Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN REFLEKSI KASUS KOMUDA

Nama : Reftin Sholikah

NIM : 20170310012

Tanggal Komuda : 4 Januari 2020

Tempat Komuda : RS PKU Gamping

Dokdiknis : dr. Gagah Buana Sp.JP

1. Pengalaman
Seorang wanita berusia 63 tahun datang dengan keluhan sakit dada yang
disebabkan oleh aktivitas fisik. Keluhan dirasakan cekut-cekut (seperti ditusuk benda
tumpul) dan menjalar ke leher, punggung dan tangan. Pasien pernah mengalami hal
serupa dan membaik ketika istirahat. Pasien juga mengeluh lemas, muntah, mual, perut
penuh, dan pegal sendi.
Pemeriksaan vital sign: pernapasan 24 kali per menit, nadi 179 kali per menit,
TD 157/77 mmHg, suhu 37C, saturasi O2 99%. Pemeriksaan fisik: Pernapasan
spontan, reguler, simetris, normal, nadi kuat dan reguler, JVP meningkat. Pemeriksaan
penunjang : EKG thorax, DR, dan Echocardiography.
Pasien didiagnosa NSTEMI Killip I, HT Uncontrolled.
2. Masalah yang dikaji
1. Mengapa pada pasien dilakukan pemeriksaan EKG berkali-kali?
3. Analisa kritis

Karena mayoritas pasien dengan Sindrom Koroner Akut akan memiliki


gambaran EKG yang tidak normal pada beberapa stadium. EKG yang awalnya normal
belum dapat menentukan diagnosis, karena perubahan EKG dapat terus terjadi,
berkembang dan berubah dengan cepat. EKG awalnya dapat relative normal atau non
diagnostic dan apabila hal ini terjadi maka EKG harus diulang 10-20 menit kemudian
terutama jika gejalanya kambuh. Jika pengulangan EKG tetap menunjukkan gambaran
non diagnostic dan keluhan angina sangat sugestif maka pasien dipantau selama 12-24
jam. Pemeriksaan EKG dapat diulang tiap 6 jam atau bila pada saat pemantauan terjadi
perubahan symptom lalu hasilnya dibandingkan dengan EKG saat pertama kali datang.
Gambaran EKG yang terjadi dapat berupa segmen ST depresi, inversi gelobang T dan
transient ST elevasi. Secara umum EKG yang dilakukan pertama kali adalah salah satu
yang menunjukkan bukti iskemi miokard, sebelum ditetapkan dengan pengobatan pra
rumah sakit yang sesuai. Pasien dengan EKG normal harus dirawat dan EKG nya harus
tetap dipantau, jika kemudian terjadi perubahan EKG maka pengobatan yang tepat
dapat segera dimulai.

4. Dokumentasi
a. Anamnesis
Seorang wanita berusia 63 tahun datang dengan keluhan nyeri dada yang
disebabkan oleh aktivitas fisik. Keluhan dirasakan cekut-cekut (seperti ditususk
benda tumpul) dan menjalar ke leher, punggung dan tangan. Pasien pernah
mengalami hal serupa dan membaik ketika istirahat. Pasien juga mengeluh lemas,
muntah, mual, perut penuh, dan pegal sendi.

b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan vital sign: pernapasan 24 kali per menit, nadi 179 kali per menit, TD
157/77 mmHg, suhu 37°C, saturasi O2 99%.
Pemeriksaan fisik: Pernapasan spontan, reguler, simetris, normal, nadi kuat dan
reguler, JVP meningkat.

c. Pemeriksaan penunjang: EKG, foto thorax, DR, dan Echocardiography.


EKG:

Irama : atrial
Ritme/ Rate : reguler, 150 kali/menit
Axis : normal
Gelomang P : tidak dapat dilihat
Gelombang QRS : normal
Gelombang T :-
PR interval : tidak bisa dilihat
QRS interval : normal
QT interval : tidak bisa dilihat
ST segmen :-
Irama : sinus
Ritme/ Rate : reguler, 100 kali/menit
Axis : normal
Gelomang P : tidak dapat dilihat
Gelombang QRS : normal
Gelombang T : T inverted V5, V6
PR interval : tidak bisa dilihat
QRS interval : normal
QT interval : normal
ST segmen : normal
Foto thorax: cardiomegali dan pulmo dbn
Echocardiography

d. Terapi yang diberikan


- Bisoprolol 7,5 mg
- Aspilet 80 mg
- CPB 75 mg
5. Referensi

Anda mungkin juga menyukai