Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Zakat Menurut Kitab Sabilal Muhtadin

Zakat menurut bahasa dapat diartikan dengan suci dan menurut istilah
dapat diartikan memperbaiki dan menambah yakni menambah kebaikan dan
berkah. Zakat menurut istilah syara’ ialah nama bagi yang dikeluarkan dari harta
atau tubuh atau sesuatu yang ditentukan yang akan diterangkan kemudian. Harta
yang dikeluarkan itu dinamakan zakat karena menyucikan harta, memperbaikinya
dan menambah kebaikan atau berkahnya.
Zakat adalah salah satu dari rukun Islam yang lima dan siapa yang
mengingkarinya baik dan segi wajibnya baik dan segi wajibnya atau dari segi
jumlah yang wajib dikeluarkan yang telah disepakati oleh para ulama, maka ia
dianggap keluar dari agama Islam. Karena itu orang yang enggan mengeluarkan
zakat hartanya dapat diperangi dan jumlah zakat yang wajib dikeluarkannya dapat
diambil dengan kekerasan sekalipun melalui perperangan.
Zakat diwajibkan pada tahun kedua hijriah sesudah diwajibkan zakat fitrah
kewajiban ini hanya diwajibkan kepada orang yang merdeka yang memeluk
agama islam sekalipun anak kecil dan orang gila dan bagi anak kecil dan orang
gila yang mengeluarkannya adalah walinya. Namun tidak wajib mengeluarkan
zakat harta bayi yang masih dalam kandungan ibunya demikian juga tidak wajib
pada harta yang diwakafkan kepadanya karena belum diyakini hidupnya bayi itu
ketika dilahirkan. Pada budak tidak diwajibkan mengeluarkan zakat karena budak
tidak mempunyai milik dan juga tidak wajib bagi budak yang dijanjikan akan
dimerdekakan tuannya kalau budak itu dapat menebus dirinya. Karena haknya
untul memiliki masih bergantung kepada kebebasannya. Orang yang bukan
beragama Islam tidak wajib membayar zakat itu sampai ia ber-Islam dan apabila
sudah masuk Islam maka kewajiban ia membayar zakat itu diperhitungkan
semenjak ia ber-Islam. Tetapi kalau ia meninggal dalam masa belum menganut
agama Islam maka ia dituntut mengeluarkan zakat dan disiksa karena tidak
mengeluarkan zakat dan demikian juga kewajiban yang lain dari zakat.
Zakat Binatang Ternak
Syarat diwajibkan zakat binatang ternak ini empat perkara ialah (1)
binatang itu terdiri dari unta, sapi, kerbau, kambing dan biri-biri. Karena tidak
wajib mengeluarkan zakat binatang yang selain dari yang disebutkan di atas
seperti kuda, badak, kijang, rusa dan sebagainya, (2) Hendaknya binatang itu
cukup nisabnya.
Nisab Zakat Binatang Ternak
Nisab unta lima ekor dikeluarkan zakatnya seekor kambing. Sepuluh ekor
unta zakatnya dua ekor kambing, lima belas ekor unta zakatnya tiga ekor
kambing, dua puluh ekor unta zakatnya empat ekor kambing. Kambing yang
dimaksud adalah berumur dua tahun dan masuk ke tahun ketiga atau biri-biri yang
berumur setahun masuk tahun kedua, baik jantan atau betina.
Setiap dua puluh lima ekor unta zakatnya seekor bintu makhadin yaitu unta
betina yang berumur setahun. setiap tiga puluh enam ekor unta zakatnya satu ekor
bintu labunin yaitu unta betina yang berumur dua tahun dan setiap empat puluh
enam ekor unta zakatnya seekor haqah yaitu unta betina yang berumur tiga tuhan.
Dan setiap enam puluh satu ekor unta zakatnya seekor jaz’ah yaitu unta betina
yang berumur empat tahun dan setiap tujuh puluh enam ekor unta zakatnya dua
ekor bintu labunin, setiap sembilan puluh satu ekor unta zakatnya dua ekor haqah,
setiap seratus dua puluh satu ekor unta zakatnya tiga ekor bintu labunin. Maka
dengan bertambah dengan bertambah sembilan ekor atau sepuluh ekor unta,
berubah jumlah dan jenis zakatnya.
Zakat Tumbuh-Tumbuhan
Tidak wajib zakat pada semua jenis buah dan tumbuhan terkecuali buah
yang dapat mengenyangkan dan menguatkan tubuh pada waktu normal. Yang
mengenyangkan itu ada kalanya pada tumbuh-tumbuhan seperti kurma dan
anggur, dan kadang-kadang dari biji-bijian seperti gandum dan jelai. Jelai ialah
sejenis gandum namun bjinya lebih panjang dan lebih besar dari gandum dan
lebih kecil dari jagung, dan semua jenis kacang-kacangan baik yang berwarna
putih, hijau, merah atau hitam. Zurrah yaitu besar dan putihnya seperti kacang
putih (homs) tetapi bukan dari jenis kacang. Dukhan seperti kacang hijau besarnya
dan hijaunya tetapi lain dari jenis kacang. Adas termasuk jenis kacang dan
besarnya seperti kacang, warnanya kuning tua. Tidak wajib zakat pada yang tidak
mengeyangkan seperti delima, zaitun, mangga, biji minyak, lobak, semangka,
mentimun dann semua buah-buahan yang tidak disebutkan tadi.
Tidak wajib zakat jenis buah-buahan yang mengenyangkan terkecuali
sampai nisabnya maka nisab yang tidak berkulit seperti beras atau yang dimakan
dengan kulitnya seperti kurma dan buah anggur, gandum dan kacang adalah lima
awsaq. Dan yang dimaksud dengan lima awsaq itu tiga ratus gantang karenaa satu
awsaq itu enam puluh gantang dan yang segantang itu empat perapatan dan yang
seperapatan itu serital sepertiga dengan rital Bagdad dan rital Bagdad itu beratnya
sseratus dua puluh delapan dirham dan empat pertujuh dirham. Maka yang lima
awsaq itu beratnya seribu enam ratus rital tetapi kebasaannya ditakar dengan
gantang bukan ditimbang. Ditimbang dengan rital hanya untuk meyakinkan
takarann saja apabila sama antara takaran dan timbangan. Tetapi kalau keduanya
berbeda umpamanya cukup lima awsaq dengan timbangan tetapi tidak cukup
dengan takaran dan timbangan sampai dengan timbangan jumlah nisabnya maka
wajiblah mengeluarkan zakatnya.
Kurma dan anggur ada dua macam sebagaiannya dapat dikeringkan dengan
dijemur dan sebagian lagi tidak dapat dikeringkan maka yang dapat dikeringkan
apabila mencapai lima awsaq sesudah kering maka hendaklah ditakar ketika
kering, dan ketika yang tidak dapat dikeringkan dianggap lima awsaq ketika basah
maka hendaklah ditakar ketika basahnya dan dikeluarkan zakatnya ketika itu dan
dikumpulkan yang tidak dapat kering dengan yang kering untuk mencukupkan
hubungan nisab karena jenisnya sama.
Sedang biji-bijian yang memang disimpan dengan kulitnya dan tidak
dimakan dengan kulitnya seperti padi dan adas yang nerupakann jenis dari
gandum maka nisabnya 10 awsaq yaitu 600 gantang yang brukuran biasa. Karena
padi yang 600 gantang itu apabila diajdikan beras kebiasaannya menjadi 300
gantang inilah nisab yang ditetapkan. Sedang kulitnya tidak termasuk kedalam
hitunngan nisab. Terkadang padi yang 600 gantang apabila dijadikan beras kurang
dari 300 gantang maka tidaklah wajib mengeluarkan zakatnya. Terkandang beras
yang 300 gantang dari padi yang kurang 600 gantang maka wajiblah
mengeluarkan zakatnya. Dapat dipahami yang diterangkan di atas bahwa tidak
wajib membuang kulit padi pada saat mengeluarkan zakatnya tetapi cukup
dikeluarkan dengan kulitnya. Tetapi kalau dijadikan beras maka nisabnya lima
awsaq yaitu 300 gantang maka dikeluarkan beras juga.
Zakat Emas Dan Perak
Nisab emas itu dua puluh misqal dan nisab perak dua ratus dirham menurut
timbangan kota makkah. Karena Nabi saw. Bersabda “takaran zakat itu adalah
takaran Madinah dan timbangan itu adalah timbangan Makkah”. Wajib
dikeluarkannya zakatnya emas yang dua puluh misqal atau perak yang dua ratus
dirham tadi apabila disimpan sudah setahun lamanya. Jumlah zakat yang
dikeluarkan 4/10 = 2,5%. Maka zakat yang dua puluh misqal dua misqal
seperempat dan inilah jumlah zakat yang wajib dikeluarkan dari 1/10 dari dua
ratus dirham ialah 20 dirham dan seperempat dari dua puluh adalah lima dirham
sebagai zakatnya.
Kalau emas dan perak lebih dari senisab kelebihannya wajiblah juga
memasukkannya kedalam jumlah nisab sekalipun hanya sedikit.
Makruh Sultan (kepala negara) emmbikin dinar atau dirham atau lainnya yang
bercampur dengan tembaga, sekalipun masih laku namunsah saja berjual beli
dengan mata uang tersebut. Demikian juga makruh bagi yang selain sultan
membikin dinar atau benda lainnya. Tidak wajib mengeluarkan zakat perhiasan
yang dipakai oleh orang yang dibolehkan memakainya.
Syarat zakat emas dan perak selain dari harta rikaz dan mad’in (tambang)
hendkanya telah dimilikinya sudah setahun.

Anda mungkin juga menyukai