Anda di halaman 1dari 2

Implantasi

Pada saat endometrium siap menerima implantasi (sekitar seminggu setelah ovulasi),
morula telah turun ke uterus dan terus berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi blastokista
yang dapat melakukan implantasi. Waktu satu minggu setelah pembuahan dan sebelum
implantasi memungkinkan endometrium dan mudigah sama-sama mempersiapkan implantasi.
Blastokista adalah suatu bola berongga berlapis tunggal dan terdiri dari sekitar 50 sel
mengelilingi sebuah rongga berisi cairan, dengan suatu massa padat sel-sel berkelompok di
satu sisi (Gambar 20-24). Massa padat ini, yang dikenal sebagai massa sel dalam,
berkembang menjadi mudigah/ janin itu sendiri. Blastokista sisanya tidak membentuk janin
tetapi memiliki peran suportif selama kehidupan intrauteri. Lapisan tipis paling luar,
trofoblas, melaksanakan implantasi dan kemudian berkembang menjadi plasenta bagian

janin.

Setelah blastokista siap berimplantasi, permukaannya menjadi lengket. Pada saat ini
endometrium telah siap me- nerima mudigah. Blastokista melekat ke lapisan dalam uterus di
sisi massa sel dalamnya (Gambar 20-25,Iangkah ,1). Implantasi dimulai ketika, setelah
berkontak dengan endometrium, sel-sel trofoblastik yang menutupi massa sel dalam
mengeluarkan enzim-enzim pencerna protein. Enzim-enzim ini mencerna sel-sel
endometrium dan membentuk jalan sehingga genjel-genjel sel trofoblas mirip jari dapat
menembus dalam ke endometrium, tempat genjel-genjel ini rerus mencerna sel uterus
(Gambar 20-25, langkah 2). Melalui efek kanibalistiknya, trofoblas melakukan fungsi ganda
(1) menyelesakan implantasi dengan membuat lubang di endometrium untuk blastokista dan
(2) menyediakan bahan mentah dan bahan bakar metabolik untuk mudigah yang sedang
berkembang sewaktu tonjolan-tonjolan trofoblastik menguraikan jaringan endometrium kaya
nutrien. Dinding sel-sel trofoblas yang masuk ke endometrium luruh, membentuk sinsitium
multinukleus yang akhirnya akan menjadi plasenta bagian janin.
Jaringan endometrium di tempat kontak, yang
terangsang oleh invasi trofoblas, mengalami perubahan
drastis yang meningkatkan kemampuannya untuk
menunjang mudigah yang berimplantasi. Sebagai
respons terhadap pembawa- pembawa pesan kimiawi
yang dibebaskan oleh blastokista, sel-sel endometrium
mengeluarkan prostaglandin, yang secara lokal
meningkatkan vaskularisasi, menimbulkan edema, dan
meningkatkan simpanan makanan. Jaringan endome-
trium yang mengalami modifikasi sedemikian rupa di
tempat implantasi disebut desidua. Ke dalam jaringan
desidua yang sangat kaya inilah blastokista terbenam.
Setelah blastokista membuat terowongan ke dalam
desidua oleh aktivitas trofoblas, suatu lapisan sel
endometrium menutupi permukaan lubang, mengubur
total blastokista di dalam lapisan dalam uterus (Gambar
20-25, langkah 3). Lapisan trofoblas terus mencerna
sel-sel desidua sekitar, menghasilkan energi untuk
mudigah sampai plasenta terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai