Anda di halaman 1dari 2

Seri GenRe: Rencanakan Masa Depanmu

Kalau Terencana Semua Lebih Mudah

Secara konseptual, istilah KTD juga bisa diartikan sebagai


Kehamilan Tidak Dikehendaki (Unintended Pregnancy). Beberapa contoh upaya aborsi dengan (1) penggunaan ramuan
Kehamilan yang tidak dikehendaki adalah kehamilan yang yang membuat panas rahim seperti nanas muda yang dicampur
terjadi baik karena alasan waktu yang tidak tepat (mistimed) dengan merica atau obat-obatan yang keras lainnya, (2)
atau karena kehamilan tersebut tidak diinginkan (unwanted). manipulasi fisik seperti melakukan pijatan pada rahim agar janin
Jika seorang perempuan tidak menginginkan kehamilan ketika terlepas dari Rahim, (3) menggunakan alat bantu tradisional
terjadi pembuahan (konsepsi), tapi masih menginginkan yang tidak steril seperti ujung bambu yang diruncingkan yang
kehamilan di masa mendatang, maka kehamilan tersebut bisa dapat mengakibatkan infeksi pada rahim.
dikategorikan sebagai kehamilan yang terjadi tidak pada waktu
yang direncanakan (mistimed / unplanned). Ketika seorang
perempuan tidak menginginkan kehamilan yang terjadi dengan DAMPAK ABORSI TIDAK AMAN
berbagai alasan dan tidak ingin ada kehamilan di kemudian hari, Jika dilakukan dengan menggunakan alat-alat tidak standar dan
maka kehamilan tersebut bisa dikategorikan sebagai kehamilan tajam misalnya lidi, ranting pohon, atau yang lainnya, maka
yang tidak diinginkan (unwanted). resiko rahim robek atau luka besar sekali.
Rahim yang lebih dari 3 kali di aborsi berisiko infeksi, atau
bahkan memicu tumbuhnya tumor
Aborsi Tidak Aman Aborsi ilegal yang dilakukan oleh orang yang tidak ahli, dapat
ABORSI atau abortus secara kebahasaan berarti keguguran menyebabkan proses kuretasi tidak bersih hingga menjadi
kandungan, pengguguran kandungan, atau membuang janin. pendarahan hebat.
Aborsi adalah berakhirnya atau gugurnya kehamilan sebelum Peralatan yang tidak steril akan memicu munculnya infeksi di
kandungan mencapai usia 20 minggu, sebelum janin dapat hidup organ reproduksi wanita.
di luar kandungan secara mandiri. Tindakan aborsi Bagi pelaku, rasa berdosa yang timbul karena aborsi dapat
berhubungan dengan kehamilan yang terjadi karena hubungan menyebabkan mereka menderita depresi, berubah
seksual pranikah atau status kehamilan tidak diinginkan. kepribadiannya jadi introvert
Jika pelaku aborsi kelak hamil kembali dengan kehamilan yang
Tindakan aborsi mengandung risiko yang cukup tinggi apabila diinginkan, maka kehamilan tersebut ada kemungkinan besar
dilakukan tidak sesuai standar profesi medis. Karena berbahaya, akan bermasalah, atau janin dapat mengalami masalah pada
tindakan aborsi di Indonesia merupakan hal ilegal menurut mata, otak atau alat pencernaannya
Undang Undang Kesehatan kecuali karena adanya indikasi
medis dan akibat dari perkosaan. Karena ilegal, maka banyak
perempuan memilih melakukan aborsi tidak aman.

Karena berbahaya, aborsi (pengguguran


kandungan) dilarang keras (illegal) dengan
Perilaku
alasan apapun kecuali untuk menyelamatkan
jiwa ibu” (Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan). Peraturan perundang-undangan lain
yang terkait dengan larangan aborsi di
Berisiko
Indonesia adalah Pasal 346 KUHP dan pasal 347
KUHP.
Direktorat Bina Ketahanan Remaja
@BKKBN_Official
@2019 www.bkkbn.go.id
Perilaku
Berisiko Untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual, perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
Tanamkan pada diri sendiri bahwa: “TUBUH KITA
Perundungan Atau Bullying MERUPAKAN MILIK PRIBADI YANG BERHARGA”.
BULLYING merupakan salah satu tindakan agresi/serangan TIDAK SEMUA ORANG BOLEH MENYENTUH BAGIAN
yang dilakukan satu orang dengan tujuan untuk menyakiti atau PRIBADI seperti alat kelamin dan dada, kecuali pada saat Hubungan Seksual Di Usia
mengganggu orang lain atau korban yang lebih lemah darinya. tertentu seperti saat sedang diperiksa oleh dokter. Yang Terlalu Muda.
Mereka yang menjadi korban bullying kemungkinan akan Bedakan 'SENTUHAN BOLEH' dan 'SENTUHAN TIDAK
BOLEH'. 'SENTUHAN BOLEH' didasarkan niat baik seperti Memulai hubungan seksual sebelum usia 16 tahun
menderita depresi dan kurang percaya diri, yang pada akhirnya
ibu membelai kepala anak. 'SENTUHAN TIDAK BOLEH' meningkatkan risiko kanker serviks sebesar dua kali lipat
korban bullying menjadi kesulitan dalam bergaul.
sering dihubungkan dengan niat yang menuju ke arah seksual, dibandingkan mereka yang memulai hubungan seksual di usia
21 tahun ke atas. Penelitian juga menunjukkan risiko Kehamilan
Beberapa Bentuk Tindakan Bullying: seperti memegang dada, alat kelamin, atau bokong.
Tidak Diinginkan yang lebih tinggi pada remaja yang memulai
BULLYING DALAM BENTUK FISIK: memukul, mendorong, Berani berkata 'TIDAK' pada setiap ajakan yang mengarah ke
kekerasan seksual. hubungan seksual di usia yang lebih muda, khususnya di bawah
mengancam secara fisik, memelototi, dan mencuri barang.
Biasakan budaya malu dengan TIDAK MEMPERLIHATKAN 15 tahun. Tak hanya itu, di masa awal remaja, organ dan alat
BULLYING DALAM BENTUK PSIKOLOGIS: pelecehan
AURAT kepada orang lain, seperti berpakaian yang sopan. reproduksi belum berkembang sempurna dan kehamilan bisa
seksual, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam, gurauan
SEGERA MELAPOR ke orang terdekat dan dipercaya apabila jadi sangat berbahaya.
yang mengolok-ngolok dan mengasingkan seseorang secara
sosial. melihat atau mengalami peristiwa yang tidak diinginkan.
BULLYING DALAM BENTUK VERBAL: hinaan, bentakan,
Hubungan Seksual Transaksional.
Aktivitas seksual transaksional, yaitu yang dilakukan untuk
menggunakan kata-kata kasar, menyindir, memanggil dengan
julukan, dan dipaksa melakukan telepon ber tema Hubungan Seksual Sebelum Menikah mendapat imbalan, misalnya uang atau barang, berisiko
atau SEKS PRA NIKAH (sex before marriage) adalah hubungan membawa dampak negatif bagi kesehatan dan kesejahteraan
seksual/phone sex dll.
seksual yang dilakukan sebelum menjadi pasangan yang sah seseorang. Hal tersebut terjadi karena adanya
atau sebelum menikah. Hubungan seks sebelum menikah ketidakseimbangan relasi kuasa yang mempersulit posisi
CYBERBULLYING. Di era serba modern seperti sekarang ini
biasanya dimulai dari pacaran. Oleh karena itu, untuk seseorang dalam bernegosiasi demi perilaku seks yang aman.
bahkan tindakan bullying juga menjadi “terfasilitasi” dengan
gadget dan media sosial (cyberbullying). menghindari hubungan seks sebelum menikah, hindarilah
perilaku pacaran berisiko. Hubungan seks sebelum menikah Hubungan Seksual Lewat Anus
Kekerasan Seksual perlu dihindari karena berisiko akan terjadinya kehamilan. Bila (Seks Anal).
kehamilan terjadi namun remaja tidak siap, akan berisiko
adalah setiap tindakan, baik berupa ucapan ataupun perbuatan, Masalah kesehatan yang lebih rentan muncul pada seks anal,
menjadi Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
yang dilakukan seseorang untuk menguasai atau memanipulasi misalnya penularan penyakit menular seksual termasuk HIV
orang lain serta membuatnya terlibat dalam aktivitas seksual serta kanker anus. Seks anal banyak ditemukan pada kelompok
yang tidak dikehendaki. Hubungan Seksual Dengan Lebih lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL), meskipun
Dari Satu Pasangan. tidak terbatas hanya kepada kelompok tersebut.
Hubungan seksual dengan lebih dari satu pasangan atau
pasangan yang tidak tetap meningkatkan risiko terjadinya Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD)
Aspek Penting Dalam penularan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV-AIDS. Hal itu Jika kehamilan yang terjadi pada perempuan merupakan suatu
Kekerasan Seksual dikarenakan kita tidak mengetahui riwayat kesehatan pasangan hal yang tidak diharapkan atau diinginkan, itu yang dimaksud
seksual tersebut. Selain itu, hubungan seksual berganti dengan KTD. KTD pada remaja terjadi karena (1)
Aspek pemaksaan dan tidak adanya persetujuan dari Ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan tentang perilaku
pasangan juga merupakan salah satu faktor risiko kanker leher
korban seksual yang dapat menyebabkan kehamilan, dan (2) Hal lain
rahim (kanker serviks).
Korban tidak/belum mampu memberikan persetujuan seperti pemerkosaan, dll. Bisa saja KTD dialami oleh
(misalnya kekerasan seksual pada anak atau individu perempuan yang sudah menikah, karena kegagalan KB, karena
yang mengalami disabilitas intelegensi. jumlah anak sudah banyak, atau kondisi di mana anak masih
kecil, atau memang belum ingin memiliki anak, kemudian terjadi
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai