Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Pemberian Relaksasi Nafas Dalam pada Ny. N


di Ruang Marwah 4 RSU Haji Surabaya

Hari : Rabu
Tanggal : 11 Desember 2019
Jam : 10.00 WIB

A. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri perut kanan

B. Diagnosa Medis
Ikterus obstruktif

C. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut b.d agen cidera fiologis dan proses perjalanan penyakit d.d
mengeluh nyeri

D. Data Yang Mendukung


DS :
Pasien mengatakan sakit pada perut kanan
P : Saat aktivitas
Q :Nyeri dalam tusuk
R : Abdomen kanan
S : 6 (sedang)
T : Hilang timbul
DO :
KU lemah, kesadaran Composmentis, GCS : E4V5M6
TD : 110/80 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
Pasien tampak menahan nyeri
Ekspresi non-verbal menunjukkan kurang kenyamanan.

E. Dasar Pemikiran
Kenyamanan atau rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhnya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari), kelegaan (kebutuhan
telah terpenuhi) dan transenden (keadaan tentang sesuatu yang melebihi
masalah dan nyeri).
Nyeri merupakan sensasi rumit, unik, universal, dan bersifat individual.
Nyeri disebut individual karena respons individu terhadap sensasi nyeri
beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Perawat tidak dapat
melihat dan merasakan nyeri yang dialami oleh klien karena nyeri bersifat
subyektif (antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam
menyikapi nyeri).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


1 PENGERTIAN Menurut Smeltzer & Bare dalam Trullyen, (2013)
teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini
perawat mengajarkan kepada klien bagaimana
cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan
bagaimana menghembuskan nafas secara
perlahan, Selain dapat menurunkan intensitas
nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan
oksigenasi darah
2 TUJUAN untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara
pertukaran gas, mencegah atelektasi paru,
merilekskan tegangan otot, meningkatkan
efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress
fisik maupun emosional yaitu menurunkan
intensitas nyeri (mengontrol atau mengurangi
nyeri) dan menurunkan kecemasan.
3 INDIKASI Efektif dilakukan pada pasien dengan nyeri
intensitas ringan
4 KONTRA 1. Hemoptisis
INDIKASI 2. Penyakit Jantung
3. Serangan Asma Akut
4. Deformitas struktur dinding dada dan tulang
belakang.
5 PERSIAPAN 1. Pastikan identitas klien
PASIEN 2. Kaji persepsi nyeri klien PQRST
3. Beritahu dan jelaskan pada klien
atau keluarganya tindakan yg dilakukan
6 PERSIAPAN
ALAT
7 CARA Tahap Orientasi
BEKERJA 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
(kesukaanya)
2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab
perawat
3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya
tindakan pada klien/keluarga
Tahap Kerja
1. Berikan kesempatan klien bertanya atau
melakukan sesuatu sebelum kegiatan
dilakukan
2. Menanyakan keluhan utama klien
3. Jaga privacy klien
4. Memulai dengan cara yang baik
5. Atur posisi yang nyaman bagi klien
6. Ciptakan lingkungan yang tenang
7. Usahakan tetap rileks dan tenang,
dengandistraksi
8. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi
paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
9. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui
mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks.
10. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3
kali
11. Menarik nafas lagi melalui hidung dan
menghembuskan melalui Mulut
12. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga
nyeri terasa berkurang.
13. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi
istirahat singkat setiap 5 kali.
8 HASIL 1. Evaluasi respon
klien
2. Berikan
reinforcement positif
3. Lakukan kontrak
untuk kegiatan selanjutnya
4. Mengakhiri
kegiatan dengan baik
9 DOKUMENTASI 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal
dan jam pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan
objektif) di dalam catatan
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk
SOAP
G. Analisis Tindakan
Pemberian relaksasi nafas dalam dapat dilakukan bersamaan dengan
relaksasi autogenic atau hypnosis limajari.

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Tindakan ini tidak berpotensi membahayakan apabila fase skrining
kontraindikasi dilakukan. Prosedur dari tindakan ini juga mudah dan efisien
sehingga memungkinkan untuk dilakukan oleh pasien kapan saja baik
dengan dampingan instruksi ataupun mandiri.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


Modifikasi lingkungan, menciptakan suasana nyaman dan aman

J. Hasil Yang Didapat / Evaluasi


S :
Pasien mengatakan merasa sedikit nyaman setelah tindakan relaksasi nafas
dalam diberikan
P : Saat aktivitas
Q :Nyeri dalam tusuk
R : Abdomen kanan
S:5
T : Hilang timbul
O :
Pasien tampak sedikit nyaman tetapi masih tampak menahan nyeri
A :
Masalah teratasi sebagian, dengan penurunan skala nyeri dari 6 ke 5.
Kemampuan klien menerapkan teknik relaksasi nafas dalam tampak optimal
P :
Lanjutkan Intervensi
Kaji KU & VS
Kaji Nyeri secara komprehensif PQRST

K. Evaluasi Diri
Saat melakukan tindakan, tidak mengalami kesulitan pasien tampak
kooperatif, komunikasi 2 arah, komunikasi terapeutik teraksana dan
tindakan dilakukan sesuai prosedur.

L. Daftar Pustaka
1. Asmadi, 2013. Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasa rKlien. Jakarta: Salemba Medika
2. Hidayat, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi
Konsepdan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
3. Nurarif, Amin H & Hardi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis Nanda Nic-Noc. Jilid 2. Jogjakarta:
Mediaction
4. Trullyen, V.L. 2013. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Intensias Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesaria.

Surabaya, Desember 2019


Mengetahui,
Mahasiswa Praktikan Pembimbing klinik / CI

(Dian Hariani Chandra) (.............................................)

Anda mungkin juga menyukai