Gizi lebih terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran energi.
Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan
lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung
lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar
keseimbangan energi yang positif ini. selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan
keseimbangan energi yang positif (Gibney et al,2008).
Faktor penyebab:
2. Kelebihan energy
3. Kurang gerak
4. Kemajuan ekonomi
Obesitas dan overweight adalah dua kata yang mempunyai arti yang berbeda dalam segi gizi klinis,
meskipun keduanya selalu disamaratakan dan disejajarkan penggunaanya.
1. Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan yang berasal dari lemak. Bila berat badan lebih dari 120% berat
badan standar. Seorang bayi atau anak yang kegemukan memiliki kemungkinan lebih besar untuk tetap
kegemukan pada masa pubertas dan dewasa. Penimbunan lemak yang berlebihan pada kegemukan
disebabkan oleh konsumsi energi yang melebihi kebutuhan termasuk kebutuhan energi untuk
pertumbuhan. Penyebab gangguan keseimbangan energi antara lain adalah faktor keturunan, konsumsi
energi, dan pengeluaran energi.
1. Rendah energi dan seimbang. Kandungan energi makanan disesuaikan dengan kebutuhan
individual yang bergantung pada umur, tingkat kegemukan, dan aktivitas. Pengurangan energi terutama
dari pengurangan konsumsi hidrat arang.
6. Dalam batas konsumsi energi yang diperbolehkan, diberikan pilihan makanan sebanyak mungkin.
Diit ketat tidak dianjurkan.
7. Pelaksanaan diit disertai dengan penyuluhan gizi kepada anak dan orang tua.
1. Bayi ≤ 1 Tahun
Sebagian besar bayi gemuk akan kehilangan kelebihan berat badannya secara spontan. Oleh karena itu,
tidak diperlukan diit ketat. Berikan penyuluhan tentang prinsip makanan yang sesuai untuk normal.
Tujuannya bukan untuk menurunkan berat badan, tetapi mencegah penambahan berat badan
berlebihan.
Pada anak berumur 1-2 tahun, tujuan diit adalah mencegah penambahan berat badan. Karena anak
pada usia ini cepat bertambah tinggi, maka dengan mengusahakan berat badannya tetap melalui
pembatasan diit secara moderat, dalam waktu 6 sampai dengan 12 bulan ia akan keluar dari
kegemukannya. Diit yang mengandung 600-800 kkal pada umumnya dianggap cukup untuk mengatasi
kegemukan pada golongan anak prasekolah ini.
Kandungan energi makanan diturunkan secara berangsur sesuai dengan kebiasaan makan, hingga 500-
1000 kkal di bawah kebutuhan normal. Pada kegemukan biasa, kandungan energi makanan yang
diberikan sama dengan kebutuhan untuk metabolisme basal menurut umur, jenis kelamin, dan berat
badan sesungguhnya. Pada obesitas, dasar perhitungan energi adalah berat adan ideal. Di bawah
pengawasan yang baik, diit yang mengandung 800-1000 kkal sehari akan mengakibatkan penurunan
berat badan yang diharapkan.