Anda di halaman 1dari 8

I.

 Latar Belakang

Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang
meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam
berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal (Effendy, 1997).

Pemeliharaan kebersihan diri sangat menentukan status kesehatan, dimana individu


secara sadar dan atas inisiatif pribadi menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Upaya ini lebih menguntungkan bagi individu karena lebih hemat biaya, tenaga dan waktu
dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan. Upaya pemeliharaan kebersihan diri
mencakup tentang kebersihan rambut, mata, telinga, gigi, mulut, kulit, kuku, serta kebersihan
dalam berpakaian. Dalam upaya pemeliharaan kebersihan diri ini, pengetahuan akan
pentingnya kebersihan diri tersebut sangat diperlukan. Karena pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang
(Notoatmodjo,1997).

Pengetahuan kebersihan diri sangat dibutuhkan oleh setiap individu dalam


mempertahankan kebiasaan hidup yang sesuai dengan kesehatan dan akan menciptakan
kesejahteraan serta kesehatan yang optimal, dengan melakukan keperawatan kesehatan diri.
Karena dari pengalaman dan penelitian terhadap praktek yang didasari oleh pengetahuan
akan lebih langgeng dari pada praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo,
1997).

Usia anak adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa
nantinya. Saat ini masih terdapat perbedaan dalam penentuan usia anak. Menurut UU no 20
tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah
sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah. American Academic of Pediatric tahun 1998
memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin)
hingga usia 21 tahun. Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya. Usia anak sekolah dibagi
dalam usia prasekolah, usia sekolah, remaja, awal usia dewasa hingga mencapai tahap proses
perkembangan sudah lengkap.

Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah
Pertama dan Sekolah menengah Atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Di dalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan yang

1
sangat menentukan kualitas anak di kemudian hari. Masalah kesehatan tersebut meliputi
kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan gangguan belajar.
Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat pencapaian prestasi pada
peserta didik di sekolah. Sayangnya permasalahan tersebut kurang begitu diperhatikan baik
oleh orang tua atau para klinisi serta profesional kesehatan lainnya. Pada umumnya mereka
masih banyak memprioritaskan kesehatan anak balita.

Orang tua dan guru adalah sosok pendamping saat anak melakukan aktifitas
kehidupannya setiap hari. Peranan mereka sangat dominan dan sangat menentukan kualitas
hidup anak di kemudian hari. Sehingga sangatlah penting bagi mereka untuk mengetahui dan
memahami permasalahan dan gangguan kesehatan pada anak usia sekolah yang cukup luas
dan kompleks. Deteksi dini gangguan kesehatan anak usia sekolah dapat mencegah atau
mengurangi komplikasi dan permasalahan yang diakibatkan menjadi lebih berat lagi.
Peningkatan perhatian terhadap kesehatan anak usia sekolah tersebut, diharapkan dapat
tercipta anak usia sekolahIndonesia yang cerdas, sehat dan berprestasi.

Secara epidemiologis penyebaran penyakit berbasis lingkungan di kalangan anak


sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare,
cacingan, infeksi saluran pernapasan akut, serta reaksi simpang terhadap makanan akibat
buruknya sanitasi dan keamanan pangan.Selain itu risiko gangguan kesehatan pada anak
akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan pembangunan makin meningkat.
Seperti makin meluasnya gangguan akibat paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi,
kebisingan, limbah industri dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana.
Selain lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku sehat pada
anak sekolah.

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan


dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar,
kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri. Penyakit yang cukup mengganggu dan
berpotensi mengakibatkan keadaan bahaya hingga mengancam jiwa adalah penyakit menular
pada anak sekolah. Sekolah merupakan tempat yang paling penting sebagai sumber penularan
penyakit infeksi pada anak sekolah. Infeksi menular yang dapat menular di lingkungan
sekolah adalah: Demam Berdarah Dengue, Infeksi Tangan Mulut, Campak, Rubela (campak
jerman), Cacar Air, Gondong dan infeksi mata (Konjungtivitis Virus).Infeksi Kaki, Tangan
dan Mulut disebabkan oleh virus entero, virus coxsackie A16, ataupun virus entero 71. Masa

2
inkubasi sekitar 3-6 hari. Penularannya sangat cepat diantara usia anak.melalui sentuhan
dengan air hidung atau mulut, kencing, ataupun pengeluaran. virus masuk melalui rongga
mulut dan saluran cerna.

Tangan merupakan pembawa utama kuman penyakit. Cuci tangan pakai sabun
(CTPS) diyakini dapat mencegah 1 juta kematian tersebut. Praktek CTPS setelah ke jamban
atau menceboki anak, dan sebelum menjamah makanan dapat menurunkan hampir separuh
kasus diare, dan sekitar seperempat kasus ISPA. Praktek CTPS juga dapat mencegahinfeksi
kulit, mata, dan memudahkan kehidupan orangan dengan HIV/AIDS

Diare dan ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) dilaporkan telah membunuh 4 juta
anak setiap tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh di daerah miskin
berisiko meninggal 10 kali lebih besar daripada mereka yang tinggal di daerah kaya. Salah
satu sumber penularannya adalah tangan yang tidak bersih.

Cuci tangan pakai sabun merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling
murah dan efektif dibandingkan dengan hasil intervensi kesehatan dengan cara lainnya serta
telah terbukti mampu mengurangi resiko penyakit bukan hanya yang terkait dengam diare,
namun juga beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kolera dan disentri, sampai dengan
48–59%.

3
II. ROLE PLAY

Nama Pemeran               :

Mahasiswa 1 : Mona Tutanti S.

Mahasiswa 2 : Maudy Dwi A.

Mahasiswa 3 : Nanda Apriyanti

Ibu Guru : Alfionetta Flourentina.

Siswa 1 : Anisah Salma

Siswa 2 : Salma Nabillah R.

Siswa 3 : Fadya Imtitsal K.

Siswa 4 : Anita Dwi P.

Siswa 5 : Briliansa Septi Dwi W.

Siswa 6 : Jannany Firdausy

Pada pagi hari,  tiga orang mahasiswa dari Poltekkes Surabaya yang bernama Mona,
Maudy, dan Nanda datang ke SDN Melati untuk melakukan penyuluhan tentang
mencuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak SDN Melati.

Mahasiswa 1 (Mona) : Assalammualaikum, ibu. Selamat pagi!

Ibu guru : Waalaikumsalam. Mari bu bidan silahkan masuk ke kelas.

Ibu guru :Ayo anak-anak duduk yang rapi di kursi masing-masing.

Semua Siswa : Baik bu guru.

Ibu guru : Ibu punya kabar baik untuk kalian. Kalian pasti senang
mendengarnya.

Siswa 1 (Anisah) : Kabar baik apa bu?

Siswa 2 (Salma) : (berbicara dengan siswa 3 (Fadya) dan siswa 4 (Anita)) Kabar


baik apa ya? Apa ada yang ulang tahun?

4
Siswa 3( Fadya) : Waah asyik ada yang ulang tahun! (muka senang). Pasti ulang
tahunnya di kelas kita.

Siswa 4 (Anita) : Lho, tapi siapa yang ulang tahun?Hayo, bu guru ya yang
ulang tahun ?

Siswa 5 (Briliansa) : Bu Tata  kan belum selesai ceritanya. Diem dulu dong!

Siswa 3 (Fadya) : Bener juga kata si Brili. Bu, ada kabar apa ya?

Ibu Guru : Sudah-sudah, jawaban kalian salah semua bukan kabar


tentang ibu berulang tahun tetapi ibu akan memberitahukan
bahwa hari ini akan ada kakak-kakak mahasiswa dari Poltekkes
Surabaya yang akan mengadakan penyuluhan di Sekolah ini.
Kalian senang tidak?

Semua Siswa               : Horeeeee… (serentak bergembira)

Ibu Guru : Sudah-sudah. Tolong ya dijaga perilaku kalian yang sopan


selama penyuluhan berlangsung.

Semua Siswa               : Siap bu.

Para mahasiswa pun memulai penyulahan tentang mencuci tangan yang baik dan
benar.

Mahasiswa 3 (Nanda) : Selamat pagi, adik-adik!

Semua Siswa : Selamat pagi, Kakak!

Mahasiswa 3 (Nanda) : Bagaimana kabar kalian hari ini?

Semua Siswa : Baik, Kak.

Mahasiswa 3 (Nanda) : Saya akan memperkenalkan diri saya dan rekan-rekan saya di
sini. Saya Sendiri Kak Nanda. Di samping saya Kak Maudy.
Dan  yang terakhir Kak Mona.

Semua Siswa               : Hai Kak Nanda, Kak Maudy, dan kak Mona.

Semua mahasiswi : Hai juga adik-adik. (tersenyum)

5
Mahasiswi 3 (Nanda) : Baik, kakak akan memulai penyuluhan tentang perilaku hidup 
bersih dan sehat serta cara mencuci tangan dengan baik dan
benar supaya adik-adik tau tentang hal tersebut dan menambah
pengetahuan adik-adik.

Siswa 1 (Anisah) : Hmm..begitu kak. Langsung aja dimulai kak udah gak sabar
ingin tau.

Siswa 1,2,4 : Ayo Bu, langsung dimulai aja.

(Anisah, Salma, Fadya)

Mahasiswa 3 (Nanda) : Oke oke, sabar dulu ya adik-adik kakaknya mau menyiapkan
dulu alat-alat dan bahan presentasinya.

Mahasiswa 2 (Maudy) : Ini alatnya dan bahan presentasinya sudah siap

Mahasiswa 3 (Nanda) : Oke, Terima kasih kak Maudy. Sekarang dari pada buang-
buang waktu kakak mulai saja kegiatannya. Di sini kak Nanda
dan kak Mona akan menjelaskan tentang PHBS. Silakan kak
Mona dahulu menjelaskan.

Mahasiswa 1 (Mona) : Baik, kak Nanda. Adik-adik tau tidak apa itu PHBS?

Siswa 5 (Briliansa) : Hmm apa ya ?

Mahasiswa 1 (Mona) : tidak ada yang tahu? Kalau  tidak ada yang tahu saya akan
menjelaskan PHBS (menjelaskan ppt)

Mahasiswa menjelaskan PPT tentang PHBS..........

Mahasiswa 1 (Mona) : Apa ada yang ditanyakan adik-adik?

Semua siswa                 : Tidak kakak

Mahasiswa 1 (Mona) : Baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci tangan
yang benar ya

Semua siswa                 : Iya kak

Mahasiswa 3 (Nanda) : Kita mulai pakai nyanyian aja ya bisa kita lihat liriknya di
Slide. Siap?

6
Siswa 4 (Briliansa) : Siap kak

Mahasiswa 1,2,3 : “bernyanyi”

Mahasiswa 2 (Maudy) : Ayo bisa ga adik-adik?

Siswa 2, 4 (Anita,Salma) : Ulangi kak masih bingung

Mahasiswa 2 (Maudy) : Iya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya. Semua
siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan

Mahasiswa 3 (Nanda) : Gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk
memperagakan seperti bidan-bidan tadi

Siswa 1 (Salma) : Dapat hadiaj tidak kak kalau maju?

Mahasiswa 3 (Nanda) : Iya nanti ada hadiah buat yang berani maju

Siswa 4 (Anita) : Saya kak saya

Salah satu siswa memperagakan cuci tangan di depan kelas

Mahasiswa 1 (Mona) : Pinter. Ini hadiah buat kamu adik manis (tersenyum)

Siswa 4 (Anita) : Terima kasih, kak (tersenyum)

Mahasiswa 1 (Mona) : Sama-sama adik. Sekarang ada pertanyaan lagi atau tidak?

Siswa 3 (Fadya) : Saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh tidak kak?

Mahasiswa 2 (Maudy) : Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik adik. Kan


memakai air mengalir. Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan
yang baik dan benar. Adik-adik tau gak kapan kita harus
mencuci tangan?

Siswa 5 (Briliansa) : Sebelum makan, sesudah makan kak. Bener ga?

Mahasiswa 1 (Mona) : 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya. Ada lagi
yang tau?

Siswa 6 (Firda) : Gak tau kak, kayaknya cuma itu aja.

Mahasiswa 1 (Mona) : Masih ada lagi, hayo coba tebak!

Siswa 6 (Firda) : Hmm, habis main kakak.

7
Mahasiswa 3 (Nanda) : Iya ada lagi?

Siswa 6 (Firda) : Gak tau kak, nyerah aja deh.

Mahasiswa 2 (Maudy) : Kalian habis Buang Air Kecil dan Buang Air Besar cuci
tangan tidak?

Semua Siswa               : Hehehe iya kakak. (serentak)

Mahasiswa 2 (Maudy) : Bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti tentang


perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang adik-adik sudah tau
cara mencuci tangan yang baik dan benar. Uda 1 jam kita disini
dan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat. Sekarang
kakak-kakak pamit pulang ya. Terima kasih perhatiannya

Semua siswa                 : Sama-sama kak. Kami juga mau bilang terimakasi sudah
diajari cuci tangan yang benar

Semua mahasiswa       : Iya sama-sama, kami pulang dulu ya selamat siang adik-adik.
Assalamualaikum

Semua siswa                : Selamat siang kak. Waalaikumsalam.

Tiba-tiba Ibu Guru datang menghampiri Mahasiswa di kelas anak didiknya....

Ibu Guru                         : Bagaimana mbak? Apakah sudah selesai?

Mahasiswa 1 (Mona) : Sudah bu.

Ibu Guru                         : Apakah anak-anak di sini ada yang ribut mbak?

Mahasiswa 1 (Mona) : Oh tidak ada bu. Semua dapat diajak kerja sama, dan murid-
muridnya juga pintar-pintar.

Mahasiswa 2 (Maudy)           : Kami akan pamit pulang bu, terima kasih atas waktunya dan
kerja samanya.

Ibu Guru                       : Sama-sama mbak. Saya juga terima kasih.

Mahasiswa                  : Assalamualaikum

Ibu Guru             : Walaikumssalam

Anda mungkin juga menyukai