Perubahan pendapatan secara langsung mempengaruhi perubahan konsumsi pangan
keluarga. Pendapatan yang tinggi memberi peluang kepada keluarga untuk membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang lebih baik. Sebaliknya, pendapatan yang rendah menyebabkan keluarga membeli pangan dengan kuantitas dan kualitas yang rendah. Masyarakat yang tergolong miskin dan berpendidikan rendah merupakan kelompok yang paling rawan gizi. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kemampuan untuk menjangkau pangan yang baik secara fisik dan ekonomis. a) Disfungsi Keluarga Pertukaran peran (istri bekerja) : sehingga fungsi mendidik dan mengatur rumah tangga termasuk mengatur makanan Balita kurang optimal. Perubahan Pendapatan Peningkatan pendapatan akan meningkatkan kebutuhan sekunder. Di bidang gizi akan muncul kemungkinan : Makan sumber karbohidrat melebihi kebutuhan energi Makan enak biasanya mengandung protein dan lemak Kelebihan konsumsi karbohidrat : menambah jumlah lemak cadangan sehingga meningkatkan BB Kelebihan protein berlarut-larut memperberat kerja ginjal Kelebihan konsumsi lemak hewan berlarut-larut meningkatkan risiko pengendapan lemak dalam pembuluh darah Meningkatnya konsumsi rokok dan alkohol sehingga memperberat kerja hati dan lambung dan meningkatkan risiko tukak lambung dan pengerasan hati Urbanisasi dan Gizi Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Alasan seseorang melakukan urbanisasi adalah : 1. Perubahan profesi Waktu untuk mempersiapkan makanan di rumah terbatas, makan di tempat kerja Makanan di tempat kerja mengandung risiko terbatasnya keanekaragaman makanan, Makanan fast food yang tinggi lemak dan kurang serat berdampak pada pemenuhan kebutuhan zat gizi 2. Urbanisasi berkaitan dengan pemukiman Pemukiman kumuh, rumah sempit, sanitasi dan air bersih kurang memadai memicu infeksi saluran pernafasan atas, diare sehingga dapat mempengaruhi gizi balita. 3. Tempat kerja yang jauh dari tempat tinggal Kurang waktu memperhatikan makanan keluarga dan balita Memicu perilaku membeli makanan membentuk kebiasaan anak, anak hanya makan nasi dan kuah bakso
Budaya Makanan Asing
Peran makanan dalam kebudayaan merupakan kegiatan ekspresif yang memperkuat kembali hubungan-hubungan dengan kehidupan sosial, sanksi-sanksi, agama, ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dengan berbagai dampaknya. Globalisasi membawa banyak dampak,terutama untuk Indonesia, salah satu dampak nya ialah masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Contoh masyarakat Indonesia lebih memilih mengonsumsi makanan dari luar negeri daripada makanan tradisional dari Indonesia. Dampak makanan asing A. Dampak positif Dampak makanan asing yang ada di Indonesia member dampak positif seperti kemajuan pengertahuan tentang makanan-makanan yang biasa dikonsumsi oleh orang-orang luar negeri . B. Dampak negatif Masyarakat lebih memilih makanan di restoran seperti KFC, Pizza Hut dsb daripada warteg atau tempat-tempat makan asli di Indonesia.Sayangnya makanan-makanan ini berpotensi menjadi junk food. DAFTAR PUSTAKA Modul Sosio Antropologi http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/81/76 https://pdfs.semanticscholar.org/cd34/4dc249481dcdc67453b849b6a8e3fab51fa9.pdf