Tokoh-tokoh:
(BABAK 1)
Narator : Dahulu kala ada seorang raja yang adil dan bijaksana, Raja Tapa Agung namanya. Beliau
adalah raja dari kerajaan Telaga Kidul. Beliau mempunyai 2 anak yang cantik dan unyu-unyu, mereka
adalah Purbararang dan Purbasari.
Putri sulung Purbararang sudah bertunangan dengan Raden Indrajaya, putra salah seorang mentri
kerajaan, kepada Purbararang dan Indrajaya lah seharusnya Raja Tapa Agung dapat mempercayakan
kerajaan, namun Raja Tapa Agung belum leluasa untuk menyerahkan mahkota. Karena, baik
Purbararang maupun Raden Indrajaya belum dapat beliau percaya sepenuhnya. Sebaliknya Raja Tapa
Agung justru lebih menginginkan Purbasari yang memimpin kerajaan setelah dirinya pensiun.
Dari pada ngomong panjang lebar dan gak jelas, mendingan langsung saja kita ke TKP…
------------------------(raja memasuki istana dan diikuti patih)------------------------------------------
Raja Tapa Agung : “Patih, Aku merasa sudah cukup tua untuk mengurus kerajaan ini. Aku
merasa tidak sanggup lagi”.
Patih : “Raja masih kuat. Raja masih ROSA! ROSA!” (kayak iklan Kuku Bima)
Raja Tapa Agung : “Aku sudah mumet memikirkan konflik yang ada di negeri ini, mulai dari
masalah kemiskinan, sampe kasus korupsi, hufttt….”
Patih : “Walaupun kasus itu berlarut-larut, jangan membuat Baginda Raja putus
asa, Jangan menyerah… Jangan menyerah” (Kayak lagune D’Massive)
Raja Tapa Agung : “ehh malah nyayi,… Patih, aku kan tidak memiliki anak putra. Aku hanya
memiliki 2 anak putri. Antara Purbararang dan Purbasari, siapa yang pantas
yang bisa ku andalkan” (kayak lagune Domino)
Patih : “ehh raja malah ikut nyanyi,…Tentu saja Putri Purbasari, dia selalu juara satu
di kelasnya.”
Raja Tapa Agung : “Okelah kalo begitu Patih, perintahkan Narator untuk memanggil semua
pejabat kerajaan, hari ini juga akan ku langsungkan upacara penyerahan
tahta”
Patih : “Siap tuanku. Wahai Narator, aku perintahkan kau untuk memanggil semua
pejabat kerajaan untuk datang kesini”
“Diumumkan kepada semua pejabat kerajaan. Diharapakan segera memasuki ruang inti Istana Kerajaan.
Tinggalkan segala bentuk Online! Segeralah! Segeralah!”
------------------------(para pejabat memasuki ruang inti istana)--------------------------------------
Raja Tapa Agung : “Para Pejabat kerajaan yang berbahagia, hari ini aku akan meletakkan tahta
kerajaan, dan mengumumkan siapa penggantiku. Karena aku tak sanggup
lagi….”
Patih : “Karena ini adalah keinginan Raja dari hati yang paling dalam, saya harap
semuanya memakluminya”
“Wahai Narator… aku perintahkan kau untuk mengumumkan orang yang akan memimpin kerajaan ini”
“Setelah melalui proses pemungutan suara yang diselenggarakan pada 9 April 2014, maka yang terpilih
menjadi pemimpin kerajaan Telaga Kidul adalah…..baginda Putri Purbasari”
Purbasari : “Ayahanda, mengapa saya yang dipanggil, bukannya Mbakyu Purbararang?”
Raja Tapa Agung : “Karena menurut pendapatku dan Patih, kamulah yang layak menjadi raja,
bukan kakakmu. Ananda, apakah kamu siap menerima tahta dari Ayahanda?”
Purbasari : “Iya Ayahanda, Okelah kalo begitu”
Narator : “Upacara penyerahan tahta akan segera dilaksanakan, Paduka Raja dan Putri
dimohon segera mempersiapkan diri”
Purbararang : “Hentikan!!! Apa-apaan ini? Ayah, kenapa Purbasari yang memerima tahta,
seharusnya anak pertama yang berhak memakai mahkota itu, ayah tidak adil!”
Raja Tapa Agung : “Tidak begitu anakku”
Purbararang : “Kerajaan ini pasti akan mendapatkan kutukan, karena tidak menjalankan
sebagaimana mestinya.”
Purbasari : “Iya, ayahanda, seharusnya kakaklah yang pantas menerima tahta ini, bukan
aku”
Raja Tapa Agung : “Justru karena kemuliaan hatimu itu aku memilihmu anakku. Kau pasti akan
menjadi pemimpin yang baik dan dicintai oleh rakyat nak”
Purbasari : “Terima kasih Ayah, ayah terlalu memuji, saya khawatir ayah akan kecewa
nanti saya tidak sesuai dengan harapan ayah”
Purbararang : “Tunggu saja!!! Pasti akan tiba saatnya, akan datang kutukan pada kerajaan
ini!!”
(BABAK 2)
Purbararang : “Kangmas, aku sudah muak dengan Purbasari, aku akan buat perhitungan
dengannya”
Raden Indrajaya : “Buat perhitungan?? Kamu kan kalah pinter sama dia?? Masak mau buat
perhitungan”.
Purbararang : “Kamu ganteng tapi oon, maksudku, aku akan membuat Purbasari sengsara”
Raden Indrajaya : “Bagaimana caranya? Kamu ini jangan seperti itu, sama adik sendiri kok
mentolo?”
Raden Indrajaya : “Ooo, mau beli wedang ronde saja kok jauh-jauh kesini”.
Purbararang : “Huss, jaga mulutmu, ini rumahnya Ni Ronde, dukun kondang yang bisa
mengatasi segala masalah”
Purbararang : “Maafkan kami mbah, ini calon suami saya, tidak bermaksud menyepelekan
mbah”
PurbararanG : “Wah, hebat sekali Mbah ini, aku belum bilang apa-apa sudah tau”
Ni Ronde : “Ya jelas, kalian kesini pasti mau itu. Masalahnya, itu apa?”
Purbararang : “Begini Mbah……, kami ingin meminta bantuan kepada mbah untuk mengguna
guna adik saya”.
Purbararang : “Karena dia telah merebut tahta kerajaan dari saya, dan saya ingin supaya mbah
menjadikan dia jelek”.
Ni Ronde : “OMG Hello..., barang kaya gini saja tidak tahu. Jadi anak muda jangan gaptek,
yang sudah tua saja tahu kok kalo ini namanya laptop”.
Ni Ronde : “ok, tenang saja, tinggal buka aplikasi nya, ketik namanya lalu “Enter”,selesai…
tinggal tunggu hasilnya besok”
(BABAK 3)
Narator : Keesokan harinya Purbasari bangun dari tidurnya, dan kaget ketika
melihat wajahnya bentol-bentol.
Purbasari : “TIDAAAAAAK….”
Raja Tapa Agung : “Ada apa dengan wajahmu putriku? Padahal selama ini kamu tidak
alergi dengan apapun. Apa mungkin kamu salah make up?”
Purbararang : “Pasti ini saya kemarin, Kalau tidak segera ditindak lanjuti, ini bisa
menimbulkan aib dalam kerajaan ini, Karena kerajaan ini dipimpin oleh
seseorang yang buruk rupa”.kutukan… karena Ayahanda tidak
mengindahkan peringatan saya kemarin, Kalau tidak segera ditindak
lanjuti, ini bisa menimbulkan aib dalam kerajaan ini, Karena kerajaan
ini dipimpin oleh seseorang yang buruk rupa”.
Raden Indrajaya : “Kalau kita biarkan Putri Purbasari tetap berada di dalam istana ini,
bisa-bisa semua keluarga kerajaan dan rakyat tertular virus mematikan
yang belum ada antivirusnya itu”
Purbararang : “bisa jadi..bisa jadi.., mungkin dia terkena flu burung…Jadi, kita bakar
saja dia”
Patih : “Itu terlalu kejam. Mungkin, kita bawa dia ketempat yang jauh dari
pemukiman penduduk”
Purbararang : “Yah, keputusan yang bagus, aku juga kasihan sama dia. Masih muda tapi
penyakitan. Makanya, mandi setiap hari…”
Narator : Purbasari kemudian diasingkan ke hutan. awalnya dia merasa kesepian, namun
lama-kelamaan dia semakin kerasan. Dia memiliki banyak teman binatang.
Di tempat lain, tepatnya di khayangan. Ada seorang manusia tampan yang bernama Guru Minda, ia
telah melakukan kesalahan sehingga di turunkan ke bumi dalam wujud Lutung. Yang kemudian dipanggil
si Utung. Dan si Utung lah yang selalu menemani putri Purbasari selama di hutan. Nah… ini yang
penting… Lutung kemana-mana suka pakai sarung, karena dengan pakai sarung itulah ia bisa menjadi
kuat.
Sementara itu, di kerajaan, Purbararang semakin bertindak sewenang-wenang. Semua rakyat hanya
fesbukan sepanjang hari, karena diberlakukan tarif gratis. Hal ini memicu banyak munculnya artis-artis
fesbuk.
Raja Tapa Agung : “Patih, aku semakin tak mengerti dengan semua yang telah dilakukan oleh
Purbararang, kerajaan jadi kacau balau. Oh iya Patih, kamu sudah menjenguk
Purbasari belum?”
Raja Tapa Agung : “Tolong kamu jenguk dia, mungkin dia membutuhkan bantuan”
Narator : Sementara itu ada kejadian tak terduga terjadi di hutan, ketika putri Purbasari
akan membasuh muka di sungai, tiba-tiba terdengar suara dari langit.
“Purbasari, sebelum kamu mengerjakan apapun, berdoalah. Sebelum kamu makan, berdoalah. Sebelum
kamu tidur, berdoalah. Sekarang kamu akan cuci muka, maka berdoalah. Semoga itu bisa
menyembuhkan semua penyakitmu”
Kemudian Purbasari mencoba mencari darimana asal suara itu, kemudian dia memulai membasuh muka
dengan berdo’a.
Purbasari : “Bismillahirrahmaannirrahim”
Narator : Akhirnya keajaiban pun datang, semua bentol-bentol di kulit Purbasari pun
amblas, lenyap tiada tersisa… Kecantikan pun terpancar
Patih : “Tuan Putri….?? Tuan Putri sudah sembuh sekarang. Tuan Putri cantik sekali hari
ini”
Purbasari : “Iya Patih. By the way, ada urusan apa Patih datang kesini? Apakah keadaan ayah
baik-baik saja? Apakah kedaan kerajaan juga baik-baik saja?”
Patih : “Saya datang kesini atas perintah dari Ayahanda Tuan Putri. Beliau sangat
mencemaskan Tuan Putri. Semenjak Tuan Putri diusir dari kerajaan, Keadaan
kerajaan pun kacau balau”
Purbasari : “Lalu?”
Patih : “Baginda berharap, Tuan Putri berkenan untuk kembali lagi ke istana”
Purbasari : “Apakah mereka akan menerimaku, terutama kakakku. Sebenarnya saya kerasan
disini. saya juga banyak teman disini. Tetapi, aku kangen banget dengan sate
ayam kerajaan. Okelah, aku akan ikut pulang ke istana”
Narator : Si Utung pun tertunduk lesu mendengarkan kalimat itu. Dia merasa kecewa.
Purbasari : “Kenapa Tung? Kamu kecewa denganku? Tenang, aku akan mengajakmu ke
istana.
Narator : Ketika Purbasari, Patih, dan Si Utung sudah dekat dari istana, tiba-tiba ada
seseorang yang menghadang di jalan. Ia memakai penutup kepala dan
sepertinya punya niat tidak baik.
Pria Misterius : “Mau tau aja, apa mau tau banget? hahaha”
Pria Misterius : “Aduhhh… hei Lutung, kamu berani melawan saya?, baiklah akan ku ladeni”
----------terjadilah pertarungan antara Si Utung dengan Pria Misterius, namun Si Utung Kalah---------
Narator : Si Utung tak kuasa melawan Pria Misterius, Si Utung di hajar sampe K.O., Ini
karena sarung sakti yang biasa di pakai Si Utung ketinggalan di masjid waktu
sholat maghrib tadi.
Narator : Mereka pun kaget ketika tahu kalau Pria Misterius itu adalah Raden Indrajaya,
tunangan Purbararang.
Pria Misterius : “Maafkan aku Purbasari, aku hanya ingin membantu Purbararang agar tetap
menjadi pemimpin kerajaan”.
Narator : namun ada yang aneh dengan Si Utung, tiba-tiba ia meronta-ronta seperti
sedang kesurupan.
Narator : Tiba-tiba Si Utung berubah wujud menjadi manusia yang tampan, orang-orang
di sekitarnya pun kaget, termasuk penonton.
Si Utung : “Iya tuan Putri, inilah wujudku yang sebenarnya, nama asli saya Guru Minda.
saya di kutuk jadi Lutung dan di turunkan ke bumi karena saya telah melanggar
aturan di kayangan, dan wujud saya akan kembali seperti semula jika saya telah
melakukan kebaikan kepada seseorang”.
Purbasari : “Oh, iya Tung, terima kasih kau telah menyelamatkan nyawaku”.
Narator : setelah sampai di istana, mereka pun di sambut oleh penghuni kerajaan.
Raja Tapa Agung : “Ayah alhamdulillah sehat, ternyata wajahmu sudah kembali seperti dulu”
Purbararang : “Purbasari, maukah kah kau memaafkanku, aku sudah sering mecelakaimu,
sekarang aku sadar dan menyesali perbuatanku”.
Purbasari : “Tentu kak, bagaimana pun juga kamu adalah kakak ku”
Purbararang : “Maafkan aku karna selama ini telah rakus kekuasaan, dan sekarang aku tahu
kalau jadi pemimpin kerajaan itu tidak enak rasanya, tidak bisa
shopping sana sini. maukah kau menggantikan ku untuk jadi pemimpin
kerajaan”.
Narator : Dan Akhirnya kisah ini berakhir bahagia, Purbasari dan Si Utung menikah dan
memimpin kerajaan Telaga Kidul. Rakyat pun hidup damai dan sejahtera…
TAMAT
Kesimpulan:
Nilai yang dapat kita petik dari drama sederhana ini yaitu keteguhan hati Purbasari, dia mampu
menghadapi semua cobaan yang menerpa hidupnya, meskipun kakaknya Purbararang selalu jahat dan
bersikap sombong terhadap dirinya, tapi dia selalu membalas dengan bersikap baik, dan ia dengan
mudah bisa memaafkannya perbuataan Purbararang.