E. Klasifikasi Negara .
Klasifikasi N e ga r a dapat dilihat berdasarkan
beberapaindikator, seperti jumlah orang yang berkuasa , bentuk
Negara, dan asas pemerintahan.
2. Bentuk Negara
Bentuk Negara secara umum yang adadi dunia dalah sebagai
berikut:
41
a). Negara Kesatuan
Negara yang terdiri atas bebrapa daerah dan dikuasai oleh pemerintah
pusat. Di dalam negara kesatuan hubungan antara pusat dengan
daerah dilakukan secaralangsung dan menurut hierarki, apabila di
negara itu ada tingkat-tingkat daerah. Walaupun ada beberapa daerah
atau tingkat daerah , tetapihanya ada :
1). Satu kepala negara.
2). Satu badan perwakilan rrakyat
3). Satu Undang-Undang Dasar
4). Satu Kabinet.
b). Negara Serikat atau Federasi
Negara yang terdiriatas beberapa negara bagian yang dikuasai oleh
pemerintah pusat. ( contoh; Amerika Serikat, Canada , Uni Soviet )
42
c). Serikat Negara-Negara
Suatu perserikatan yang anggota-anggotanya terdiri atas beberapa
Negara .(contoh ASEAN, OPEC, dsb. )
d). Negara Uni
Dua negara atau lebih yang dikuasai oleh seorang kepala negara (
raja atau presiden ).
e). Negara Commonwealth.
Terjadinya negara commonwealth tidak dapat dipisahkan dari
terjadinya negara dominion. Negara Dominion adalah negara-
negara jajahan Inggris yang telah dimerdekakan , sehingga tidak
lagi dijajah.
f). Negara Protektorat
Suatu negara yang berada dibawah perlindungan negara lain,
karena negara tersebut belum kuat untuk berdiri sendiri, sebagai
negara negara merdeka pada umumnya.
43
g). Negara Mandat
Yang dimaksuddisini adalah daerah mandat , yaitu derah daerah
bekas jajahan Jerman dan Turki sebelum perang Dinia I , ( contoh
Kamerun, Perancis ).
h). Negara Trustee
Daerah daerah trustee yang kelak akan menjadi negara-negara
yang berdiri sendiri sebagai negara merdeka. Negara
trusteeterbentuk setelah selesai nya Perang Dunia II.
i). Negara Jajahan.
Suatu Negara atau daerah yang dikuasai dan diperintah oleh
Negaralain. Negara jajahan tidak mempunyai hak sama sekali
untuk mengurus dan mengatur rakyatnya.
Evaluasi…………….Bab 3
58
BAB 4
Sistem Hukum
A. Pengertian Hukum .
Apakah Sebenarnya Hukum itu ?,
Hukum adalah sekumpulan peraturan yang berisi perintah
dan larangan mengenahi tingkah laku manusia , yang dibuat oleh
penguasa yang berwenang , yang bersifat mengikat dan memaksa ,
dan apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi yang tegas dan
nyata.
B. Unsur- Unsur Hukum.
Dari beberapa perumusan tentang hukum oleh para sarjana , hukum
meliputi beberapa unsur :
a.Peraturan mengenahi tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat.
b. Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
c.Peraturan itu bersifat memaksa.
d. Sanksi terhadap pelanggaran peraturana tersebut adalah tegas.
59
C. Untuk mengenal hukum ,kita harus dapat mengenal ciri-ciri hukum, yaitu adanya
perintah dan /larangan , perintah dan larangan itu harus harus dipatuhi dan ditaati oleh
setiaporang. Setiap orang wajib bertindak sedemikian rupa dalam masyarakat
sehingga tata tertib dalam masyarakat itu tetap terpelihara dengan sebaik-
baiknya.Peraturan-peraturan hidup dimasyarakat disebut kaidah.
Dan barang siapa yang dengan sengaja melanggar sesuatu Kaedah Hukum akan
dikenakan sanksi ( sebagai akibat pelanggaran Kaedah Hukum )yang berupa
hukuman.
Hukuman atau pidana itu bermacam macam jenisnya , yang menurut pasal 10 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana ( KUHP ) adalah:
1.Pidana Pokok, yang terdiri dari :
a, Pidana Mati.
b. Pidana Penjara
1). Seumur hidup
2). Sementara ( setinggi-tingginya 20 tahun dan sekurang-kurangnya satu
tahun ) atau pidana penjara selama waktu tertentu.
c. Pidana kurungan , sekurang-kurangnya satu hari dan setinggi-tingginya satu
tahun.
d. Pidana denda ( sebagai pengganti hukuman kurungan )
e. Pidana tutupan.
2. Pidana Tambahan yang terdiri dari : a. Pencabutan hak-hak tertentu,b. Perampasan(
penyertaan ) barang-barang tertentu, c. Pengumuman Keputusan Hakim.
60
D. Sifat Hukum
Hukum mempunyai esifat mengatur dan memaksa. Ia merupakan
peraturan-peraturan hidupn kemasyarakatan yang dapat memaksa orang
supaya mentaati tata tertib dalam masyarakat serta memberi sanksi yang
tegas ( berupa hukuman ) terhadap siapa saja yang tidak patuh
mentaatinya.
E. TUJUAN HUKUM.
Hukum bertujuan menjamin kepastian hukum dalam masyarakat , dan
hukum itu harus pula bersendikan pada keadilan , yaitu asas-asaskeadilan
dari masyarakat.. Ada pendapat dari beberapa sarjana ilmu hukum yaitu:
1. Prof. Subekti,SH., 2. Prof. Mr. Dr. L.J. Van Apeldooren,3.Teori Etis,.4.
Geny.5. Jeremy Bentham,6. prof. Mr.. J Van Kan. ( jelaskan ).
F. Sumber-Sumber Hukum.
Sumber hukumadalah segala apa saja yang menimbulkan aturan aturan
yang mempunyai kekuatan yyang bbersifat memaksa , yakni aturan-aturan
yang kalau dilanggar mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata.
1. Sumber-Sumber Hukum Material. ( bisa ditinjau dari berbagai sudut ,
mis. ; dari sudut ekonomi, sejarah, sosiologi,filsafat dsb.
2. Sumber-Sumber Hukum Formal.
61
tu sendiri. Jika tidak UU itu berlaku 30 hari sesudah diundanggkan
dalam LN. untuk Jawadan Madura , dan untuk daerah lain baru
berlaku 100hari. Sesudah syarat itu dipenuhi , maka beerlakulah
suatu fictie dalam hukum: “ setiaporangdianggap telah Sumber
Sumber Hukum Formal .;
a. Undang-Undang ( Statute ) ; adalah suatu peraturan Negara
yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan
dipelihara oleh penguasa Negara. Dalam arti formal , setiap
keputusan pemerintah yang merupakan undang-undang karena
cara pembuatannya , ( misal : dibuat Peimerintah bersama-
sama dengan parlemen ). Dalam arti material , setiap
keputusan Pemerintah yang menurut isinya mengikat langsung
setiap penduduk. Syarat berlakuknya undang-undang;Syarat
mutlak berlakunya UU adalah , diundangkan dalam Lembbaran
Negara , tanggal berlakunya ditentukan dalam undang-undang
imengetahui adanya sesuatu undang-undang “
62
Lembaran Negara , adalah suatu Lembaran ( kertas) tempat
mengundangkan ( mengumumkan ) semua peraturan-peraturan
Negara dan Pemerintah agar sah dan berlaku , yang diterbitkan oleh
Departemen Kehakiman ( Sekarang Sekretariat Negara ). Penjelasan
daripada undang-undang dimuat dalam Tambahan Lembaran
Negara , yang mempunyai nomor berurut.
Berita Negara , adalah suatu penerbitan resmi Departemen
Kehakiman ( Sekretariat Negara )yang memuat hal-hal yang
berhubungan dengan peraturan-peraturan Negara dan pemerintah
Serta memuat surat-surat yang dianggap perlu, seperti : akta
pendirian PT, Firma, Koperasi, nama-nama orang yang dinaturalisasi
menjadi WNI dan lain-lain.
b. Kebiasaan ( costum ), Kebiasaan atau kostum adalah perbuatan
manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama.
63
c. Keputusan-keputusan Hakim ( Jurispudentie), Keputusan Hakim yang
berisikan suatu peraturan sendiri berdasarkan wewenang yang diberikan
oleh pasal 22 Algemene Bepalingen van Wetgeving voor Indonesia , yang
disingkat A.B.
d. Traktat ( treaty ).,Apabila dua orang mengadakan kata sepakat (
consensus ) tentang sesuatu hal,maka mereka mengadakan perjanjian.
Traktat terdiri dari; Traktat Bilateral,Traktat Multilateral, dan Traktat
Kolektif / Terbuuka,.
e. Pendapat Sarjana Hukum ( doktrin ). Pendapat para sarjana hukum
yang ternama juga mempunyai kekuatandan berpengaruh
dalampengambilan keputusan oleh hakim.Dalam penetapan apa yangakan
menjadi dasar keputusannya hakim sering menyebut ( mengutip )
pendapat seseorang sarjana hukum mengenai soal yang harus diselesaikan
nya, apalagi jika sarjana hukum itumenentukan bbagaimana seharusnya .
Pendapat itu menjadi dasar keputusan hakim tersebut. Dalam hubungan
Internasional , pendapat-pendapat para sarjana hukum mempunyai
pengaruh yang besar. Bagi hukum Interansional pendapat para sarjana
hukum merupakan sumber hukum yang sangat penting.
61
G. Penafsiran Hukum ( Interpretasi Hukum ).
Untukmemberikan keputusan yang seadil-adilnya seorang hakim harus
juga mengingat adat kebiasaan , Jurisprudensi, ilmu pengetahuan dan
akhirnya pendapat hakim sendiri ikut menentukan ; dan untuk itu perlu
diadakan penafsiran hukum. Ada beberapa penafsiran hukum antara lain:
1. Penafsiran tata bahasa( gramatical ) . 2. Penafsiran sahih ( autentik,
resmi ).3. Penafsiran Historis, 4. Penafsiran Sistematis ( dogmatis ).5.
Penafsiran Nasional, 6. Penafsiran Teleologis ( Sosiologis ),7.
Penafsiran Ekstensip, 8. Penafsiran Resthiktif, 9. Penafsiran analogis
( kiyas ) , 10. Penafsiran a Contraho ( menurut peringkaran ).
H. Kodifikasi Hukum.
Kodifikasi Hukum ,adalah pembukuan jenis-jenis hukum tertentudalam
kitab undang-undang secarasistematis dan lengkap.
1. Bentuk Kodifikasi Hukum ; a. HukumTertulis, b. Hukum Tak
Tertulis.
2. Contoh Kodifikasi Hukum.; a. Di Eropa , Corpus luris Civilis dan
Code Civil, ( mengenahihukum Perdata ). b.Di Indonesia.( Kitab
Undang-undang Hukum Sipil , Kitab Undang-undang Hukum
Dagang, Kitab Undang-undang Hukum Pidana , dan Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana ( KUHAP ).
62
I. Macam-Macam Pembagian Hukum.
Hukum itu dibagi dalam beberapa golongan Hukum menurut beberapa
asas pembagian:
. a. .Menurut Sumbernya, b. Menurut bentuknya, c. Menurut tempat
uatanberlakunya , d. Menurut waktu berlakunya, e. Menurut cara
m, ; mempertahankannya., f. Menurut sifatnya , g. Menurut wujudnya, h.
Menurutisinya.
J.Kaedah Hukumdan Kaedah Lainnya.
1. Norma Agama, 2. Norma Kesusilaan, 3. Norma Kesopanan, 4.
Norma Hukum.
g). Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua dan Wakil
Presiden yang diusulkan oleh partai pasangan calon Presiden
politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon
Presiden dan Wakil Presiden nya meraih suara terbanyak pertama
dan kedua dalam pemilu sebelumnya sampai berakhir masa
jabatannya , jika Presiden dan Wakil Presiden mangkat,
berhenti, diberhentikan,atau tidak dapat melakukan kewa-
jibannya dalam masa jabatannya secara bersamaan.
h). Menghilangkan supremasi kewenangannya,
i). Menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN.
j). Menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden, ( ka-
rena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu ).
k). Susunan keanggotaannya berubah , yaitu terdiri dari Anggota
Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota Dewan Perwakilan Da-
erah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
98
b. Wewenang DPR.
. Memberikan persetujuan atas RUU yang dusulkan presiden.
. Memberikan persetujuan atas PERPU.
. Memberikan persetujuan atas Anggaran.
. Meminta MPR untuk mengadakan sidang istimewa guna meminta
pertanggungjawaban presiden.
Menurut UUD 1945
a. Hak Budget, yaitu hak untuk menyusun rancangan APBN
b. Hak Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengusulkan RUU
Menurut UUD 1945 hasil mandemen 2002 pasal 20 A ayat (2) dan (3)
a. Hak amandemen ( mengadakan perubahan )
b. Hak Interpelasi ( meminta keterangan )
c. Hak bertanya
d. Hak angket ( hak untuk mengadakan suatu penyelidikan )
99
Fungsi DPR
a. Fungsi legislasi ( Membuat UU )
b. Fungsi Anggaran ( Menetapkan APBN ).
c. Fungsi Pengawasan ( Mengawasi jalannya Pemerintahan
yang dijalankan oleh presiden ).
Tugas DPR
a. Membuat UU
b. Menetapkan UU tentang APBN.
2. Eksekutif
a. Wewenang , Tugas dan Fungsi Presiden
a). Presiden memegang posisi sentral dan dominan sebagai
mandataris MPR, meskipun kedudukannya tidak “ neben “ akan
tetapi “ untergeordnef “
b). Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan negara tertinggi
(consentration of fower and responsibility upon the president )
100
c). Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif ( executive
power ) juga memegang kekuasaan legislative ( legislative
power) dan kekuasaan yudikatif ( judicative power).
d). Presiden mempunyai hak prerogatif yang sangat besar.
e). Tidak ada aturan mengenai batasan periode seseorang , dapat
menjabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian
presiden dalam masa jabatannya.
f). Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.
g). Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang
( dalam kepentingan yang memaksa ).
h). Menetapkan Peraturan Pemerintah
i). Mengangkat dan memberhentikan menteri menteri
j). Presiden berhak mengajukan rancangan perundang undangan
kepada DPR.
101
k).. Presiden menetapkan peraturan perundang undangan untuk
menjalankan undang undang sebagaimana mestinya.
l). Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat,
Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
m). Presiden dengan persetujuan DPR menyataakan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain.
n). Presiden mengangkat duta dan konsulat.
o). Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan
memperhatikan pertimbangan DPR.
p). Presidn memberi Grasi dan Rehabilitasi dengan memperhatikan
pertimbangan DPR.
q). Presiden memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan DPR.
r). Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain lain tanda kehormatan
yang diatur dengan UU.
s). Presiden membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas
mmemberikan nasehat dan pertimbangan kepada Presiden, yang
selanjutnya diatur dalam UU.
102
3. Yudikatif
a. Mahkamah Agung
Mahkamah Agung ( M A ) merupakan lembaga tinggi
Negara dari peradilan Tata Usaha Negara , PN, PA, dan PMt.
Fungsi, Wewenang, dan Tugas MA.
MA mempunyai beberapa fungsi yang masing masing disertai
dengan wewenang dan tugas tertentu, diantaranya adalah sebagai
berikut :
a). Fungsi Peradilan
1. Memutus pada tingkat pertama dan terakhir semua sengketa.
2. Memutus dalam tingkat pertama dan terakhir, semua
sengketa yang timbul karena perampasan kapal asing , dan
muatannya oleh kapal perang RI berdasarkan peraturan
perundang undangan yang berlaku.
103
3. Memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali pada
tingkat pertama dan trakhir atas putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
4. Memutus permohonan kasasi terhadap putusan pengadilan Tinggi
Banding atau Tingkat Terakhir dari semua lingkungan peradilan.
b. Fingsi Pengawasan
1. Melakukan pengawasan tertinggi terhadap penyelenggaraan
di semua lingkungan peradilan dalam menjalankan kekuasaan
kehakiman.
2. Mengawasi tingkah laku dan perbuatan para hakim disemua
lingkungan peradilan dalam menjalankan tugasnya.
3. Meminta keterangan tentang hal-hal yang bersangkutan dalam teknis
peradilan dari semua lingkungan peradilan.
4. M emberi petunjuk , teguran atau peringatan yang dipandang perlu
kepada pengadilan dari semua lingkungan peradilan.
104
d. Fungsi Pemberian Nasehat
1. Memberikan nasehat Hukum kepada Presiden selaku kepala negara, dalam
rangka pemberian atau penolakan grasi.
2. Dapat memberikan pertimbangan-pertimbangan dalam bidang hukum,
baik diminta maupun tidak, kepada Lembbaga Tinggi Negara yang lain .
b. Mahkamah Konstitusi ( MK )
Wewenang Tugas dan Fungsi ( MK )
a. MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk menguji UU terhadap
UUD.
b. Memutus sengketa wewenang lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD.
c. Memutus pembubaran partai politik.
d. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.
e. Keberadaannya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian
konstitusi ( the guardian of the constitution ).
105
D. Hubungan Horizontal Antara Lembaga Tinggi
Negara
LEGISLATIF—EKSEKUTRIF—YUDIKATIF
1. Hubungan Antara MPR dan Presiden.
MPR……….PRESIDEN.
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke 4 UUD 1945 tahun
2002 :
a. Presiden dapatdiberhentikan oleh MPR
b. MPR tidak dapat diberhentikan oleh Presiden
c. Presiden bertanggung jawab kepada rakyat bukan
kepada MPR, karena Presiden bukan diangkat oleh
MPR.
d. Presiden dilantik oleh MPR.
106
2. Hubungan Antara MPR dan DPR
MPR----------------DPR
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke -4 UUD 1945 tahun 2002:
a. MPR terdiri atas anggota DPR
b. MPR dan DPR sama sama mengawasi pemerintah yang dijalankan
Presiden
c. MPR dan DPR bersama sama membuat UU
3. Hubungan Antara DPR dan Presiden
DPR------------------PRESIDEN
Berdasarkan hasil Amandemen yang ke-4 UUD 19454tahun 2002:
a. Membuat UU
b. Menetapkan UU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN )
c. DPR mengawasi jalannya pemerintahan yang dijalankan Presiden
d. Presiden tidak dapat dijatuhkan oleh DPR dan sebaliknya
e. Presiden bertanggung jawab kepada DPR dalam arti Partnership
f. DPR dapat melakukan Impeachment keada Presiden , apabila Presiden
melanggar keputusan perundang undangan yang berlaku
107
4. Hubungan Antara MA dan Lembaga Lembaga lainnya
MA-------------LEMBAGA LEMBAGA LAIN
a. MA berhak untuk menguji secara material peraturan yang lebih rendah
tingkatannya dari UU yang telah dibuat oleh lembaga legislatif
b. MA dapat menyatakan sah atau tidaknya Peraturan yang dibuat oleh
lembaga legislatif
c. MA, Presiden, MPR, DPR sama sama lembaga tinggi negara ( Supra
Struktur Negara )
E. Lembaga – Lembaga Baru Paska Amandemen UUD 1945
Hal yang mempengaruhi dibentuknya Lembaga Negara yang baru.
1). Tiadanya kredibilitas lembaga yang telah ada akibat suatu asumsi dan bukti
mengenai kasus korupsi yang sistemik dan mengakar yang sulit untuk
diberantas
2). Tidak independennya lembaga-lembaga negara yang ada, karena satu atau
lain hal tunduk dibawah pengaruh satu kekuasaan negara atau kekuasaan lain
3). Ketidak mampuan lembaga-lembaga yang telah telah ada untuk melakukan
tugas yang urgen dalam masa transisi demokrasi karena persoalan birokrasi
dan KKN
108
4). Adanya pengaruh Global dengan pembentukan lembaga
negara baru di banyak negara menuju demokrasi
5). Tekanan lembaga lembaga Internasional.
1.Komnas HAM ( Komisi Nasional Hak Asasi Nasional)
Komnas HAM adalah sebuah lembaga mandiri di Indonesia
yang kedudukannya setingkat dengan lembaga negara lainnya
dengan fungsi melaksanakan ,kajian , penelitian, penyuluhan ,
pemantauan, investigasi, dan mediasiterhadap persoalan-
persoalan hak asasi manusia. Komisi ini berdiri sejak tahun1993
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 1993, tentang
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Komnas HAM
mempunyai kelengkapan yang terdiri dari Sidang Paripurna dan
Subkomisi. Disamping itu , Komnas HAM mempunyai
Sekretariat Jendral sebagai unsur pelayanan . Saat ini Komnas
HAM diketuai oleh Ifdal Kasim.
109
a. Tujuan Komnas HAM
1). Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai
dengan Pancasila , UUD 1945, dan Piagam PBB sreta Deklarasi Universal Kah Asasi Manusia
2). Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan.
b. Landasan Hukum Komnas HAM
Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang guna mencapai tujuannya Komnas HAM
menggunakan sebagai acuan instrumen-instrumen yang berkaitan dengan HAM, baik nasional
maupun Internasional.
1). Instrumen Nasional:
a). UUD 1945 beserta amandemennya;
b). Tap MPR No. XVII/MPR/1998
c). UU No 39 Tahun 1999
d). UU No 26 Tahun 2000
e). Paeraturan Perundang undangan lain yang terkait.
2). Instrumen Internasional:
a). Piagam PBB , 1945
b). Deklarasi Universal HAM 1948
c). Instrumen internasional lain mengenai HAM yang telah disyahkan dan telah
diterima oleh Indonesia.
110
2. KPAI ( Komisi Nasional Perlindungan Anak
Indonesia ).
KPAI atau juga dikenal sebagai Komisi Anak , Komisi
Perlindungan Anak Indonesia , disingkat KPAI, adalah lembaga
independen Indonesia yang dibentuk berdasarkan Undang
Undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dalam
rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan
anak. Keputusan Presiden Nomor 36 / 1990 , 77/2003 dan,
95/M/2004 merupakan dasar hukum pembentukan lembaga ini.
Komisi Nasional Anak ( disingkat Komnas PA ) adalah organisasi
di Indonesia dengan tujuan memantau , memajukan dan
melindungi hak anak, serta mencegah berbagai kemungkinan
pelanggaran hak anak yang dilakukan oleh Negara , perorangan ,
atau lembaga. Komnas PA didirikan pada tgl.26 Okt. 1998 di
Jakarta.
111
3. KPU ( Komisi Pemilihan Umum )
a. Pengertian
Secara institusional , KPU yang ada sekarang merupakan KPU ketiga yang
dibentuk setelah Pemilu demokratis sejak reformasi 1998, KPU pertama (
1998-2001 ) dibentuk dengan Kepres nO. 16 Tahun 1999 yang berisikan 53
orang anggota yang berasal dari unsur pemerintah dan Partai Politik dan
dilantik oleh Presiden Bj. Habibie.KPU kedua ( 2001 – 2007) dibentuk dengan
Kepres No. 10 Tahun 2001 yang berisikan 11 orang anggota yang berasal dari
unsur akademik dan LSM dan dilantik oleh Presiden AbdurrahmanWahid (
Gus Dur ) pada tanggal 11 April 2001, KPU ketiga ( 2007-2012 ) dibentuk
berdasarkan Kepres No. 101/P/2007 yang berisikan 7 orang anggota yang
berasal dari Anggota KPU Provinsi, akademisi, dan biroikrat dilantik tanggal
23 Oktober 2007 minus Syamsulbahri yang urung dilantik Presiden karena
masalah hukum.
b. Tugas dan Kewenangan
Dalam pasal 10 Undang Undan Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan
Umum dan Pasal 2 Keputusan Presiden Nomor 16 Tahun 1999 tentang
pembentukan Komisi Pemilihan Umum dan penetapan Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Umum Komisi Pemilihan Umum, dijelaskan bbahwa untuk
melaksanakan Pemilihan Umum, KPU mempunyai tugas Kewenangan sbb.:
112
1). Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilu
2). Menerima , meneliti dan menetapkan Partai Partai Politik yang berhak
sebagai peserta Pemilihan Umum
3). Membentuk Panitia Pemilihan Indonesiayang selanjutnya disebut PPI dan
mengkoordinasikan kegiatan Pemilihan Umum mulai dari Tngkat pusat sampai
di Tempat Pemungutan Suara yang selanjutnya disebut TPS.
4). Menetapkan jumlah kurssi anggota DPR, DPRD I dan DPRD II untuk
setiap daerah Pemilihan.
5). Menetapkan keseluruhan hasil Pemilihan Umum, disemua daerah
pemilihan untuk DPR< DPRD I dan DPRD II.
6). Mengumpulkan dan mensistemasikan bahan-bahan serta data hasil
pemilihan Umum
7). Memimpin tahapan Pemilihgan Umum.
Tugas dan kewenangan lainnya yang ditetapkan dalam Undang Undang No. 3
tahun 1999 tentang Pemilihan Umum pasal 11 UU no3 tersebut ,juga
ditambahkan , bahwa selain tugas dan kewenangan KPU sebagai dimaksud
dalam pasal 10 , selambat lambatnya 3(tiga ) tahun setelah Pemilu
dilaksanakan , KPU mengevaluasisistem Pmilihan Umum
113
4. Komnas Perempuan ( Komisi Nasional Perempuan )
Komnas Perempuan juga disebut sebagai Komisi Nasional
perlindungan terhadap Perempuan, adalah lembaga independen di
Indonesia yang dibentuk sebagai mekanisme nasional untuk
menghapuskan kekerasan terhadap perempuan. Komisi nasional
ini didirikan tanggal 15 Oktober1998 berdasarkan Keputusan
Presiden No. 181 /1998.
Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil ,
terutama kaum perempuan , kepada pemerintah untuk
mewujudkan tanggung jawab negara dalam menghadapi dan
menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan.Tuntutan
tersebut berakar dari tragedi kekerasan seksual yang dialami
terutama perempuan etnis Tionghoa,dalam kerusuhan Mei 1998
di berbagai kota besar di Indonesia.
114
Untuk pengeluaran rutin , Komnas Perempuan memperoleh dukungan
dari Sekretariat Negara. Selain itu Komnas Perempuan juga menerima
dukungan dari individu individu dan berbagai oorganisasi nasional dan
internasional. Komnas Perempuan melakukan pertanggungjawaban
publik tentang program kerja maupun pendanaannya.Hal itu dilakukan
melalui laporan tertulis yang bisa diakses oleh publik maupun melalui
acara “Pertanggungjawaban Publik “ dimana msyarakat umum dan
konstituen Komnas Perempuan dari lingkungan pemerintah dan
masyarakat dapat bertatap muka dan berdialog langsung.
Susunan organisaso Komnas Perempuan terdiri dari Komisi Paripurna
dan Badan Pekerja. Anggota komisi Paripurna berasal dari berbagai
latar belakang pendidikan , profesi , agama dan suku yang memiliki
integritas , kemampuan, pengetahuan wawasan kemanusiaan dan
kebangsaan , serta tanggung jawab yang tinggi untuk mengupayakan
tercapainya tujuan KomnasPerempuan.
115
Dalam menjalankan mandatnya , Komnas Perempuan mengambil peran
sebagai berikut:
1. Menjadi pusat sumber ( informasi )tentang hak asasi perempuan , sebagai
hak asasi manusia dan kekerasan terhadap perempuan sebagai
pelanggaran HAM.
2. Menjadi negosiator dan mediator antara pemerintah dengan komunitas
korban dan komunitas pejuang hak asasi perempuan dengan menitik
beratkan pada kepentingan korban.
3. Manjadi inisiator perubahan serta perumusan kebijakan , termasuk
perangkat dan sistem hukum serta sistem dan kapasitas penenganan /
pelayanan bagi korban yangg perlindungan,pemenuhan dan pemajuan hak
hak perempuan.
4. Menjadi pementau dan pelopor tentang pelanggaran HAM berbasis jender
secara berkala dengan bekerjasama dengan institusai institusi HAM
lainnya.
5. Menjadi fasilitator pengembangan dan penguatan jaringan ditingkat lokal ,
nasional dan internasional untuk kepentingan pencegahan , peningkatan
kapasitas penanganan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap
perempuan.
116
5. KY. ( Kjomisi Yudisial )
Komisi Yudisial ( KY ), adalah lembaga negara yang dibentuk
berdasarkan UU no. 22 tahun 2004 yang berfungsi
mengawasiperilaku Hakim dan mengusulkan nama calon hakim
agung.
a. Sejarah Pembentukan Komisi Yudisial
Berawal pada tahun 1968 muncul ide pembentukan Majelis
Pertimbangan Penelitian Hakim ( MPPH ) yang berfungsi untuk
memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan akhir
menggenai saran –saaran dan atau usul usul yang berkenaan
dengan pengangkatan , promosi, kepindahan , pemberhentian dan
tindakan/ hukuman jjabatan para hakim. Namun ide tersebut tidak
bberhasil dimasukan dalam Undang Undang tentang Kekuasaan
Kehakimann.
117
Baru kemudian tahun 1998 an muncul kembali dan menjadi wacana
yang semakin kuat ddan solid sejak adanya desakan penyatuan atap
bagi hakim, yang tentunya memerlukan pengawasaan eksternal dari
lembaga yang mandiri agar cita cita untuk mewujudkan peradilan yang
jujur , bersih, transparan dan profesional dapat tercapai.
Seiring dengan tuntutan reformasi peradilan , pada sidang
TahunanMPR tahun 2001 yang membahas amandemen ketiga Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, disepakati
beberapa perubahan dan penambahan pasal yang berkenaan dengan
kekuasaan kehakiman , termasuk didalamnya Komisi Yudisial yang
berwenang mengusulkan pengangkatan Hakim Agung dan mempunyai
wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakan kehormatan ,
keluhuran martabat, serta perilaku hakim . Berdasarkan pada
amandemen ke tiga itulah dibentuk Undang Undang Nomor 22 Tahun
2004 tentang Komisi Yudisial yang disyahkan di Jakarta pada tanggal
13 Agustus 2004.
118
b. Tujuan Komisi Yudisial
1). Agar dapat melakukan mmonitoring secara intensif
terhadap penyelenggaraan kekuasaan kehakiman dengan
melibatkan unsur-unsur masyarakat.
2). Meningkatkan efisiensi dan efektifitas kekuasaan
kehakiman baik yang menyangkut rekruitmen hakim agung
maupun monitoring perilaku hakim.
3). Menjaga kualitas dan konsistensi putusan lembaga
peradilan karena senantiasa diawasi secara intensif oleh lembaga
yang benar benar independen.
4). Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan
kekuasaan kehakiman untuk menjamin kemandirian kekuasaan
kehakiman.
119
c. Wewenang Komisi Yudisial
Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan
wewenang lain dalam rangka menjaga dan mnegakan kehormatan , keluhuran
martabat, serta perilaku hakim.
EVALUASI…..
179
• B A B . 14
• GEOSTRATEGI
• ( KETAHANAN NASIONAL )
• A. Pengertian Geostrategi/ Ketahanan Nasional.
• Geostrategi adalah suatu strategi dalam memamfaatkan kondisi geografis
Negara dalam menentukan kebijakan , tujuan, dan sarana untuk
mewujudkan cita cita proklamasi dan tujuan Nasional.
• Geostrategi/ Ketahanan Nasional Indonesia adalah strategi
dalam memanfaatkan konstelasi geografi Negara Indonesia
untk menentukan kebijakan , tujuan dan sarana sarana untuk
mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia , serta memberi
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan
guna mewujudkan masa depan yang yang lebih baik , aman ,
dan sejahtera .Geostrategic/Ketahanan Nsional adalah kondisi
kehidupan Nasional yang harus diwujudkan.
180
• B. Latar Belakangg Geostrayegi/ Ketahanan
Nasional
• Dalam rangka menjamin eksistensi bangsa dan Negara dimasa
kini dan dimasa yang akan datang bangsa Indonesia harus
tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina
secara konsisten dan berkelanjutan. Dengan demikian , kondisi
kehidupan merupakan pencerminanKetahanan Nasional,yaitu
kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspk kehidupan,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia .
•
177
K(n)=f(Unsur Stabil), (Unsur Berubah )
K(n)=f(G,A),(T,M,D,C,I,O)
Keterangan:
K(n)=Kekuatan Nasional
G=Kemampuan Geografi
A=Kemampuan SDA
T=Kemampuan Industri
M=Kemampuan Militer
D=Kemampuan Demografi
C=KarakterNasional
I=MoralNasional
O=Kualitas Diplomasi
178
3. Model AlfredThayerMahan : model ini menganggap bahwa
kekuatan nasional suatu bangsa dapat dipenuhi apa bila bangsa tersebut
memenuhi unsur unsur berikut: geografi, bentuk dan wujud bumu, luas
wilayah,jumlah penduduk, watak nasional atau bangsa dan sifat
pemerintahan. Juga menurut Mahan, bahwakekuatan negara bukan
hanya tergantung pada luas wilayah tapi sangat teregantung juga pada
faktor luasnya akses kelaut dan bentuk pantai. Maka empat faktor yang
membuat kekuatan laut, suatu Negara , yaitu :
1. Situasi geografis, khususnya mengenai morfologi dan topgrafinya
yang yg. Diakitak akses laut dan penyebarab penduduk
2. Kekayaan alam yang dikaitkan dengan kemampuan industri serta
kemamndirian dalam penyediaan pangan.
3. Konfigurasi Wilayah Negara yang akan mempengaruhi rakyat dan
orientasinya
4. Jumlah penduduk.
179
4 Model Cline: Cline meliat suatu Negara dari luar sebagaimana
dipersepsikan oleh Neggara lain.Baginya hubungan antar negara
pada hakekatnya sangat dipengaruhi oleh persepsi suatu negara
terhadap negara lain , termasuk didaalamnya persepsi atas sistem
penangkalan dari negara lainnya. Dalam bentuk matematis model
cline ini dapat dirumuskan sbb.:
P(p)=(Cr+M+E)(S+M)
Keterangan :
P(p)= PerceivedPower, Kekuatan dipersepsikan pleh Negara Lain
Cr=Critical masa,yaitu Strategi antara Geografi
M= Kemampuan Militer
E=Kemampuan Ekonomi
S=Strategi Nasional sebagaimana Potensi Geografi dengan
W=Kemauan Nasional atau tekad Rakyat untuk mewujudkan
strategi nasional.
180
G. Komponen StrategiAstagatra
Komponen ini adalah komponen strategiyang terdiri atas delapan gatra ( aspek
). Dalam gatra ( aspek ) ini dapat diklasifikasi dalam dua bagian yang meliputi
:
1. Trigatra; adalah komponen yang bersifat alamiah ( tetap ). Komponen
ini meliputi 3 unsur, yaitu :
a. Aspek Geografi: aspek yang berkaitan dengan letak kondisi bumi, di
mana Negara berada. Beberapa wawasan nasional yang tumbuh karena
pengaruh geografi adalah seperti : 1) . Wawasan benua, yaitu cara
pandang Negara yang dilandasi lingkungan Negara yang serba daratan (
benua ) dikenal dengan Land LockedCountry. 2). Wawasan Bahari cara
pandang yang dipengaruhi oleh archipelago tapi nrgaranya
bersifatdaratan.3).Wawasan dirgantara Cara pandang Negara yang
dipengaruhi oleh dirgantara yg. Strategis bagi penempatan GSO ( Geo
Stationary Orbit ).4). Wawasan Kombinasi, yaitu cara pandang Negara
yang dipengaruhi wilayah daratan , lautan , udara yang strategis.
b. Sumber Daya Alam : Kekayaan yang terkandung dalam SumberDaya
Alam (SDA) . Indonesia dapat dibagi tiga golongan, yaitu : 1). Hewani
(fauna), sumber bahan makanan dari binatang / hewan,2). Nabati ( flora )
sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh tumbuhan,3). Mineral (
tambang ) adalah sumber daya alam yyang memiliki nilai tambah bagi devisa
Negara yang berasal dari eksplorasi dalam bumi.
181
c. Keadaan dan Kemampuan Penduduk : Penduduk adalah
orang yang mendiami suatu tempat dalam wilayah tertentu
dengan tanpa mlihat suatu kewarganegaraan yang dianut oleh
orang tersebut. Adapun masalah yang dihadapi adalah :
1) Jumlah penduduk : makin meningkatnya jumlah
pendudukyang yang tidak memilikik kualita , baik dirinya ,
masyarakat dan Negara.
2) Komposisi penduduk: susunan penduduk menurut usia,jenis
kelamin,agama,suku bangsa dan pendidikan.
3) Distribusi penduduk: penyebaran penduduk yang tidak
merata ke seluruh wilayah negara ( tanah air ).
182
2. Pancagatra : adalah komponen yang meliputi lima aspek Ketahanan
Nasional dalam kehidupan sosial (intangible ), yang meliputi :
a. Ketahanan dibidang ideologi:adalah Tanas yang berintikan
pemehaman dan pengamalan ideologi Pancasial yang dijadikan
landasan sikap dan perilaku untuk mengatasi segala ATHG baik yg
datang dari dalam maupun dari luar yg, akan membahayakan
kelangsungan kehidupan Pancasila
b. KetahananNasional di bidang Politik: yg. Berintikan kehidupan
politik yg damai ,tertib,adil, jujur, dan demokratis serta terdapat
stabilitaspolitik, untuk mengatasi ATHG.
c. Ketahanan Nasional dibidangEkonomi;intinya tersedianya sandang,
pangan, lapangan kerja, sehingga dapat mengatasi segala ATHG
d. KetahananNasional dibidang Sosial dan Budaya;berintikan tersedia
pendidikan murah, dan berkualitas,hormat menghormati, sopan
santun, beretika dan bangga menjadi anak Indonesia.
e. KetahananNasional dibidang Hankam;berintikan adanya rasa
aman,damai,tidak sengketa dengan bangsa danNegara lain ,
percaya pada kemampuan sendiri.
183
• H. Hubungan Komponen StrategiAntar Gatra
• 1. Komponen strategi Trigatra
• a. Gatra Geografidan Sumber Kekayaan Alam: dapat
menjadi sumber dan tempat bagi tumbuhdan
berkembangnya sumber kekayaan alam yang adapat
memberi nilai tambah untuk kesejahteraan rakyat
• b. Gatra Geografi dan penduduk: sebagai sumber dan
tempat bagi penduduk untuk memperoleh nilai tambah
dalam meningkatkan taraf hidup pendapatan perkapita
dan peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat.
• c. Gatra Kekayaan alam dan Penduduk :hubungannya
adalah dapat menjadi sumber penduduk untuk
memperoleh nilai tambah dalam meningkatkan tarafhidup
, pendapatan perkapita dan lingkungan hidup yang sehat
bagi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
184
2. Hubungan antar komponen Dalam Pancagatra
Komponen ini bersifat intangible atau bersifat kehidupan sosial, Komponen ini
meliputi :
a. Gatra Ideologi ; Pancasila sebagai ideologi bangsa dab Negara berfungsi
mengarahkan perjuangan bangsa untuk mencapai cita cita dan tujuan
Nasional.
b. Gatra Politik; Politik dalam arti kebijakan merupakan suatu proses alokasi
sistem nilai dan norma kehidupan bernegara yang diyakini kebenarannya
oleh suatu bangsa yang dilakukan oleh sebuah institusi yang berwenang
agar menjadi pedoman pelaksanaan dalam mewujudkan cita citanya.
c. Gatra Ekonomi; proses kehidupan ekonomi mempunyai pengaruh yang
positif dalam meningktkan kesejahteraan dan keseimbangan antara
pendapatan , permintaan ,dan ddistribusi barang dan jasa.
d. Gatra Sosial Budaya; Budaya dapat berkembang dalam situasi aman dan
damai
e. Gatra Hankam; Kondisi Hankam yang baik, stabilitas nasional yang aman
dan damai merupakan persyaratan bangsa untuk dapat meembina dan
mengembangkan aspek kehidupan bangsa ( IPOLEKSOSBUD ).
185
I. Implementasi Ketahanan Nasional
Implementasi Ketahanan Nasional diartikan melaksanakan atau
menggunakan kemampuan berupa pengetahuan , ketrampilan
yang dilandasi sikapulet dan tanngguh untuk mengembangkan
daya saing bangsa sehingga menjadi bangsa yang kompetitip dan
dihormati di dunia. Beberapa permasalahan besar yang dihadapi
bangsa Indonesi sekarang adalah masalah politik, untuk
mengahdapi Globalisasi politik luar negeri yang bebas adan aktif,
masalah disintegrasi dan otonomi, sistem partai politik dan
birokrasi.Masalah Ekonommi dengan masalah biaya tinggi,dan
pungli,masalah sosial budaya masih rendahnya angka HDI (
human development index ), masalah bidang hukum adalah
lemahnya penegakan hukum , banyaknya kasus korupsi dan
pelanggaran HAM.
186
1. Implemnentasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Politik
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang politik,maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan, sehingga tercipta situasi politik yang kondusif
bagi peningkatan daya saing bangsa.( a,b,c,d,e).
2.Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Ekonomi
, maka sejumlah tindakan harus dilaksanakan , sehingga tercipta kondisi
perekonomian yang kondusif untunk menunjang pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan hasil pembangunan ( a,b,c,d,e,f,g,h,i)
3. Implementasi Ketahanan Nasional dalam bidang Sosial dan Budaya. Untuk
menghadapi permasalahan dalam bidang sosial dan budaya , maka sejumlah
tindakan harus dilakukan , sehingga tercipta kondisi sosial budaya yang
mendukung daya saing bangsa dengan terciptanya sumber daya manusia yang
kompeten, kondisi soisial yang stabil,dan berkembangnya budaya sebagai hasil
karya manusia Indonesia
4.Implementasi Ketahanan Nasional dalam Bidang Hukum
Untuk menghadapi permasalahan dalam bidang Hukum , maka sejumlah
tindakan harus dilaksanakan sehingga tercipta kondisi tertib hukum dan
menjamin kepastian hukum , terjadi tertib sosial dan kondusif bagi investasi
dalam mendukung perkembangan bangsa Indonesia
EVALUASI:
187
• B A B .15
• OTONOMI DAERAH
• A. Pengertian Otonomi Daerah
• Otonomi secara sempit diartikan sebagai “Mandiri”, sedangkan
dalam arti luas adalah “Berdaya”. Jadi otonomi daerah yang
dimaksud disini adalah pemberian kewenangan pemerintah kepada
pemerintah daerah untuk secara mandiri atau berdaya membuat
keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
• Jadi otonomi daerah dapat diartikan pelimpahan wewnang dan
tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah,
dalam pola pikir demikian , otonomi daerah adalah suatu instrumen
politik dan instrumen administrasi/ management yang digunakan
untuk mengoptimalkan sumber daya lokal,sehingga dapat
dimanfaatkan sebenar benarnya untuk kemajuan masyarakat di
daerah,terutama menghadapi tantangan Global, mendoron g
pemberdayaan masyarakat , menumbuhkan kratifitas , meningkatkan
peran serta masyarakat , ertamengembangkan demokrasi.
188
B. Latar belakang Otonomi Daerah
Latar belakang Otonomi Daerah, adalah karena adanya krisis Ekonomi
dan Politik yang melanda Indonesia sejak tahun 1997. Krisis tersebut
salah satunya diakibatkan oleh sistem manajemen Negara dan
pemerintah yang sentralistik, dimana kewenangan pemerintah pusat,
sementara daerah tidak memiliki kewenangan untuk mengelola dan
mengatur daerahnya.
Otonomi daerah dianggap dapat menjawab tuntutan pemerintah, yaitu
pembangunan sosial ekonomi,penyelenggaraan pemerintah, dan
membangun kehidupan berpolitik yang efektif, sebab dapat menjamin
penanganan tuntutan masyarakat secara variatif dan cepat. Alasan
mengapa kebutuhan Otonomi daerah di Indonesia dirasakan saat ini
mendesak :
1. Kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini terpusat di Jakarta
2. Pembagian kekayaan dirasakan tidak adil, daerah yang memiiliki
sumber daya melimpah justru kemajuannya kurang
3. Kesenjangan sosial, pembangunan fisik terpusat di Jawa.
189
C. Tujuan dan Prinsip Otonomi Daerah
Tujuan dilakukannya otonomi daerah menurut pendapat beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi politik penyelenggaraan otonomi dimaksudkan utnuk
mrncegah penumpukan kekayaan di pusat dan membangun masyarakat
yang demokratis, untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintah dan
melatih diri dalam menggunakan hak hak demokrasi.
2. Dilihat dari segi pemerintah , penyelenggaraan otonomi daerah adalah
untuk mencapai pemerintahanyang efisien
3. Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah
diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah
4. Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat turut
berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah masing –masing.
5. Adapun prinsip OTDA adalah,; 1). Untuk terciptanya efisien dan
efektivitas penyelenggaraan pemerintah ,2)Sebagai sarana pendidikan
politik,3). Persiapan karier politik, 4) Stabilitas polityik,5). Kestaraan
politik, 6)Akuntabilitas publik.
190
D. Perkembangan UU Otonomi Daerah di Indonesia
Pelaksanaan otonomi Daerah ( OTDA)di Indonesia telah mengalami
perubahan sebanyak tujuh kali , yang ditandadi dengan perubahan UU
OTDA / Desentralisasi:
1.UU Nomor 1 Tahun 1945, tentang pemerintahan daerah
2.UU Nomor 22 Tahun 1948 tentang Susunan Pemda yang demokratis
3.UU Nomor 1 Tahun 1957, tentang Pemerintahan Daerah yang berlaku
menyeluruh dan bersifat seragam.
4. UU Nomor 18 Tahun 1965, tentang pemerintahan daerah yang
menganut otonomi yang seluas luasnya
5.UU Nomor 5 Tahun 1974, tentang pokok poko penyelenggaraan
pemerintahan pusat di daerah , undang undang ini usianya yang paling
panjang , yaitu 25 tahun
6.UU Nomor 22 Tahun 1999, tentang Otonomi Daerah..
7.UU Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah.
191
8. UU Nomor 32 Tahun 2004, tentang Perimbangan Daerah. Dalam UU
ini terlihat jelas pembagian urusan pemerintahan , dimana pemerintah
pusat menjalankan urusan dalam pembuatan perundangan,Politik Luar
Negeri, Pertahanan , Keamanan, Yustisi, kebijakan fiskal dan moneter,
serta agama. Pemerintah Daerah mempunyai kekuasaan selain
wewenang pusat, yaitu bidang ekonomi,perdagangan , industri,
pertanian, tata ruang, pendidikan, kesejahteraan,dan menjalankan
fungsi pemerintahan umum sebagai wakil pemerintah pusat.
9. UU nomor 33 tahun 2004, tantang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. UU ini mengatur pembiayaan
pembangunan daerah yang bersumber dari PAD, dana perimbangan,
pendapatan lain lain. UU ini juga mengatur pembagian penerimaan
antara pemerintah pusat dan daerah, yaitu penerimaan hasil hutan (
pusat 20 % daerah 80 % ), penerimaan dana reboisasi ( pusat 60 %
daerah 40 % ), pertambangan umum dan perikanan ( pusat 20 % daerah
80 % ) pertambangan minyak ( pusat 69,5 % daerah 30,5 %, dan
panas bumi ( pusat 20 % daerah 80 ).
192
E. Model Desentralisasi
Model Desentralisasi adalah pola penyerahan kewenangan pemerintah
oleh pemerintah kepada daerah otonomi untuk mengatur dan
menangani urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia . Menurut Rondinelli , model Desentralisasi ada
empat macam , yaitu:
1. Dekonsentrasi, yaitu pelimpahan wewenang pemerintah oleh
pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah, dan atau
kepada instansi vertical dan wilayah tertentu.
2. Delegasi adalah pelimpahan pengambilan keputusan dan
kkewenangan manajerial untuk melakukan tugas-tugas khusus
kepda stu organisasi, yang tidak scara langsungg berada dibawah
pengawasn pemerintah pusat.
3. Devolusi adalah transper kewenangan untuk pengambilan
keputusan keuangan dan manajemen kepada unit otonomi
pemerintah ddaerah
4. Privatisasi adalah tindakan pemberian kewenangan dari pemerintah
kepada badan badan sukarela , swasta, dan swadaya masyarakat.
193
F. Pembagian Urusan Pemerintahan
Menurut UU No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah, urusan
pemerintahan dapat dibagi kedalam urusan pemerintah pusat,
pemerintahan daerah Tingkat I , dan pemerintahan Tingkat II.
Pembagian urusan tersebut meliputi :
1. Urusan Pemerintahan Pusat, meliputi enam bidang;
a. Politik Luar Negeri, b.Pertahanan, c. Keamanan, d. Yustisi, e.
Moneter dan Fiskal Nasional, f.Agama.
2. Urusan wajib yang menjadi Kewenangan Pemerintah daerah
propinsi ,meliputi 16 bidang, yaitu:
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan
b. Perencanaan,Pemanfaatan , dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat
d. Penyediaan sarana dan prasarana umum
e. Penanganan bidang kesehatan
f. Penyelenggaraan pendidikan danalokasi sumber daya manusia
potensial.
194
g. Penanggulangan masalah sosial kabupaten / kota.
h. Pelayanan bidang kdetenagakerjaan lintas kabupaten / kota
i. Fsilitas pengembangan Koperasi , usaha kecil dan mmenengah,
termasuk lintas kabupaten/ kota
j. Pengendalian lingkungan hidup
k. Pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota
l. Pelayanan kependudukan dan catatan sipil
m. Pelayanan adminiistrasi umum pemerintah
n. Pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas
kabupatn/kota
o. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat
dilaksanakan oleh kabupaten /kota
p. Urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan
perundang – undangan.
195
3. Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah
daerah Kabupaten / Kota , meliputi 15 bidang yaitu:
a. Perencanaan dan pngendalian pembangunan
b. Perencanaan , pemanfaatan , dan pengawasan tata ruang
c. Penyelenggaraan Ketertiban Umum dan tataruang
d. Penyediaan saarana dan prasarana umum
e. Penanganan bbidang pendidikan
f. Penanggulangan masalah sosial
g. Pelayanan bidang ketenaga kerjaan
h. Fasilitas pengembangan kopetensi usaha kecil &menengah
i. Pengendalian lingkungan hidup
j. Pelayanan pertahanan
k. Pelayanan kependudukan , dan catatan sipil
l. Pelayanan administrasi umum pemerintah
m. Pelayanan administrasi penanaman moodal
n. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya.
196
G. Otonomi Daerah dan Demokratisasi
Otonomi Daerah merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem
demokrasi yang berintikan kebebasan kepada
individu,kelompok,daerah untuk mengatur , mengendalikan, serta
menyelenggarakan pemerintahan sendiri dan dikendalikan oleh
Pemerintah pusat. Kebijakan pemberian otonomi lebih sebagai
mekanisme dalam menciptakan demokratisasi penyelenggaraan
daerah tidak boleh dipandang sebagaitujuan akhir ( final
destiational ), melainkan pemerintahan. Tujuan utama adanya
kebijakan otonomi daerah adalah sebagai uupaya mewujudkan :
1. Kesetaraan politik ( political equality )
2. Tanggung jawab daerah ( local accountability )
3. Kesadaran Daerah ( local responsiveness )
197
Sedangkan prasyarat yang harus dipenuhi untuk mencapaitujuan dari kebijakan
otonomi daerahadalah :
1. Memiliki teritorial kekuasaan yang jelas ( legal territorial of power ), yaitu
kebijakan dan keputusan yang divuat serta dilakukan pemerintahan dan
rakyat daerah adalah hanya meliputi batas wilayahdaerah kekuasaan
daerah tersebut
2. Memiliki pendapatan daerah sendiri( Own regional income ) yaitu agar
daerah memiliki pendapatan ( income ) sendiri yang dihasilkan dari
potensi SDA daerah, dan diperoleh dari Dana Alokasi Umum ( DAU )
dan ( Dana Alokasi Khuus ) yang berasal dari APBN.
3. Memiliki badan perwakillan ( local reperesentative body ), yaitu dapat
memiliki badan legislatif dan eksekutif yang dibentuk menurut kebutuhan
daerah oleh anggota legislatif hasil pemilihan secara langsung dan kepala
pemerinntahan ddaerah
4. Memiliki Kepala Daerah yang dipilih sendiri melalui pemilu ( local leader
executif by ) yaitu dapat memiliki Kepala Daerah ( gubernur, bupati/
walikota ) yang merupakan hasil pemilu langsung kepala daerah (
PILKADA) oleh rakyat daerah provinsi atau kabupaten / kota.
198
H. Implementasi Otonomi Daerah
Implementasi Otonomi daerah bagi daerah tingkat I dan tinggkat II
seiringan dengan pelimpahan wewenang pemerintah pusat dan
dikelompokan dalam lima bidang yaitu, implementasi dalam
pembinaan wilayah,pembinaan sumber daya manusia, penanggulangan
dan percepatan penurunan kemiskinan , penataan hubungan funsional
antara DPRD dan pemerintah daerah, serta peningkatan kerja sama
tim( team work ).
1.Implementasi Otonomi daerah dalam Pembinaan Wilayah (1-4)
2.Implementasi Otonomi daerah dalam Pembinaan Sumber Daya
Nanusia ( a- f )
3. Implementasi Otonomi Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan (
a-g )
4.Implementasi Otonomi Daerah dalam Hubungan Fungsional
Eksekutif dan Legislatif ( a-g)
5.Implementasi Otonomi Daerah dalam Membangun Kerja Sama Tim
(a-e )
Hal untuk diperhatikan untuk keberhasilan OTDA ( 2 ). EVALUASI.
B A B . 16
MASYARAKAT MADANI