Anda di halaman 1dari 14

Slamet Riyadi, ST.

MT
3.1 PENDAHULUAN
Sambungan las adalah sambungan antara dua logam dengan cara pemanasan,
dengan atau tanpa logam pengisi. Sambungan terjadi pada kondisi logam
dalam keadaan plastis atau leleh.
Sambungan las banyak digunakan pada:
Konstruksi baja, Ketel uap dan tangki, Permesinan
Keunggulan dibandingkan dengan sambungan lainnya:
Lebih murah dan lebih ringan
Tidak ada pengurangan luas penampang
Permukaan sambungan bisa dibuat rata
Bahaya terhadap korosi kurang
Mudah perbersiahannya
Tampak lebih bagus
Kekurangan:
Hanya untuk logam sejenis
Terjadi perubahan struktur material pada daerah HAZ
Pengelasan dilapangan lebih sukar dari sambungan keling/baut
Sambungan Cendrung melengkung
 BENTUK KAMPUH
LAS:
Bentuk kampuh las
sangat ditentukan dari
tebal pelat yang
disambung serta
besarnya beban yang
diterima sambungan.
Kampuh dibedakan
menjadi kampuh:
I, X, V, U serta Y,
seperti gambar berikut:
 SAMBUNGAN
TUMPUL
 SAMBUNGAN
SIKU
 SAMBUNGAN
KELILING
 Kualitas Sambungan Las
Kualitas sambungan las ditentukan oleh:
1. Memanfaatkan mampu las dari material
2. Persiapan dan pelaksanaan dikontrol oleh personil yang kompeten
3. Metoda pengelasan disesuaikan dengan karakteristik dan tebal
material serta beban
4. Kesesuain antara logam pengisi dengan logam induk
5. Tukang las yang bersetifikat dan terawasi
6. Kualitas las di cek dengan metoda NDT
 Klasifikasi Kualitas
 Sambungan kelas I
 Bila persyaratan 1 – 6 dipenuhi, dan pengelasan khusus untuk kekuatan
dan kualitas material yang tinggi
 Sambungan kelas II
 Persyaratan 1-5 dipenuhi, prosedur pengelasan normal untuk beban
statis maupun dinamis
 Sambungan kelas III
 Tidak ada persyaratan khusus dan sambungan tidak perlu di test
 Dimensi:
• Sambungan tumpul:
 Tinggi sambungan a = tebal pelat S (pelat yang disambung sama
tebalnya)
 Bila pelat yang disambung tebalnya berbeda, maka tebal las a = Smin.
 Panjang las pada umumnya diambil sama dengan lebas pelat, l (panjang
las) = b (lebar pelat)
• Sambungan Siku:
 Tinggi sambungan a = tinggi segitiga logam pengisi, lihat gambar
 Bila pelat yang disambung sama tebalnya, maka a  0,7.S 3mm
 Bila pelat yang disambung tebalnya berbeda, maka tebal las a
0,7.Smin. 3mm
 Panjang las pada umumnya diambil sama dengan lebas pelat, l (panjang
las) = b (lebar pelat)
• Sambungan Keliling
 Dimensi sambungan diambil sama dengan sambungan siku
a) dan
b) Beban lengkung
dan geser
c) Beban lengkung
dan tekan
d) Arah tegangan
pada
sambungan siku
 Komponen mesin pada
umumnya menerima beban
dinamis, jadi dalam
perhitungan kekuatan sedikit
berbeda dengan konstruksi
baja yang hanya menerima
beban statis.
 Pembebanan Tarik,
Tekan, Geser atau
Lengkung. Perhitungan
pada beban diatas sama
dengan pada konstruksi baja
 Las titik merupakan
sambungan yang
ekonomis dan sangat
cocok untuk
menyambung pelat-
pelat tipis, terutama
untuk produksi seri dan
masal.
 Sambungan las titik
dapat dibuat 1 lapis
atau 2 lapis
sambungan, sedangkan
susunan titik las
bervariasi seperti
terlihat pada gambar
disamping.
Tabel:
dimensi
sambungan

paralel zigzag
seri
 Sebuah dudukan bantalan dari
suatu poros yang terbuat dari
bahan St 50, mengalami patah.
Poros tersebut kemudian
direparasi dengan
penyambungan las, dimensi
dudukan bantalan seperti pada
gambar disamping.
Sambungan las yang digunakan
adalah sambungan siku keliling
dan tebalnya a = 5 mm.
Sambungan kemudian
mengalami perlakuan panas
untuk menghilangkan tegangan
sisa.

Buktikanlah apakah sambungan kuat menerima beban, bila gaya


tumpuan pada bantalan F = 12 000 N, dan momen torsi yang
diterima poros adalah Mt = 850 Nm (tarik-tarik dinamis)

Anda mungkin juga menyukai