Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

GEOLOGI INDONESIA

“ Membuat Ringkasan Materi “

Nama : Rensa Ruddu Ta’dung

Nim : 2016 69 036

Prodi : S1 Teknik Geologi

Mata Kuliah : Geologi Indonesia

 Pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasific :


Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng tektonik besar,
yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng Pasific. Lempeng Indo-
Australia bertabrakan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa dan
Nusatenggara, sedangkan dengan Pasific di utara Irian dan Maluku utara.
Peristiwa tektonik yang cukup aktif, selain menimbulkan gempa dan
tsunami, juga membawa berkah dengan terbentuknya banyak cekungan sedimen
(sedimentary basin). Cekungan ini mengakomodasikan sedimen yang selanjutnya
menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon.
Pada gambar di atas menjelaskan tentang, Peta Tektonik dan Gunung
Berapi yang berada di Indonesia. Garis biru melambangkan batas antar
lempeng tektonik, dan segitiga merah melambangkan kumpulan gunung
berapi. Sumber: MSN Encarta Encyclopedia

Indonesia, juga merupakan negara yang secara geologis memiliki posisi


yang unik karena berada pada pusat tumbukan Lempeng Tektonik Hindia
Australia di bagian selatan, Lempeng Eurasia di bagian Utara dan Lempeng
Pasifik di bagian Timur laut. Hal ini mengakibatkan Indonesia mempunyai
tatanan tektonik yang komplek dari arah zona tumbukan yaitu Fore arc,
Volcanic arc dan Back arc. Fore arc merupakan daerah yang berbatasan
langsung dengan zona tumbukan atau sering di sebut sebagai zona aktif akibat
patahan yang biasa terdapat di darat maupun di laut. Volcanic arc merupakan
jalur pegunungan aktif di Indonesia yang memiliki topografi khas dengan
sumberdaya alam yang khas juga. Back arc merupakan bagian paling belakang
dari rangkaian busur tektonik yang relatif paling stabil dengan topografi yang
hampir seragam berfungsi sebagai tempat sedimentasi.

Pada gambar diatas menjelaskan tentang, Kondisi Tektonik di Kepulauan


Indonesia.

Pada Gambar di atas menunjukkan sebaran gunung api (segitiga merah),


titik gempa (tanda plus ungu) dan hot spot (tanda bintang jingga).
Rangkaian gunungapi dan titik gempa selalu berasosiasi dengan zona
penunjaman (bisa anda lihat pada gambar pertemuan lempeng di atas).
Pulau Sumatra, Jawa, Flores, Maluku, Sulawesi dan bagian utara Papua
akan rawan dengan gunungapi dan gempa. Hampir seluruh kepulauan di
Indonesia memiliki potensi gempa kecuali pulau Kalimantan yang relatif
aman.

GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI PULAU SUMATERA


 Proses pengangkatan pertama dimulai pada Paleogen bawah, pada zaman
tersebut terjadi aktivitas persesaran (fault) dan pembentukan rift atau struktur
depresi yang memanjang/ paralel dengan struktur regional. Pada zaman Oligo-
miosen lapisan ini mengalami penurunan dan sebagian dari bukit barisan
sampai di bawah permukaan air laut. Sedimen yang terendapkan terdapat di
bagian barat dan timur dari graben tengah yang sifatnya lokal. Pada zaman
Oligo-Miosen tersebut di Sumatera Selatan terjadi aktifitas volkanisme yang
menghasilkan lava andesit.
 Pada zaman Miosen tengah terjadi pengangkatan yang besar sehingga
membentuk Geantiklin Sumatera. Pada saat itu terjadi blok patahan-patahan
yang diikuti aktivitas vulkanisme. Intrusi granodiorit terjadi juga pada zaman
Miosen Tengah. Pada zaman ini tidak terjadi penurunan dan terjadi proses
pandataran cukup lama akibat erosi.
 Periode Oregenik yang terakhir terjadi pada zaman Plio-Pleistosen yang
mengakibatkan pembentukan patahan blok dan peremajaan dari rift. Salah
satu zone patahan yang terjadi pada zaman Plio-Pleistosen adalah zone
patahan Semangko. Pada zaman Kuarter terjadi kegiatan gunung api dan
kegiatan gunung api pada zaman Kuarter tersebut sebagian besar berasosiasi
dengan sesar, misalnya bila suatu tempat terjadi sesar akan diikuti
bentambahnya gunung api yang baru. Ada juga kegiatan gunung api yang
mengakibatkan depresi yang seolah-oleh merupakan hasil dari persesaran.

PEMBAGIAN GEOLOGI SUMATERA


a. Sumatra Sebelah Barat Sumatera sebelah barat tersusun atas endapan batuan
Tersier yang sangat tebal dan bersifat resistensi terhadap erosi kecil.
Singkapan-singkapan batuan yang berumur pretersier di jalur non-vulkanik
sangat jarang ditemukan, sedangkan batuan basalt ditemukan secara lokal.
Proses pengangkatan yang menghasilkan jalur pegunungan non vulkanik
terjadi pada zaman Kuarter.
b. Sumatra Sebelah Timur Pulau Sumatera sebelah timur merupakan bagian dari
Dangkalan Sunda terutama yang tersusun atas batuan sedimen Mesosoikum
dan Poleosoikum dan pada bagian atasnya terjadi intrusi granit. Seluruh
daerah ini telah mengalami pendataran dan kenampakan-kenampakan
struktural masih dapat diamati.
c. Sumatera Selatan           
 Ciri-ciri pegunungan yang tersebar di Sumatera Selatan sebagian besar
pegunungan blok dan ditumbuhi oleh gunung api. Ciri dari pegunungan
blok lain adalah di bagian tenggara merupakan dataran rendah dan
permukaannya agak datar karena base-lavelling yang cukup lama. Sebelah
barat merupakan graben tengah yang miring ke arah barat dan bagian timur
graben tengah miring ke arah timur. Gunung api yang muncul di
pegunungan blok berasosiasi dengan terjadinya proses sesar. Material
vulkanik menutup sebagian besar dari bukit barisan terutama sebelah timur
graben tengah. Blok bagian timur graben tengah tertutup oleh endapan tuff
tua yang cukup luas di sebelah utara Lampung yang dicirikan oleh adanya
proses lipatan. Di Sumatra Selatan terdapat lava basalt dan terjadi sesar
serta lava riolitik keluar dari blok Selampung.
 Blok Bengkulu adalah suatu daerah Depresi Suoh yang tersusun atas lava
andesit dan dasit serta intrusi granit dan granodiorit yang merupakan
batuan intrusi. Depresi Suoh pada bagian baratnya terdapat sumber mata air
yang panas serta ada juga sedimen Neogen yang tersebar terutama di
bagian barat blok Bengkulu kemudian terjadi proses lipatan pada zaman
permulaan Neogen dan penurunan akhir Neogen, ini membuktikan adanya
endapan marine di daerah Crui.
 Pola aliran sumber air blok Bengkulu bagian barat yang terdapat graben
pola alirannya paralel dan kombinasi dengan pola trelis. Sungai-sungai
pendek dan lurus serta pada beberapa tempat terjadi pembelokan yang
mendadak, graden besar. Ciri-ciri lain pantai yang naik terbukti dengan
adanya teras pantai, benting karang, benting pantai yang naik. Bagian blok
Bengkulu sebelah barat terdapat aktifitas gunung berapi, terutama gunung
api Kwarter dan distribusinya terdapat di sepanjang graben tengah.
Pertumbuhan gunung api tersebut berasosiasi dengan sesar. Aktifitas
gunung api yang terdapat diblok Bengkulu adalah pegunungan Hulu Palik
dan Gunung Api Daun. Gunung Api Daun berperan untuk membelokkan
arah sungai. Di sepanjang graben tengah perbatasan dengan blok Bengkulu
terdapat mata air yang panas dan kipas alluvial (fluvio vulkanik fans). 

d. Sumatera Utara
 Schurmann menggambarkan bagian Paleogene ke dalam pegunungan
Batak Lands, membentuk rangkaian pegunungan Pre-Tersier sampai timur
laut.
 Pilo-Pliocene, Sesudah pengangkatan Intra Miosen pada zone barian
umumnya tidak terbentuk endapan marine. Selama akhir Neogen,
rangkaian pegunungan barisan rangkaian pegunungan barisan membentuk
rangkaian gunung api antara basin indiogosinklinal Sumatera Timur dan
Sumatra India.
 Plio – Pleistosene Diastropisme, Pada akhir Neogen rangkaian pegunungan
barisan mengalami gerakan disertai dengan blok faulting dan erupsi
proxymal magma asam. Pada waktu yang sama lembah Sumatera Timur
diisi dengan akumulasi sedimen yang sangat besar, kemudian ditekan, dan
dilipat.
 Barisan Zone Semangko, Satu dari banyak kenampakan yang menarik dari
Bukit Barisan adalah rift zone longitudinal yang memanjang dari teluk
Semangko Selatan sampai lembah Aceh Selatan. Zone graben pada puncak
geantiklinal barisan dihasilkan dari tekanan, berhubungan dengan
lengkungan atas. Pegunungan sebelah barat graben tengah terdiri dari
batuan masif yang berumur Kuarter dan sejumlah formasi vulkanik muda
Paelozoik dan cristalin schists. Di Bukit Barisan Sumatra Utara dekat
Sungai Wampu dan Sungai Barumuadi Bukit Barisan terdapat kulminasi
berbentuk khas disebut Batak Timor. Danau Toba dari geologinya
termasuk vulkano tektonik. Kenampakan morfologi Toba lebih muda dari
lembah Asahan. Lembah Asahan merupakan aliran tuff dan memotong
dekat Porsea oleh Kawah Toba. Pusat patahan blok Toba, setelah runtuh
Kawah Toba mengalami patahan. Kemiringan terus-menerus sepanjang
waktu juga dikelilingi blok. Ketinggian maksimum Danau Toba lebar 500
m dan tinggi 1400 m (air danau Toba ). Volume kawah sekitar 1000-2000
cb/km3 dan terisi oleh piroklastik. Depresi Toba telah ada sebelum
ledakan. Daerah sekeliling Toba merupakan lereng curam. Timbunan
danau lebih muda yaitu terletak di sebelah barat laut Samosir antara Balige
dan Poresia. Blok Samosir dan Penisula marupakan timbunan Prapat dan
Porosea. Kearah barat dip 5-8 derajat (timbunan pulau Samosir) dan ke
arah timur dip 10-15 derajat dengan dasar tuff. Sisi barat merupakan pusat
dome dibentuk oleh Pulau Samosir dan ke arah barat oleh Ulukan Penisula.

Terbentuknya Pegunungan Bukit Barisan


 Gunung merupakan suatu daerah yang mempunyai perbedaan tinggi yang
kontras dengan daerah disekitarnya. Sebuah gunung dapat didefinisikan
apabila memiliki puncak lebih dari 610m dari atas permukaan laut. Bila
terdapat suatu jalur busur yang memanjang antara puncak yang satu dengan
puncak lainnya yang saling berhubungan maka fenomena itu dikenal sebagai
pegunungan. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia,
yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik
yang mana kepulauan di nusantara tersebut akan terus bergerak rata-rata 3-
6cm bahkan 12cm per tahunnya, yang saling berrtumbukan/berinteraksi.
 Pulau sumatera sendiri berada pada zona wilayah tumbukan antara lempeng
Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Gambar disamping berikut adalah
visualisasi kronologis dari pulau Sumatera
 Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang membentang
dari ujung utara (di Nangroe Aceh Darusalam) sampai ujung selatan (di
Lampung) pulau Sumatra. Proses pembentukan pegunungan ini berlangsung
menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang
lalu. Teori pergerakan lempeng tektonik menjelaskan bagaimana pegunungan
ini terbentuk. 
 Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer padat yang terapung di atas
mantel yang bergerak satu sama lainnya. Terdapat tiga kemungkinan
pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu
apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading),saling mendekati
(collision) dan saling geser (transform).
 Tumbukan lempeng tektonik antara indian-australian plate dengan eurasian
plate terus bergerak secara lambat laun. Saat kedua lempeng
bertumbukan atau saling mendekati, bagian dari indian-australian plate berupa
kerak samudera yang memiliki densitas yang lebih besar dantentu lebih berat
tersubduksi tenggelam jauh ke dalam mantel dibandingkan dengan kerak
benua pada eurasian plate di posisi pulau sumatera. Zona gesekan akibat gaya
tekan dari tumbukan tersebut menjadi begitu panas sehingga akan mencairkan
batuan disekitarnya (peleburan parsial). Kemudian batuan cair
tersebut yaitu magma naik lewat, menerobos dan mendesak kerak dan
berusaha keluar pada permukaan dari lempeng di atasnya. Alhasil
terbentuklah busur pegunungan bukit barisan di bagian tepi eurasian plate, di
pulau Sumatera, Indonesia .
Pada gambar diatas menjelaskan tentang, Proses-proses tektonik di
Indonesia membentuk struktur-struktur utama di Indonesia. Sesar
paling menonjol di Indonesia bagian barat adalah Sesar Semangko atau
Sesar Sumatra Raya, yang merupakan sesar strike-slip dekstral
sepanjang pulau sumatra (sekitar 1900 km). Pembentukan zona sesar
ini terkait dengan zona subduksi di bagian barat Sumatra.
Sesar Palu-koro merupakan struktur utama lainnya yang berada di
bagian tengah Indonesia. Sesar ini berada di sepanjang bagian tengah
Pulau Sulawesi dan meluas ke lepas pantai di bagian barat melewati
Selat Makassar dan berakhir di Semenanjung Mangkalihat di
Kalimantan. Sesar ini dinamakan berdasarkan nama Ibu kota Sulawesi
Tengah, Palu, di pesisir barat Sulawesi dan juga Sungai Koro, yang
terbentuk oleh zona sesar tersebut.
Sesar Sorong merupakan sesar mendatar dekstral utama di bagian
timur Indonesia, dinamakan berdasarkan nama dari Kota Sorong. Sesar
ini mempunyai orientasi timur-barat dan tersebar di Bagian utara dari
Irian Jaya hingga Sulawesi Timur yakni sekitar 2000 km.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Geologi_Indonesia
Pada gambar diatas menjelaskan tentang, informasi geologi suatu
daerah / wilayah / kawasan dengan tingkat kualitas yang tergantung
pada skala peta yang digunakan dan menggambarkan informasi
sebaran, jenis dan sifat batuan, umur, stratigrafi, struktur, tektonika,
fisiografi dan potensi sumber daya mineral serta energi yang disajikan
dalam bentuk gambar dengan warna, simbol dan corak atau gabungan
ketiganya.

Pada gambar diatas menjelaskan tentang, peta area kontrak minyak


bumi di Indonesia.
Pada gambar diatas menjelaskan tentang, Di indonesia teridentifikasi
ada 15 busur magmatik yang terbentuk pada Akhir Mesozoik sampai
Kenozoik dengan panjang pelamparan berupa daratan sekitar 15000
km. Dari data estimasi sumberdaya/cadangan dan sejarah produksi
pertambangan, lebih dari 98% keberadaan potensi bahan galian logam
dihasilkan hanya dari 6 busur yang terbentuk pada umur Tersier atau
yang lebih muda. Panjang total 6 busur tersebut mencapai 7000 km dan
masih menerus ke arah negara tetangga yaitu Papua New Guinea,
Filipina, dan malaysia dimana di negara tersebut juga merupakan busur
utama sebagai daerah prospek mineralisasi logam. Selain 6 busur di
atas, 7 busur lainnya telah mengalami erosi sangat kuat dan sampai
saat ini hanya sedikit data kegiatan eksplorasinya, sedangkan 2 busur
lainnya yaitu Busur Talaud dan Busur Pantai Irian Jaya masih cukup
spekulatif untuk dilakukan penyelidikan. Penjelasan secara ringkas
mengenai 15 busur magmatik di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut
: Busur Sulawesi-Mindanao Timur, Busur Sumatera-Meratus, Busur
Halmahera, Busur Sunda-Banda, Busur Aceh, Busur Paparan Sunda, Busur
Kalimantan Tengah, Busur Irian Jaya Tengah, Busur Pegunungan Schwaner,
Busur Moon-Utawa, Busur Barat Sulawesi, Busur Sumba-Timor, Busur Barat
Laut Borneo, Busur Talaud, Busur Pantai Iran Jaya.
Pada gambar diatas menjelaskan tentang, sumberdaya alam yang
berada di Indonesia.

Pada gambar diatas menjelaskan tentang, cekungan yang ada di


Indonesia beserta tipe cekungan masing-masing daerah.
Pada gambar diatas menjelaskan tentang, cadangan gas bumi di
Indonesia per 1 januari 2008. Gas alam biasanya ditemukan pada saat
pengeboran minyak bumi. Susunan kimia batu bara merupakan
campuran hidrokarbon dengan kadar karbon kecil. Ada dua macam gas
alam yang diperdagangkan, yaitu LPG dan LNG. LPG singkatan dari
Liquefied Petroleum Gas, Gas ini dihasilkan bersamaan dengan
penyilangan minyak bumi. Setelah melalui pengeboran, gas ini
tersimpan dan dicairkan dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG).
Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak.

Anda mungkin juga menyukai