Anda di halaman 1dari 2

1.

Bleeding adalah “Mixing Water” yang naik ke permukaan beton sesaat setelah beton
selesai di cor dan partikel agregat kasar turun ke bawah. Penyebabnya : Campuran
terlalu basah (W/C ratio terlalu tinggi) atau adanya penambahan air pada saat
pengecoran Rancangan campuran beton yang kurang baik sehingga tidak cukup
material halus untuk menahan “laju” air ke permukaan beton. Cara membuat
rancangan campuran lihat disini >>> Perencanaan Campuran Job Mix Desain Beton
Penanggulangannya : Menambah kandungan “finer” antara lain dengan :
Mengkombinasi pasir kasar dengan pasir yang lebih halus atau dengan Abu batu.
Tujuan dari penambahan ini agar campuran beton lebih “kohesif” Menaikkan jumlah
semen (sampai batas tertentu). Dari penambahan ini maka admixture yang
dibutuhkan untuk menjaga workabilitas akan bertambah.

Source: https://www.ilmubeton.com/2018/02/segregasi-dan-bleeding-pada-
beton.html?m=1
2. Menambah kandungan “finer” antara lain dengan : Mengkombinasi pasir kasar
dengan pasir yang lebih halus atau dengan Abu batu. Tujuan dari penambahan ini
agar campuran beton lebih “kohesif” Menaikkan jumlah semen (sampai batas
tertentu). Dari penambahan ini maka admixture yang dibutuhkan untuk menjaga
workabilitas akan bertambah.
3. Segregasi pada beton adalah pemisahan agregat pada campuran. Agregat tidak
menyatu dan tidak homogen. Hal ini akan menimbulkan masalah pada hasil adukan
yang diinginkan Di lapangan pada saat pengecoran ada banyak kendala yang di
hadapi saat melakukan pelaksanaan, dan untuk segregasi kendala itu bisa
disebabkan karena kandungan air pada material melebihi yang diperkirakan, atau
pada saat mixing material dalam kondisi basah yang disebabkan karena kondisi
hujan atau gerimis
Selain karena kandungan air pada material yang berlebihan Segregasi juga bisa
disebabkan karena pelaksanaan pengadukan dan pengecoran yang salah.
- Cara me minimize segregasi pada beton, Segregasi bisa diatasi dengan
menyesuaikan kebutuhan proporsional masing masing material penyusun.  misalnya
dengan menambah pasir untuk menahan agregat agar tidak jatih kebawah adukan.
Untuk mengetahui cara membuat job mix design lihat disini >>> Perencanaan
Campuran Job Mix Desain Beton Menyesuaikan kondisi pelaksanaan sesuai yang
dibutuhkan, baik itu proses penuangan, transportasi pemadatan maupun finishing.
bagaimana metode penuangan beton yang bagus ? lihat disini >>Metode penuangan
beton Menggunakan Air entraining agent, admixture dan material pozzolan.
Pembahasan bahan tambah beton lihat disini

Source: https://www.ilmubeton.com/2018/02/segregasi-dan-bleeding-pada-
beton.html?m=1
5. Yang di maksud dengan workability ( mudah dikerjakan ) adalah :

1. Cara menentukan bahan – bahan yang memenuhi syarat dengan perbandingan yang baik.
2. Cara mencampur sampai homogen.
3. Cara mengangkut adukan dan molen ke acuan tanpa merubah susunan campuran beton
segar.
4. Cara memadatkan yang baik pada acuan tanpa terjadi segregasi / blooding (pemisah air dari
beton).
5. Cara memelihara/curing, selama terjadi proses hidrasi atau pengerasan beton dengan cara
melindungi beton dengan membasahi dengan acuan selama 28 hari.
1. Slump pada dasarnya merupakan salah satu pengetesan sederhana

untuk mengetahui workability beton segar sebelum diterima dan

diaplikasikan dalam pekerjaan pengecoran.

2. Workability beton segar pada umumnya diasosiasikan dengan :

3. Homogenitas atau kerataan campuran adukan beton segar

(homogenity)

4. Kelekatan adukan pasta semen (cohesiveness)

5. Kemampuan alir beton segar (flowability)

6. Kemampuan beton segar mempertahankan kerataan dan kelekatan jika

dipindah dengan alat angkut (mobility)

7. Mengindikasikan apakah beton segar masih dalam kondisi plastis


(plasticity)

Anda mungkin juga menyukai