Anda di halaman 1dari 7

RESUME LSPB 3 : Struktur dan Karakteristik Bumi

I. Batuan dan Mineral Kerak Bumi

Bahasan mengenai batuan dan mineral dari kerak bumi terbagi menjadi empat, yaitu
struktur bumi mineral dan batuan, batuan beku, dan sedimen dan batuan sedimen. Struktur
bumi dapat dilihat berdasarkan dua hal, lapisan bumi dan susunan kimiawi. Berdasarkan
lapisan bumi, bumi terdiri dari tiga, yaitu kerak bumi, mantel dan inti. Kerak bumi terdiri dari
kerak benua yang memiliki falsic dan mafic dan kerak samudera yang hanya memiliki mafic.
Falsic berbentuk kurang padat dan terang, sedangkan mafic berbentuk lebih padat dan gelap.
Kemudian, struktur bumi berdasarkan susunan kimiawi pada biosfer terbagi menjadi
atmosfer, hidrosfer, dan lithosfer. Biosfer merupakan bagian yang ditempati oleh organisme.
Atmosfer bagian udara yang terdiri dari eksosfer, termosfer, mesosfer, stratosfer, dan
troposfer. Hidrosfer merupakan bagian cair seperti laut, danau, sungai. Lithosfer merupakan
bagian padat seperti tanah dan batuan dengan ciri dingin, kaku, dan rapuh.

Mineral dan batuan memiliki siklus transformasi yang merupakan pembentuk listhosfer.
Siklus transformasi terjadi antara batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Siklus
pertama adalah batuan beku mengalami pelapukan dan erosi menjadi batuan sedimen
kemudian batuan sedimen mengalami panas dan tekanan menjadi batuan metamorf lalu
batuan metamorf mengalami peleburan menjadi batuan beku. Siklus kedua adalah batuan
beku mengalami panas dan tekanan menjadi batuan metamorf kemudian batuan metamorf
mengalami pelapukan dan erosi menjadi batuan sedimen lalu batuan sedimen mengalami
peleburan menjadi batuan beku.

Batuan beku terbentuk ketika batuan cair mendingin membentuk kristal mineral silikat.
Batuan beku terbagi menjadi ekstrusif dan intrusif. Batuan beku intrusif mendingin dengan
lambat di bawah permukaan bumi dan mengembangkan kristal mineral yang terlihat.
Sedangkan batuan beku ekstrusif mendingin dengan cepat di permukaan tanah atau dasar laut
dan menunjukkan kristal mikroskopis.
Sedimen dan batuan sedimen adalah lapisan yang ditemukan di batuan lain yang telah
lapuk yang berasal dari bahan organik yang baru. Sebagian besar sedimen dan batuan
sedimen berasal dari batuan beku. Sedimen dan batuan sedimen tersusun dari tiga macam
endapan. Pertama, endapan klastik yang terbentuk ketika dikompresi dan disemen.
Contohnya adalah serpih dan batu pasir. Kedua, endapan yang diendapkan secara kimiawi
membentuk batu kapur di lingkungan laut. Ketiga, endapan organik seperti batu bara, minyak
bumi, gambut, dan gas alam.

· Di bumi ini, terjadi bermacam siklus. Salah satunya adalah siklus perubahan batu. Siklus
tersebut diawali oleh magma yang mengkristal di dalam bumi atau dibawah permukaan bumi
sehingga terbentuk batuan beku intrusif. Selanjutnya terbentuk batuan beku ekstrusif yang
merupakan magma yang mengkristal di atas permukaan. Batuan beku ekstrusif tersebut
kemudian akan mengalami pemadatan dan pemurnian sehingga batuan tersebut berubah menjadi
sedimen yang selanjutnya berdekomposisi dan mengalami pemurnian menjadi batuan sedimen.

Setelah itu, batuan sedimen akan mengalami metamorphosis menjadi batuan metamorf.
Batuan metamorf merupakan batuan yang telah ada sebelumnya yang mengalami perubahan
struktur menjadi kristal yang lebih besar dan seragam akibat terpendam di tempat yang memiliki
panas dan tekanan yang tinggi. Contohnya batu kapur yang berubah menjadi marmer.

· Bumi yang ada sekarang ini sudah melewati sekitar 4,5 miliar tahun sejak terjadinya
pembentukan bumi dan telah mengalami perkembangan maupun perubahan. Sehingga para
ilmuwan mengelompokkan waktu tersebut dalam “The geologic time scale” yang tersusun dari 3
eon. Setiap eon terdiri atas beberapa era yang merupakan gabungan dari beberapa periode.

· Pembagian eon tersebut antara lain archan, proterozoic, dan phanerozoic. Eon archan
merupakan pengelompokkan waktu dari semenjak awal pembentukan bumi yaitu 4,5 miliar
tahun yang lalu hingga 2,5 miliar tahun yang lalu dan dibagi menjadi 4 era, yaitu Eoarchean,
Paleoarchean, Mesoarchean, dan Neoarchean. Eon yang kedua ialah proterozoic yaitu 2,5 miliar
tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu dan terbagi menjadi 3 era yaitu neoproteozoic
(terdiri dari periode tonian, cryogenian, dan ediacaran), mesoproterozoic (terdiri dari periode
Calymmian, ectasian, dan stenian) serta era paleoproterozoic (terdiri dari periode siderian,
rhyacian, ororsirian, dan statherian)

· Eon yang terakhir ialah phanerozoic yang tarpaut waktu sejak 542 juta tahun yang lalu
hingga sekarang. Eon ini juga dibagi menjadi 3 era, yaitu era canezoic (terdiri atas periode
Paleogene, neogene, dan quaternary), era mesozoic (terdiri atas triassic, jurassic, dan cretacceos),
serta yang terakhir era paleozoic (terdiri atas cambrian, odovician, silurian, devoniaa,
carboniferous, dan permian).

II. Lapisan Bumi Berdasarkan Sifat Fisik

Lapisan bumi berdasarkan sifat fisiknya terbagi menjadi lapisan litosfer dan
astenosfer. Lapisan litosfer berada beberapa puluh kilometer di atas astenosfer. Lapisan
astenosfer tersusun dari mantel bumi bagian atas. Astenosfer bersuhu sekitar 3000 derajat
celcius, bersifat lembut dan tidak elastis, serta memiliki ketebalan sebesar 1900 kilometer.
Lapisan litosfer memiliki ketebalan sebesar 60-150 kilometer dan bersifat padat serta rapuh.
Lapisan litosfer tersusun dari mantel bumi bagian atas dan kerak bumi yang tersusun dari
lapisan sial dan lapisan sima. Lapisan sial mengandung aluminium dan silisium, sedangkan
lapisan sima mengandung silisium dan magnesium.

Pada lapisan kerak bumi, terdapat relief yaitu perbedaan ketinggian pada bagian
permukaan bumi yang terbagi menjadi relief samudra dan relief benua. Di antara relief
samudra dan relief benua, terdapat pembatas berupa paparan benua, lereng benua, dan jedulan
benua. Relief benua terbentuk lebih dari 1 milyar tahun yang lalu dan mengandung batuan
granit, silica, dan alumunium, serta memiliki ketebalan 30-80 kilometer.

Relief benua terbagi menjadi relief benua aktif dan tidak aktif. Relief benua aktif terletak
di sepanjang lempeng litosfer dan memiliki pegunungan yang tinggi dan terjal seperti
Pegunungan Alpen dan Pegunungan Himalaya. Relief benua aktif terbentuk dari proses
geologi yaitu proses vulkanik yang berupa dorongan magma dan proses tektonik yang berupa
penekukan kerak bumi dan pemecahan kerak bumi. Proses vulkanik dan tektonik tersebut
bersama-sama dapat membentuk pegunungan. Relief benua tidak aktif ditandai dengan
aktivitas batuan yang stabil. Relief benua tidak aktif terbagi menjadi continental shields dan
mountain roots. Continental shields terbentuk pada 2,5-3,5 milyar tahun yang lalu dan
tersusun atas batuan metamorf serta batuan beku, sedangkan mountain roots terbentuk pada
masa Paleozoikum dan Mesozoikum dan terbentuk atas batuan sedimen.

Relief samudra berumur lebih muda daripada relief benua karena terbentuk kurang dari
60 juta tahun lalu. Relief samudra memiliki kedalaman kira-kira 400 kilometer dan
mengandung batuan basal, silica, serta magnesium. Seperti halnya relief benua, relief
samudera juga terbagi menjadi relief aktif dan tidak aktif. Daerah aktif terbentuk karena
lempeng samudra terdesak oleh lempeng benua yang dapat menghasilkan palung dan gunung
api bawah laut. Contoh dari relief samudra aktif adalah Samudera pasifik. Relief samudra
tidak aktif ditandai dengan tidak adanya aktivitas vulkanik dan tektonik serta terletak di atas
lempeng yang bergerak searah. Relief samudra tidak aktif ini terdiri dari midoceanic ridge dan
ocean basin floor. Midoceanic ridge memiliki axial rift, sedangkan ocean basin floor
memiliki abyssal plain yang tersusun dari lapisan sedimen. Contoh dari relief samudra tidak
aktif adalah Samudera Arktik dan Samudera Hindia.

III

Lempeng tektonik mengalami proses tektonik yang terdiri dari ekstensi dan kompresi.
Ekstensi terjadi ketika lempeng samudera terpisah atau lempeng benua terpecah menjadi
fragmen dan menyebabkan rekahan dan patahan pada kerak bumi. Kerak menipis lalu retak
dan didorong ke atas menghasilkan block mountains.

Kompresi artinya “menghimpit” atau “menekan”. Terjadi pada batasan lempeng yang
konvergen dan menyebabkan potongan batu yang rusak bergerak di atas batu di dasarnya
pada permukaan sesar. Kompresi menghasilkan pegunungan Alpen, terdiri dari lapisan yang
sangat cacat bentuknya yang berasal dari laut. Lapisan yang dikompresi dengan rapat
menjadi lipatan seperti gelombang.
Pada lempeng tektonik terdapat batasan, terdiri dari batasan transform yaitu dua lempeng
yang meluncur saling berdekatan, batasan konvergen yaitu satu lempengan yang subduksi di
bawah lempengan lainnya, dan batasan divergen yaitu kerak yang ditarik menjadi terpisah.

Lempeng tektonik memiliki sistem global lempeng litosfer, terdiri dari lempeng Pasifik,
Antartika, Amerika, Eurasia, Afrika, serta Australia dan Semenanjung India. Lempeng
Pasifik menempati cekungan Samudera Pasifik dan hampir seluruhnya terdiri dari litosfer
samudera, memiliki batasan subduksi di tepi barat dan utara serta batasan divergen di tepi
timur dan selatan. Litosfer kontinental membentuk pesisir California dibatasi oleh Patahan
San Andreas.

Lempeng Antartika hampir seluruhnya tertutup oleh lempeng spreading boundary dan
lempeng lainnya bergerak menjauhi kutub. Benua Antartika membentuk inti pusat litosfer
benua dikelilingi oleh litosfer samudera. Lempeng Amerika sebagian besar dari litosfer
benua Amerika Utara dan Selatan. Memiliki batasan menyebar pada tepi timur dan subduksi
pada tepi barat. Ilmuwan menganggap bagian Utara dan Selatan lempeng Amerika sebagai
total tujuh lempeng utama.

Lempeng Eurasia sebagian besar merupakan lempeng benua dan dibatasi di sebelah barat
dan utara oleh sabuk litosfer samudera. Lempeng afrika (lempeng Nubia) memiliki Inti pusat
litosfer kontinental yang hampir dikelilingi oleh litosfer samudera. Lempeng Australia dan
Semenanjung India berdasarkan bukti terbaru menunjukkan bahwa keduanya bergerak secara
mandiri dan dapat dianggap bagian dari lempeng yang terpisah.

• Tektonika lempeng adalah teori yang membahas pergerakan lempeng/litosfer. Litosfer


terbagi menjadi dua yaitu litosfer benua dan litosfer samudera.
• Tektonika lempeng ini dapat menjelaskan beberapa peristiwa yang terjadi, misalnya
gempa bumi, pembentukan gunung berapi, pembentukan pulau di tengah samudera dan tsunami.
• Litosfer memiliki batas-batas yang terdiri atas batas transform (lempeng bergerak
bergesekan secara horizontal), batas divergen (lempeng bergerak saling menjauh), dan batas
konvergen (lempeng bergerak saling mendekat). Batas konvergen dapat menyebabkan terjadinya
subduksi. Subduksi adalah tumbukan/tabrakan antara dua lempeng, dengan salah satu
lempengnya menunjam ke bawah lempeng yang satunya lagi.
• Litosfer benua mempunyai ciri terdiri dari silikon dan aluminium dan tebalnya sekitar 30-
50km. Subduksi yang terjadi antara lempeng benua dengan lempeng samudera akan
menghasilkan vulcanic/continental arc (busur vulkanik/benua) yang contohnya adalah
terbentuknya gunung berapi daratan benua.
• Litosfer samudera memiliki ciri terdiri dari silikon dan magnesium dan tebalnya sekitar
5-10km. Subduksi yang terjadi antar lempeng samudera akan menghasilkan island arc (busur
pulau) yang contohnya adalah pembentukan pulau di tengah samudera.
• Arc-continent collision terjadi karena adanya tabrakan/tumbukan antara island arc dengan
passive continental margin. Ini terjadi karena dipicu oleh menyempitnya cekungan lautan.
• Tektonika lempeng ini dapat menyebabkan tabrakan benua-benua, karena gerak
konvergen antar lempeng benua yang nantinya menghasilkan pegunungan-pegunungan,
contohnya Pegunungan Ural yang memisahkan benua Asia dan Eropa, Pegunungan Appalachian,
dan Pegunungan Caledonia

· Siklus Wilson menjelaskan bagaimana benua-benua besar (superkontinen) dapat


terbentuk dan terpisah

· Benua-benua besar (superkontinen) yang terbaru adalah Pangaea

· Panas merupakan sumber energi Siklus Wilson yang dihasilkan oleh aktifitas radioaktif
pada batuan dibawah kontinen

· Siklus Wilson terbagi menjadi dua fase, yaitu fase pembukaan dan fase penutupan

· Fase pembukaan dimulai dengan terbentuknya Cekungan Laut Embrionik (contohnya


Laut Merah yang memisahkan Jazirah Arab dari Afrika), dilanjutkan dengan Cekungan Laut
Muda (contohnya Cekungan Labrador), dilanjutkan dengan Cekungan Laut Tua (contohnya
Lautan Atlantik)
· Cekungan Laut Tua berlanjut menuju fase penutupan yang dimulai dengan cekungan laut
mulai menutup ketika lempeng benua bertabrakan, dilanjutkan dengan lengkung pulau mulai
naik, dilanjutkan dengan penutupan cekung laut, dan berakhir dengan cekungan laut
menutup.

Anda mungkin juga menyukai