BISKUIT
Kelompok 2
Leader:
Fatimah Hargiyani Zahrah (24041116124)
Anggota:
Afif Al-Arifin (24041116111)
Diennisa Izzati Tahira (24041116119)
Indah Permatasari (24041116129)
Melani Agustin (24041116135)
Mia Laelasari Munawwaroh (24041116136)
Repa Repiani (24041116144)
Santiah Nuraisyah (24041116151)
Veni Putri Elfianty (24041116159)
Yosi Novita Andriyani (24041116162)
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GARUT
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT karena berkat karunianya kami dapat
menyelesaikan makalah Teknologi Pangan tentang “Biskuit”. Makalah ini ditulis sedemikian
rupa untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan yaitu mata kuliah Teknologi Pangan.
Selain itu, makalah ini juga dapat membantu mahasiswa untuk menambah wawasan tentang
pengolahan biskuit.
Makalah yang disusun sedemikian ini dapat terselaikan atas bantua dari berbagai pihak
yang mau membantu dan kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman
kami yang mau membantu dan bemberikan saran bagi kelompok kami. Penyusunan makalah
ini telah kami susun dengan sebaik mungkin,tetapi jika ada kekurangan atau kesalahan, kami
mohon maaf. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca sangat diperlukan, agar dapat
menjadi motivasi bagi kami untuk menulis makalah dengan baik.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah……………………………………………………..4
C. Tujuan…………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Penjelasan Rebung…………………...................………………………..5
B. Penjelasan Oat
BAB III BAHAN BAKU DAN PROSES PEMBUATAN BISKUIT
A. Bahan baku……………………………………………………………...10
B. Resep…………………………………………………………………….10
C. Cara pembuatan
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
Biskuit adalah produk panggang dalam bentuk potongan kecil dan mempunyai tekstur
atau konsistensi yang kering, renyah dan tekstur pori yang lebih rapat. Biskuit meupakan
produk yang berukuran tipis dengan kadar air relatif rendah (±5%), adonannya digiling
menjadi lembaran-lembaran tipis yang kemudian dipotong atau dipanggang. Atau dapat
dikatakan bahwa biscuit merupakan produk yang diproleh dengan memanggang adonan
dari tepung terigu dengan penambahan bahan makanan lain dan dengan atau tanpa
penambahan bahan tambahan makanan yang dizinkan dengan kadar protein tidak boleh
kurang dari 9% dan kadar air tidak boleh lebih dari 5% (Utami,1991).
Menurut Wallington (1993) biskuit adalah produk yang memiliki struktur dan rupa
yang tipis, memiliki rasa manis dan kadar air yang rendah. Sifat masing-masing biskuit
ditentukan oleh jenis tepung yang digunkan, proporsi gula dan lemak, kondisi dari bahan-
bahan tersebut pada saat ditambahkan dalam campuran, metode pencampuran,
penanganan adonan dan metode pamanggangan.
Secara umum menurut (Faridi 1994) komposisi kimia biscuit setiap 100 gram dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Kandungan Jumlah
Kalori (kkal) 458
Air (%) 2,2
Karbihidrat (%) 75,1
Protein (%) 6,9
Lemak (%) 14,4
Vit B1 (mg) 0,09
Besi (mg) 2,7
Kalium (mg) 62
Fosfor(mg) 87
Biskuit memiliki kadar air yang rendah dengan tingkat kekerasan, kerapuhan dan
kerenyahan yang bervariasi. Perbedaan kadar air yang terdapat pada biskuit akan memberikan
pengaruh terhadap terhadap tekstur biskuit. Tekstur pada biskuit dikatakan rapuh bila dapat
dipatahkan dengan mudah tanpa didahului oleh adanya perubahan bentuk saat diberi tekanan
(anomyos 2002)
Berdasarkan jenisnya, produk biskuit dapat dibedakan menjadin dua jenis yaitu
biskuit manis dan biskuit asin. Biskuit manis atau disebut juga biskuit keras merupakan jenis
biskuit dengan rasa manis yang dibuat dari adonan keras, berbentuk pipih, bila dipatahkan
penampang potongannya bertekstur padat, dapat berkadar lemak tinggi atau rendah.
Sedangkan biskuit asin atau disebut juga kreker merupakan jenis biskuit yang dibuat dari
adonan keras melalui proses permentasi atau pemeraman, berbentuk pipih yang rasanya
mengarah asin dan relatif renyah, serta bila dipatahkan penampangnya potongannya berlapis
lapis (Anonymus, 2006).
Tujuan dari penuisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan mahasiswa tentang
produksi biskuit dari bahan yang digunakan, alat yang digunakan serta pembuatan biskuit.
Tujuan berikutnya adalah untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama melaksanakan
perkuliahan dalam dunia industri senta untuk mempelajari segala hal tentang produksi biskuit
yang sesuai dengan teknologi pertanian.
1.2 Rumusan masalah
1. Menjelaskan tentang inovasi pembuatan biskuit dengan rebung dan oat (queker oat)
2. Kandungan dan juga manfaat dari rebung dan oat (queker oat)
3. Pembuatan biskuit
1.3 Tujuan
Dibuatnya makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teknologi pangan
mengenai biskuit yang diberikan oleh Miss Novryanti Lubis.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada pembuatan biskuit inovasi yang kami gunakan adalah rebung dan oat, disamping
untuk membuat inovasi terbaru dari pembuatan biskuit rebung dan oat memiliki banyak
nutrisi, kaya akan manfaat, harganya terjangkau dan mudah di dapatkannya. Itu semua
menjadi alasan utama kelompok kami menggunakan rebung dan jantung pisang sebagai
bahan inovasi pembuatan biskuit. Berikut penjelasan dan juga manfaat dari rebung dan oat.
2.1 Penjelasan Rebung
Rebung adalah bahan makanan nabati yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia. Rebung mengandung energi sebesar 27 kilokalori, protein 2,6 gram, karbohidrat
5,2 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 13 miligram, fosfor 59 miligram, dan zat besi 1 miligram.
Selain itu di dalam Rebung juga terkandung vitamin A sebanyak 20 IU, vitamin B1 0,15
miligram dan vitamin C 4 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian
terhadap 100 gram Rebung, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 65 %.
Keterangan :
Riset/penelitian pada Rebung yang berbeda bisa menghasilkan perbedaan hasil yang didapat
karena berbagai faktor yang mempengaruhi. Mohon maaf apabila ada kesalahan atau
kekurangan pada informasi daftar komposisi bahan makanan Rebung ini. Semoga informasi
kandungan gizi/nutrisi Rebung ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.
4. Melawan Kanker
Fitonutrien yang ada dalam rebung dapat bertindak sebagai antioksidan. Antioksidan
inilah yang akan mencegah tubuh dari stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas
karena stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan DNA dan kemudian menyebabkan
kanker.
5. Mengurangi Peradangan
Rebung dapat mengurangi sebagian besar peradangan dalam tubuh karena mengandung
sifat anti-inflamasi. Mengkonsumsi rebung secara teratur dapat mencegah Anda dari
peradangan yang disebabkan oleh beberapa infeksi akibat bakteri, virus atau faktor lainnya.
6. Meringankan Sembelit
Serat efektif untuk meringankan sembelit. Serat bambu dapat melembutkan feses sehingga
feses akan melewati usus besar lebih mudah dan meringankan sembelit.
1. Menurunkan kolesterol
Oat merupakan makanan sumber serat terbanyak (7 gram serat dalam 100
gram, memenuhi sekitar 10% dari kebutuhan harian). Satu cangkir oat memiliki
kadungan serat yang sama dengan satu cangkir beras merah dan satu buah apel,
pisang, jeruk, pear, dan secangkir bluberry atau strawberry. Jenis serat dalam oat
adalah serat larut yang disebut beta glucan, yang telah diketahui bersifat menghambat
penyerapan kolesterol dalam usus; sehingga dengan demikian bermanfaat mengurangi
tingkat LDL (kolesterol jahat) dalam darah. Jadi oat bagus untuk mengurangi resiko
penyakit kardiovaskular.
Penelitian menunjukan bahwa orang dengan kadar kolesterol tinggi yang
makan 3 gram serat oat perhari (setara dengan satu mangkok oat meal), kadar
kolesterol mereka turun hingga sekitar 25%.
3. Kesehatan jantung
Sebuah penelitian yang melibatkan 10.000 orang, yang ditrbitkan dalam jurnal
Archives of Internal Medicine, menemukan bahwa objek penelitian yang makan 21
gram serat perhari, lebih sedikit sekitar 10-15% yang mengalami penyakit jantung
koroner dan segala penyakit jantung, jika di bandingkan dengan kelompok yang
makan 5 gram serat dalam sehari.
Rebung yang digunakna dalma pembuatan biskuit adalah rebung yang sudah dibuat tepung
(tepung rebung), tepung rebung ini digunakan untuk inovasi pembuatan biskuit yang
bertujuan untuk meminimalisir pemakaian tepung terigu yang kurang baik manfaatnya bagi
kesehatan.
9. Oat (oatmeal)
Oat digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan biskuit, karena oat kaya akan
berbagai manfaat bertujuan agar pembuatan biskuit lebih sehat, dan enak.
4.1 KESIMPULAN
Biskuit adalah produk panggang dalam bentuk potongan kecil, biskuit berbeda dengan
cookis atau kue kering karena biskuit melalui tahap pemanggangan dua kali agar
mempunyai tekstur atau konsistensi yang kering, renyah dan tekstur pori yang lebih
rapat. Biskuit meupakan produk yang berukuran tipis dengan kadar air relatif rendah
(±5%), adonannya digiling menjadi lembaran-lembaran tipis yang kemudian dipotong
atau dipanggang.
Dalam inovasi pembuatan biskuit ini menggunakna rebung (tepung rebung) dan oat
(oat meal). Hal ini bertujuan sebagai solusi untuk orang yang suka makanan manis
(suka dengan biskuit) tanpa harus merasa cemas dengan berat badan naik, karena
rebung dan oat memiliki kandungan serat tinggi yang dapat menahan rasa lapar lebih
lama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribs.com/mobile/document/326023907/Makalah-Biskuit
https://id.m.wikipedia.org/wiki/biskuit
https://ww.google.co.id/amp/s/www.khasiatsehat.com/khasiat-dan-manfaat-
rebung/amp/
https://www.google.co.id/amp/s/www.tipscaramanfaat.com/kandungan/nutrisi-dan-
manfaat-oatmeal-bagi-kesehatan-2523.html/amp
themosessam.blogspot.co.id/2016/02/sejarah-biskuit.html?m=1
bobo.grid.id/info-Bobo/Serba-Serbi/Kisah-Biskuit-Dari-Dulu-Hingga_sekarang