Permasalahan Ketatanegaraan Pasca Amandemen
UUD 1945.
Pembahasan Pasca perubahan UUD 1945 , memang masih
menimbulkan pro dan kontra tentang pengaturan kelembagaan Negara
berikut kewenanganya. Sebab sekalipun dari segi substansinya, materi
muatan UUD 1945 dinilai sudah mencerminkan paham kedaulatan
rakyat , tetapi dari sistem pmerintahan dan operasionalisasinya justru
menimbulkan berbagai persoalan baru, baik menyangkut hubungan
Presiden dengan DPR, maupun dengan lembaga lembaga lainnya.
Padahal seharusnya konstitusi mampu menciptakan suatu sistem yang
dapat dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan tata hubungan
kelembagaan Negara itu dan upaya bangsa Indonesia mencapai tujuan
Nasionalnya. Namun yang terjadi justru aroma konflik antar lembaga
Negara , khususnya antara Presiden dengan DPR dalam menetapkan
kebijakan Negara , penyususnan kabinet dan Hubungan Pusat dengan
Daerah yang sampai kini tetap menjadi isu isu politik yang strategis ,
bersifat laten dan tidak mudah menyelesaikannya secara tuntas.
129
Sebagai contoh menurut Adnan Buyung Nasution ( Forum , no.19
,16 Juni 2002 , 70 ) para tukang amandemen di MPR sama sekali
tidak memiliki konsep atau desain yang jelas tentang sistem
pemerintahan yang dinilai terbaik buat Indonesia. Sehingga pasal
pasal UUD 1945 hanya asal tempel saja, amburadul , sangat
pragmatis, campur aduk, tumpang tindih ,kontradiksi dan
berlubang lubang , yang akan menimbulkan polemik
berkepanjangan dikemudian hari. Demikian pula, dari hasil kajian
tim amandemen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (
2000,32 ) yang menyimpulkan , antara lain amandemen tahap 1
hanya ssekedar mewujudkan niat menggeser kekuasaan legislatif
( legislative power ) dari Presiden ke DPR.
Sementara masalah fundamental tentang sistem ketatanegaraan
dan ketata pemerintahan yang terbaik bagi Republik Indonesia
sama sekali tidak tersentuh.
130
Tampaknya , kritikan Adnan Buyung Nasution dan hasil kajian Tim
Amandemen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya tersebut ada
benarnya, terbukti terbukti dan perubahan I sampai dengan perubahan
IV yan g paling banyak dipreteli adalah kekuasaan Presiden dan
semakin tidak jelasnya sistim ketata negaraan atau sistem
pemerintahan yang dianut oleh Negara In donesia . Dari perspektif
sejarah , sebenarnya eksistensi UUD 1945 memang dimaksudkan untuk
bersifat sementara , hal ini telah ditegaskan secara implisit di dalam
aturan tambahan UUD 1945, yang menyatakan : yang menyatakan (1)
dalam enam bulan sesudah berakhirnya peperangan Asia Timur Raya ,
Presiden Indonesia mengatur dan menyelenggarakan segala hal yang
ditetapkan dalam UUD ini; (2) dalam enam bulan sesudah MPR
dibentuk, Majelis itu bersidang untuk menetapkan UUD. Dengan
demikian seharusnya selambat lambatnya dua belas bulan setelah
berakhirnya peperangan Asia Timur Raya , harus dibentuk Undang
Undang Dasar yang baru. Demikian pula apabila kita simak pidato
Ketua PPKI Ir. Soekarno tanggal 18 Agustus 1945 dan pidato Iwa
Koesoema Soemantri ( anggota PPKI ), menunjukan bahwa UUD
1945 memang bersifat sementara. EVALUASI….Bab.
131
• BAB. 8
• KEWARGANEGARAAN INDONESIA

• A. Warga Negara Indonesia


• Warga Negara, adalah wargasuatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang undangan. Berdasarkan pasal
4 Undang Undang Nomor 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan In donesia bahwa yang dimaksud dengan
warga Negara Indonesia adalah :
• 1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang
undangan dan / atau berdasarkan prjanjian Pemerintah
Republik Indonesia dengan negara lain sebelum Undang
Undang ini berlaku sudah menjadi Warga Negara Indonesia.
132
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang syah dari seorang ayah
dan ibuWarga Negara Indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang syah dari seorang Ayah
Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang syah dari seorang ayah
warga negara asing dan ibu warga negara Indonesia.
5.Anak yang lahir dari perkawinan yang syah dari seorang ibu
warga negara Indonesia , tetapi ayahnya tidak mempunyai
kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 ( tiga ratus ) hari
setelah ayahnya meninggal dunia dari perkawinan yang syah dan
ayahnya warga negara Indonesia.
7. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu
warga negaraIndonesia.
133
8. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
asing yang diakui oleh saeorang ayah warga negara Indonesia sebagai anaknya
dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak tersebut berusia 18( delapan belas
) tahun atau belum kawin.
9. Anak yang lahir diwilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir
tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
10. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik
Indonesia selama ayah dan ibunya tidak diketahui
11. Anak yang lahir di wilayah Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.
12.Anak yang dilahirkan diluar wilayah negara Republik Indonesia dari
seorang ayah dan ibu Wrga Negara Indonesia yang karena ketentuan dari
negara tempat anak tersebut dilahirkan mmemberikan kewarganegaraan
kepada anak yang bersangkutan.
13. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan
kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum
mengucapkan sumoah atau menyatakan janji setia.
134
B. Asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan diperlukan diperlukan untuk mengatur status
kewarganegaraan seseorang. Hal ini penting agar seseorang
mendapatkan perlindungan hukum dari negara serta menerima hak dan
kewajibannya.
Ketentuan tentang status kewarganegaraan penting diatur dalam
peraturan perundang undangan dari Negara . Peraturan inilah yang
kemudian dijadikan asas untuk penentuan status kewarganrgaraan
seseorang . Dalam asas kewarganegraan pada UU no. 12 tahun 2006
dikenal dua pedoman , yaitu ( 1 ) asaskewraganegaraan umum dan (2)
asas kewarganegaraan khusus.
1. Asas Kewarganegaraan Umum terdiri dari;
a. Asas Kelahiran ( Ius Soli )
b. Asas Keturunan I Ius Sanguinis )
c. Asas Kewarganegaraan Tunggal
d. Asas Kewraganegaraan Ganda Terbatas..
135
2. Asas Kewarganegaraan Khusus, terdiri atas;
a. Asas Kepentingan Nasional
b. Asas Pertimbangan Maksimum
c. Asas Persamaan dalam Hukum dan Pemerintahan
d. Asas Kebenaran Substantif
e. Asas Non Diskriminatif
f. Asas Pengakuan dan Penghormatan Terhadap HAM
g. Asas Keterbuakaan
h. Asas Publisitas.
C. Masalah Status Kewarganegaraan
Masalah status kewarganegaraan seseorang akan muncul apabila
asas kewarganegaraan tersebut diatas diterapkan secara tegas
dalam sebuah Negara, sehingga mengakibatkan terjadinya
beberapa kemungkinan berikut ini;
136
1. Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status
kewarganagaraan . Hal ini disebabkan karena orang tersebut lahir
di negara yang menganut asas Ius Sanguinis. Contohnya seorang
keturunan Bangsa A yang negaranya dasar kewarganegaraan Ius
Soli, lahir di Negara B. dimana berlaku berlaku dasar Ius
Sanguinis. Orang itu bukan warga negara A, karena ia tidak lahir di
negara A, tetapi juga bukan negara B, karena ia bukan lah
keturunan bangsa B.
2. Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan.
Hal ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari orang tua
yang negaranya menganut Sanguinis, sedangkan ia lahir yang
menganut Ius Soli . Contohnya seorang keturunan bangsa B yang
negaranya menganut asas IusSanguinis lahir di negara A, dimana
berlaku asas Ius Soli . Oleh karena itu orang ini adalah keturunan
bangsa B dan ia juga dianggap warga negaraA , karena dilahirkan
di Negara A.
137
3. Multipatride, seseorang yang memiliki lebih dari dua status
kewarganegaraan , yaitu seseorang ( penduduk ) yang tinggal di
perbatasan atau dua Negara.
Untuk memecahkan masalah kewarganegaraan diatas setiap
negara memiliki peraturan sendiri sendiri yang prinsip prinsipnya
Bersifat universal. Untuk mengatasi hal tersebut , di Indonesia
dinyatakan dalam UUD 1945 pasal 28 E ayat (4) bahwa setiap
orang berhak atas sstatus kewarganegaraan.Oleh sebab itu
melelui UU no. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan,
Kewraganegaraan Indonesia dinyatakan bahwa cara memperoleh
kewarganegaraan Indonesia, adalah : 1). Karena Kelahiran, 2).
Karena Pengakuan 3). Karena dikabulkan Permohonan, 4).
Karena Kewraganegaraan , 5). Karena Perkawinan, 6). Karena
pernyataan.
138
D. Syarat dan Tatacara Memperoleh Kewarganegaraan Indonesia.
Untuk mengatasi masalah Kewarganegaraan , maka Indonesia mengatur tatacara
Kewarganegaraan Indonesia dalam UU No. 62 Tahun 1958 diperbarui dalam UU
No. 12 tahun 2006 yang meliputi delapan cara yaitu :
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu mengajukan permohonan kewarganegaraantelah tinggal di Negara
RI paling singkat 5Tahun berturut turut atau paling singkat 10 tahun tidak
berturut turut
3. Sehat jasmani dan rochani
4. Dapat berbahasa Indonesia serta megakui dasar Negara Pancasila dan
UUDNegara RI Tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahunatau lebih
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan RI , tidak menjadi
berkewarganegaan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan / atau penghasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
Adapun tat cara nya adalah diatur dalam pasal 10 s/d pasal 15 UU No.12th 2006.
139
• E. Kehilangan Kewarganegaraan Indonesia .
• Berdasarkan pasal 23 UU. No. 12 Tahun 2006. Warga Negara
Indonesia kehilangan Kewarganegaraannya jika yang bersangkutan ;
a s/i.
• F. Syaeat dan Tata Cara Memproleh Kembali
Kewarganegaraan RI.
• Syarat dan tata cara memperoleh kembali
Kewarganegaraan Indonesia , diatur dalam UU no, 12
tahun 2006, pasal 31 s/d pasal 35.
• Ketentuan Pidana diatur dalam pasal 36 s/d 38.
• Ketentuan Peraliahan diatur dalam pasal 39 s/d 43
• Ketentruan Penutup diatur dalam pasal 44 s/d 46.
• EVALUASI.
140
• BAB.9
• Hak dan Kewajiban
• Warga Negara dan Negara
• A.Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara
• Pengertian Warga Negara menurut Kamus Bahasa Indonesia ( 2002 ) ,
adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan ,
tempat kelahiran dan sebagainya yang mempunyai kewajiban dan hak
penuh sebagai seorang warga negara dari Negara itu.
• Beberapa pengertia tentang Warga Negara juga diatur oleh UUD 1945,
Pasaal 26 menyatakan “ Warga Negara adalah bangsa bangsa Indonesia asli
dan bangsa lain yang disyahkan undang undang sebagai warga negara “.
Selanjutnya pasal 1 UU No. 22/1958 dan dinyatakan juga dalam UU No.
12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia menekankan
kepada peraturan yang menyataakan bahwa warga Negara Republik
Indonesia adalah orang berdasarkan perundang undangan dan atau
perjanjian perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara Republik Indonesia.
141
Warga Negaradari suatu Negara merupakan pendukung dan
penanggungjawab kemajuan dan kemunduran suatu Negara.
Dalam pasal 28 E ayat (1) UUD 1945 pernyataan ini
mengandung makna bahwa orang orang yang tinggal dalam
wilayah Negara dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Warga Negara Indonesia adalah orang orang bangsa
Indonesia asli dan orang orang bangsa lain yng disyahkan
dengan undang undang sebagai Warga Negara.
2. Penduduk , yaitu orang orang asing yang tinggal dalam
Negara bersifat sementara sesuai dengan Visa ( surat ijin untuk
memasuki suatu Negara ) dan tinggal sementara yang diberikan
oleh pejabat suatu Negara yang dituju yang diberikan Negara
melalui kantor imigrasi.
142
• B. Contoh Hak Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara beerhak mendapatkan perlindungan hukum
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghiupan yang
layak
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dimata
hukum dan didalam pmerintahan
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih , memeluk dan
menjalankan agama dan kepercayaan masing masing yang
dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara
kesatuan Indonesia atau NKRI dari serangan musuh
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan
berserikat,berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan
tulisan sesuai undang undang yang berlaku.
143
• C. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia
1. Setiap warga negara memiliki kewjiban untuk berpran serta dalam
membela, mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia dari
serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah ( pemda )
3. Setiap warga Negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar
negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan
dengan sebaik baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat , tunduk dan patuh terhadap
segala hukum yang berlaku di wilayah negara Indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk
mebangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju
kearah yang lebih baik
144
D. Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Hak Warga Negara Indonesia Menurut UUD 1945 adalah:
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
b. Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan
c. Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkwinan
d. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,tumbuh dan
berkembang serta perlindungan terhadap kekerasan dan
diskriminasi
e. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasarnya
f. Berhak mendapatkan pendidikan , ilmu pengetahuan dan teknologi seni
dan bbudaya demi meningkatkan kualitas hidupnya dan atau demi
kesejahteraan
hidup manusia
g..dan seterusnya.
145
2. Kewajiban Warga Negara
a. Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara Negara
dengan Warga Negara dan membela tanah air ( pasal 27 )
b. Wajib membela pertahanan dan keamanan Negara (pasal 29)
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dan
Mematuhi pembatasan yang terutang dlm peraturan(ps28J)
d. Wajib menjujung hukum dan pemerintah
e. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara
f. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan
undang undang untukm menjamin pengakuan serta
pen ghormatan atas hak dan kewajiban orang lain
g. Wajib mengikuti pendidikan dasar bela Negara.
146
• E. Hak dan Kewajiban Negara/ Pemerintah
• Hak dan kewajiban Negara , menggambarkan apa yang
seharusnya diterima dan dilakukanoleh Negara serta terwujudnya
cita cita dan tujuan Nasional sebagaimana kehidupan yang
termaktub dalam pembbukaan UUD 1945. Hak dan kewajiban
Negara / Pemerintah adalah sebagai berikut :
• 1. Hak Negara atau Pemerintah
a. Menetapkan peraturan dan undang undang yang dapat
mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi keseluruhan rakyat
b. Melakukan monopoli terhadap sumber daya yang menguasai hajat
hidup orang banyak
c. Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukumyang berlaku
147
• 2. Kewajiban Negara
Kewajiban Negara atau perintah sebagaimana yang tersebut
dalam tujuan Negara dalam pembukaan UUD 1945 ( Point,a,b,c,d
) dan kewajiban Negara menurut UU serta UUD meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan Umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian
abadi dan keadilan sosial
e. Negara menjamin kemerdekaan tiap tiap penduduk untuk
memeluk agama dan kepercayaannya
f. Dan seterusnya sampai….p.
148
F. Karakteristik Warga Negara yang Bertanggung Jawab
Karakteristik adalah sejumlah sifat atau tabiat yang harus
dimiliki oleh Warga Negara Indonesia, sehingga muncul suatu
identitas yang mudah dikenali sebagai warga negara. Diantranya
:
1. Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab . Sifat ini adalah
sikap dan perilaku sopan santun, ramah tamah dan
melaksanakan semua tugas dan fungsinya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
2. Bersikap Kritis, Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang
berdasarkan data dan fakta yang valid (sah ) serta
argumentasi yang kuat
3. Melakukan Diskusi dan Dialog. Sifat ini adalah sikap dan
perilaku dalam menyelesaikan masalah ( problem solving)
hendaknya dilakukan dengan pola diskusi dan dialog untuk
untuk mencari kesamaan pemikiran terhadap penyelesaian
masalah yang dihadapi.
149
4. Bersikap Terb uka. Sifat ini adalah sikap dan perilaku yang
transparan serta terbuka sejauh masalah tersebut tidak bersifat rahasia
5. Rasional. Sifat ini adalah pola sikap dan perilaku yang berdasarkan
rasio atau akal pikiran yang sehat
6. Adil. Sifat ini adalah sikap dan perilaku menghormati persamaan
derajat dan martabat kemanusiaan
7. Jujur. Sifat ini adalah sikap dan perilakuyang berdasarkan data dan
fakta yang sah dan akurat
Sedangkan karakteeristik warga Negara yang mandiri meliputi:
1. Memiliki kemandirian
2. Memiliki tanggung jawab pribadi, politik dan ekonomisebagai
warga negara
3. Menghargaimartabat manusia dan kehormatan pribadi
4. Berpartisipasidalam urusan kemasyarakatan dengan pikiran dan
sikap yang santun
5. Mendorong berfungsinya demokrasi konstitusi yang sehat.
EVALUASI :…
150
• BAB. 10
• IDENTITAS NASIONAL
• A. Pengertian Identitas Nasional
• Identity: ciiri-ciri, tanda atau jati diri
• Term antropologi : identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri atau negara
sendiri.
• Identitas Nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai nilai Budaya
yang timbul dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa
dengan ciri-ciri khas. Dengaan ciri-ciri khas tersebut suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.
• Diletakan dalam konteks Indonesia , maka Identitas Nasional itu merupakan
manifestasi nilai nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum
masuknya agama agama besar di bumi Nusantara ini dalam berbagai aspek
kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpum dalam satu kesatuan
Indonesia menjadikebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh
Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasardan arah pengembangan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
151
• B. Hakikat Identitas Nasional.
• Dengan perkataan lain , dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional
kita sebagai bangsa didalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara
adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan
kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan UUD kita ,
sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik,moral, tradisi,bahasa,
mitos, ideologi, dan lain sebagainyayang secara normatif , diterapkan
didalam pergaulan , baik dalam tataran nasional maupun internasional.
• Hakikat Identitas Nasional Indonesia adalah Pancasila yang diaktualisaskan
dalam berbagai kehidupan dan berbangsa. Aktualisasi ini untuk menegakan
Pancasila dan UUD 1945, sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan
UUD 1945 , terutama alinea ke 4.
• Krisis multidimensi yang sedang melanda masyarakat kita , menyadarkan
bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan
IdentitasNasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional
sebagaimana dirumuskan oleh para pendirinegara kita ,dalam pembukaan,
khususnya dalam pasal 32 UUD 1945, beserta penjelasannya.
152
• C. Unsur-Unsur Pembentuk Identitas Nasional
• Pada hakikatnya, Identitas Nasional memiliki empat unsur :
• 1. Suku Bangsa: golongan soscialyang khusus yang bersifat askriftif( ada sejak
lahir ), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di
Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa , kurang lebih 360 suku.
• 2. Agama,: bangsa Indonesia dikenal sebagai bbangsa yang agamis. Agamas
agama yang berkembang di Indonesia antara lain agama
Islam,Kristen,Katholik, Hindu, Budha dan Kong HU Cu.
• 3. Kebudayaan: merupakan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang
berisikan prangkat perangkat atau model pengetahuan yang secara kolektif
digunakan oleh pendukung pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman un tuk bertindak
dalam bentuk kelakuan dan benda benda kebudayaan.
• 4. Bahasa: merupakan unsur komunikasi yang dibentuk atas unsur unsur bunyi
ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia. Dari
keempat Identitas tersebut dapat dirumuskan kembali menjadi 3 bagia ; 1.
Identitas Fundamental ( Pancasila ) , 2. Identitas Instrumental ( UUD
1945,Bendera , Bahasa ,Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya ) dan 3. Identitas Alamiah (Kepulauan, PluralismeSuku,Agama , Budaya )
153
• D. Perwujudan Identitas Nasional
• 1. Masa Kejayaan Nusantara 1293-1478 ( Sriwijaya dan Majapahit,
Patih Gajah Mada )
• 2. Perlawanan Patiunus dalam Perjuangan menentangpenjajahan (
1512-1513 )
• 3. Perang Aceh , perjuangan menentang penjajah (1873-19070
• 4. b UDI Oetomo 1908, pergerakan dan Kebangkitan Nasional
• 5. Sumpah Pemuda 1928;
• a.Bertanah air satu Tanah Air Indonesia
• b.Berbangsasatu, Bagsa Indonesia
• c.Berbahasa satu, Bahasa Indonesia
• 6. Masa Proklamasi Kemerdekaan 17 agustus 1945
• 7.Manusia Indonesia yang dipengaruhi lingkungan fisik dan
demografi dari zaman ke zaman
• 8. Pengaruh kebudayaan Hindu dan Budha , yg. Membentuk
karakter bangsa Indonesia yang bergerak dinamis.
154
• E. Penyimpangan Identitas Nasional
• 1. Geografis
• a. Kurangnnya kekuatan Maritime yang memadai
• b. Pertahanan Laut dan Udara masih belum dikembangkan dengan optimal
c. Kebanyakan Daerah Perbatasan mengalami kelambanan dalam
pembangunan, infrastruktur transportasi dan komunikasi
• d. Kondisi geografis , yang senjang juga terlihat mencolok antara wilayah
Perdesaan dan Perkotaan
• 2. Demografis; terjadi kesenjanga antaragenerasi tua dan Muda..
• 3 Sosial dan Budaya;a.Perasaan senasib dan sepenanggungan b. Kristalisasi
niai kebangsaan,c.Banyak pejabat yang menuntut hak
istimewa,d.Lemahnya kemampuan bangsa dalam mengelola keragaman
e.Kurangnya kemampuan bangsa dalam menggelola kekayaan budaya, f.
Terjadinya krisis Jati Diri.
155
• F. Keterkaitan Globalisasi Terhadap IdentitasNasional
• Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan
kemajuan dan persaingan , sedangkan Identitas Nasional
sebuah bangsa merupakan hal yang sangatdiperlukan
untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau Negara
dimata dunia.Dengan adanya Globalisasi , identitas
sebuah bangsa dan negara dapat mudah dikenalkan
dimata internasional atau identitas tersebut mudah
tenggelam karena terpengaruh oleh bangsa dan Negara
lain. Contohnya Budaya berpakaian batik mulai hilang ,
dan bukan hanya itu masyarakat Indonesia terkenal
masayarakat yang ramah dan sopan santun, kini mulai
tersaing oleh negara asing karena sifat Globalisasi yang
memiliki sifat “ persaingan “
156
• G. Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan
Idntitas Nasional.
• Masalah Integrasi nasional di Indonesia sangat komplek dan
multi dimensional. Untuk mewujudkannya, diperlukan
keadilan dalam kebijakan yang diterapkan oleh Pemerintah
dengan tidak membedakan ras, suku , agama , bahasa dan
sebagainya. Upaya pembangunan dan pembinaan integrasi
nasional ini perlu karena pada hakekatnya integrasi nasional
menunjukan kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa yang
diinginkan.Konflik yang terjadi di Aceh,Ambon, Kalimantan
Barat dan Papua merupakan cermin belum terwujudnya
integrasi nasional yang diharapkan. Adapun keterkaitan
integrasi nasional dengan Identitas Nasional adalah bahwa
adanya Integrasai nasional dapat menguatkan akar dari
Identitas Nasional yang sedang dibangun.
157
H. Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional.
Suatu bangsa harus memiliki identitas Nasional dalam pergaulan
Internasional. Tanpa national identity, maka bangsa tersebut akan
erombang ambing mengikuti kemana arah angin membawa.
Dalam Ulang tahun ke 62 bangsa Indonesia di hadapkan pada
pentingnya menghidupkan kembali Identitas nasonal secara nyata
dan operatif. Identitas Nasional kita terdiri dari empat elemen
yang bisa disebut sebagai konsensus nasional , konsensus yang
dimaksud, adalah : Pancasila, Undang Undang Dasar 1945,
Negara Kesatuan republikIndonesia ( NKRI ), dan Bhinneka
Tunggal Ika.
EVALUASI:
,
155
• BAB.11
• HAK ASASI MANUSIA
156
• BAB.12
• DEMOKRASI
170
• B A B . 13
• GEOPOLITIK
• ( NEGARA DAN KEDAULATAN )
• A. Pengertia Geopolitik
• Kata Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.”Geo” berarti bumi
, dan “ Politik” berasal dari bahasa Yunani politeia , berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu negara dan teia berarti urusan.
Dalam bahasa Indonesia , politik dalam arti politik mempunyai
makna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan , jalan, cara, dan
alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki.
• Untuk dapat mempertahankan negara kita sebagai warga negara
harus mempunyai kesatuan cara pandang, yang dikenal sebagaai
Wawasan Nusantara.
171
• Geopolitik atau wawsan nasional Indonesia dinamakan
Wawasan Nusantara. Wawsan Nusantara, merupakan cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai dirinya yang
berbineka, dan lingkungan geografinya yang berwujud negara
kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan
Nusantara ini dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk
mencapai tujuan nasional.
• B. Latar Belakang Wawasan Nusantara
• Dalam menetukan membina, dan mengembangkan Wawasan
nasionalnya, bangsa Indonesia menggali dan
mengembangkannya dari kondisi nyata yang terdapat
dilingkungan Indonsia sendiri.
172
• Wawasan Nasional Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh
pemahaman kekuasaan bangsa Indonesia yang berlandaskan
falsafah Pancasila dan oleh pandangan Geopolitik Indonesia
yang berlandaskan oleh pemikiran kewilayahan dan kehidupan
bangsa Indonesia.
• Latar belakang filosofis sebagai pemikiran dasar
pengembangan Wanas Indonesia ditinjau dari :
• 1. Falsafah Pancasila; nilai –nilai Pancasila mendasari
pengembangan Wawasan Nasional , antara lain memberikan
kesaempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
masing masing sebagai wujud nyata penerapan HAM.
• 2. Aspek Kewilayahan Nusantara; kondisi obyektif geografis
Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki karakteristik
yang berbeda dengan negaralai
173
• 3. Aspek Sosial Budaya; menurut ahli antropologi tidak
mungkin ada masyarakat kalau tidak ada kebudayaan dan
sebaliknnya. Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa , yang
masing masing memiliki adat istiadat , bahasa, agama dan
kepercayaan .
• 4.Aspek Historiss; perjuangan suatu bangsa dalam meraih
citacita pada umumnya tumbuh dan berkembang dari latar
belakang sejarahnya. Dengan semangat kebangssaan yang
menghasilkan Proklamasi 17 Agustus 1945, dimana Indonesia
mulai merdeka, maka semangat ini harrus tetap dipertahankan
dengan semangat persatuan yang esensinya aalah
mmempertahankan persatuan bangsa dan menjaga Wilayah
Kesatuan Indonesia , wilayah NKRI merupakan Wawasan
Nsional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang
tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam
lingkungan bangsa dan negara Indonesia.
174
• C. Kedudukan , Fungsi, dan Tujuan Geopolitik
1, Kedudukan Wawasan Nusantara
a. Wawasan Nusantrara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia
merupakan ajaran yang diyakini kebenarannyaoleh seluruh rakyat
agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya
mencapai dan mewujudkan cita citra dan tujuan nasional.
b. Wawasan Nusantara dalam paradigma Nasional dapat dilihat dari
spesifikasinya sebagai berikut :
1). Pancasila sebagaiFalsafah, ideologibangsa, dan dasar negara
berkedudukan sebagai landasan ideil
2). Undang Undang Dsar 1945 sebagai llandasan konstitusi negara ,
berlandaskan sebagai landasan konstitusional
3). Wawasan Nusantara sebagaiVisi nasional , berkedudukan sebagai
landasan konsepsional
4). Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan
sebagai landasan konsepsional
5). GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai
kebijakan dasar nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
175
• 2. Fungsi Wawasan Nusantara
• Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman , motivasi,
dorongan serta rambu rambu dalam menentukan segala kebijakan ,
keputusan , tindakan , dan perbuatan bagi penyelenggara negara
ditingkat pusatdan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan brmasyarakat, berbangsa dan bernegara
• 3. Tujuan Wawasan Nusantara
• Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan Nasionalisme yang
tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia dalam segala
bidang kehidupann.
D. Kedudukan ( Status )Wawasan Nusantara
Kedudukan (status )Wawasan Nusantara yg. Tersebut diatas , adalah
posisi, cara pandang , sikap dan perilaku bangsa Indonesia mengenai
dirinya yang memiliki beragam suku bangsa, agama,bahasa dan kondisi
lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Kedudukan Geografis yang berwujud negara
kepulauan anatara Asia dan Australia dan antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik, mempunyai beberapa keuntungan…sebutkan…
176
• E. Bentuk Wawasan Nusantara
• 1. Wawasan Nusantara sebagai landasan konsi ketahanan
Nasional
• 2. Wawsan Nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional
menurutUUD 1945. Konsep ini mewajibkan MPR membuat
GBHN sekarang RPJM
• 3. Wawasan Nusantara sebagai wawasan pertahanan dan
keamananNegara.
• 4.Wawasan Nusaantara sebagai wawasan kewilayahan.
• F. Wadah Wawasn Nusantara
• 1. Batas dan ruang lingkup
• 2. Tata susunan pokok / Inti Organisasi
• 3. Tata susunan pelengkap/ kelengkapan organisasi
177
• G. Isi Wawasan Nusantara
• 1. Tujuan; tujuan yang terkandung dalam wawasan nusantaraadalah
seperti yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945,
yaitu…untuk membentuk pemerintahan Indonesiayang melindungi
dst.
• 2. Sifat dan Ciri-ciri
• a. Manunggal; b. Utuh Menyeluruh, c. Cara kedalam
• H. Tata Laku Wasasan Nusantara
• Tata laku wawasan Nusantra dalah tata laku lahiriah dan Bathiniyah
• A Bathiniyah , karena dalam proses kehidupannya dipengaruhi oleh
pengaruh keyakinan pada suatu agam / kepercayaan , sedangkan ,
Lahiriyah Negara Indonesia negara yang berfalsafah
Pancasila,Wadah RI berupa Nusantara, dan Tat laku RI, berupa
UUD 1945 yang biala dilaksanakan akan menghasilkan ketahanan
Nasional.
178
• I. Implementasi Wawasan Nusantara
Untuk mengimplrmentasikan Wawasan Nusantara beberapa hal
berikut harus diperhatikan:
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Politik
2. Implementasi Wawsaan Nusantara dalam kehidupan
Ekonomi
3. Implementaasi wawasan Nusantara dalam Kehidupan Sosia
4. Implementasi Wawasan Nusantara ddalam Kehidupan
Pertahanan dan Keamanan.

EVALUASI…..
179
• B A B . 14
• GEOSTRATEGI
• ( KETAHANAN NASIONAL )
• A. Pengertian Geostrategi/ Ketahanan Nasional.
• Geostrategi adalah suatu strategi dalam memamfaatkan kondisi geografis
Negara dalam menentukan kebijakan , tujuan, dan sarana untuk
mewujudkan cita cita proklamasi dan tujuan Nasional.
• Geostrategi/ Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia
untk menentukan kebijakan , tujuan dan sarana sarana untuk
mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia , serta memberi
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan
guna mewujudkan masa depan yang yang lebih baik , aman ,
dan sejahtera .Geostrategic/Ketahanan Nsional adalah kondisi
kehidupan Nasional yang harus diwujudkan.
180
• B. Latar Belakangg Geostrayegi/ Ketahanan
Nasional
• Dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan Negara dimasa
kini dan dimasa yang akan datang bangsa Indonesia harus
tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina
secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian , kondisi
kehidupan merupakan pencerminanKetahanan Nasional,yaitu
kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspk kehidupan,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia .

• C. Tujuan Geostrategi/ Ketahanan Nasional


• Geostrategi/Ketahanan Nasional diperlukan dalam menunjang
keberhasilan tugas pokok Pemerintah seperti tegaknya hukum
dan ketertiban , terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran ,
terselenggaranya pertahanan dan keamanan , terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya
kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri.
171
• D. Fungi Geostrategi/Ketahanan Nasional
• Geostrategi/KetahananNasional Indonesia berfungsi sebagai :
• Daya tangkal : dalam kedudukannya sebagai konsepsi
penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan uuntuk
menangkal segala bentuk ancaman , gangguan,hambatan , dan
tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan
Negara Indonesia dalam aspek :
• a. Ketahanan pada aspek ideologi. Ketangguhan kekuatan
nasional dalam menghadapi ancaman dari luar maupun dari
dalam , dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan
ideologi bangsa dan Negara Republik Indonesia.
• b. Ketahanan pada aspek politik. Untuk mengejar
ketinggalan dari Negara maju , kita perlu mengadakan proses
perubahan atau moderenisasi , penegakan hukum, dan
menegakan disiplin nasional.
172
• c. Ketahanan pada aspek ekonomi. Ketangguhan kekuatan
nasional dalam kegiatan yang berkaitan dengan produksi ,
distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, usaha untuk
meningkatkan taraf hidup amsyarakat baik secara individu
maupun kelompok.
• d. Ketahanan pada aspek sosial buadaya. Ketangguhan
kekuatan nasional dalam menghadapiancaman dari luar
maupun dari dalam, dalam rangka menjamin kelangsungan
kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara Republik
Indonesia.
• e. Ketahanan pada aspek pertahanan keamanan.
Ketangguhan kekuatan pertahanannasional dan upaya untuk
melindungi kepentingan bangsa dan Negara demi tetap
terwujudnya kondisi kelangsungan hidup bangsa.
173
• E. Sifat Geostrategi/ KetahananNasional.
• Untuk mewujudkan Ketahanan Nasional , dilaksanakan
dengan mengelola dan menyelenggarakan kesejahteraan dan
keamanan terhadap sistem kehidupan nasional.Sebagai
konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara , dengan menggunakan metode
pendekatan kesejahteraan.
• Sifat sifat Ketahanan Nasional adalah sbb;
• 1. Manunggal : Dalam membangun Ketahanan Nasional
adanya kesatuan yang bersifat komperhnsif-integral antara
trigatra dan pancagatra.
• 2. Mawas ke Dalam : Geostrategi/ Ketahanan Nasional
ditujukan kke dalam diri bangsa dan Negara sendiri, karena
bertujuan untuk mewujudkan hakekat dan sifat nasionalny.
174
• 3. Kewibawaan: Geostrategi / KetahananNasional bertijuan untuk
mewujudkan kewibawaan Nasional, dan harus diperhitungkan oleh
pihak pihak lain.
• 4. Berubah menurut waktu: Geostrategi/ Ketahanan Nasional
bersifat dinamis dan ddapat berubah sesuai situasi dan kondisi
bangsa.
• 5. Tidak membenturkan sikap adu kekuasaan dan atau adu
kekuatan. Konsepsi Ketahanan Nasional dapat dipandang sebagai
alternative lain dari konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu
kekuatan yang masih ddianut Negara Negara maju pada umumnya.
• 6. Percaya pada diri sendiri: Geostrategi/Ketahanan Nasional
dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sifat percaya diri
sendiri
• 7. Tidak tergantung pada pihakk lain : Geostrategi/Ketahanan
Nasional dibangun daan dikembangkan atas dasar kemampuan
sendiri dengan memanfaatkan segenap aspek khidupan Nasional.
175
• F. Konsepsi Dasar Geostrategi/ Katahanan Nasional
• Konsepsi, adalah teori atau model yang merupakan pedoman
dalam menciptakan Ketahanan Nasional melalui pembangunan
seluruh aspek Ketahanan Nasional. Seluruh aspek yang
dimaksud adalah meliputi aspek trigatra ( tiga gatra ) dan
aspek panca gatra ( lima gatra ), yang keduanya dikenal
dengan astagatra ( delapan ggatra ). Model model yang ada
dalam konsepsi Ketahanan Nasional meliputi :
• 1. Model astagatra : model astagatra merupakan model yang
berisi delapan gatra , yang terdiri atas trigatra ( geografi, SDA,
demografi ) dan panca gatra ( ideologi, politik, ekonomi,sosial
dan budaya serta pertahanan dan keamanan ). Secara
matematis, model ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
176
• K(n)=f(Trigatra, Pancagatra) t=(G,D,A),(I,P,E,S,H)t
• Keterangan:
• K(n)= Kondisi Kekuatan Nasional yang Dinamis
• G=Kondisi Geografis
• D=Kondisi Demografis
• A=Kondisi Kekayaan Alam
• I=Kondisi Pemahaman dan Pengamatan Ideologi
• P=Kondisi Sistem Politik
• E=Kondisi Sistem Ekonomi
• S=Kondisi Sistem Sosial Budaya
• H=Kondisi Sistm Hankam
• F=Fungsi dan Pengertian Matematis
• t=Dimensi Waktu
2.Model Moegenthau : Morgenthau mengadakan observasi atas tata kehidupan
nasional secara mikro dilihat adri luar ssehingga ketahanan masyarakat bangsa
ditampilkan sebagai kekuatan .Secara matematis model ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :


177
K(n)=f(Unsur Stabil), (Unsur Berubah )
K(n)=f(G,A),(T,M,D,C,I,O)
Keterangan:
K(n)=Kekuatan Nasional
G=Kemampuan Geografi
A=Kemampuan SDA
T=Kemampuan Industri
M=Kemampuan Militer
D=Kemampuan Demografi
C=KarakterNasional
I=MoralNasional
O=Kualitas Diplomasi
178
3. Model AlfredThayerMahan : model ini menganggap bahwa
kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apa bila bangsa tersebut
memenuhi unsur unsur berikut: geografi, bentuk dan wujud bumu, luas
wilayah,jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa dan sifat
pemerintahan. Juga menurut Mahan, bahwakekuatan negara bukan
hanya tergantung pada luas wilayah tapi sangat teregantung juga pada
faktor luasnya akses kelaut dan bentuk pantai. Maka empat faktor yang
membuat kekuatan laut, suatu Negara , yaitu :
1. Situasi geografis, khususnya mengenai morfologi dan topgrafinya
yang yg. Diakitak akses laut dan penyebarab penduduk
2. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampuan industri serta
kemamndirian dalam penyediaan pangan.
3. Konfigurasi Wilayah Negara yang akan mempengaruhi rakyat dan
orientasinya
4. Jumlah penduduk.
179
4 Model Cline: Cline meliat suatu Negara dari luar sebagaimana
dipersepsikan oleh Neggara lain.Baginya hubungan antar negara
pada hakekatnya sangat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara
terhadap negara lain , termasuk didaalamnya persepsi atas sistem
penangkalan dari negara lainnya. Dalam bentuk matematis model
cline ini dapat dirumuskan sbb.:
P(p)=(Cr+M+E)(S+M)
Keterangan :
P(p)= PerceivedPower, Kekuatan dipersepsikan pleh Negara Lain
Cr=Critical masa,yaitu Strategi antara Geografi
M= Kemampuan Militer
E=Kemampuan Ekonomi
S=Strategi Nasional sebagaimana Potensi Geografi dengan
W=Kemauan Nasional atau tekad Rakyat untuk mewujudkan
strategi nasional.
180
G. Komponen StrategiAstagatra
Komponen ini adalah komponen strategiyang terdiri atas delapan gatra ( aspek
). Dalam gatra ( aspek ) ini dapat diklasifikasi dalam dua bagian yang meliputi
:
1. Trigatra; adalah komponen yang bersifat alamiah ( tetap ). Komponen
ini meliputi 3 unsur, yaitu :
a. Aspek Geografi: aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi, di
mana Negara berada. Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena
pengaruh geografi adalah seperti : 1) . Wawasan benua, yaitu cara
pandang Negara yang dilandasi lingkungan Negara yang serba daratan (
benua ) dikenal dengan Land LockedCountry. 2). Wawasan Bahari cara
pandang yang dipengaruhi oleh archipelago tapi nrgaranya
bersifatdaratan.3).Wawasan dirgantara Cara pandang Negara yang
dipengaruhi oleh dirgantara yg. Strategis bagi penempatan GSO ( Geo
Stationary Orbit ).4). Wawasan Kombinasi, yaitu cara pandang Negara
yang dipengaruhi wilayah daratan , lautan , udara yang strategis.
b. Sumber Daya Alam : Kekayaan yang terkandung dalam SumberDaya
Alam (SDA) . Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu : 1). Hewani
(fauna), sumber bahan makanan dari binatang / hewan,2). Nabati ( flora )
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh tumbuhan,3). Mineral (
tambang ) adalah sumber daya alam yyang memiliki nilai tambah bagi devisa
Negara yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.
181
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk : Penduduk adalah
orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu
dengan tanpa mlihat suatu kewarganegaraan yang dianut oleh
orang tersebut. Adapun masalah yang dihadapi adalah :
1) Jumlah penduduk : makin meningkatnya jumlah
pendudukyang yang tidak memilikik kualita , baik dirinya ,
masyarakat dan Negara.
2) Komposisi penduduk: susunan penduduk menurut usia,jenis
kelamin,agama,suku bangsa dan pendidikan.
3) Distribusi penduduk: penyebaran penduduk yang tidak
merata ke seluruh wilayah negara ( tanah air ).
182
2. Pancagatra : adalah komponen yang meliputi lima aspek Ketahanan
Nasional dalam kehidupan sosial (intangible ), yang meliputi :
a. Ketahanan dibidang ideologi:adalah Tanas yang berintikan
pemehaman dan pengamalan ideologi Pancasial yang dijadikan
landasan sikap dan perilaku untuk mengatasi segala ATHG baik yg
datang dari dalam maupun dari luar yg, akan membahayakan
kelangsungan kehidupan Pancasila
b. KetahananNasional di bidang Politik: yg. Berintikan kehidupan
politik yg damai ,tertib,adil, jujur, dan demokratis serta terdapat
stabilitaspolitik, untuk mengatasi ATHG.
c. Ketahanan Nasional dibidangEkonomi;intinya tersedianya sandang,
pangan, lapangan kerja, sehingga dapat mengatasi segala ATHG
d. KetahananNasional dibidang Sosial dan Budaya;berintikan tersedia
pendidikan murah, dan berkualitas,hormat menghormati, sopan
santun, beretika dan bangga menjadi anak Indonesia.
e. KetahananNasional dibidang Hankam;berintikan adanya rasa
aman,damai,tidak sengketa dengan bangsa danNegara lain ,
percaya pada kemampuan sendiri.
183
• H. Hubungan Komponen StrategiAntar Gatra
• 1. Komponen strategi Trigatra
• a. Gatra Geografidan Sumber Kekayaan Alam: dapat
menjadi sumber dan tempat bagi tumbuhdan
berkembangnya sumber kekayaan alam yang adapat
memberi nilai tambah untuk kesejahteraan rakyat
• b. Gatra Geografi dan penduduk: sebagai sumber dan
tempat bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah
dalam meningkatkan taraf hidup pendapatan perkapita
dan peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat.
• c. Gatra Kekayaan alam dan Penduduk :hubungannya
adalah dapat menjadi sumber penduduk untuk
memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan tarafhidup
, pendapatan perkapita dan lingkungan hidup yang sehat
bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
184
2. Hubungan antar komponen Dalam Pancagatra
Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial, Komponen ini
meliputi :
a. Gatra Ideologi ; Pancasila sebagai ideologi bangsa dab Negara berfungsi
mengarahkan perjuangan bangsa untuk mencapai cita cita dan tujuan
Nasional.
b. Gatra Politik; Politik dalam arti kebijakan merupakan suatu proses alokasi
sistem nilai dan norma kehidupan bernegara yang diyakini kebenarannya
oleh suatu bangsa yang dilakukan oleh sebuah institusi yang berwenang
agar menjadi pedoman pelaksanaan dalam mewujudkan cita citanya.
c. Gatra Ekonomi; proses kehidupan ekonomi mempunyai pengaruh yang
positif dalam meningktkan kesejahteraan dan keseimbangan antara
pendapatan , permintaan ,dan ddistribusi barang dan jasa.
d. Gatra Sosial Budaya; Budaya dapat berkembang dalam situasi aman dan
damai
e. Gatra Hankam; Kondisi Hankam yang baik, stabilitas nasional yang aman
dan damai merupakan persyaratan bangsa untuk dapat meembina dan
mengembangkan aspek kehidupan bangsa ( IPOLEKSOSBUD ).
185
I. Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau
menggunakan kemampuan berupa pengetahuan , ketrampilan
yang dilandasi sikapulet dan tanngguh untuk mengembangkan
daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitip dan
dihormati di dunia. Beberapa permasalahan besar yang dihadapi
bangsa Indonesi sekarang adalah masalah politik, untuk
mengahdapi Globalisasi politik luar negeri yang bebas adan aktif,
masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan
birokrasi.Masalah Ekonommi dengan masalah biaya tinggi,dan
pungli,masalah sosial budaya masih rendahnya angka HDI (
human development index ), masalah bidang hukum adalah
lemahnya penegakan hukum , banyaknya kasus korupsi dan
pelanggaran HAM.
186
1. Implemnentasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik,maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif
bagi peningkatan daya saing bangsa.( a,b,c,d,e).
2.Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi
, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan , sehingga tercipta kondisi
perekonomian yang kondusif untunk menunjang pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan hasil pembangunan ( a,b,c,d,e,f,g,h,i)
3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial dan Budaya. Untuk
menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya , maka sejumlah
tindakan harus dilakukan , sehingga tercipta kondisi sosial budaya yang
mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia yang
kompeten, kondisi soisial yang stabil,dan berkembangnya budaya sebagai hasil
karya manusia Indonesia
4.Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Hukum
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang Hukum , maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan
menjamin kepastian hukum , terjadi tertib sosial dan kondusif bagi investasi
dalam mendukung perkembangan bangsa Indonesia
EVALUASI:
187
• B A B .15
• OTONOMI DAERAH
• A. Pengertian Otonomi Daerah
• Otonomi secara sempit diartikan sebagai “Mandiri”, sedangkan
dalam arti luas adalah “Berdaya”. Jadi otonomi daerah yang
dimaksud disini adalah pemberian kewenangan pemerintah kepada
pemerintah daerah untuk secara mandiri atau berdaya membuat
keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
• Jadi otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan wewnang dan
tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
dalam pola pikir demikian , otonomi daerah adalah suatu instrumen
politik dan instrumen administrasi/ management yang digunakan
untuk mengoptimalkan sumber daya lokal,sehingga dapat
dimanfaatkan sebenar benarnya untuk kemajuan masyarakat di
daerah,terutama menghadapi tantangan Global, mendoron g
pemberdayaan masyarakat , menumbuhkan kratifitas , meningkatkan
peran serta masyarakat , ertamengembangkan demokrasi.
188
B. Latar belakang Otonomi Daerah
Latar belakang Otonomi Daerah, adalah karena adanya krisis Ekonomi
dan Politik yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Krisis tersebut
salah satunya diakibatkan oleh sistem manajemen Negara dan
pemerintah yang sentralistik, dimana kewenangan pemerintah pusat,
sementara daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengelola dan
mengatur daerahnya.
Otonomi daerah dianggap dapat menjawab tuntutan pemerintah, yaitu
pembangunan sosial ekonomi,penyelenggaraan pemerintah, dan
membangun kehidupan berpolitik yang efektif, sebab dapat menjamin
penanganan tuntutan masyarakat secara variatif dan cepat. Alasan
mengapa kebutuhan Otonomi daerah di Indonesia dirasakan saat ini
mendesak :
1. Kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini terpusat di Jakarta
2. Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil, daerah yang memiiliki
sumber daya melimpah justru kemajuannya kurang
3. Kesenjangan sosial, pembangunan fisik terpusat di Jawa.
189
C. Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah
Tujuan dilakukannya otonomi daerah menurut pendapat beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi politik penyelenggaraan otonomi dimaksudkan utnuk
mrncegah penumpukan kekayaan di pusat dan membangun masyarakat
yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintah dan
melatih diri dalam menggunakan hak hak demokrasi.
2. Dilihat dari segi pemerintah , penyelenggaraan otonomi daerah adalah
untuk mencapai pemerintahanyang efisien
3. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah
diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah
4. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat turut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing –masing.
5. Adapun prinsip OTDA adalah,; 1). Untuk terciptanya efisien dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintah ,2)Sebagai sarana pendidikan
politik,3). Persiapan karier politik, 4) Stabilitas polityik,5). Kestaraan
politik, 6)Akuntabilitas publik.
190
D. Perkembangan UU Otonomi Daerah di Indonesia
Pelaksanaan otonomi Daerah ( OTDA)di Indonesia telah mengalami
perubahan sebanyak tujuh kali , yang ditandadi dengan perubahan UU
OTDA / Desentralisasi:
1.UU Nomor 1 Tahun 1945, tentang pemerintahan daerah
2.UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Susunan Pemda yang demokratis
3.UU Nomor 1 Tahun 1957, tentang Pemerintahan Daerah yang berlaku
menyeluruh dan bersifat seragam.
4. UU Nomor 18 Tahun 1965, tentang pemerintahan daerah yang
menganut otonomi yang seluas luasnya
5.UU Nomor 5 Tahun 1974, tentang pokok poko penyelenggaraan
pemerintahan pusat di daerah , undang undang ini usianya yang paling
panjang , yaitu 25 tahun
6.UU Nomor 22 Tahun 1999, tentang Otonomi Daerah..
7.UU Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah.
191
8. UU Nomor 32 Tahun 2004, tentang Perimbangan Daerah. Dalam UU
ini terlihat jelas pembagian urusan pemerintahan , dimana pemerintah
pusat menjalankan urusan dalam pembuatan perundangan,Politik Luar
Negeri, Pertahanan , Keamanan, Yustisi, kebijakan fiskal dan moneter,
serta agama. Pemerintah Daerah mempunyai kekuasaan selain
wewenang pusat, yaitu bidang ekonomi,perdagangan , industri,
pertanian, tata ruang, pendidikan, kesejahteraan,dan menjalankan
fungsi pemerintahan umum sebagai wakil pemerintah pusat.
9. UU nomor 33 tahun 2004, tantang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. UU ini mengatur pembiayaan
pembangunan daerah yang bersumber dari PAD, dana perimbangan,
pendapatan lain lain. UU ini juga mengatur pembagian penerimaan
antara pemerintah pusat dan daerah, yaitu penerimaan hasil hutan (
pusat 20 % daerah 80 % ), penerimaan dana reboisasi ( pusat 60 %
daerah 40 % ), pertambangan umum dan perikanan ( pusat 20 % daerah
80 % ) pertambangan minyak ( pusat 69,5 % daerah 30,5 %, dan
panas bumi ( pusat 20 % daerah 80 ).
192
E. Model Desentralisasi
Model Desentralisasi adalah pola penyerahan kewenangan pemerintah
oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan
menangani urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Menurut Rondinelli , model Desentralisasi ada
empat macam , yaitu:
1. Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah, dan atau
kepada instansi vertical dan wilayah tertentu.
2. Delegasi adalah pelimpahan pengambilan keputusan dan
kkewenangan manajerial untuk melakukan tugas-tugas khusus
kepda stu organisasi, yang tidak scara langsungg berada dibawah
pengawasn pemerintah pusat.
3. Devolusi adalah transper kewenangan untuk pengambilan
keputusan keuangan dan manajemen kepada unit otonomi
pemerintah ddaerah
4. Privatisasi adalah tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah
kepada badan badan sukarela , swasta, dan swadaya masyarakat.
193
F. Pembagian Urusan Pemerintahan
Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah, urusan
pemerintahan dapat dibagi kedalam urusan pemerintah pusat,
pemerintahan daerah Tingkat I , dan pemerintahan Tingkat II.
Pembagian urusan tersebut meliputi :
1. Urusan Pemerintahan Pusat, meliputi enam bidang;
a. Politik Luar Negeri, b.Pertahanan, c. Keamanan, d. Yustisi, e.
Moneter dan Fiskal Nasional, f.Agama.
2. Urusan wajib yang menjadi Kewenangan Pemerintah daerah
propinsi ,meliputi 16 bidang, yaitu:
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan,Pemanfaatan , dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan danalokasi sumber daya manusia
potensial.
194
g. Penanggulangan masalah sosial kabupaten / kota.
h. Pelayanan bidang kdetenagakerjaan lintas kabupaten / kota
i. Fsilitas pengembangan Koperasi , usaha kecil dan mmenengah,
termasuk lintas kabupaten/ kota
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
m. Pelayanan adminiistrasi umum pemerintah
n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas
kabupatn/kota
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat
dilaksanakan oleh kabupaten /kota
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang – undangan.
195
3. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah
daerah Kabupaten / Kota , meliputi 15 bidang yaitu:
a. Perencanaan dan pngendalian pembangunan
b. Perencanaan , pemanfaatan , dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan tataruang
d. Penyediaan saarana dan prasarana umum
e. Penanganan bbidang pendidikan
f. Penanggulangan masalah sosial
g. Pelayanan bidang ketenaga kerjaan
h. Fasilitas pengembangan kopetensi usaha kecil &menengah
i. Pengendalian lingkungan hidup
j. Pelayanan pertahanan
k. Pelayanan kependudukan , dan catatan sipil
l. Pelayanan administrasi umum pemerintah
m. Pelayanan administrasi penanaman moodal
n. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.
196
G. Otonomi Daerah dan Demokratisasi
Otonomi Daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem
demokrasi yang berintikan kebebasan kepada
individu,kelompok,daerah untuk mengatur , mengendalikan, serta
menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan dikendalikan oleh
Pemerintah pusat. Kebijakan pemberian otonomi lebih sebagai
mekanisme dalam menciptakan demokratisasi penyelenggaraan
daerah tidak boleh dipandang sebagaitujuan akhir ( final
destiational ), melainkan pemerintahan. Tujuan utama adanya
kebijakan otonomi daerah adalah sebagai uupaya mewujudkan :
1. Kesetaraan politik ( political equality )
2. Tanggung jawab daerah ( local accountability )
3. Kesadaran Daerah ( local responsiveness )
197
Sedangkan prasyarat yang harus dipenuhi untuk mencapaitujuan dari kebijakan
otonomi daerahadalah :
1. Memiliki teritorial kekuasaan yang jelas ( legal territorial of power ), yaitu
kebijakan dan keputusan yang divuat serta dilakukan pemerintahan dan
rakyat daerah adalah hanya meliputi batas wilayahdaerah kekuasaan
daerah tersebut
2. Memiliki pendapatan daerah sendiri( Own regional income ) yaitu agar
daerah memiliki pendapatan ( income ) sendiri yang dihasilkan dari
potensi SDA daerah, dan diperoleh dari Dana Alokasi Umum ( DAU )
dan ( Dana Alokasi Khuus ) yang berasal dari APBN.
3. Memiliki badan perwakillan ( local reperesentative body ), yaitu dapat
memiliki badan legislatif dan eksekutif yang dibentuk menurut kebutuhan
daerah oleh anggota legislatif hasil pemilihan secara langsung dan kepala
pemerinntahan ddaerah
4. Memiliki Kepala Daerah yang dipilih sendiri melalui pemilu ( local leader
executif by ) yaitu dapat memiliki Kepala Daerah ( gubernur, bupati/
walikota ) yang merupakan hasil pemilu langsung kepala daerah (
PILKADA) oleh rakyat daerah provinsi atau kabupaten / kota.
198
H. Implementasi Otonomi Daerah
Implementasi Otonomi daerah bagi daerah tingkat I dan tinggkat II
seiringan dengan pelimpahan wewenang pemerintah pusat dan
dikelompokan dalam lima bidang yaitu, implementasi dalam
pembinaan wilayah,pembinaan sumber daya manusia, penanggulangan
dan percepatan penurunan kemiskinan , penataan hubungan funsional
antara DPRD dan pemerintah daerah, serta peningkatan kerja sama
tim( team work ).
1.Implementasi Otonomi daerah dalam Pembinaan Wilayah (1-4)
2.Implementasi Otonomi daerah dalam Pembinaan Sumber Daya
Nanusia ( a- f )
3. Implementasi Otonomi Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan (
a-g )
4.Implementasi Otonomi Daerah dalam Hubungan Fungsional
Eksekutif dan Legislatif ( a-g)
5.Implementasi Otonomi Daerah dalam Membangun Kerja Sama Tim
(a-e )
Hal untuk diperhatikan untuk keberhasilan OTDA ( 2 ). EVALUASI.
B A B . 16
MASYARAKAT MADANI

A. Pengertian dan Latar belakang Masyarakat Madani


1. Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society.
Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu
civitas del yang artinya kota Illahi dan society yang berarti
masyarakat . Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilzation
yang berarti peradaban ( Gelner ) seperti yang dikutif Mahasin (
1955 )Oleh sebab itu kata civil society dapat diartikan sebagai
komunitas masyarakat kota. Gellner ( 1955 )menyatakan bahwa
masyarakat madani akan terwujud ketika terjadi tatanan
masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi,dan
penindasan.
200
Massyarakat Madani ialah kondisi suatu komunitas yang jauh
dari monopoli kebenaran dan kekuasaan.
Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa
masyarakat madani pada prinsipnya memiliki multi makna , yaitu
masyarakat yang ddemokratis, menjujung tinggi etika daan
moralitas transparan , toleransi, berpotensi, aspiratif,
bermotiivasi, berpartisipasi, , konsisten, memiliki perbandingan ,
mampu berkoordinasi, sederhana sinkron, integral, mengakui
emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominan adalah
masyarakat yang demokratis..
Adapun Latar bbelakangnya , adalah ;
a. Adanya penguasa politikyang cnderung mendominasi 9
menguasai ) masyarakat dalam segala bidang agar patuh dan taat
pada penguasa.
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
• MATA KULIAH ; PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
JUMLAH SKS : 2
NAMA DOSEN PENGAMPU : TAMID, SH.Msi.
BIO DATA : Nama :Tamid.
Tempat tgl. Lahir : Brebes , 02 Desember 1950
Alamat : Tegalgandu Kec. Wanasari, Kab. Brebes.
Naama istri :Ronitun.
Anak 3.
- Imam Prayitno, SH.
- Retno Dewi Hanayani, SH.
- Indra Gunawan , SKM ( Sarjana Kesehatan Masyarakat ).
- Cucu : 7
- Hamdan Rizal Anuchi
- Aniq Dhifa Dikhul Uliana
- Moch. Zulfa Atarafi
- Moch. Ghani Mataallah
- Moch. Zacqi Putra Gunawan
- Anasya Zhafira Putri Gunawan
- Tutut Ainana .
- Nomor HP yang bisa dihubungi:
- Mentari : 0856 4077 7088
- AS Pantura : 0852 2535 5046
- Email :shtamid@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai