Anda di halaman 1dari 6

1

BAB II
TINJUAN TEORI

A. Pengertian Pengelolaan Keuangan


Pengelolaan keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang
dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

B. Tujuan Manajemen Keuangan


1. Untuk memaksimalkan keuntungan.
2. Menjaga aliran dari arus kas (cash flow) perusahaan.
3. Mempersiapkan struktur modal.
4. Pemanfaatan keuangan yang tepat.
5. Memaksimalkan kekayaan perusahaan.
6. Meningkatkan efisiensi departemen perusahaan.
7. Proses distribusi keuangan yang tepat dalam semua aspek akan
meningkatkan efisiensi seluruh perusahaan.
8. Kelangsungan hidup dari perusahaan dalam dunia bisnis yang semakin
serba kompetitif seperti sekarang ini.
9. Mengurangi resiko operasional yang begitu banyak ketidakpastian dalam
bisnis namun seorang manajer keuangan harus bisa mengambil langkah
yang lebih tepat agar dapat mengurangi resiko seperti ini.
10. Mengurangi biaya modal untuk merencanakan struktur modal menjadi
sedemikian rupa agar biaya modal dapat semakin di minimalkan.

C. Pengetian Keuntungan Dalam Usaha


Laba merupakan daya tarik utama yang mendorong seseorang untuk
melakukan kegiatan bisnis. Melalui laba yang diciptakan oleh aktivitas bisnis,
maka pelaku bisnis dapat mengembangkan skala usahanya menjadi lebih besar
lagi.

1
2

D. Pencatatat Keuangan Dalam Usaha


1. Pengertian Pencatatan Keuangan
Merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang berupa ringkasan dari
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.
2. Tujuan Pencatatan Keuangan
 Mengetahui kondisi keuangan bisnis yang dijalankan
Berapa uang yang kita punya saat ini dari bisnis
Untung atau rugi usaha ini, berapa nilai untung/ruginya.
 Mencegah Bisnis Mati
a. Dengan mengetahui kondisi keuangan, maka kita bisa
melakukan pencegahan sedini mungkin.
b. Mengetahui posisi uang kas-nya sudah minim. jadi, misalnya ;
tidak tambah beli stock jualan dulu.
c. Banyak bisnis mati bukan karena tidak ada penjualan tapi tidak
ada uang kas, untuk beli bahan baku dsb.
 Sebagai bahan/dasar dokumen untuk :
a. Melakukan proses akuntansi
b. Jika nanti suatu saat, sudah memiliki sumber daya (uang dan
personal) untuk melakukan pembukuan akuntansi, maka sudah
tersedia dokumennya untuk di pindahkan ke pembukuan yang
benar dan betul sesuai kaidah akuntansi. Untuk kepentingan
perhitungaan pajak-pajak yang dibayarkan sesuai karena ada
dokumennya.
c. Dokumen pendukung untuk mengajukan dana kredit Jika
mengajukan kredit maka, maka dokumen keuangannya sudah
siap atau tinggal di improve sedikit lagi.
Laporan Keuangan merupakan hasil dari suatu kombinasi sifat berbagai data,
yaitu:
a. Fakta-fakta yang telah dicatat (record fact)
b. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting
convention and postulate)
c. Pendapat pribadi (personal judgment)

2
3

3. Bentuk Pencatatan Keuangan


a. Neraca
Sering disebut balance sheet, merupakan suatu laporan yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan di suatu waktu, biasanya saat tutup buku, yang terdiri
dari Aktiva, Hutang, dan Modal.
b. Laporan Rugi Laba
Laporan yang menunjukkan seluruh pengasilan dan biaya dari suatu unit
usaha dalam periode tertentu. Laporan ini terkadang disebut Laporan Pendapatan
atau Penghasila
4. Hubungan Neraca Dan Pencatatan Rugi Laba
a. Neraca
Neraca penting dibuat setidaknya setahun sekali, untuk mengetahui nilai
perusahaan dari waktu ke waktu. Saat awal perusahaan, neraca perusahaan
biasanya hanya terdiri dari modal awal dan utang serta aset yang diperoleh dari
belanja modal tersebut. Aset termasuk sebagai aktiva, sementara utang dan modal
masuk sebagai pasiva.
Seiring waktu, aset perusahaan bisa bertambah, bisa pula terjadi utang-piutang,
atau cadangan kas menjadi berkurang atau bertambah, dan lain-lain. Nilai
perusahaan bisa saja bertambah atau berkurang karenaperusahaan mengalami
keuntungan atau kerugi.
b. Laporan Rugi Laba
Berdasarkan catatan aliran kas tersebut, dapat membuat laporan rugi laba.
Laporan rugi laba ini berisi pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya sehingga
diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau mungkin mengalami
kerugian. Perlu diingat mengeluarkan faktor aset, modal, barang, dan utang dari
laporan keuangan ini.
Untuk pembukuan sederhana dapat digunakan metode garis lurus. Asumsi
metode ini: menganggap sebuah barang mempunyai masa pakai tertentu dan nilai
penyusutannya adalah pembagian antara harga pembeliannya dengan masa
pakainya.

3
4

Bila hasilnya ternyata rugi, dapat mengevaluasi peyebab kerugiannya.


Selanjutnya, dapat memutuskan apakah penyebab kerugian tersebut dapat diatasi
atau malah harus menutup usaha tersebut untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

E. Pengertian Biaya Dalam Usaha


Biaya dapat diartikan sebagai nilai pengorbanan untuk memperoleh barang
atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai
manfaat melebihi satu periode akuntansi yang diukur dalam satuan uang.

F. Komponen Biaya Dalam Usaha


1. Biaya bahan baku. (prime cost). Biaya yang dikeluarkan terkait dengan
bahan baku pembuatan produk
2. Biaya tenaga kerja langsung (prime cost). Biaya yang dikeluarkan dapat
diperhitungkan secara langsung terhadap aktifitas tingkatan produksi. Biaya
ini juga mudah untuk teridentifikasi karena besar kecilnya biaya ini terkait
pada aktifitas produksi, contoh biaya tenaga kerja langsung : Upah Buruh
Pabrik, Upah Buruh angkut, Upah Buruh Potong, Upah buruh adonan &
Upah Lain-lain
3. Biaya overhead pabrik / konversi (convertion cost).

G. Sumber Dana Dalam Usaha


1. Modal Sendiri
2. Pinjam Teman/ Saudara
3. Modal Kerjasama Dengan Pihak Lain
4. Lembaga Non Formal
5. Kemitraan
6. Pegadaian
7. Lembaga Non Bank
8. Bank

4
5

H. Pos-pos dalam laporan keuangan


1. Aktiva ( Harta ) :
• Aktiva Lancar : harta yang sekali- sekali pakai habis. Contoh : kas,
piutang, perlengkapan, persediaan barang, dan beban di bayar dimuka.
• Investasi Jangka Panjang : contoh saham, gedung, atau pun uang tunai.
• Asset tetap : yang akan digunakan berulang-ulang di pakai beberapa
siklus akuntansi dan akan di ikuti dengan depresiasi / akumulasi
penyusutan, kecuali tanah. Contoh : peralatan dan kendaraan.
• Asset tak terwujud : asset yang berupa penghargaan kepada perusahaan.
Contoh : hak paten, hak cipta, good will, dan merek dagang.
2. Kewajiban ( Hutang ) :
• Hutang jangka pendek : hutang yang kurang dari 1 tahun. Contoh : wesel
bayar, hutang usaha / dagang, biaya / beban, utang sewa, utang gaji,
utang iklan, dan beban bunga.
• Hutang jangka panjang : hutang yang lebih dari 1 tahun dan dengan
jaminan. Contoh : hutang bunga, saham dan obligasi.
3. Equitas ( modal ) adalah hak residual atau aset perusahaan setelah di kurangi
dengangan kewajiaban.
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian adalah
pemasukan yang didapat dari suatu transaksi
5. Arus kas :
• Arus kas masuk : Pendapatan
• Arus kas keluar : Pengeluaran

5
6

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pengelolahan bidang keuangan kita harus dapat menentukan kebutuhan
dana dalam berwirausaha, dapat mencari sumber-sumber untuk membiayai
perusahan, yang didalamnya ada pengelolahan dan pengawasan keuangan usaha
dan dapat diimplementasikan. Pengelolahan bidang keuangan tidak terlepas dari
masalah-masalah yang akan dihadapi dalam bidang keuangan.

B. Saran
Kita sebagai mahasiswa harus mampu mengelolah bidang keuangan dalam
berwirausaha khususnya sebagai bidan mengelolah keuangan di tempat praktek.

Anda mungkin juga menyukai