Pendefinisian Kualitas
Tujuan dari manajer operasional adalah untuk membangun sistem manajemen kualitas
total yang dapat mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
Definisi kualitas juga dibagi kedalam beberapa kategori, yaitu:
1. Berdasarkan pada pengguna, mengatakan bahwa kualitas terlihat pada mata yang
melihatnya.
2. Berdasarkan pada manufakturing, kualitas berarti sesuai dengan standar dan
membuatnya dengan benar pada kali pertama. Biasanya yang memiliki pandangan
ini adalah seorang manajer produksi.
3. Berdasarkan pada produk, kualitas sebagai variabel yang tepat dan dapat diukur.
1
.
P
E
R
E
N
C
A
N
A
A
N
m
e
n
g
i
d
e
n
t
i
f
i
k
a
s
i
m
a
s
a
l
a
h
d
a
n
m
e
m
b
u
a
t
r
e
n
c
a
n
a
2. Six Sigma/Sigma Enam
Dalam TQM, six sigma memiliki dua arti. Dalam arti statistik menggambarkan
proses, barang, atau jasa dengan kapabilitas yang sangat tinggi. Yang kedua
adalah program yang direncanakan untuk mengurangi cacat untuk mengurangi
biaya, menghemat waktu, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Merupakan strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan
Merupakan disiplin karena mengikuti model perbaikan six sigma, sebagai
berikut. (1) Menentukan tujuan rencana, cakupan, dan hasil lalu
menentukan informasi; (2) Mengukur proses pengumpulan data; (3)
Menganalisis data, memastikannya, dan reprodusibilitas; (4) Perbaikan;
(5) Mengendalikan proses yang baru untuk memastikan tingkat kinerja
dipertahankan
3. Pemberdayaan Karyawan
Pemberdayaan karyawan berarti melibatkan karyawan di setiap langkah dan
proses produksi.
Cara membangun pemberdayaan karyawan termasuk (1) membangun jaringan
komunikasi yang melibatkan karyawan; (2) mengembangkan pengawas yang
terbuka dan sportif; (3) memindahkan tanggung jawab dari manajer ke staff
produksi; (4) Membangun organisasi dan moral yang tinggi; (5) membangun
struktur organisasi yang formal sebagai tim dan siklus kualitas.
Lingkaran atau siklus kualitas adalah sekelompok karyawan yang bertemu
secara reguler untuk memecahkan masalah pekerjaan.
4. Tolok Ukur
Tolok ukur melibatkan pemilihan standar barnag, jasa, biaya, atau praktik yang
mewakili kinerja yang paling baik untuk proses yang serupa.
Langkah-langkah untuk mengembangkan tolak ukur adalah
1) Menentukan apa yang akan dilakuakan tolok ukur
2) Membentuk tim untuk tolok ukur
3) Mengidentifikasi mitra tolok ukur
4) Mengumpulkan dan menganalisis informasi tolok ukur.
5) Mengambil tindakan untuk menyamai atau melewati tolok ukur.
Pengukuran kinerja yang umum digunakan dalam tolok ukur termasuk
presentase atas barang cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu
pengerjaan per unit, waktu respons layanan, imbalan hasil atas investasi,
tingkat kepuasan pelanggan, dan tingkat retensi pelanggan.
Tolok Ukur Internal, ketika organisasi memiliki banyak divisi atau unit
bisnis, maka pendekatan alami adalah tolok ukur internal. Biasanya, salah
satu unit internal memiliki kinerja yang superior yang patutut dipelajari.
5. Tepat Waktu (Just in Time)
Sistem JIT dirancang untuk menghasilkan atau mengirim barang pada saat
dibutuhkan.
JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga cara sebagai berikut
1) JIT memotong biaya kualitas: terjadi karena bahan sisa, pengerjaan
kembali, investasi persediaan, dan biaya kerusakan berkaitan langsung
dengan persediaan.
2) JIT meningkatkan kualitas: ketika JIT mengurangi watu tunggu,
menyimpan bukti kesalahan dan membatasi sumber kesalahan potensial.
JIT menciptakan sistem peringatan dini untuk masalah kualitas.
3) Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih rendah dan lebih
baik, lebih mudah untuk menggunakan JIT
6. Konsep Taguchi
Taguchi memeberikan tiga konsep yang ditujukan untuk memeperbaiki baik
produk maupun proses kualitas yaitu: kekuatan kualitas, fungsi kehilangan
kualitas, dan kualitas yang berorientasi sasaran.
Kekuatan kualitas Taguchi memiliki ide untuk menghilangkan efek dari
kondisi yang merugikan ketimbang menghilangkan penyebabnya. Dengan cara
ini, variasi yang kecil dalam material dan proses tidak menghancurkan produk.
Fungsi kerugian kualitas mengidentifikasi seluruh biaya yang berkaitan
dengan kualitas yang buruk dan menunjukkan bagaimana biaya-biaya
meningkat saat produk tersebut diubah menjadi sesuai dengan keinginan
pelanggan.