Anda di halaman 1dari 24

TUGAS UAS

KEPERAWATAN ANAK I

( NARASI DAN BAGAN PATOFISIOLOGI )

DI BUAT OLEH

NAMA : YANSYE NOYA

NPM : 12114201180005

NO ABSEN : 4

KELAS : C

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2020
SOAL
1. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi ISPA
2. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Pneumonia
3. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Asma
4. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi TBC
5. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Diare
6. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Obesitas
7. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Juvenile Diabetes
8. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Hydrocephalus
9. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Meningitis
10. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Typhoid Faver
1. ISPA

Narasi

Pertama – tama virus masuk melalui udara dan virus memfiltrasikan epitel sehingga
mengakibatkan epitel terkikis dan mengakibatkan peradangan, dari peradangan
mengakibatkan tiga masalah yaitu
1. Suhu tubuh meningkat dan mengakibatkan lemah dan hipertermi, dan dari
lemah muncul masalah keperawatan intoleransi aktifitas
2. Nyeri tenggorokan muncul masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Pembengkakkan yang mengakibatkan sulit bernapas
Dari pembengkakkan nyeri tenggorokan juga mengakibatkan sulit bernapas, sulit
bernapas menimbulakan RR meningkat penggunaan otot bantu napas, retraksi
dinding dada menimbulkan masalah Pola nafas tidak efektif, selain itu RR
meningkat penggunaan otot bantu napas, retraksi dinding dada mengakibatkan
kurangnya pengetahuan orang tua akan kondisi anak dan menimbulakan masalah
ansietas.
Bagan patofisiologi ISPA

Virus
Lemah Intoleransi aktifitas

Masuk melalui udara


Suhu tubuh Hipertermi
meningkat
Virus memfiltrasikan
epitel
Nyeri Ketidakefektifan
Epitel terkikis tenggorokan bersihan jalan nafas

Peradanagan
Pembengkakan

Sulit bernapas

Kurangnya pengetahuan RR meningkat penggunan


orang tua akan kondisi anak otot bantu napas, retraksi
dinding dada

Ansietas
Pola nafas tidak
efektif
2. PNEUMONIA
Narasi
Jika sistem pertahanan terganngu dan mengakibatkan organisme yang masuk baik itu
virus, sel napas bagian bawah pneumokokus dan stapilokokus.
Pertama dari virus mengakibatkan Kuman patogen mencapai bronkioli terminalis
merusak sel epitel bersilia dan juga sel goblet setelah itu mengakibatkan Cairan
edema + leukosit ke alveoli dan juga mengakibatkan konsolidasi paru sehingga
kapasitas vital, compliance menurun dan hemoragik sehingga menimbulakan masala
intoleransi aktifitas dan defisiensi pengetahuan
Kedua pada sel napas bagian bawah pneumokokus mengakibatkan eksudat masuk ke
alveoli setelah itu bersarang di alveoli dan mengakibatkan sel darah merah, leukosit,
pneumokokus mengisi alveoli dan leukosit + dan fibrin mengalami konsolidasi dan
leukusit mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan timbul masalah resiko
kekurangan volume cairan dan hipertermi
Ketiga stapilokokus mengakibtakan trombus dan toksin serta coagulase sehingga
permukaan lapisan pleura tertutup tebal aksudat trombus vena pulmonalis dan juga
nekrosis yang menyebabkan dua
1. Abses pneumatocele ( kerusakan jaringan parut ) yang menimbulakan masalah
keperawatan ketidakefektifan pola napas
2. Produksi sputum meningkat sehingga menimbulkan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Bagan patofisiologi Pneumonia

Normal (sistem pertahanan)


Organisme
terganggu

Virus Sel napas bagian bawah stapilokokus


pnemokokus

Trombus
Kuman patogen Eksudat masuk ke alveoli
mencapai bronkioli
terminalis merusak sel
epitel bersilia,sel Toksin, coagulase
Alveoli
goblet

Permukaan lapisan pleura


Sel darah merah, leukosit,
tertutup tebal eksudat trombus
pneumokokus mengisi alfeoli
Cairan edema + vena pulmonalis
leukosit ke alveoli

Leukosit + fibrin mengalami Nekrosis hemoragik


Konsolidasi Paru konsolidasi

Kapasitas vital, Leukositosis


compliance Produksi Abses pneumatocele
menurun,hemoragik Sputum (kerusakan jaringan
meningkat parut)
Suhu tubuh meningkat

Intoleransi aktifitas Ketidakefektif


Devisiensi Pengetahuan Resiko kekurangan an bersihan
volume cairan jalan napas Ketidakefektifan
Hipertermi pola napas
3. Asma
Narasi
Asma disebabkan oleh tiga faktor resiko yaitu Allergen, Stress dan Cuaca sehingga
menyebabkan Anti Gen yang terikat IGE permukaan selmast atau basofil yang
mengeluarkan mediator seperti histamine, platelet, bradikinin dll sehingga
mengakibatkan peniarbilitas kapiler meningkat dan edema mukosa, sekresi produktif,
kontruksi otot polos meningkat mengakibatkan
Pertama konsentrasi O2 dalam darah menurun menyebabkab hipoksemia dan dari
hipoksemia menyebabkan suplai darah dan O2 ke jantung berkurang , asidosis
metabolik dan masalah kesehatan gangguan pertukaran gas. Dari supali darah dan
O2 ke jantung berkurang mengakibatkan penurunan cardiak output sehungga tekanan
darah menurun serta masalah kesehatan yaitu penurunan curah Jantung dan
tekanan darah yang menurun mengakibatkan kelemahan dan keletihan sehingga
timbul masalah kesehatan intoleransi aktifitas
Kedua spasme otot polos sekresi kelenjar bronkus meningkat mengakibatkan
terjadinya penyempitan atau opstruksi proksimal dari bronkus pada tahap ekspirasi
dan inspirasi sehingga muncul tanda dan gejala mukus berlebih, batuk, wheezing dan
sesak nafas maka muncul diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas. Dari
mukus berlebih, batuk, wheezing dan sesak nafas mengakibatkan tekanan partial
oksigen dialveoli menurun mengakibatkan konsentrasi O2 dalam darah menurun,
hiperkapnea yang menyebabkan gelisah dan muncul masalah kesehatan ansietas. Dan
suplai O2 ke otak yang menurun sehingga menyebabkan masalah kesehatan koma
selanjutnya penyempitan jalan pernafasan mengakibatkan
Pertama kebutuhan O2 meningkat dan terjadi hiperpentilasi dan retensi O2 dan
asidosis respiratorik
Kedua peningkatan kerja otot pernafasan mengakibatkan nafsu makan menurun
sehingga timbul masalah kesehatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh dan peningkatan kerja otot pernafasan mengakibatkan masalah
kesehatan ketikefektifan pola nafas.
Bagan patofisologi Asma

Faktor pencetus Antigen yang Mengeluarkan Permiabilitas Edema mukosa, Sekresi


Allergen terikat IGE pada mediator : kapiler produktif, kontraksi otot
Stress permukaan sel histamine,platele meningkat
Cuaca mast atau basofil polos meningkat
t,bradikinin dll

Spasme otot polos sekresi Konsentrasi O2 dalam darah


kelenjar bronkus menurun
meningkat
Hiperkapnea Gelisa ansietas
Hipoksemia
Penyempitan/obstruksi
proksimal dari bronkus pada Suplay O2 ke otak
tahap ekspirasi dab inspirasi Koma
menurun

Mucus berlebihan Tekanan partial


Batuk oksigen di alveoli Gangguan Asidosis Suplay darah dan O2
Wheezing menurun pertukaran gas metabolik kejantung berkurang
Sesak napas

Suplay O2 kejaringan Perfusi jaringan Penurunan cardiac output


menurun perifer

Penyempitan jalan
Penurunan curah
pernapasan Tekanan darah
jantung
menurun

Kelemahan dan
Peningkatan kerja otot pernapasan Hiperventilasi Kebutuhan O2 keletihan
meningkat

Intoleransi
Nafsu makan Retensi O2 aktivitas
menurun Ketidakefektifan Asidosis respiratorik
Ketidakseimbanga pola napas
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
4. TBC
Narasi

TBC disebabkan oleh Microbacterium Tuberkolosa yang akan disebarkan melalui


droplet infection yang akan masuk melewati jalan nafas dan menempel pada paru,
jika sudah menempel pada paru maka akan terjadi dua proses yaitu dibersihkan oleh
makrofag dan akan keluar dari tracheobionchial dan akan sembuh tanpa pengonatan
tatapi jika yang menetap pada jaringan paru dan disana terjadi proses
peradanagn,pada saat proses peradanagan dan terjadi pengeluarana zat pirogen dan
akan mempengaruhi hipotalamus serta mempengaruhi sel point dan masalah
kesehatan yang muncul ialah hipertermi, dan apabila terjadi proses peradanagan dan
terjadi pertumbuhan dan perkembanagn sitoplasma makrofag maka sarang
primer/efek primer (fokus ghon) mengakibatkan limfadinitis regional, limfangitis
lokal dan kompleks primer, dari kompleks akan menyebar ke organ lain ( paru lain,
saluran pencernaan, tulang) melalui media
(bronchogen,percontinium,hematogen,limfogen) dan mengakibatkan : pertama
radang tahunan di bronkus sehingga berkembang menghancurkan jaringan ikat sekitar
bagian tengan nekrosis dan membentuk jaringan keju sehingga sekret keluar saat
batuk dan batuk terjadi terus menerus sehingga didapat droplet infection yang akan
terhirup oleh orang sehat dan menimbulkan masalah kesehatan yaitu resiko infeksi
dan jika batuk berat mengakibatkan distensi abdomen akan mengakibatkan mual,
muntah maka disitulah intake nutrisi kurang dan masalah kesehatan yang muncul
adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kedua pertahanan primer yang tidak adekuat mengakibatkan pembentukan tuberkel
dan kerusakan membran alveolar dan terjadi penurunan efek paru di alveolus
sehingga alveolus mengalami konsolidasi dan eksudasi sehingga menimbulkan
masalah kesehatan gangguan pertukaran gan dan juga dari kerusakan alveolar
mengakibatkan pembentukan sputum yang berlebihan sehingga muncul masalah
kesehatan ketidakefektifan bersihan jalan nafas.
Bagan patofisiologi TBC

Microbacterium Droplet infection


Masuk lewat jalan napas
Tuberkolosa

Menempel pada paru- paru

Keluar dari tracheobionchial bersama


secret Dibersihkan oleh Menetap dijaringan paru
makrofag
Sembuh tanpa pengobatan Terjadi proses peradangan

Pengeluaran zat pirogen Tumbuh dan berkembang di


sitoplasma makrofag
Mempengaruhi hipotalamus
Sarang primer/ efek primer
Mempongaruhi sel point (fokus ghon)

Hipertermi

Kompleks primer Limfangitis lokal Limfadiritis regional

Menyebar ke orang lain ( paru lain, Sembuh sendiri tanpa Sembuh sendiri denga
saluran pencernaan, tulang) pengobatan bekas fibrosis
Melalui media ( bronchogen
perconuitum,hematogen, limfogen

Radang tahunan di Pertahanan primer tidak adekuat


bronkus
Berkembang Pembentukan tuberkel Kerusakan membran alveolar
menghancurkan
jaringan ikat sekitar

Pembentukan Menurunnya permukaan efek paru


Bagian tengah nekrosis sputum
berlebihan
Alveolus
Membentuk jaringan keju Ketidakefektifan
bersihan jalan Alveolus mengalami
nafas konsolidasi & eksudasi
Sekret keluar saat batuk
Gangguan
pertukaran gas
Batuk produktif (batuk
terus menerus)

Droplet infection Batuk berat

Terhirup orang sehat Distensi abdomen

Mual , muntah
Resiko infeksi

Intake nutrisi kurang

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
5. DIARE
Narasi
diare disebabkan oleh Infeksi, makanan dan psikologi
dari infeksi yang berkembang di usus menyebabkan hipersekresi dan elektrolit yang
diisi di usus dan malabsorbsi KH, lemak, protein sihingga meningkatkan tekanan
osmotik dan pergeseran air dan elektrolit ke usus
dari makanan terjadi toksik yang tak dapat diserap dan dari psikologi menimbulkan
masalah kesehatan ansietas. Dari toksik yg tak dapat diserap menyebabkan
hiperistaltik penyerapan makanan diusus menurun mengakibatkan diare yang dapat
menimbulkan
pertama frekuensi BAB meningkat sehingga muncul masalah kesehatan kerusakan
integritas kulit perianal dan hilang cairan elektrolit yang mengakibatkan gangguan
keseimbangna cairan dan elektrolit sehingga terjadi dehidrasi dan muncul masalah
kesehatan kekuranan volume cairan dan resiko syok (hipovolemi) selain itu jua
akan terjadi asidosis metabolik dan mengakibatkan sesak sehingga terjadi masalah
kesehatan gangguan pertukaran gas
kedua terjadi distensi abdomen maka akan muncul gejala mual dan muntah serta
nafsu makan menurun sehingga muncul masalah kesehatan ketidakseimbangan
nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh
Bagan patofisiologi Diare

Infeksi Makanan Psikologi

Berkembang di usus Toksik tak dapat Ansietas


diserap

Hipersekresi air & elektrolit


Hiperperistaltik Malabsorbsi KH, Lemak, Protein
Isi usus

Penyerapan makanan diusus Meningkatkan tekanan osmotik


menurun

Pergeseran air dan elektrolit ke usus

Diare

Frekuensi BAB meningkat Distensi abdomen

Mual muntah
Hilang cairan & Kerusakan integritas
elektrolit berlebihan kulit perianal

Nafsu makan menurun


Gangguan keseimbanga Asidosisi metabolik
cairan dan elektrolit
Sesak Ketidakseimbangan
Dehidrasi nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Gangguan pertukaran
gas

Kekurangan volume Resiko syok ( hipovolemi )


cairan
6. Obesitas
Narasi
Obesitas disebabkan oleh faktor keturunan, pola makan, aktivitas, obat-obatan /
suplemen dari beberapa faktor tersebut mengakibatkan
Pertama BB meningkat sehingga mudah lelah dan aktifitas akan terganggu dan
menimbulkan masalah kesehatan intoleransi aktivitas
Kedua intake dan output tidak seimbang mengakibatkan akumulasi lemak pada
abdomen sehingga terjadi tekanan pada otot diafragma yang akan mengganggu jalan
nafas dan terjadi sesak nafas sehingga mengakibatkan masalah kesehatan pola nafas
tidak efektif
Ketiga BB yang meningkat menimbulkan masalah kesehatan ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari kebutuhan
Bagan patofisiologi Obesitas

Keturunan,Pola makan,
aktivitas, obat – obatan/
suplemen

BB meningkat Intake & output BB meningkat


tidak seimbang

Akumulasi lemak
Mudah lelah pada abdomen

Tekanan pada Ketidakseimbangan


Aktifitas otot diafragma nutrisi lebih dari
terganggu kebutuhan
Mengganggu jalan
nafas

Intoleransi
aktivitas
Sesak nafas

Pola nafas tidak


efektif
7. Juvenile Diabetes
Narasi

Disebabkan oleh faktor genetik, inveksi virus, pengrusakan imunologik sehingga


mengakibatkan kerusakan sel beta, krtidakseimbangan produksi insulin dan gula
dalam darah tidak dapat dibawah masuk kedalam sel sehingga mengakibatkan
anabolisme protein menurun dan terjadi kerusakan pada antibodi serta kekebalan
tubuh menurun menimbulkan masalah kesehatan yaitu resiko infeksi dan neuropati
sensori perifer menyebabkan klien tidak merasa sakit dan terjadi nekrosis luka
menjadi gangrene dan muncul masalah kesehatan yaitu kerusakan integritas
jaringan

Kemudian dari hiper glikemia mengakibatkan vikositas darah meningkat dan aliran darah lambat dan iskemik jaringan sehingga terjadi masalah kesehatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Dan dari hiperglikemia mengakibatkan batas melebihi ambang ginjal dan terjadi glukosuria maka terjadi dieresis osmotik sehingga terjadi poliuri dan muncul masalah kesehatan yaitu retensi urine dan terjadi kehilangan elektrolit dalam sel sehingga terjadi dehidrasi dan muncul masalah kesehtan resiko syok. Dari glukosauria mengakibatkan kehilangan kalori dan menakibatkan sel kurang bahan untuk metabolisme sehingga merangsang hipotalamus sebagai pengendali pusat lapar dan haus sehingga terjadi polidipsia dan polipagia maka akan muncul masalah kesehatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Bagan patofisilogi Juvenile Diabetes

Kerusakan sel beta Ketidakseimbangan Gula dalam darah


Faktor genetik
produksi insulin tidak dapat dibawah
Inveksi virus
Pengrusakan masuk dalam sel
imunologik

Glukosuria Batas melebihi Anabolisme protein


ambang ginjal menurun

Dieresis osmotik Vikositas darah Syok hiperglikemik Kerusakan pada antibodi


meningkat

Koma diabetik Kekebalan tubuh menurun


Poliuri Retensi urine
Aliran darah lambat

Kehilangan elektrolit dalam sel Iskemik jaringan Resiko infeksi Neuropati sensori perifer

Ketidakefektifan Nekrosis luka Klien tidak merasa sakit


Dehidrasi
perfusi jaringan
perifer
Kerusakan integritas
Gengrene
Resiko syok Kehilanagan kalori jaringan

Merangsang hipotalamus Protein dan lemak


Sel kekurangan bahan dibakar BB menurun
untuk metabolisme

Pusat lapar dan haus Keletihan

Katabolisme lemak Pemecahan protein


Polidipsia
Polipagia
Asam lemak Keton Ureum

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari 8. HYDROCEPHALUS
kebutuhan tubuh Keteasidosis
Narasi

Hydrocephalus terjadi akibat Produksi likuor berlebihan,Peningkatan resistensi aliran


likuor, Penekanan tekanan sinus dan Penumpukan cairan serebrospinal (CSS) dalam
ventrikel otak secara aktif yang mengakibatkan peningkatan TIK dan terjadi desakan
pada jaringan otak menyebabkan sakit dan nyeri dikepala sehingga masalah
kesehatan yang muncul adalah nyeri akut, dan peningkatan TIK juga
mengakibatkan masalah kesehatan HYDROCEPHALUS dan Berduka
Dari hydrocrphalus mengakibatkan desakan pada otak dan selaput meningen sehingga
terjadi vasokontriksi pembuluh darah otak (arteri otak) dan terjadi gangguan aliran
darah ke otak sehingga kepala membesar dan kulit kepala yang meregang hingga tipis
dan pasien tidsk dapat bergerak atau menggerakan kepala maka muncul masala
kesehatan hambatan mobilitas fifik, gangguan aliran darah ke otak mengakibatkan
hipoksia cerbral maka muncul masalah kesehatan resiko ketidakefektifan perfusi
jaringan otak dan juga terjadi penurunan fungsi neurologis sehingga tumbuh
kembang anak terganggu dan muncul masalah kesehatan keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan
Dan juga desakan pada medula oblongata sehingga terjadi gangguan mekanisme
pengaturan/ persarafan dimedula oblongata sehingga terjaid nausea, vomitus dan
terjadi anoreksia maka muncul masalah kesehatan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
Hydroceohalus juga menyebabkan terjadinya pemasanag VP shunt yang akan
dilakukan dengan tindakan pembedahan dan akan muncul masalah kesehatan yaitu
resiko infeksi

Bagan patofisiologi Hidrocephalus


-Produksi likuor berlebihan Penumpukan cairan serebrospinal (CSS)
- Peningkatan resistensi aliran likuor dalam ventrikel otak secara aktif
- Penekanan tekanan sinus

Sakit dan nyeri kepala Desakan pada jaringan otak Peningkatan TIK

Nyeri akut Berduka HIDROSEFALUS

Desakan pada medula Hambatan mobilitas fisik Desakan pada otak dan
oblongata selaput meningen

Kulit meregang hingga tipis


Gangguan mekanisme pasien tidak dapat bergerak Vasokontriksi pembuluh
pengaturan/ persarafan atau menggerakan kepala darah otak ( arteri otak )
dimesula oblongata

Nausea , vomitus Kepala membesar Gangguan aliran


darah ke otak

Anoreksia

Penurunan fungsi Hipoksia cerebral


Ketidakseimbangan neurologis
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Tumbuh kembang Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan otak
anak terganggu
Pemasangan PV shunt

Tindakan pembedahan Keterlambatan Krisis pada keluarga


pertumbuhan dan
perkembangan
Resiko infeksi Kurang informasi
terhadap penyakit
9. Meningitis
Defisit pengetahuan
Ansietas
Narasi

Meningitis terjadi akibat virus, jamur,protozoa ( mikroorganisme) yang akan masuk


melalui luka terbuka, masuk kenasofaring, menyerang pmbulu darah dan masuk
keserebral melalui pembulu darah dan masuk kepembuluh daran dan akan
mengakibatkan tromboemboli yang menyebar ke CSS dan terjadi peningkatan TIK
dan terjadi reaksi lokal pada meningen kemudian meningitis terjadi metabolisme
bakteri dan akumulasi sekret dan peningkatan komponen darah difaskuler serebral
sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kapiler dan mengakibatkan penurunan
perfusi jaringan srebral dan muncul masalah kesehatan ketidskefektifan perfusi
jaringan ke otak
Meningitis jua mengakibatkan
Kerusakan adrenal dan terjadi kolaps pembulu darah sehingga hiperperfusi dan terjasi
masalah kesehatan resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak
Dan juga reaksi inflamasi mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah dan terjadi
peningkatan aliran darah maka muncul masalah kesehatan color / panas dan
peningkatan permeabilitas kapiler dan sel darah merah keintestinal sehingga terjadi
rubor / kemerahan dan menekan saraf sehingga terjadi dolor/ nyeri

Bagan patofisiologi Meningitis

Resiko
Bakteri, virus, jamur, Masuk ke nasofaring
ketidakefektifan
protozoa (mikroorganisme)
perfusi jaringan
Sel darah merah ke Peningkatan
Vasodilitas
Color
Kerusakan
/ panas
Masuk aliran
kepembuluh Menyebar Reaksi
Penurunanlokal
Peningkatan
ke keserebral
Masuk melalui pada
perfusi
vaskolitis
Meningitis
Dolor
Menekan / nyeri
saraf
Rubor/kemeraha
otak Reaksi
darah
pembuluinflamasi
adrenal Akumulasi sekret Peningkatan
Metabolisme
meningen TIK
bakteri
Hiperperfusi
keintenstinal
Masuk melalui luka terbuka darahdarah
Tromboemboli CSS jaringan
pembuluh darah darah serebral
Menyerang pembuluh darah

Kolaps pembuluh
darah

Peningkatan
komponen darah
difaskuler serebral

Peningkatan
permeabilitas kapiler

Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan ke
otak

10. Typhoid faver


Narasi

Typhoid dimulai jika kuman salmonella typhi yang masuk ke saluran gastrointestinal
dan lolos dari asam lambung dan bakteri masuk usus halus dan terjadi
malaise,perasaan tidak enak badan dan nyeri abdomen, jika bakteri yang sudah masuk
maka terjadi inflamasi mengakibatkan Komplikasi intestinal: peradangan
usus,perforasi usus ( bag, distal ileum) peritoniyuis
Inlamasi terjadi di pembulu limfe kemudian peredaran darah ( bakteremia primer )
Masuk retikulo endothelial (RES) terutama hati dan limfa dan masuk ke aliran darah
(bakteremia sekunder ) mengakibatkan endotoksin dan terjadi kerusakan sel yang
merangsang melepas zat epirogen oleh leukosit sehingga Mempengaruhi pusat
thermoregulator dihipotalamus dan muncul masalah kesehatan ketidakefektifan
termoregulasi
Masuk retikulo endothelial (RES) terutama hati dan limfa dan terjadi inflamasi pada
hati dan limfa mengakibatkan terjadinya
Hepatomegali yang mengakibatkan nyeri tekan dan masalah yang muncuk adalah
nyeri akut
Pembesaran limfa mengakibatkan splenomegali dan terjadi penurunan peristaltic
usus sehingga terjasi masalah kesehatan konstipasi dan juga peningkatan asam
lambung sehingga terjadi anoreksia mual muntah dan muncul masalah kesehatan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan resiko
kekurangan volume cairan
Splenomegali juga mengakibatkan lase plak peyer sehingga erosi dan terjadi masalah
kesehatan yaitu Nyeri
Bagan patofisiologi Typhoid Faver

Kuman salmonela Lolos dari asam


Malaise, perasaan tidak
typhi yang masuk ke lambung
enak badan, nyeri
saluran gastrointestinal
abdomen
Bakteri masuk usus halus

Komplikasi intestinal:
Pembulu limfe Inflamasi peradangan usus,perforasi
usus ( bag, distal ileum)
peritoniyuis
Peradaran darah Masuk retikulo
(bakteremia primer) endothelial (RES)
terutama hati dan limfa

Inflamasi pada hati dan Empedu Masuk kealiran darah


limfa ( bakteremia sekunder)

Rongga usus pada kel, Endotoksin


limfoid halus

Terjadi kerusakan sel


Hepatomegali Pembesaran limfa

Merangsang melepas zat


epirogen oleh leukosit
Nyeri tekan nyeri akut splennomegali

Mempengaruhi pusat
thermoregulator
Lase plak pleyer Penurunan mobilitas dihipotalamus
usus

Ketidakefektifan
Erosi
Penurunan peristaltic termoregulasi
usus
Konstipasi Peningkatan asam
lambung

Resiko kekurangan Anoreksia mual muntah


volume cairan

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Perdarahan masif Nyeri
kebutuhan tubuh

Komplikasi
perforasi dan
perdarahan usus

Anda mungkin juga menyukai