Invasi Bakteri Periodontal Dan Infeksi
Invasi Bakteri Periodontal Dan Infeksi
Abstrak
Tujuan : Tujuan dari ulasan berikut ini adalah untuk melakukan evaluasi secara sistematis
dari literatur yang melaporkan bukti ilmiah terkini mengenai bakteri periodontal sebagai
kontributor dari aterosklerosis.
Metode : Literatur dari studi secara epidemiologi, klinis, dan eksperimental mengenai ulasan
bakteri periodontal dan aterosklerosis. Pengumpulan data dikategorikan menjadi tujuh bukti
bahwa bakteri periodontal: 1) tersebar dari rongga mulut dan mencapai jaringan vaskular
sistemik; 2) dapat ditemukan pada jaringan yang terkena; 3) hidup dalam daerah yang
terkena; 4) menyerang jenis sel in vitro yang terinfeksi; 5) menginduksi aterosklerosis pada
penyakit dengan model hewan; 6) Mutan non-invasif dari bakteri periodontal mengakibatkan
berkurangnya patologi in vitro dan in vivo secara signifikan; dan 7) Periodontal yang
terisolasi dari ateroma pada manusia dapat menyebabkan penyakit pada infeksi dengan model
hewan.
Hasil : Bukti substansial ditemukan dari bukti no 1 sampai 6. Meskipun demikian, bukti pada
nomor 7 belum dapat dipenuhi.
Kesimpulan : Meskipun terdapat kekurangan bukti bahwa bakteri periodontal yang diperoleh
dari ateroma pada manusia dapat menyebabkan aterosklerosis di infeksi pada model hewan,
hasil yang diperoleh dari bukti no 1 sampai 6 mendukung bahwa bakteri patogen periodontal
dapat menjadi kontributor aterosklerosis.
Kata kunci : aterosklerosis; autofag; bakteri; endotelial; infeksi; invasi; oral; periodontal;
ulasan
Pengenalan
Insidensi dari aterosklerosis (AS) tidak dapt dijelaskan sepenuhnya berdasarkan faktor resiko
yang klasik (Katz et al. 2001). Oleh karena itu, signifikansi dari infeksi sebagai penyebab
potensial dari aterosklerosis telah mendapatkan perhatian (Ridker 2002, Epstein et al. 2009),
yang didukung oleh berbagai bukti epidemiologis yang mendukung teori ini (Ross 1999,
Libby et al. 2002). Agen infeksius, termasuk bakteri periodontal, telah terlibat pada etiologi
dari berbagai kondisi vaskular dari berbagai mekanisme, termasuk invasi mikrobial secara
langsung dari sel endotel. Ulasan berikut ini akan memfokuskan pada bukti dan signifikansi
dari invasi sel host kardiovaskular dengan patogen periodontal pada patogenesis
aterosklerosis, begitu juga dengan perbedaan bukti yang mendukung adanya peran bakteri
secara optimal melalui produksi faktor paracrine yang mengatur vasodilatasi, inflamasi,
proliferasi trombosis dan sel pada pembuluh darah (Vita & Loscalzo 2002). Gangguan fungsi
dari endotelial adalah salah satu indikator awal dari penyakit kardiovaskular yang dapat
terinisiasi dari beberapa faktor (Vita & Loscalzo 2002, Pobber et al 2009, Kolattukudy & Niu
2012), termasuk infeksi ( Vita & Loscalzo 2002, Pirro et al. 2008). Infeksi kronis periodontal
dapat secara tidak langsung mengurangi aktivasi endotelial atau disfungsi melalui keadaan
dari inflamasi sistemik yang terbukti dari adanya peningkatan protein plasma fase akut,
Interleukin-6 (IL-6) dan fibrinogen ( Leivadaros et al. 2005, Buhlin et al. 2009, Higashi et al
2009, Fedele et al. 2011). Demikian pula, pelepasan hasil bakteri ke sirkulasi seperti
membran luar vesikel (Bartruff et al, 2005) atau gingipains 9Fitzpatrick et al, 2009) dari
aterogenik pada sel endotelial. Secara signifikan, bakteri oral juga dapat menginduksi
perlekatan dan transmigrasi dari leukosit ke dalam intima vaskular (Braunersreuther et al.
2007, Woolard & Geissmann 2010), aktivasi dari otot sel halus dan program kematian sel
endotelial (Pober et al. 2009). Endotel yang rusak juga dapat memicu pengumpulan platelet
dan menginisiasikan formasi trombus pada area kerusakan, yang dapat menghasilkan di
oklusi pembuluh (vessel occlusion) (Popovic et al. 2012). Leukosit aktif yang telah
bermigrasi kedalam ruang subendotelial melanjutkan siklus inflamasi melalui produksi dari
pro-inflamantori sitokin tambahan, jenis oksigen reaktif (ROS) dan pelepasan jaringan
leukosit utama dalam plak vaskular, limfosit, neutrofil, sel mast, dan sel dendrit juga
terdeteksi dalam lesi vaskular (Woollard & Geissmann 2010). Otot sel halus terdapat dalam
intima dan lapisan media dari pembuluh dan juga berkontribusi pada patologi vaskular
dengan mensekresi matriks metaloproteinase ( Prochnau et al. 2011) dan proliferasi yang
berjalan (Popovic et al. 2012). Secara signifikan, bakteri periodontal dapat memberikan efek
pada semua proses baik dengan interaksi langsung dengan / menginvasi sel endotelial, otot
sel halus, leukosit, dan platelet, atau secara tidak langsung dengan menstimulasi pelepasan
Invasi sel host dengan bakteri patogenik menunjukkan strategi mutakhir untuk
melawan pertahanan dari tubuh manusia. Invasi jaringan atau selular adalah kunci properti
virulensi untuk banyak jenis bakteri. Hal ini menyediakan “privileged niche’ dengan akses ke
protein host, besi dan substrat nutrisional lainnya, pelindung dari beberapa respon imun, dan
kesempatan bakteri untuk menghindari membunuh dengan terapi mikrobial, seperti yang
diamati dengan infeksi Chlamydophila pneumoniae (Deniset & Pierce 2010). Bakteri tertentu
sudah berkembang untuk menginvasi sel fagosit non-profesional. Infeksi bakteri yang sukses,
didefinisikan sebagai pertahanan dalam sel host, dapat dipertimbangakn mucul dalam lima
Internalisasi dari bakterium juga menghasilkan respon dari sel. Jadi, selama trafficking,
bakterium yang sukses menemukan lokasinya sendiri, terkadang dengan memodifikasi ruang
selular atau vesikel, dan merampas fungsi sel host untuk menetralkan respon sel
antimikrobial. Bakteri yang terinternalisasi dapat bertahan pada tahap dorman dan/atau
bertambah banyak, hal ini menghasilkan infeksi persisten. Pada akhirnya, bakteri intraselular
keluar baik dengan lisis sel host (Molmeret et al 2002), atau keluar via kontrol dari proses sel
host (Hertzen et al. 2010), atau dengan keduanya (Hybiske & Stephens 2007).
Konsep bahwa bakteri oral dapat menginvasi sel host masih menjadi kontroversi
KB sel karsinoma (Meyer et al. 1991). Sejak laporan pertama, berbagai penelitian yang
melaporkan bermacam aspek dari invasi sel dengan bakteri periodontal telah diterbitkan
pada penyakit kardiovaskular, interaksinya dengan sel dari sistem kardiovaskular telah diteliti
secara ekstensif dan itu menyediakan model untuk interaksi antara jenis periodontopatogenik
dan sel kardiovaskular. Invasi dari sel host dimulai dengan perantara adhesi (adherence
meditated) dari berbagai permukaan sel. Sejak perlekatan pada sel target harus mengawali
jalan masuk, adhesi P. Gingivalis telah diteliti secara ekstensif (Chavakis et al. 2005, Nobbs
et al. 2009, Amano 2010, Tribble & Lamont 2010). Perlekatannya dan invasi dari sel host
menjadi perantara berbagai adhesins seperti fimbriae utama (FimA) untuk sel endotelial
(Deshpande et al. 1998) dan makrofag (Hajishengallis et al. 2006). Pada makrofag,
Internalisasi perantara-FimA dari P. Gingivalis melibatkan persilangan sinyal dari Toll-like
receptor 2 (TLR2) ke reseptor kompleks β2integrin (Harokopakis et al. 2006). Beberapa klon
genotipik fimA seperti tipe II lebih banyak ditemukan pada jaringan vaskular diikuti dengan
tipe I dan IV (Nakano et al. (2008). Sebagai tambahan untuk fimbriae, adhesins P. gingivalis
lainnya meliputi gingipains (Amano 2010) dan hemagglutinin (Song et al. 2005, Belanger et
al. 2012). Kozarov et al. (1998) melaporkan asosiasi antara peningkatan pengulangan domain
pada hemagglutinin A (HagA) dan invasif potensial dari P. Gingivalis. Tekanan invasif dari
P. Gingivalis seperti 381, 33277 dan W83 meliputi tiga atau lebih pengulangan HagA dimana
tekanan non-invasif AJW4 hanya mempunyai dua pengulangan. Sebagai tambahan untuk
adhesins, bakteri lainnya pada mikrobiome oral mungkin signifikan sejak, Fusobacterium
nucletaum memfasilitasi invasi dari sel endotelial dengan P. Gingivalis (Saito et al. 2008).
Tipe sel host, tekanan bakteri dan isi mikrobial mempengaruhi secara langsung
trafficking P. gingivalis. Invasi P. gingivalis dari sel endotelial adalah proses aktif yang
diinisiasi oleh bakterium yang memerlukan polimerisasi actin dan sel yang aktif secara
metabolikal (Deshpande et al. 1998). P. gingivalis diinternalisasi via lipid dengan jumlah
besar pada sel endotelial aorta (Yamatake et al. 2007) dan berjalan via jalur autofag di
endotelial kardiovaskular dan otot sel halus (Dorn et al. 2001); dalam keadaan berbeda
bakteri itu memanfaatkan jalur endositik selama invasi sel epitelial oral (Takeuchi et al. 2011)
(Lihat gamb. 1). Meskipun demikian, hanya beberapa strain P. gingivalis, seperti 381 dan
W83, merampas jalur autofag selama invasi sel endotelial (Dorn et al. 2001). Invasi vua jalur
autofag diamati pada keserbaragaman infeksi yang rendah (100MOI), yang lebih konsisten
dengan jumlah bakterial yang hampir sama dengan sel endotelial disebabkan oleh kegiatan
bakteremik. Pada MOI yang lebih tinggi dari 1000, sebagian besar organisme P. Gingivalis
berjalan melalui endosom daripada melalui autofagosom (Yamatake et al. 2007) yang
menyarankan bahwa dosis bakterial mempunyai peran pada trafficking P. gingivalis. Pada sel
epitelial, P. Gingivalis keluar melalui jalur daur ulang endositik (Takeuchi et al. 2011). Hal
ini masih belum diketahui apakah P. gingivalis keluar dari sel kardiovaskular melalui jalur
yang sama. Tanpa memperhatikan jalur yang digunakan P. gingivalis, strategi ini secara kritis
untuk disseminasi mikrobial dan penghindaran mekanisme pembersihan sel host dan
OM, optic microscopy; SEM, scanning elctron microscopy; TEM, scanning electron
microscopy; IF, immunofluorescence; FISH, fluorescence in situ hybridization; CLSM,
confosal laser scanning microscopy, Sev, severe; Ch, kronis; P, periodontitis; LPJ, localized
juvenile periodontitis; m, laki-laki; f; perempuan; SRP, scaling dan root planing; AmoxiMet,
amoksisilin ditambah metronidasol; CHX, klorheksidin; Aa, A. actinomycetemcomitans; Pg,
P. gingivalis, Td, T. denticola; Tf, T. forsythia; Pm, P. micra; Pi, P. intermedia; Cr, C. rectus.
membuat monosit bermigrasi dengan paksa dan secara signifikan meningkatkan produksi dari
sitokin pro-inflamatori (Pollreiz et al. 2006). P. gingivalis juga memaksa efek pro-koagulan
pada sel endotelial pada aorta manusia (Roth et al. 2006) dan menyebabkan apoptosis dan
meningkatkan adhesi sel mononuklear ke sel endotelial (Roth et al. 2007a, b). transmisi P.
gingivalis muncul pada in vitro antara tipe sel vaskular dasar, yang menyarankan bahwa P.
gingivalis dapat melewati dari satu sel ke sel yang lain secara in vivo, seperti sel endotelial ke
sel otot halus pada perkembangan proses aterosklerosis (Li et al. 2008). Pada transmisi
infeksius, pertahanan P. gingivalis dalam tipe sel vaskular manusia (Li et al. 2008), sama
Meskipun invasi dari endotelium dan sel vaskular lainnya dengan P. gingivalis dapat
menghitung patologi dari aterosklerosis, ada data yang mengindikasikan bahwa aterosklerosis
adalah infeksi multi-jenis. Bukti dari deteksi beberapa jenis macam periodontal pada ateroma
secara individu dimulai dari laporan pertama yang mendeteksi genom bakteri oral dalam
ateroma (Tabel 3) (Haraszthy et al. 2000a, b). Fakta bahwa bermacam-macam jenis bakteri
oral dapat dihubungkan dengan aterosklerosis bukan hanya tidak beralasan tetapi juga tidak
terduga, melihat kompleksitas jenis pada plak gigi. Invasi dari properti ini dan patogen
periodontal lainnya dapat dilihat pada tabel (Tabel 1b-d untuk penelitian in vitro dan tabel 2