Anda di halaman 1dari 4

1. yaitu kemmpuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. ...

Kewirausahaan tidak hanya dapat


digunakan sebagai kiat-kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai kiat kehidupan secara umum dalam
jangka panjang untuk menciptakan peluang.

2. Fungsi Makro

Secara makro, wirausahawan berperan dalam ekonomi nasional sebagai penggerak, pengendali,
dan pemacu perekonomian suatu bangsa dan berfungsi menciptakan investasi baru, pembentuk modal
baru, menghasilkan lapangan kerja baru, menciptakan prouktivitas, meningkatkan ekspor, mendorong
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahtraan

2. Fungsi Mikro

Secara mikro, fungsi wirausahawan dalam perusahaan adalah menanggung resiko dan
ketidakpastian, mengkombinasikan sumber sumber dalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan
usaha usaha baru , dan penciptaan peluang peluang baru

3.

1. Kejar Reputasi dahulu. Banyak orang yang memilih menjadi wirausaha karena ia bermimpi menjadi
orang kaya. Sebesar besarnya gaji yang Anda terima sebagai orang gajian, nasib mungkin saja akan
berubah kalau Anda menjadi bos bagi diri sendiri. Tetapi wirausaha sesungguhnya tahu persis bahwa
mimpi mereka harus realistis, tidak boleh berlebihan. Mereka yang mengejar order sebesar-besarnya,
sikut sana sikut sini, kalau mengejar modal dari bank feasibility study dibuat semanis mungkin, bukan
untuk menunjukan prospek bisnisnya melainkan untuk meng-gol-kan modal tersebut. Kalau modal
didapat, mobil baru bertambah. Cara berpikir yang salah ini akan membuat Anda serba salah. Kalau
Anda mau menjadi wirausaha sejati ingatlah ini: Mulailah dengan reputasi. Bagaimana memulainya?
Begini, jangan kejar uangnya, tetapi bangunlah nama baik, keahlian, kepercayaan, kualitas, jaringan dan
harga diri. Begitu Anda dikenal dalam bidang usaha Anda, uang akan datang mengejar Anda.

2. Tumbuh dari bawah. Bisnis yang baik tidak pernah tiba-tiba besar. Jika ini terjadi, biasanya fondasi
bisnisnya tidak kuat. Pemiliknya atau profesional manager tidak terbiasa mengatasi persoalan yang
muncul pada perjalanan bisnisnya. Jika dari bawah, masa sebelum menjadi besar bisa dianggap sebagai
masa belajar.

3. Konsentrasi pada bisnis yang dikuasai. Para Entrepreneur tersebut memulai bisnisnya dari bidang
yang dikuasainya betul. Bidang yang dikuasai bisa saja berasal dari bangku sekolah, pengalaman kerja,
atau cuma berawal dari sekedar hobi. Saya belum pernah mendengar kisah sukses entrepreneur yang
berada dalam bidang yang tidak ia kuasai sama sekali. Bahkan penguasaan produk menjadi syarat
mutlak untuk maju.

4. Anti Kerumunan. Entrepreneur Indonesia banyak yang latah. Bila melihat orang sukses bisnis kafe, lalu
yang lain ikut-ikutan berbisnis kafe juga. Demikian pula dengan bisnis peternakan lele, pertanian cabe,
foto kopi, biro iklan, media cetak bahkan politisi membuat parpol tanpa basis massa. Bila dipastikan,
hampir semua pengekor ini tidak memiliki kesuksesan yang lama. Bahkan saat gagal menjadi gunjingan
tetangga dan masyarakat. Tidak jarang pula hutang mereka tidak dapat dikembalikan. Bisnis yang
diawali dengan mengkopi kesuksesan orang lain dan masuk kekerumunan sangat berbahaya. Dalam
kerumunan Anda akan sulit bernafas, sulit keluar dan kemungkinan babak belur sangat besar.
Karenanya, masuklah ke bidang yang belum disentuh Entrepreneur dan diperhatikan banyak orang.
Ketika Radityawarman Coleman memulai bisnisnya belum banyak yang berpikir bahwa menguras WC
bisa menghasilkan uang yang banyak jika dikelola dengan baik. Setelah 20 tahun menekuni bidang ini,
mungkin ia adalah salah satu pemain terbesar di bidang ini.

5. Modal hanyalah pelengkap. Dalam berbisnis, modal uang jelas bukan segalanya. Keahlian Anda,
jaringan, nama baik, penguasaan teknologi, pengetahuan mengenai pasar, adalah modal yang sama
pentingnya dengan uang. Orang-orang sukses tidak melulu memulai usahanya dengan modal bank.
Ssaya hampir tak pernah mendengar satu pun bank yang punya policy memberikan modal uang kepada
pengusaha yang tak punya usaha yang jelas sama sekali. Prinsip permodalan perbankan mengatakan,
modal uang hanyalah pelengkap. Bankir yang cerdik tentu bisa membedakan mana nasabah yang baik
dan yang bukan. Nasabah tidak akan membangun usahanya seratus persen dari modal bank.

4. Menurut Mc Clelland, karakteristik Wirausahawan adalah sebagai berikut:

* Keinginan untuk berprestasi.

Penggerak psikologis utama yang memotivasi Wirausahawan adalah kebutuhan untuk berprestasi, yang
biasanya diidentifikasikan sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini didefinisikan sebagai keinginan atau
dorongan dalam diri orang yang memotivasi perilaku ke arah pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan
merupakan tantangan bagi kompetisi individu.

* Keinginan untuk bertanggung jawab.

Wirausahawan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi pencapaian tujuan. Mereka memilih
menggunakan sumber daya sendiri dengan cara bekerja sendiri untuk mencapai tujuan dan bertanggung
jawab sendiri terhadap hasil yang dicapai. Akan tetapi mereka akan melakukannya secara berkelompok
sepanjang mereka bisa secara pribadi mempengaruhi hasil-hasil.
* Preferensi kepada resiko-resiko menengah.

Wirausahawan bukanlah penjudi. Mereka memilih menetapkan tujuan-tujuan yang membutuhkan


tingkat kinerja yang tinggi, suatu tingkatan yang mereka percaya akan menuntut usaha keras tetapi yang
dipercaya bisa mereka penuhi.

* persepsi pada kemungkinan berhasil.

Keyakinan pada kemampuan untuk mencapai keberhasilan adalah kwalitas kepribadian Wirausahawan
yang penting. Mereka mempelajari fakta-fakta yang dikumpulkan dan menilainya. Ketika semua fakta
tidak sepenuhnya tersedia, mereka berpaling pada sikap percaya diri mereka yang tinggi dan
melanjutkan tugas-tugas tersebut.

* Rangsangan oleh umpan balik.

Wirausahawan ingin mengetahui bagaimana hal yang mereka kerjakan, apakah umpan baliknya baik
atau buruk. Mereka dirangsang untuk mencapai hasil kerja yang lebih tinggi dengan mempelajari
seberapa efektif usaha mereka.

* Aktifitas enerjik.

Wirausahawan menunjukan enerji yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata orang. Mereka bersifat
aktif dan mobil dan mempunyai proporsi waktu yang besar dalam mengerjakan tugas dengan cara baru.
Mereka sangat menyadari perjalanan waktu. Kesadaran ini merangsang mereka untuk terlibat secara
mendalam pada kerja yang mereka lakukan.

* Orientasi ke masa depan.

Wirausahawan melakukan perencanaan dan berpikir ke depan. Mereka mencari dan mengantisipasi
kemungkinan yang terjadi jauh di masa depan.

* ketrampilan dalam pengorganisasian.

Wirausahawan menunjukkan ketrampilan dalam organisasi kerja dan orang-orang dalam mencapai
tujuan. Mereka sangat obyektif dalam memilih individu-individu untuk tugas tertentu. Mereka akan
memilih yang ahli bukan teman agar pekerjaan bisa dilakukan dengan efisien.

* Sikap terhadap uang.

Keuntungan finansial adalah nomor dua dibandingkan arti penting dari prestasi kerja mereka. Mereka
hanya memandang uang sebagai lambang kongkret dari tercapainya tujuan dan sebagai pembuktian dari
kompetensi mereka.

5. yaitu suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang merupakan
suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindari yang tidak benar.

Kuncinya adalah
Disiplin. Wirausaha pada mulanya adalah memberdayakan diri Anda sendiri. ...

Hemat. Untuk mencegah diri bangkrut ketika pergerakan bisnis Anda melambat, maka Anda harus
pandai berhemat. ...

Percaya diri. ...

Kemampuan komunikasi yang baik. ...

Rendah hati. ...

Kejujuran dan integritas. ...

Keterampilan pencatatan. ...

Motivasi.

Anda mungkin juga menyukai