BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan merupakan suatu alat atau tempat yang digunakan untuk
pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya tiga kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai
dengan tiga hari pasca persalinan, pada hari ke empat sampai dengan hari ke-28 pasca
persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.
Masa nifas adalah dimulai setelah partus dan berakhir kira-kira setelah 6
minggu, akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali sebelum waktu 3 bulan.
(Sarwono, 2005). Selama masa pemulihan alat-alat kandungan berlangsung, ibu akan
sebagian besar bersifat fisiologis, namun jika tidak dilakukan pendampingan melalui
asuhan kebidanan maka tidak menutup kemungkinan akan terjadi keadaan patologis.
(Sulistyawati, 2015)
Masa nifas ada beberapa kunjungan yaitu, kunjungan nifas (KF1) (6 jam-3
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kunjungan masa nifas yaitu faktor
Apabila ibu nifas tidak memeriksakan diri secara rutin maka dikhawatirkan
akan terjadi perdarahan atau mungkin bisa terjadi infeksi, dimana kedua hal tersebut
merupakan penyebab kematian ibu terbesar yang sebenarnya bisa dicegah dengan
melahirkan. Pada tahun 2015, sebanyak 303.000 kematian ibu terjadi di seluruh
dunia. Kematian wanita usia subur di negara miskin diperkirakan sekitar 25-50%
Hasil data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 Cakupan kunjungan nifas
(KF3) di Indonesia menunjukkan adanya penurunan, cakupan KF3 pada tahun 2018,
yaitu 85,92% lebih rendah dibandingkan tahun 2017 yaitu 87,36%. Penurunan
terlalu tinggi, kondisi geografi yang sulit di beberapa wilayah, belum optimalnya
Pemantauan ketat oleh bidan akan sangat membantu mencegah kematian Ibu.
Selain itu, perhatian dari suami dan keluarga juga diperlukan. Bidan dapat
3
Hasil data berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Sumbar tahun 2018 cakupan
kunjungan masa nifas (KF3) di Sumatera Barat berada di urutan 21 (79,37%) atau
masih berada dibawah cakupan nasional sekitar 85,92% (Kemenkes RI, 2018).
Hasil data berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2018,
cakupan kunjungan nifas lengkap (KF 3) rata-rata (90%) selama beberapa tahun
terakhir mulai dari tahun 2015 sampai tahun 2018, pencapaian terendah pada tahun
2018 dengan capaian 89,6% dan tertinggi pada tahun 2017 sebesar 94,0%, untuk
tahun 2018 capaian KF1 sebesar 92,9% dan KF3 sebesar 89,6% (Laporan PWS KIA
Hasil data awal yang diperoleh dari Puskesmas Lubuk Buaya yang terdiri dari
4 kelurahan tahun 2016 dengan jumlah ibu bersalin sebanyak 2.042 dan jumlah KF1
(Puskesmas Lubuk buaya 2016). Sedangkan 2017 dengan jumlah ibu bersalin
sebanyak 1.399 dan jumlah KF1 sebanyak 1.105 kunjungan (79%), KF3 sebanyak
1.095 kunjungan (78,3%) (Puskesmas Lubuk Buaya 2017). Dan pada tahun 2018
dengan jumlah ibu bersalin sebanyak 1.382 dan jumlah KF1 sebanyak 985 kunjungan
(71,2%), KF3 sebanyak 913 kunjungan (66,4%) (Puskesmas Lubuk Buaya 2018)
Hasil data awal dari kunjungan nifas di Puskesmas Lubuk Buaya Pada tahun
2019 dengan jumlah ibu bersalin sebanyak 1.368 dan jumlah kunjungan nifas (KF1)
sebanyak 909 kunjungan (66,4%), kunjungan nifas (KF3) sebanyak 898 kunjungan
4
kunjungan nifas masih kurang (Data PWS-KIA Puskesmas Lubuk Buaya 2019)
Data awal diatas dapat dilihat bahwa rendah nya cakupan kunjungan nifas di
puskesmas Lubuk Buaya yang belum mencapai target dan terjadi penurunan pada
serta kepatuhan pada ibu nifas tersebut. Melihat permasalahan tersebut maka peneliti
Kunjungan Masa Nifas di Puskesmas Lubuk Buaya Kecematan Koto Tangah Padang
a. Diketahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu nifas tentang masa nifas serta
5
Padang.
Padang.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pustaka untuk menambah wawasan
membuat ruang lingkup penelitian yaitu gambaran pengetahuan dan kepatuhan ibu
6
nifas dalam melakukan kunjungan masa nifas di Puskesmas Lubuk Buaya Padang,
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas normal hari ke 6-40 hari post partum,
dilaksanakan pada bulan februari sampai bulan juni tahun 2020, karena pengetahuan
dan kepatuhan ibu dalam melakukan kunjungan nifas masih kurang, yang disebabkan