Anda di halaman 1dari 10

“PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP KETEBALAN DOMPET

MASYARAKAT INDONESIA”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar

OLEH: KELOMPOK VII

JUSNANI LASRIMA SILABAN (1172111044)


YUDI ARDIANSYAH SARAGIH (11721110026)
NURJANAH (1174511013 )
AMALIA AMASYAKI (1174511001)

C-REGULER 2017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2020
PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP KETEBALAN DOMPET
MASYARAKAT INDONESIA

A. Pandemi covid- 19 di Indonesia

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan pneumonia atau
radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga berkaitan dengan pasar
hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis daging binatang, termasuk yang tidak
biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar, dan berbagai jenis tikus. Penularan sangat cepat
hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan pandemi virus Corona atau COVID-
19 pada (11/3/2020). Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang
sangat cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus
Corona termasuk negara Indonesia. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat
hingga butuh penanganan secepatnya. Gejala orang yang sudah terpapar virus corona
gejalanya hampir sama dengan penyakit flu, misal demam, batuk kering, dan pusing. Masa
inkubasi dari mulai terpapar hingga muncul gejala paling cepat dua hari dan paling lambat
dua minggu bahkan lebih.Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk menangani
kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

Di Indonesia dampak virus corona terjadi pada tanggal 2 maret 2020, dimana ketika
bapak presiden Jokowi mengumumkan adanya dua warga negara Indonesia yang terkena
virus corona yaitu tepatnya di daerah Depok, Jawa Barat. Setiap hari jumlah korban dari
pandemi covid-19 di Indonesia semakin bertambah. Di Indonesia total jumlah pasien positif
terinfeksi virus corona (Covid-19) semakin hari semakin meningkat hingga pada hari selasa
(21 april 2020) jumlah kasus corona berjumlah 7.135 kasus. Sebanyak 616 dianataranya
meninggal dunia dan 842 orang yang dinyatakan sembuh. Data ini disampaikan oleh
Achmad Yurianto sebagai juru bicara pemerintah kasus penanganan covid-19. (http: //m.

Menurut Dokter Dirga Sakti Rambe pencegahan cirus corona di lingkup keluarga dapat
dilakukan dengan social distancing. Setiap anggota keluarga harus mengikuti instruksi
pemerintah. Penularan virus sendiri ada tiga faktor. Pertama faktor daya tahan tubuh manusia,
kedua faktor seberapa ganas dan banyaknya virus yang masuk ke dalam tubuh, Ketiga, faktor
lingkungan, virus dapat bertahan di suhu dan kelembaban yang rendah.

Pandemi covid-19 tentunya membuat keresahan bagi seluruh negara yang telah terpapar
oleh virus corona. Akibat dari bahayanya virus corona pemerintah Indonesia pun membuat
berbagai peraturan untuk mencegah dan menanggulangi virus corona. Salah satu peraturan
pemerintah yakni dengan mengeluarkan peraturan social distancing dimana masyarakat
Indonesia mengurangi aktivitas di luar rumah dengan cara meliburkan sekolah, kantor dan
instansi lainnya yang dimana sistem kerja dilakukan melalui daring (home work). Peraturan
yang dibuat oleh pemerintah tentunya memiliki pengaruh bagi kehidupan manusia dalam hal
ini masyarakat serta mempengaruhi keadaan lingkungan Baik itu lingkungan hidup maupun
lingkungan sosial dan lingkungan ekonomi. Dampak pandemi yang menjadi patokan utama
saat ini adalah di lingkungan ekonomi yaitu bidang perekonomian masyarakat Indonesia.
banyak timbul permasalahan-permasalahan perekonomian di tengah masyarakat yang
meresahkan masyarakat serta bangsa Indonesia. hamper semua lapisan masyarakat
mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak covid-19.

B. Lingkungan

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, dan
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif. Kehidupan manusia tidak bisa
dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita
bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan,
semuanya memerlukan lingkungan. Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia
disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem
pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Manusia
sebagaimana makhluk lainnya memiliki keterkaitan dan ketergantungan terhadap
lingkungannya.

Lingkungan adalah suatu media dimana mahluk hidup tinggal, mencari dan memiliki
karakter fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan mahluk
hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks
dan rill (Elly,M. Setiadi 2006). Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 pasal 1ayat 1
mengartikan lingkungan hidup sebagai kesatuan runag dengan kesemua benda, daya keadaan
dan mahluk hidup termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.

Menurut undang-undang no 4 tahun 1982, lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang


dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, lingkungan hidup tersusun dari
berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial
budaya. Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan lingkungan
sosial budayanya. Dalam lingkungan alam manusia hidup dalam sebuah ekosistem, yakni
suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk hidup dengan lingkungannya.

Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri.
Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas
kehidupannya. Bagi manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai :

1. Media penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan)


2. Wahana bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia
lainnya
3. Sumber energi
4. Sumber bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
kelangsungan hidup manusia.
5. Media ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain
yang dapat dilindungi untuk dilestarikan.

Lingkungan Ekonomi adalah kondisi ekonomi di suatu negara diman adanya fakor-
faktor yang mempengaruhi daya beli dan pengeluaran. Lingkungan ekonomi juga merupakan
kondisi ekonomi di negara tempat organisasi internasional beroperasi. Kondisi ekonomi
memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis karena dapat mempengaruhi
pendapatan atau beban dari bisnis tersebut. daya beli tergantung pada pendapatan, tabungan,
harga dan kredit waktu yang bersangkutan.

Lingkungan juga dapat menghambat atau membalik pertumbuhan ekonomi, dimana


kerusakan lingkungan dapat mengerosi potensi-potensi bagi pembangunan. Lingkungan dan
pembngunan bukan tantangan yang terpisah, keduanya saling berkaitan tanpa dapat di tawar-
tawar lagi. Yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa penggunaan sumberdaya alam
untuk masa yang akan datang secara langsung berhubungan dengan imbangan antara
penduduk dengan sumberdaya alam tersedia. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak
barang dan jasa maka akan meningkatkan eksploitasi sumberdaya alam yang dapat
mengakibatkan memburuknya kondisi lingkungan. Untuk itu perlu dibedakan antara
sumberdaya alam dan barang sumberdaya. Sumberdaya alam (natural resources) adalah
segala sesuatu yang berada di bawah/atas bumi, termasuk tanah itu sendiri, yang sifatnya
masih potensial dan belum dilibatkan dalam proses produksi. Sedangkan barang sumberdaya
(resource commodity) adalah sumberdaya alam yang sudah diambil dari bumi yang siap
digunakan dan dikombinasikan dengan faktor produksi lain sehingga dapat dihasilkan produk
baru berupa barang dan jasa untuk konsumen dan produsen.

Keterkaitan antara ekonomi dan lingkungan dapat diringkas ke dalam tiga macam
hubungan yang saling terkait yaitu terdapat hubungan positif antara jumlah dan kualitas
barang sumberdaya dengan pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi,
maka kebutuhan akan sumberdaya alam akan semakin meningkat. Terdapat hubungan negatif
antara pertumbuhan ekonomi dengan tersedianya sumberdaya alam di dalam bumi. Artinya
kenaikan pertumbuhan ekonomi akan diikuti oleh menurunnya ketersediaan sumberdaya
alam di bumi.Hal ini tidak lain karena proses eksploitasi Sumber Daya Alam akan membawa
konsekuensi berkurangnya stok.

Terdapat hubungan positif antara pembangunan ekonomi dengan pencemaran


lingkungan Fenomena ini umumnya terjadi di negara berkembang. Peranan utama dari
lingkungan sebagai pendukung kegiatan ekonomi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori
yakni sebagai penyedia bahan baku, penerima sisa produksi/konsumsi (limbah), dan Penyedia
fasilitas. Implikasi dari peran tersebut adalah bahwa lingkungan merupakan komponen
penting dari sistem ekonomi. Artinya bahwa tanpa adanya lingkungan maka sistem ekonomi
tidak akan berfungsi. Ini menyiratkan bahwa dalam sistem ekonomi, nilai lingkungan harus
diperlakukan sama, seperti halnya perlakuan terhadap nilai aset yang lain (tenaga kerja dan
modal) yakni sebagai aset ekonomi. Ini berarti pula bahwa jika ekonomi ingin diperbaiki,
maka kualitas sumberdaya alam dan lingkungan perlu dipertahankan. Pembangunan ekonomi
saling berkaitan satu sama lain sehingga kebijaksanaan- kebijaksanaan pertanian dapat
berakar pada degradasi lahan, air, dan hutan. Juga ekonomi dan ekologi harus dipadukan
dalam proses pengambilan keputusan dan pembuatan hukum tidak hanya untuk melindungi
lingkungan, namun juga untuk melindungi dan meningkatkan pembangunan.
Dengan demikian pembangunan ekonomi yang mesti diterapkan adalah pembangunan
yang berwawasan lingkungan dalam arti tidak menguras sumberdaya alam dan merusak
lingkungan. Peranan ekonomi baik di masa sekarang maupun yang akan datang akan tetap
diperlukan mengingat syarat kelayakan ekonomi menjadi mutlak dalam usaha pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan. Sebagaimana dikatakan bahwa tujuan akhir pengelolaan
sumberdaya alam adalah kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan tujuan antara
seperti sumber devisa, pemenuhan kebutuhan manusia, pelestarian lingkungan, pembangunan
daerah/masyarakat dan pemerataan. Untuk keperluan tersebut informasi mengenai cadangan
yang ada, kegiatan eksplorasi, produksi, konsumsi, biaya, harga, faktor lingkungan, dan lain-
lain sangat diperlukan. Aplikasi ilmu ekonomi terhadap isu-isu lingkungan diharapkan akan
dapat meningkatkan kesadaran yang lebih mendalam terhadap pentingnya lingkungan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan yang diharapkan. Ini mengandung pengertian bahwa
peningkatan kualitas lingkungan juga merupakan peningkatan ekonomi apabila kepuasan atau
kesejahteraan sosial meningkat.

C. Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Ketebalan Dompet Masyarakat Indonesia

Berbicara soal pandemi covid yang telah membuat kerisauhan seluruh dunia.
Sebelumnya maksud dari ketebalan dompet masyarakat pada bahasan kami kali ini adalah
ketersediaan perekonomian masyarakat Indonesia. Yang mana hal ini memiliki hubungan
dengan lingkungan ekonomi masyarakat Indonesia. Pandemi covid-19 bukan hanya
menyerang masyakarat kecil saja tetapi hamper semua lapisan termasuk ketebalan dompet
negara pun saat ini menjadi suatu pertanyaan dan kekhwatiran bangsa.

International Monetary Fund (IMF) menyatakan ekonomi dan keuangan global saat ini
tengah mengalami krisis akibat pandemi virus corona. Hal tersebut dikarenakan pendorong
utama pergerakan perekonomian yaitu konsumsi rumah tangga belakangan terus melambat.
Bukan hanya pada sektor konsumsi rumah tangga, virus corona juga turut menyerang pasar
saham. Investor di berbagai dunia khawatir penyebaran virus corona akan menghancurkan
pertumbuhan ekonomi dan tindakan pemerintah bahkan tidak sanggup menghentikan
penuruan tersebut. Di Indonesia sendiri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun hingga
24 persen. Sementara kurs rupiah melemah hingga 5,41 persen dalam kurun waktu 6 bulan
terakhir sebagai akibat dari keluarnya dana asing. Menurut Asian Development Bank (ADB),
sebanyak 38,5 persen surat utang pemerintah Indonesia dipegang oleh investor asing, lebih
tinggi dari negara Asia lainnya. Jika terjadi aksi jual secara serentak tentunya ini beresiko
tinggi terhadap krisis ekonomi.

Pandemi covid-19 membuat manusia tidak dapat berbudidaya lagi dengan lingkungan
yang sehat bahkan perekonomian pun sudah tidak baik-baik lagi banyak masyarakat yang
terjatuh usaha dan tidak mampu untuk meningkatkan hasil. Dan pada sektor konsumsi pun
terjadi ancaman kehilangan pendapatan masyarakat karena tidak dapat bekerja untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Terutama rumah tangga miskin dan rentan serta sektor informal.
Kemudian, penurunan lainnya juga terjadi pada UMKM. Pelaku usaha ini tidak dapat
melakukan kegiatan usahanya sehingga terganggu kemampuan memenuhi kewajiban
kredit."Sehingga kondisi itu membuat NPL kredit perbankan untuk UMKM dapat meningkat
secara signifikan. Sehingga berpotensi semakin memperburuk kondisi perekonomian.
Kemudian pelemahan perekonomian juga berdampak ke sektor korporasi dan sektor
keuangan . Sektor korporasi terganggu aktivitas ekonominya yang paling rentan yakni di
bidang manufaktur, perdagangan, dan transportasi. Hal ini diakibatkan meluasnya penyebaran
virus corona di Indonesia.

Pengaruh pandemic covid-19 bukan hanya terasa pada sekto ekonomi di bidang UMKM,
tapi juga memiliki pengaruh yang signifikan pada berbagai sektor ekonomi. Hal ini dapat
kita lihat pada sektor perusahaan-perusahaan besar seperti perusahaan yang menghasilkan
barang barang sekunder dan tersier. Seperti perusahaan pakaian, tekstil, alat bangunan dan
sebagainya. Peraturan pemerintah social distancing membuat banyak perusahaan ditutup dan
dengan otomatis makin banyak jugalah para pekerja buruh pabrik yang di PHK. Akibatnya
ribuan bahkan ratusan para tenaga kerja kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki
penghasilan. Hal ini akan membawa pengaruh bagi perekonomian dimana kebutuhan
masyarakat sebagai konsumen akan menjadi beban pemerintah dibawah pengaruh covid-19.

Pengaruh covid19 ini juga penyebar ke berbagai negara makin banyak menelan korban.
Selain korban jiwa, pertumbuhan ekonomi negara-negara yang terdampak juga akan
mengalami penurunan, termasuk ke Indonesia. Salah satunya Bank Indonesia (BI) bahkan
mengkaji ulang proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini. Sebelumnya pada rapat
dewan gubernur (RDG) BI periode Februari 2020, bank sentral menurunkan proyeksi
ekonomi menjadi 5%-5,4% lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya 5,1%-5,5%. saat
ini sumber perekonomian harus diperkuat agar virus corona tak mengganggu fundamental
perekonomian.
Pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan terkait hal tersebut, dimana pemerintah harus
membuat kebijakan bahwa para tenaga kerja yang di PHK mendapat tunjangan Rp
600.000/orang dengan syarat mengikuti dan memiliki kartu pra kerja. Hal ini tentunya
menguras uang kas negara yang semakin menipis. Ditambah lagi kurangnya pendapatan
negara akibat beberapa akses pendapatan negara seperti perusahaan di tutup. Akibatnya
pendapatan sedikit pengeluaran banyak apabila hal ini tejadi dalam waktu yang cukup lama
tentunya akan mengkhwatirkan ketebalan dompet negara.

Dampak dari peraturan pemerintah terkait Social Distancing dan peratutan PSBB di
beberapa daerah yang dinyatakan menjadi zona merah penyebaran covid-19 juga membuat
tekanan yang mendalam bagi masyarakat yang memiliki ekonomi status kebawah. Para
masyarakat yang bekerja sebagai buruh harian, pedagang keliling, para sopir, terpaksa harus
gigit jari akan dampak dari covid-19 dikarenakan mereka tidak memiliki dompet yang tebal.
Masyarakat tidak bisa keluar rumah untuk mencari nafkah untuk mencari kebutuhan hidup
sehari-hari, lalu yang terjadi adalah pemerintah harus membagikan dan memberikan
tunjangan hidup untuk kebutuhan sehari-hari. Hal ini sudah dilakukan pemerintah walaupun
masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan keadilan siapa yang lebih berhak untuk
mendapatkan

Pengaruh covid-19 pada ketebalan masyarakat dapat kita rasakan dalam kehidupan kita
dimana harga pangan naik tapi ketebalan dompet semakin menipis. Hal ini pun ikut dirasakan
oleh petani di pedesaan. Sebagai contoh yang dapat kami berikan di daerah pedesaan yang
menghasilkan hasil bumi seperti tanaman muda (sayur, cabe dll) harga jual menjadi jauh
lebih murah karena barang tidak dapat keluar dari daerah tersebut dikarenakan peraturan
pemerintah yang merumahkan masyarakat. Lantas yang terjadi masyarakat dalam hal ini
petani harus merasakan ketebalan dompet yang semakin hari semakin menipis. Sehingga
semakin banyak masyarakat yang mengeluh dan cemas atas kondisi ekonomi saat ini.

Dari pemaparan diatas, lantas apakah yang dapat kita lakukan, hal yang dapat kita
lakukan adalah tetap melaksanakan peraturan pemerintah, yaitu tetap tinggal di rumah, tetap
berdoa sesuai kepercayaan masing-masing agar covid-19 cepat berlalu, melakukan cara
hidup sehat dengan menjaga pola makan, sering mencuci tangan, menghindari kerumunan
dan memakai masker saat keluar rumah. Selain itu mari kita dukung pemerintah dengan
segala kebijakannya semoga kebijakan yang dibuat dapat membantu kehidupan semua
lapisan masyarakat dan pemerintah dapat tetap mempertahankan ketebalan dompet negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://berylele.blogspot.com/2017/02/hubungan-ekonomi-dan-lingkungan.html

https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4935346/corona-makin-menyebar-ini-

dampak-ngerinya-ke-ekonomi-rill

https: //ww.academia.edu/37325124/ISBD_Manusia _dan_Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai