Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PRODUKSI ANEKA TERNAK


TERNAK AYAM KALKUN

Oleh :
Nadya Ayu Kurniasari (06.24.17.926)
Semester VI D

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN (POLBANGTAN)
YOGYAKARTA - MAGELANG
2020
1.Tulang Supit jantan rapat karena

 Supit merupakan dua ruas tulangan pada ayam yang berada pada bagian
bawah ekor.

 Supit urang atau biasa di sebut pubis adalah salah satu organ yang bisa
digunakan untuk menanda jenis kelamin Ayam jantan

 Kerapatan supit adalah posisi dimana tulang supit pada ayam tidak longgar
dengan otot-otot disekitarnya. Biasanya ini merupakan salah satu acuan
untuk mencari dan membeli ayam aduan yang bagus

2. Hormon yang berpengaruh pada saat pengeraman

 Berry (2003) menyatakan bahwa aktivitas mengeram dikontrol oleh hormon


prolaktin sebagai salah satu hormon gonadotropin yang dihasilkan oleh
hipofisa anterior untuk merangsang kelenjar saluran reproduksi agar
menghasilkan hormon seks yaitu estrogen, progesterone dan androgen.
 Hasil penelitian serupa dilaporkan oleh Sastrodihardjo (1996) yang
menyatakan bahwa sifat mengeram dikontrol oleh hormon prolaktin.

3.Anak Ayam suhu 35 derajat celcius karena

 DOC memerlukan suhu lingkungan sebesar 35 derajat Celcius untuk


memberikan kehangatan pada DOC tersebut. Bila suhu ruangan tidak
ditingkatkan sesuai dengan suhu anak ayam maka suhu anak ayam akan
berangsur-angsur menurun. Jika tidak segera mendapat penanganan maka
anak ayam akan kedinginan dan mudah terserang penyakit.(Hasti, 2017)
 Penyakit yang sering menyerang anak ayam pada saat suhu ruangan dingin
adalah penyakit radang paru-paru (pneumonia). Ayam yang terkena radang
paru-paru mempunyai pernapasan yang tersengal-sengal. Ayam yang
terkena penyakit itu akan berkurang nafsu makannya. Sehingga ayam
menjadi cepat kurus dan praktis mempengaruhi pertumbuhan anak ayam.
Untuk itu perlu pengaturan suhu ruangan yang tepat di dalam kandang.
( Hasti, 2017)

4.DOC mata cerah

 DOC yang berkualitas akan memiliki mata yang cerah dan juga jernih.
Sehingga jika ada DOC yang matanya buram dan mengeluarkan air mata
terus-terusan sebaiknya jangan dipilih sebab DOC tersebut sudah terkena
infeksi. Biasanya peternakan akan menjual DOC dengan sistem box. Cek
DOC yang ada di dalam Box satu per satu untuk mengetahui adakah yang
kondisinya tidak sehat dan tidak sesuai dengan harapan.
5.Pengertian Inbreeding,out breading,cross breeding

 Inbreeding adalah sistem perkawinan sedarah. Hal ini termasuk pejantan


dengan anak betina, anak ke induk, dan saudara saudara. Konsekuensi
genetik utama perkawinan sedarah adalah untuk meningkatkan frekuensi
pasangan gen serupa. Sistem inbreeding disarankan hanya untuk
menstabilkan sifat – sifat unggul dalam suatu bangsa.
 Outbreeding adalah sistem perkawinan yang dilakukan menggunakan satu
bangsa ternak yang tidak memiliki hubungan kekerabatan sama sekali.
Artinya perkawinan ini dilakukan antar ternak dalam bangsa yang sama,
namun kekerabatannya sudah jauh. Outbreedingjuga dikenal dengan istilah
silang luar dari perkawinan ternak dengan bangsa yang sama tetapi yang
tidak memiliki kekerabatan atau memiliki kekerabatan yang lebih dekat dari
sedikitnya hingga 6 generasi.
 Crossbreeding merupakan sistem perkawinan ternak yang dilakukan dengan
menggunakan dua bangsa berbeda. Metode perkawinan di atas dikenal
dengan istilah persilangan. Tujuan sistem perkawinan ini adalah memiliki
beberapa kelebihan, yaitu (1) untuk memperbaiki sifat genetik yang lebih baik,
(2) menghasilkan perpaduan sifat unggul kedua bangsa tersebut, (3) dapat
memperbaiki performa ternak lokal dengan mengawinkan dengan ternak
impor unggul, dan (4) pembentukan bangsa baru. Kelemahan perkawinan ini
adalah menghilangkan keaslian peforma ternak lokal, terutama sitat-sifat
kualitatifnya. Perkawinan secara Cross breeding menghasilkan genotip yang
bersifat hehetrozigot,sedangkan inbreeding meningkatkan genotip homozigot.
Peternakan modern saat ini sudah banyak yang berhasil menggunakan
crossbreeding untuk menghasilkan ternak unggul sesuai dengan yang
diharapkan.

6.Bobot Telur Kalkun

 Bobot telur kalkun yang dihasilkan bervariasi mulai dari 60--70 g sampai 100
g. Umumnya bobot telur kalkun rata-rata 80--85 g .Rasyaf dan Amrullah
(1983)
7. Rancangan Kajian untuk mengetahui jumlah hijauan yang dibutuhkan
kalkun

Peningkatan Performa Ayam Kalkun dengan Pehitungan komposisi Pemberian


Hijaun yang sesuai Kebutuhan

Kalkun adalah ternak yang masih jarang dibudidayakan. Pemeliharaan kalkun


hanya sebagai kesenangan bagi pemeliharanya. Pakan yang diberikan
biasanya sama dengan pakan yang dikonsumsi oleh unggas pada umumnya. Perlu
adanya ransum khusus untuk kalkun dan komposisinya disesuaikan dengan
kebutuhan kalkun.Penggunaan bahan pakan yang mengandung zat anti nutrisi
disesuaikan dengan batas pengggunaanya. Agar tidak mengganggu proses
pencernaan danpenyerapan zat zat pakan.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil dari nilai yang tepat untuk optimasi komposisi pakan hijauan pada
ayam kalkun Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji T
(Independent samples T-test). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
Jumlah Komposisi Hijauan yang tepat,Feed Intake (FI).Hasil penelitian akan
menunjukkan komposisi kebutuhan hijauan yang sesuai kebutuhan.

8. Rancangan kajian untuk dapat mengetahui pada umur berapa /bobot badan
berapa keuntungan tertinggi yang diperoleh peternak pada budidaya kalkun
untuk kebutuhan daging.

Penentuan Kualitas Daging Ayam Kalkun dengan Performa Terbaik


berdasarkan Umur Panen

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Umur terbaik pada saat pemanenan
agar memperoleh daging yang terbaik dan mampu memperoleh keuntungan yang
maksimal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ayam kalkun pedaging
yang dipelihara oleh 50 peternak kandang panggung dan 50 peternak kandang
bertingkat.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan,
yaitu dengan membandingkan umur panen.Data yang diperoleh dianalisis dengan
menggunakan Uji T (Independent samples T-test). Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi konsumsi pakan, bobot panen, Pertambahan Bobot Badan
(PBB), Feed Conversion Ratio (FCR) dan deplesi. Hasil penelitian akan
menunjukkan umur panen terbaik agar dapat mengahasilkan bobot badan maksimal
dan keuntungan tertinggi.
PUSTAKA

Hasti.2017.Mengatur Suhu Ruangan Ideal di dalam kandang.


https://hobiternak.com/mengatur-suhu-ruangan-ideal-di-dalam-kandang/

https://ayamkita.com/doc-ayam-berkualitas-tinggi/

Berry WD. 2003. The physiology of induced molting. PoultSci. 82:971-980

Sastrodihardjo S. 1996. Peranan hormon prolaktin ayam Kampung terhadap sifat


lama istirahat produksi telur.Laporan Penelitian. Bogor (Indonesia): Balai Penelitian
Ternak.

https://core.ac.uk/download/pdf/158274875.pdf&ved=2ahUKEwi0iNj36dzoAhURILcA
HQyLCc4QFjAEegQICRAB&usg=AOvVaw1ibB1rFKwi6GomH4ZqTsWY

Anda mungkin juga menyukai