Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN PREEKLAMPSI BERAT

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:


0 1/2

SPO Tgl. Mulai Berlaku: Ditetapkan Oleh:


Direktur

.....................................
NIP. ........................

1.  PENGERTIAN Preeklamsi adalah timbulnya hipertensi disertai


ptoteinuria untuk kehamilan, setelah
umurkehamilan 20 minggu atau segera setelah
persalinan > TD 130/100 mmHg, Proteinuria +2.

2.  TUJUAN SPO ini disusun sebagai acuan penerapan


langkah-langkah untuk penanganan preeklamsi
berat di RSUD R Syamsudin,S.H. Kota Sukabumi.

3.    KEBIJAKAN 3.1    Surat keputusan Direktur No. 65 tahun 2014


tentang kebijakan pelayanan pasien Rumah Sakit .
3.2    Surat keputusan Direktur No.114 tahun 2014
tentang panduan komunikasi Efektif RSUD  R.
Syamsudin,S.H.  Kota Sukabumi.
3.3    Surat keputusan Direktur NO   tahun   tentang
Pelayanan PONEK Rumah Sakit.
3.4    Surat Keputusan Direktur No    tahun   tentang
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak Rumah
Sakit.     

4.   PROSEDUR 4.1    Beri penjelasan tindakan yang akan dilakukan pada


pasien dan keluarga  (Informed Consent).

4.2    Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan.


4.3    Persiapan pasien rawat di kamar yang cukup
terang.
4.4    Lakukan Pemeriksaan Fisik.
4.5    Berikan oksigen 3-5 liter/ menit.

4.6    Pasang infus pasien dengan cairan Rinnger Laktat,


Berikan Cairan ditambah MgSO4 20% sebanyak 4
gr dalam 100 cc ringer laktat. Habiskan dalam 10-
15 menit, lanjutkan dengan dosis pemeliharaan 10
gr (50 cc MgSO4 20%) dalam 500 cc cairan Ringer
Laktat diberikan dengan kecepatan 1-2 gr/jam atau
20-30 ltr/menit.
4.7    Ambil sampel laboratorium 1 dan II.
4.8    Pasang Dower catheter dan ambil urine untuk cek
laboratorium urine lengkap.
4.9    Berikan Obat anti hipertensi bila tekanan darah
sistolik > 180 mmHg dan diastolik > 110 mmHg,
seperti nifedipin 5 mg per oral.
4.10 Berikan Metildopa 3x 250-500 mg/hari.
4.11 Lakukan pemeriksaan dalam sesuai SOP
pemeriksaan dalam
4.12 Rencanakan EKG dan konsul IPD.
4.13 Pengelolaan Konservatif dilakukan pada kehamilan
preterm < 37 minggu dengan keadaan janin baik.
4.14 Penelolaan terminasi / pengakhiran kehamilan
pada kehamilan aterm> 37 minggu, bila:
4.1.4.1 Belum inpatu lakukan terminasi kehamilan (lakukan
pemecahan ketuban lalu induksi persalinan dengan
oksitosin). Pertimbangan secio saesarea bila 8 jam
sejak dimulainya tetes oksitosin tidak masuk fase
aktif.
4.1.4.2     Bila sudah inpartu : kala I (amniotomi+ tetes
oksitosin ) bila 6 jam setelah
amniotomi  pembukaan tidak lengkap
pertimbangkan seksio saesarea.
4.15 Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada setatus
rekam medis pasien dan asuhan kebidanan.
5.  UNIT TERKAIT 5.1    Instalasi Rawat Inap Ibu dan Anak
5.2    Instalasi Dawat Darurat Ibu dan Anak

Anda mungkin juga menyukai