Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENILAIAN BERBASIS KELAS; PELAKSANAAN, BENTUK, WAKTU,


DAN PELAPORAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu: Dr. Sri Tirto Madawistama., S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh:
Primal Sahrul A. 182151078
Laras 182151109
Resa Rahmawati 182151135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
makalah ini dapat tersusun dengan baik dan dapat selesai dengan tepat waktu. Terima kasih juga
kepada seluruh pihak yang terlibat terkhusus kepada Bapak Dr. Sri Tirto Madawistama., S. Pd.,
M. Pd.selaku Dosen Pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Matematika.
Makalah yang berjudul “Penilaian Berbasis Kelas; Pelaksanaan, Bentuk, Waktu, dan
Pelaporan” ini, kami susun dengan semaksimal mungkin dan ditujukan kepada para pembaca,
agar lebih mengetahui informasi tentang Penilaian Berbasis Kelas; Pelaksanaan, Bentuk, Waktu,
dan Pelaporan yang harus diketahui oleh para calon guru khususnya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah
ini, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat memperbaiki kesalahan yang ada pada makalah
berikutnya.
Diharapkan semoga makalah ini dapat berguna dengan sebaik mungkin, serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi kami maupun bagi para pembaca.

Tasikmalaya, 17 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4

1.1.Latar Belakang........................................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah...................................................................................................................4

1.3.Tujuan Penulisan....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6

2.1.Pengertian Penilaian Berbasis Kelas......................................................................................6

2.2.Pelaksanaa Penilaian Berbasis Kelas......................................................................................7

2.3.Bentuk Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas.......................................................................8

2.4.Waktu Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas......................................................................10

2.5.Pelaporan Penilaian Berbasis Kelas......................................................................................10

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12

3.1.Kesimpulan...........................................................................................................................12

3.2.Saran.....................................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan penilaian di kelas menjadi sangat penting karena hasil penilaian ini secara
umum akan berpengaruh pada kualitas pendidikan, dan secara khusus akan berpengaruh pada
kualitas pembelajaran, prestasi siswa dan program sekolah. Guru dapat menggunakan hasil
penilaian untuk memperbaiki proses belajar mengajar, sehingga lebih baik dan lebih efisien
hasilnya. Hasil penilaian dapat diinformasikan kepada siswa sehingga mereka dapat mengetahui
materi-materi yang belum dikuasainya, dan dapat mempelajarinya kembali sebagai upaya
perbaikan. Sedangkan bagi sekolah, hasil penelitian dapat digunakan untuk menyusun program
sekolah untuk lebih meningkatkan prestasi siswanya. Guru membutuhkan informasi yang akurat
dan berkesinambungan dalam proses pembelajaran di kelas, dan informasi ini hanya dapat
diperoleh apabila guru melakukan Penilaian Berbasis Kelas.
Menurut pendapat Angelo (2001), dalam kerangka penelitian tindakan kelas, penilaian
berbasis kelas bisa dipandang sebagai suatu metode penemuan, suatu pendekatan yang lebih
meluas untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Penilaian Berbasis Kelas dapat
didesain untuk membantu guru menemukan bagaimana individu dan atau kelompok siswa sedang
belajar dalam kelas. Guru dapat menerapkan hasil penilaiannya untuk memperbaiki mengajar
sedangkan siswa dapat meningkatkan hasil pencapaian belajarnya.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Apa yang dimaksud dengan penilaian berbasis kelas?
1.2.2. Bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas?
1.2.3. Bagiamana bentuk penilaian berbasis kelas?
1.2.4. Kapan waktu penilaian berbasis kelas?
1.2.5. Bagaimana bentuk pelaporan penilaian berbasis kelas?

1
2

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penilaian berbasis kelas.
1.3.2. Untuk menegtahui bagaimana pelaksanaan penilaian berbasis kelas.
1.3.3. Untuk mengetahui bagaiman bentuk penilaian berbasis kelas?
1.3.4. Untuk mengetahui kapan waktu penilaian berbasis kelas.
1.3.5. Untuk mengetahui bagaimana bentuk pelaporan penilaian berbasis kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas
Pengertian Penilaian Berbasis Kelas Banyak Dikemukakan Oleh Para Ahli. Secara
etimologis kata “evaluasi” adalah suatu proses penentuan nilai, penentuan kekuatan dari sesuatu
atau seseorang yang sifatnya menyeluruh sehingga mutu dari sesuatu atau seseorang itu dapat
diketahui. Penilaian dalam arti luas adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif keputusan. berdasarkan
pengertian tersebut maka kegiatan penilaian merupakan suatu yang sengaja direncanakan untuk
memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian dicoba untuk membuat
suatu keputusan.
Menurut Dr. Sumarna Surapranata dan Dr. Muhammad Hatta memberikan pengertian
penilaian berbasis kelas yaitu proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan penguasaan
peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan yaitu standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator pencapaian belajar yang terdapat dalam kurikulum.
Penilaian berbasis kelas menurut Depdiknas yaitu kegiatan pengumpulan informasi
tentang proses dan hasil belajar peserta didik untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi
yang ditetapkan. Penilaian berbasis kelas bersifat internal, yaitu hanya dilakukan oleh guru yang
bersangkutan. Penilaian tersebut merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar sebagai
masukan bagi peningkatan mutu hasil belajar.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian penilaian berbasis kelas
merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran, untuk
mengetahui tingkat kemampuan berfikir, minat, sikap dan kepribadian peserta didik. Jika
penilaian berbasis kelas dikaitkan dengan bidang studi PAI, maka penilaian yang dilakukan guru
diharapkan dapat memberikan keseimbangan pada tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Untuk dapat mengetahui ketiga ranah tersebut, jenis dan bentuk penilaian yang
digunakan guru harus sesuai dengan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum.

3
4

2.2. Pelaksanaa Penilaian Berbasis Kelas


Penilaian berbasis kelas dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. PP No. 19 tahun
2005 pasal 1 ayat 5 dan 6 (2005: 1) mengatakan bahwa pada kegiatan pembelajaran dan
pengajaran, guru harus berpedoman pada standar isi dan standar proses. Sementara standar
penilaian disesuaikan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian.
Penilaian berbasis kelas dilaksanakan sebagai metode pembelajaran yang meliputi
pengumpulan dan penggunaan hasil belajar siswa oleh guru untuk mengetahui penguasaan materi
pembelajaran (Uno dan Satria Koni, 2014: 17). Penilaian berbasis kelas mengacu pada
kompetensi, patokan tertentu, KKM, dan dilaksanakan dengan berbagai cara (Basuki dan
Hariyanto, 2015: 165). Penguasaan materi yang dicapai oleh siswa dalam model angka,
dikumpulkan berdasarkan prosedur, teknik, dan alat penilaian yang selanjutnya dideskripsikan.
Hal ini menjelaskan penilaian berbasis kelas dilakukan oleh guru berdasarkan beberapa tahap,
yaitu perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi, pengolahan, dan
penggunaan informasi yang disesuaikan dengan teknik penilaian pendidikan.
Pelaksanaan penilaian berbasis kelas menekankan guru mampu melaksanakan penilaian
pembelajaran pada semua aspek dan ranah pembelajaran yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik
untuk memperoleh perkembangan pengetahuan siswa sebagai bentuk pelaporan. Aspek kognitif
berkenaan dengan kemampuan seorang dalam berpikir, berkaitan dengan otak, dan mental
seseorang. Aspek afektif berhubungan dengan minat, sikap, dan nilai-nilai berkaitan dengan
perilaku, pandangan maupun perubahan sikap siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran
di kelas. Ranah psikomotorik berkenaan dengan kemampuan, keterampilan, dan bertindak
seseorang meliputi kemampuan untuk menirukan, memanipulasi, artikulasi, dan pengalamiahan
(Sukiman, 2012: 55-72).
Penilaian berbasis kelas mengarahkan guru dapat melaksanakan model penilaian secara
terpadu. Model tes yang digunakan dapat bermodel pada aspek penilaian unjuk kerja, sikap,
tertulis, proyek, produk, portofolio, dan diri (Depdiknas c, 2004: 9-32). Namun dalam
pelaksanaannya, tidak semua model penilaian digunakan oleh guru. Hal ini dikarenakan beberapa
model penilaian membutuhkan administrasi yang banyak, sehingga timbul keinginan untuk
melakukan penilaian yang dianggap mudah.
5

Sementara itu, terdapat model penilaian yang sulit dan membutuhkan waktu yang lama
dalam penerapannya, seperti penilaian portofolio. Penilaian berbasis kelas mengharuskan guru
terampil dalam menggunakan berbagai model dan teknik penilaian. Model penilaian ini
mengharapkan guru dapat melakukan perubahan dalam penggunaan assesment.
Begitu juga tingkat pelaksanaan dan pemahaman dalam melaksanakan penilaian berbasis
kelas masih kurang. Kurangnya pemahaman tersebut terlihat dari keseragaman komponen RPP
yang dibuat. Begitupun model penilaian yang digunakan pada setiap kompetensi serupa untuk
tingkat jenjang yang sama. Kurangnya pemahaman terkait perencanaan dan penerapan penilaian
berbasis kelas tersebut lantaran guru masih bergantung pada model perencanaan hasil MGMP,
penataran atau pelatihan yang diadakan oleh instansi pendidikan. Dampaknya, guru belum
memiliki kepercayaan dalam menyusun perencanaan pembelajaran secara mandiri (Gunarto,
2010: 14).
Hal yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menerapkan penilaian berbasis kelas
yaitu:
2.2.1. Terbangunnya suasana yang rileks dan menyenangkan namun bermakna. Maksud
bermakna adalah memungkinkan semua peserta didik menunjukkan hal-hal yang
dipahami dan mampu dikerjakannya;
2.2.2. Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dapat
dibandingkan dengan hasil sebelumnya yang dimiliki oleh peserta didik yang
bersangkutan tetapi tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik lainnya;
2.2.3. Upayakan peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru. Peserta didik justru
merasa dibantu untuk mencapai kompetensi dan/atau indikator yang diharapkan
berdasarkan karakteristik bidang studi masing-masing.

2.3. Bentuk Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas


Ada beberapa bentuk penilaian berbasis kelas, diantaranya:
2.3.1. Kuis
Digunakan untuk menanyakan hal-hal yang prinsip dari pelajaran yang lalu secara
singkat bentuknya berupa isian singkat, dan dilakukan sebelum pelajaran. Hal ini
dilakukan agar peserta didik mempunyai pemahaman yang cukup mengenai pelajaran
6

yang diterima, sekaligus juga untuk membantu hubungan antara pelajaran yang lalu
dengan yang akan dipelajari.
2.3.2. Pernyataannya lisan dikelas
Digunakan untuk mengungkapkan penguasaan peserta didik tentang pemahaman
mengenai fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan mata pelajaran yang
dipelajari. Dengan ini diharapkan para peserta didik mempunyai bangunan keilmuan dan
landasan yang kokoh untuk mempelajari materi berikutnya.
2.3.3. Ulangan Harian
Dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kompetensi untuk
mengungkapkan penguasaan kognitif peserta didik pada suatu materi, sekaligus untuk
menilai keberhasilan penggunaan berbagai perangkat pendukung pembelajaran. Dari
Ulangan Harian ini dapat diketahui peserta didik yang memenuhi kompetensi dasar materi
yang bersangkutan dan yang tidak memenuhi.Sehingga guru bisa langsung
menindaklanjuti supaya peserta didik bisa mengikuti materi pembelajaran selanjutnya
tanpa kendala.
2.3.4. Tugas individu
Dilakukan secara periodik untuk diselesaikan oleh setiap paserta didik dan dapat
berupa tugas di madrasah (kelas) dan dirumah. Tugas individu dipakai untuk
mengungkapkan kemampuan teoritis dan praktis penguasaan hasil penilaian dalam
penggunaan media, metode, strategi, dan prosedur tertentu
2.3.5. Tugas kelompok
Digunakan untuk menilai kemampuan kerja kelompok dalam upaya pemecahan
masalah, sekaligus juga untuk membangun sikap kebersamaan pada diri peserta didik.
Tugas kelompok ini akan lebih baik kalau diarahkan pada penyelasaian mengenai hal-hal
ynag bersifat empirik dan kasuistik. Jika mungkin kelompok peserta didik diminta
melakukan pengamatan langsung atau merencanakan sesuatu proyek dengan
menggunakan data informasi dari lapangan, sehingga peserta didik tahu permasalahan
yang terjadi ataupun keterkaitan antara materi yang dipelajari dengan alam sekitarnya.
7

2.3.6. Ulangan semester


Digunakan untuk menilai penguasaan kompetensi pada akhir program semester.
Kompetensi yang disajikan berdasarkan kisi-kisi yang mencerminkan kompetensi dasar,
hasil belajar dan indikator mencapai hasil belajar yang dikembangkan dalam semester
yang bersangkutan.
2.3.7. Ulangan kenaikan kelas
Ulangan kenaikan kelas ini merupakan tes akhir dalam ranah kognitif. Digunakan
untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai materi pada suatu bidang
studi tertentu pada satu tahun ajaran. Pemilihan kompetensi ujian harus mengacu pada
kompetensi dasar berkelanjutan, memiliki nilai aplikatif atau dibutuhkan untuk belajar
pada bidang lain yang relevan.
2.3.8. Responsi atau ujian praktek
Dipakai untuk mata pelajaran yang ada prakteknya, seperti pada materi
matematika yang menyajikan suatu permasalahan matematika berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari yaitu untuk mengetahui penguasaan akhir baik dari segi kognitif,
afektif maupun psikomotoriknya.

2.4. Waktu Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas


Pengumpulan informasi dalam penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dalam suasana
resmi maupun tidak resmi, di dalam atau di luar kelas, menggunakan akuntabilitas khusus atau
tidak, misalnya untuk penilaian aspek sikap bisa dilakukan dengan tes maupun non tes, atau
integrasi seluruh kegiatan pembelajaran (di awal, tengah dan akhir). Sehingga waktu penilaian
berbasis kelas lebih fleksibel, tergantung aspek mana yang akan guru nilai.

2.5. Pelaporan Penilaian Berbasis Kelas


Untuk kepentingan pelaporan kemajuan siswa kepada orang tua dan kepentingan
perencanaan sekolah,guru harus membuat laporan hasil belajar siswa berdasarkan pencapaian
hasil disetiap mata pelajaran.
2.5.1. Rapor adalah laporan kemajuan belajar
2.5.2. Berisi informasi tentang pencapaian kompetensi
8

2.5.3. Sekolah boleh menetapkan sendiri model rapor yang dikehendaki,dengan syarat
komunikatif dan menggambarkan pencapaian kompetensi
2.5.4. Model yang ada merupakan contoh yang dapat dimodifikasi/diadopsi oleh sekolah
Dalam hal standar pengolahan dan pelaporan hasil penilaian BNSP ditetapkan beberapa
kriteria yang meliputi:
Pemberian skor untuk setiap komponen yang dinilai.
a. Penggabungan skor yang diperoleh dari berbagai teknik dengan bobot tertentu sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan.
b. Penentuan satu nilai dalam bentuk angka untuk setiap mata pelajaran, serta
menyampaikan kepada wali kelas untuk ditulis dalam buku laporan pendidikan
masing-masing peserta didik.
c. Pendidik menulis deskriptif naratif tentang akhlak mulia, kepribadian dan potensi
peserta didik yang disampaikan kepada wali kelas.
d. Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya dalam rapat dewan
guru untuk menentukan kenaikan kelas.
e. Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada dewan guru
untuk menentukan kelulusan peserta didik pada akhir satuan pendidikan dengan
mengacu pada persyaratan kelulusan satuan pendidikan.
f. Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada orang tua/wali
peserta didik
Laporan hasil belajar siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa, orang tua, dan para pendidik
untuk:
a. Mendiagnosis hasil belajar siswa.
b. Memprediksi masa depan siswa.
c. Sebagai umpan balik proses belajar mengajar.
d. Kurikulum sekolah.
e. Kepentingan seleksi.
f. Sertifikasi.
g. Menetapkan kebijaksanaan dalam pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Penilaian berbasis kelas dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, yaitu standar isi, standar proses, dan standar penilaian pendidikan. PP No. 19 tahun
2005 pasal 1 ayat 5 dan 6 (2005: 1) mengatakan bahwa pada kegiatan pembelajaran dan
pengajaran, guru harus berpedoman pada standar isi dan standar proses. Sementara standar
penilaian disesuaikan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian.
Bentuk penialaian berbasis kelas dapat berupa kuis, pernyataannya lisan dikelas, ulangan
harian, tugas individu, tugas kelompok, ulangan semester, ulangan kenaikan kelas dan esponsi
atau ujian praktek.
Pengumpulan informasi dalam penilaian berbasis kelas dapat dilakukan dalam suasana
resmi maupun tidak resmi.
Untuk kepentingan pelaporan kemajuan siswa kepada orang tua dan kepentingan
perencanaan sekolah,guru harus membuat laporan hasil belajar siswa berdasarkan pencapaian
hasil disetiap mata pelajaran.

3.2. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. (2016). Evaluasi Pembelajaran; Prinsip Teknik dan Prosedur, Cetakan Ke-8.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Dhila Intan P, dkk. (2015). Penilaian Berbasis Kelas. Makalah. Diakses di
https://rismayuhlia26.blogspot.com/2015/11/penilaian-berbasis-kelas.html?m=1 pada
tanggal 14 Maret 2020 Pukul 23.00 WIB
Ety Nur Inah. (2012). Penilaian Berbasis Kelas. Jurnal. Diakses di
https://ejournal.iainkendari.ac.id pada tanggal 10 Maret 2020 Pukul 13.00 WIB.
Sugeng. (2014). Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Makalah. Di akses di
https://matematikalujeng.blogspot.com/2014/04/penilaian-berbasis-kelas-pbk.html?m=1
pada tanggal 14 Maret 2020 Pukul 14.00 WIB.
Umi Salamah. (2018). Penjaminan Mutu Penilaian Pendidikan. Evaluasi Vol.2, No.1
Maret 2018. P-ISSN 2580-3387. E-ISSN 2615-2886

10

Anda mungkin juga menyukai