Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PERMESINAN PLASTIK

“PURGING DAN PENGGANTIAN MATERIAL ’’

Dikerjakan Oleh :

1. Ani Resa A (1803005)


2. M.Irsad Dzulkifli (1803018)
3. Wanda Putri A (1803023)
4. M.Choirul M (1803032)

TEKNOLOGI PENGOLAHAN KARET DAN PLASTIK

POLITEKNIK ATK YOGYAKARTA

2019

I. JUDUL
Proses purging dan penggantian material

II. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah praktek permesinan plastik diharapkan mahasiswa
mampu:
A. Mengetahui proses penggantian material dalam barel dimana material memiki
karakteristik waarna yang sama.

III. DASAR TEORI


Plastik merupakan polimer yang banyak dimanfaatkan pada kehidupan
sekarang ini karena memiliki kelebihan seperti sifatnya yang ringan, mudah
dibentuk, dapat didaur ulang dan tahan korosi. Berbeda dengan material logam
walaupun dapat dibentuk dan didaur ulang sifatnya cenderung berat dan tidak tahan
korosi. Produk berbahan plastik sangat mudah ditemui dalam kehidupan sehari- hari
contoh printer, keyboard, casing handphone,packing makanan dan minuman, pesawat
telepon, dashboard mobil, body motor, helm, peralatan rumah tangga dan lain-lain.
Produk tersebut dibuat dengan teknik pembentukan yang disebut dengan istilah
injection molding. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara
melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan
(mold).
Dengan teknik injection molding plastik dapat diolah menjadi produk yang
dikehendaki hanya dengan mendesain sebuah mold. Walaupun begitu terkadang hasil
produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan cetakan atau terjadi cacat pada produk
tersebut. Cacat yang biasa ditemui pada produk injection molding antara lain Short
shot, Sink mark, Air trapped, Flash dan Warpage. Cacat produk dapat
menurunkannilai kualitas produk tersebut dan mengakibatkan proses produksi
menjadi terhambat sehingga ini akan menjadi suatu kerugian bagi unit produksi
karena hasil akhir tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.
Untuk mendapatkan hasil produk yang optimal ada beberapa parameter yang
perlu diperhatikan dalam injection molding,parameter suhu, tekanan, 2 waktu tahan
dan pendinginan merupakan parameter penting yang harus diperhatikan untuk
menghindari cacat pada produk.Pada proses injection molding dengan pengaturan
parameter penekanan yang tepat dapat meningkatkan kualitas dan menghemat biaya
produksi. Hal ini dikarenakan parameter proses penekanan dan waktu penekanan
yang pada umumnya dilakukan oleh sistem hidrolik merupakan salah satu parameter
penting yang harus diperhatikan untuk keberhasilan proses produksi melalui injection
molding (Manas Chanda and Shalil Roy,2006).

IV. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Injection molding
2. Vacum loader
B. Bahan
1. Polipropilen (PP)
2. Indikator warna
3. Material biji plastik selain PP
4. Indikator warna (destaf)

V. CARA KERJA
1. Menghidupkan mesin injeksi molding
2. Mengeluarkan sisa material yang berada dalam hopper dengan cara
menggeser hoper dan membuka sekat atau laci dan material
dimasukan dalam karung
3. Memasukan indikator warna pada hopper kemudian memasukan
bahan pengganti yang diinginkan
4. Mengundurkan unit injeksi (screw) sehingga tidak masuk dalam
cetakan.
5. Mengeluarkan bahan yang berada dalam barel dengan cara
menginjeksikan keluar sehingga material jatuh namun tidak masuk
kedalam mold.
6. Menghentikan proses injeksi ketika indikator warna sudah terlihat
ikut keluar

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami mempelajari tentang cara
penggantian material dengan karakteristik warna yang sama. Pada
prinsipnya bahan untuk pembuatan suatu produk akan menyesuaikan
dengan sifat sifat fisis produk, maka dari itu proses penggntian
material dalam barel sangat perlu dilakukan agar bahan yang
sebelumya berada dalam barel tidak tercampur dengan material yang
baru.
Penggantian material perlu membutuhkan sebuah penanda atau
indikator warna untuk mengetahui dan memastikan bahwa material
lama yang berada dalam barel sudah seluruhnya keluar.
Penggunaan indikator ini diperlukan jika material lama dengan
material baru memiliki karakteristik warna yang sama, misalkan putih
dengan putih atau bening dengan bening.

VII. KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum proses purging dan penggantian material
antara lain:
Penggantian material dengan karakteristik warna yang sama
dilakukan dengan bantuan indikator warna sebagai penanda habisnya
material lama dalam barel.

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Tomo, H. S. (2010). Karakteristik sifat mekanik dan elektrik pelat


bipolar sel bahan bakar berkarbon grafit dalam matriks polimer ABS.
Universitas Indonesia, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai