Kep Anak
Kep Anak
KEPERAWATAN ANAK I
DI BUAT OLEH
NPM : 12114201180005
NO ABSEN : 4
KELAS : C
FAKULTAS KESEHATAN
2020
SOAL
1. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi ISPA
2. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Pneumonia
3. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Asma
4. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi TBC
5. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Diare
6. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Obesitas
7. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Juvenile Diabetes
8. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Hydrocephalus
9. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Meningitis
10. Buatlah narasi dan bagan patofisiologi Typhoid Faver
1. ISPA
Narasi
Pertama – tama virus masuk melalui udara dan virus memfiltrasikan epitel sehingga
mengakibatkan epitel terkikis dan mengakibatkan peradangan, dari peradangan
mengakibatkan tiga masalah yaitu
1. Suhu tubuh meningkat dan mengakibatkan lemah dan hipertermi, dan dari
lemah muncul masalah keperawatan intoleransi aktifitas
2. Nyeri tenggorokan muncul masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Pembengkakkan yang mengakibatkan sulit bernapas
Dari pembengkakkan nyeri tenggorokan juga mengakibatkan sulit bernapas, sulit
bernapas menimbulakan RR meningkat penggunaan otot bantu napas, retraksi
dinding dada menimbulkan masalah Pola nafas tidak efektif, selain itu RR
meningkat penggunaan otot bantu napas, retraksi dinding dada mengakibatkan
kurangnya pengetahuan orang tua akan kondisi anak dan menimbulakan masalah
ansietas.
Bagan patofisiologi ISPA
Virus
Lemah Intoleransi aktifitas
Peradanagan
Pembengkakan
Sulit bernapas
Ansietas
Pola nafas tidak
efektif
2. PNEUMONIA
Narasi
Jika sistem pertahanan terganngu dan mengakibatkan organisme yang masuk baik itu
virus, sel napas bagian bawah pneumokokus dan stapilokokus.
Pertama dari virus mengakibatkan Kuman patogen mencapai bronkioli terminalis
merusak sel epitel bersilia dan juga sel goblet setelah itu mengakibatkan Cairan
edema + leukosit ke alveoli dan juga mengakibatkan konsolidasi paru sehingga
kapasitas vital, compliance menurun dan hemoragik sehingga menimbulakan masala
intoleransi aktifitas dan defisiensi pengetahuan
Kedua pada sel napas bagian bawah pneumokokus mengakibatkan eksudat masuk ke
alveoli setelah itu bersarang di alveoli dan mengakibatkan sel darah merah, leukosit,
pneumokokus mengisi alveoli dan leukosit + dan fibrin mengalami konsolidasi dan
leukusit mengakibatkan suhu tubuh meningkat dan timbul masalah resiko
kekurangan volume cairan dan hipertermi
Ketiga stapilokokus mengakibtakan trombus dan toksin serta coagulase sehingga
permukaan lapisan pleura tertutup tebal aksudat trombus vena pulmonalis dan juga
nekrosis yang menyebabkan dua
1. Abses pneumatocele ( kerusakan jaringan parut ) yang menimbulakan masalah
keperawatan ketidakefektifan pola napas
2. Produksi sputum meningkat sehingga menimbulkan masalah keperawatan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Bagan patofisiologi Pneumonia
Trombus
Kuman patogen Eksudat masuk ke alveoli
mencapai bronkioli
terminalis merusak sel
epitel bersilia,sel Toksin, coagulase
Alveoli
goblet
Penyempitan jalan
Penurunan curah
pernapasan Tekanan darah
jantung
menurun
Kelemahan dan
Peningkatan kerja otot pernapasan Hiperventilasi Kebutuhan O2 keletihan
meningkat
Intoleransi
Nafsu makan Retensi O2 aktivitas
menurun Ketidakefektifan Asidosis respiratorik
Ketidakseimbanga pola napas
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
4. TBC
Narasi
Hipertermi
Menyebar ke orang lain ( paru lain, Sembuh sendiri tanpa Sembuh sendiri denga
saluran pencernaan, tulang) pengobatan bekas fibrosis
Melalui media ( bronchogen
perconuitum,hematogen, limfogen
Mual , muntah
Resiko infeksi
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
5. DIARE
Narasi
diare disebabkan oleh Infeksi, makanan dan psikologi
dari infeksi yang berkembang di usus menyebabkan hipersekresi dan elektrolit yang
diisi di usus dan malabsorbsi KH, lemak, protein sihingga meningkatkan tekanan
osmotik dan pergeseran air dan elektrolit ke usus
dari makanan terjadi toksik yang tak dapat diserap dan dari psikologi menimbulkan
masalah kesehatan ansietas. Dari toksik yg tak dapat diserap menyebabkan
hiperistaltik penyerapan makanan diusus menurun mengakibatkan diare yang dapat
menimbulkan
pertama frekuensi BAB meningkat sehingga muncul masalah kesehatan kerusakan
integritas kulit perianal dan hilang cairan elektrolit yang mengakibatkan gangguan
keseimbangna cairan dan elektrolit sehingga terjadi dehidrasi dan muncul masalah
kesehatan kekuranan volume cairan dan resiko syok (hipovolemi) selain itu jua
akan terjadi asidosis metabolik dan mengakibatkan sesak sehingga terjadi masalah
kesehatan gangguan pertukaran gas
kedua terjadi distensi abdomen maka akan muncul gejala mual dan muntah serta
nafsu makan menurun sehingga muncul masalah kesehatan ketidakseimbangan
nutrisis kurang dari kebutuhan tubuh
Bagan patofisiologi Diare
Diare
Mual muntah
Hilang cairan & Kerusakan integritas
elektrolit berlebihan kulit perianal
Keturunan,Pola makan,
aktivitas, obat – obatan/
suplemen
Akumulasi lemak
Mudah lelah pada abdomen
Intoleransi
aktivitas
Sesak nafas
Kemudian dari hiper glikemia mengakibatkan vikositas darah meningkat dan aliran darah lambat dan iskemik jaringan sehingga terjadi masalah kesehatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Dan dari hiperglikemia mengakibatkan batas melebihi ambang ginjal dan terjadi glukosuria maka terjadi dieresis osmotik sehingga terjadi poliuri dan muncul masalah kesehatan yaitu retensi urine dan terjadi kehilangan elektrolit dalam sel sehingga terjadi dehidrasi dan muncul masalah kesehtan resiko syok. Dari glukosauria mengakibatkan kehilangan kalori dan menakibatkan sel kurang bahan untuk metabolisme sehingga merangsang hipotalamus sebagai pengendali pusat lapar dan haus sehingga terjadi polidipsia dan polipagia maka akan muncul masalah kesehatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Bagan patofisilogi Juvenile Diabetes
Kehilangan elektrolit dalam sel Iskemik jaringan Resiko infeksi Neuropati sensori perifer
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari 8. HYDROCEPHALUS
kebutuhan tubuh Keteasidosis
Narasi
Sakit dan nyeri kepala Desakan pada jaringan otak Peningkatan TIK
Desakan pada medula Hambatan mobilitas fisik Desakan pada otak dan
oblongata selaput meningen
Anoreksia
Resiko
Bakteri, virus, jamur, Masuk ke nasofaring
ketidakefektifan
protozoa (mikroorganisme)
perfusi jaringan
Sel darah merah ke Peningkatan
Vasodilitas
Color
Kerusakan
/ panas
Masuk aliran
kepembuluh Menyebar Reaksi
Penurunanlokal
Peningkatan
ke keserebral
Masuk melalui pada
perfusi
vaskolitis
Meningitis
Dolor
Menekan / nyeri
saraf
Rubor/kemeraha
otak Reaksi
darah
pembuluinflamasi
adrenal Akumulasi sekret Peningkatan
Metabolisme
meningen TIK
bakteri
Hiperperfusi
keintenstinal
Masuk melalui luka terbuka darahdarah
Tromboemboli CSS jaringan
pembuluh darah darah serebral
Menyerang pembuluh darah
Kolaps pembuluh
darah
Peningkatan
komponen darah
difaskuler serebral
Peningkatan
permeabilitas kapiler
Resiko ketidakefektifan
perfusi jaringan ke
otak
Typhoid dimulai jika kuman salmonella typhi yang masuk ke saluran gastrointestinal
dan lolos dari asam lambung dan bakteri masuk usus halus dan terjadi
malaise,perasaan tidak enak badan dan nyeri abdomen, jika bakteri yang sudah masuk
maka terjadi inflamasi mengakibatkan Komplikasi intestinal: peradangan
usus,perforasi usus ( bag, distal ileum) peritoniyuis
Inlamasi terjadi di pembulu limfe kemudian peredaran darah ( bakteremia primer )
Masuk retikulo endothelial (RES) terutama hati dan limfa dan masuk ke aliran darah
(bakteremia sekunder ) mengakibatkan endotoksin dan terjadi kerusakan sel yang
merangsang melepas zat epirogen oleh leukosit sehingga Mempengaruhi pusat
thermoregulator dihipotalamus dan muncul masalah kesehatan ketidakefektifan
termoregulasi
Masuk retikulo endothelial (RES) terutama hati dan limfa dan terjadi inflamasi pada
hati dan limfa mengakibatkan terjadinya
Hepatomegali yang mengakibatkan nyeri tekan dan masalah yang muncuk adalah
nyeri akut
Pembesaran limfa mengakibatkan splenomegali dan terjadi penurunan peristaltic
usus sehingga terjasi masalah kesehatan konstipasi dan juga peningkatan asam
lambung sehingga terjadi anoreksia mual muntah dan muncul masalah kesehatan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan resiko
kekurangan volume cairan
Splenomegali juga mengakibatkan lase plak peyer sehingga erosi dan terjadi masalah
kesehatan yaitu Nyeri
Bagan patofisiologi Typhoid Faver
Komplikasi intestinal:
Pembulu limfe Inflamasi peradangan usus,perforasi
usus ( bag, distal ileum)
peritoniyuis
Peradaran darah Masuk retikulo
(bakteremia primer) endothelial (RES)
terutama hati dan limfa
Mempengaruhi pusat
thermoregulator
Lase plak pleyer Penurunan mobilitas dihipotalamus
usus
Ketidakefektifan
Erosi
Penurunan peristaltic termoregulasi
usus
Konstipasi Peningkatan asam
lambung
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Perdarahan masif Nyeri
kebutuhan tubuh
Komplikasi
perforasi dan
perdarahan usus