Disusun oleh :
Nama : Vina Naomi Sharazh
NIM : 1811001045
Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan bayi secara menyeluruh merupakan perhatian
yang utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggung jawab memberikan pengawasan, nasehat
serta asuhan. Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan pelayanan kesehatan
masyarakat di komunitas, baik di rumah, posyandu maupun polindes.
Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan di desa, dalam
menjalankan tugas ia merupakan komponen dan bagian dari masyarakat desa dimana ia
bertugas. Selain dituntut dapat memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif,
seorang bidan harus dapat mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-
baiknya, mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan, sehingga
masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut secara aktif dalam
menaggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka sendiri maupun keluarga dan
masyarakat sekitarnya.
Bidan sebagai pelaksana utama yang memberikan pelayanan yang bermutu dan
terjangkau oleh masyarakat. Bidan juga tinggal di dalam suatu masyarakat dikomunitas
tertentu oleh karena itu memberikan pelayanan tidak hanya memandang ibu dan anak sebagai
individu tetapi juga mempertimbangkan faktor lingkungan dimana ibu tinggal. Asuhan
kebidanan yang diberikan berfokus pada making pregnancy safer.pelayanan yang diberikan
di upayakan memenuhi standar.kebidanan komunitas diperkukan agar bidan dapat mengenal
kehiduoan sosial ibu dan anak yang dapat mempengaruhi status kesehatannya.
BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
Pelayanan Nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu mulai 6 jam
sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga kesehatan.
Masa nifas dimulai setelah plesenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu lamanya.
Dalam masa nifas ini, bidan mempunyai peran dan tanggung jawab untuk mendeteksi
komplikasi pada ibu untuk melihat perlu atau tidaknya rujukan, memberikan konseling
kepada ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda
bahaya, memfasilitasi hubungan dan ikatan batin antara ibu dan bayinya, memulai dan
mendorong pemberian ASI.
Bidan di komunitas dapat memberikan asuhan kebidanan selama masa nifas melalui
kunjungan rumah, yang dapat dilakukan pada hari ketiga, minggu kedua dan minggu keenam
setelah persalinan, untuk membantu ibu dalam proses pemulihan ibu dan memperhatikan
kondisi bayi terutama penanganan tali pusat atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan mengenai masalah kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian ASI,
imunisasi dan KB.
1. JADWAL KUNJUNGAN
a. Penatalaksanaan Awal Bayi Baru Lahir
Penatalaksanaan awal dimulai sejak proses persalinan hingga kelahiran bayi, dikenal sebagai
Asuhan Esensial Neonatal yang meliputi:
1) Persalinan bersih dan aman
Selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang baku (standar) dan di tatalaksana sesuai
dengan ketentuan atau Indikasi yang tepat
2) Memulai/inisiasi pernafasan spontan
Begitu bayi baru lahir segera lakukan inisiasi pernafasan spontan dengan melakukan
penilaian awal, sebagai berikut
1. Nilai bayi baru lahir secara cepat dan tepat (0-30 detik)
2. Nilai kondisi bayi baru lahir secara cepat dengan menanyakan 5 pertanyaan sebagai
berikut:
Selalu menerapkan upaya pencegahan infeksi yang baku (standar) dan ditatalaksana sesuai
dengan ketentuan atau indikasi yang tepat
Bila kelima jawaban diatas "YA" maka lakukan asuhan bayi baru lahir normal sebagi berikut;
1. keringkan bayi dengan kain/handuk yang bersih, kering, hangat, kemudian lingkupi tubuh
bayi dengan kain /handuk kering dan hangat yang lain.
2. Bersihkan mulut dan hidung bayi secukupnya.
Tidak perlu dilakukan penghisapan lender Hangatkan tubuh bayi (selimuti dengan kain yang
kering dan hangat, beri tutup kepala)
Berikan bayi pada ibunya untuk membangun hubungan emosional dan pemberian asi secara
dini
Salah satu jawaban "TIDAK" maka segera lakukan langkah awal RESUSITASI bayi baru
lahir
Rangsangan taktil
Upaya ini merupakan cara untuk mengaktifkan berbagai refleks protektif pada tubuh bayi
baru lahir. Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan stimulasi.
3. Stabilitas temperature tubuh bayi/menjaga agar bayi tetap hangat
Jika bayi dalam keadaan basah atau tidak diselimuti, mungkin akan mengalami
hipotermi,meskipun berada dalam ruangan yang relative hangat. Mekanisme Kehilangan
panas pada bayi baru lahir ;
a. Evaporasi : kehilangan panas pada tubuh terjadi karena menguapnya cairan ketuban pada
permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh bayi tidak segera dikeringkan
b. Konduksi : Kehilangan panas melalui kontak langsung antar tubuh bayi dengan permukaan
yang dingin
c. Konveksi : Kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi terpapar dengan udara sekitar yang
lebih dingin
d. Radiasi : Kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai
temperature tubuh lebih rendah dari temperature tubuh bayi
Upaya untuk mencegah kehilangan panas:
1. Keringkan bayi secara seksama
2. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat
3. Tutupi kepala bayi
4. Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI
5. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir setidak-tidaknya 6 jam
setelah lahir
6. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Saat melakukan persiapan untuk memandikan bayi, ikuti rekomendasi-rekomendasi berikut :
a. Tunggu sedikitnya enam jam setelah lahir, sebelum memandikan bayi.
b. Sebelum memandikan bayi pastikan bahwa temperature tubuh bayi telah stabil (temperature
aksila antara 36,5 C-37,5 C)
c. Jangan memandikan bayi yang mengalami masalah pernafasan
d. Sebelum memandikan bayi, pastikan ruangan tersebut hangat dan tidak ada hembusan
angin.Siapkan handuk bersih dan kering untuk menyelimuti bayi setelah dimandikan
e. Mandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat
f. Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
g. Ganti handuk yang basah dan segera selimuti kembali bayi dengan kain atau selimut
bersihdan kering secara longgar. Pastikan bagian kepala bayi ditutupi dengan baik
h. Tempatkan bayi di tempat tidur yang lama dengan ibunya dan anjurkan ibu untuk
menyusukan bayinya.
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya, segera setelah lahir bayi harus
ditempatkan bersama ibunya di tempat tidur yang sama. Menempatkan bayi bersama ibu nya
adalah cara yang paling mudah untuk menjaga bayi agar tetap hangat, mendorong upaya
untuk menyusui dan mencegah bayi terpapar infeksi.
Soal
1. Yang dimaksud dengan neonatus adalah bayi yang berusia…
a. 0-7 hari
b. 0-40 hari
c. 0-28 hari
d. 7-28 hari
e. 7-40 hari
2. Seorang bayi baru saja lahir dan langsung diletakkan di atas perut ibu tanpa
penghalang apapun. Setelah beberapa saat bayi tersebut berhasil mencapai putting
susu Ibu. Kondisi diatas menjelaskan terjadinya proses…
a. ASI ekslusif
b. Inisiasi menyusukan dini
c. Inisiasi menyusu dini
d. Pemberian ASI dini
e. Pergerakan bayi secara dini
3. Asi masih dapat diberikan pada Ibu dengan kondisi sebagai berikut :
a. Penderita HIV
b. Sepsis berat
c. Menjalani kemoterapi
d. Perokok
e. Mengkonsumsi antiepiltik
4. Pencegahan infeksi pada bayi baru lahir…
a. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan
bayi
b. Menyelimuti bayi dengan lampin atau handuk
c. Meninjau reflek bayi
d. Mengeringkan bayi dengan seksama
e. Melakukan injeksi
5. Neonates beresiko tinggi…
a. Caput suksesadaneum
b. Miliariasis
c. Atreasia esophagus
d. Asfiksia neonatus
e. Berat badan
6. Yang merupakan ciri-ciri bayi baru lahir adalah…
a. Berat badan 2500-4000 gr
b. Trauma pada fleksus brachialis
c. Meningokel ensefaloked
d. Sindrom gangguan pada pernapasan
e. Pernapasan 18x/mt
7. Memberikan bantuan emosional, pemberian ASI sedini mungkin, mencegah
terjadinya infeksi, merupakan tujuan dari…
a. Mencegah terjadinya infeksi
b. Rawat inap
c. Rawat gabung
d. Breast care
e. Melahirkan normal
8. Frekuensi pernapasan, denyut jantung, dan suhu termasuk…
a. Pengkajian data
b. Penampilan umum
c. Tanda-tanda vital
d. Pemeriksaan fisik
e. Pemeriksaan sensorik
9. Dibawah ini yang bukan merupakan penatalaksanaan awal saat bayi lahir adalah…
a. Memandikan bayi segera setelah lahir
b. Resusitasi
c. Pemberian ASI
d. Pemberian Vit K
e. Mencegah infeksi
10. Faktor ibu dan faktor bayi adalah kontra indikasi dari…
a. Rawat inap
b. Rawat gabung
c. Breast care
d. Sectio caesaria
e. Melahirkan normal
Essai
1. Hal pertama yang dilakukan begitu bayi lahir adalah melakukan penilaian
awal yang berupa….
Jawaban : Nilai bayi baru lahir secara cepat dan tepat (0-30 detik), nilai
kondisi bayi baru lahir secara cepat
ASUHAN BAYI DAN BALITA
A. Pelayanan Kesehatan bayi
Pelayanan Kesehatan bayi adalah pelayanan Kesehatan sesuai standar yang diberikan
oleh tenaga Kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai
dengan 11 bulan setelah lahir.
a. Imunisasi Dasar
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
menusukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu, dengan harapan anak menjadi kebal terhadap penyakit
sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas.
Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah (imunisasi
dasar) dan ada juga yang dianjurkan. Imunisasi wajib di Indonesia telah
diwajibkan oleh WHO ditambah dengan Hepatitis B.
BCG (Basillus Calmette Guerin)
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit TBC.
POLIO
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit polio. Polio
adalah sejenis penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya kelumpuhan.
DPT
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk melindungi anak dari 3 penyakit
sekaligus yaitu diffteri, pertussis dan tetanus.
HEPATITIS B
Fungsi dari imunisasi ini adalah untuk menghindari penyakit yang
mengakibatkan kerusakan pada hati.
CAMPAK
Adalah sejenis penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat
menular yang ditandai dengan munculnya bitnik-bintik merah pada seluruh
tubuh. Pemberian vaksin ini saat bai berusia 9 bulan.
b. Stimulasi
Stimulasi dini pada tumbuh kembang bayi merupakan hal yang harus diperhatikan mulai dari
tingkat keluarga
c. Pemberian vitamin A 100.000 iu (6-11 bulan)
Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak
dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar.
Sumber Vitamin A :
Bahan makanan seperti : bayam,daun singkong, papaya matang, hati, kuning
telur dan ASI
Bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A
Kapsul vitamin A dosis tinggi
Vitamin A penting untuk Kesehatan mata dan mencegah kebutaan, dan lebih
penting lagi ialah dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Anak-anak yang cukup
mendapat vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lain, maka
penyakit-penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak
membahayakan jiwa anak. Dengan adanya bukti-bukti yang menunjukkan peranan
vitamin A dalam menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30%-54% maka selain
untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan
kelangsungan hidup anak, Kesehatan dan pertumbuhan anak.
Cara pemberian :
1) Bayi
Kapsul vitamin A 100.000 SI diberikan kepada semua anak bayi umur 6-11 bulan baik sehat
maupun sakit. Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari dan
Agustus.
2) Anak balita
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada semua anak balita umur 1-5 tahun baik sehat
maupun sakit. Diberikan tiap 6 bulan, diberikan secara serentak pada bulan Februari atau
Agustus.
3) Ibu Nifas
Kapsul vitamin A 200.000 SI diberikan kepada ibu yang baru melahirkan (nifas) sehingga
bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Diberikan paling lambat 30 hari
setelah melahirkan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
Deteksi dini tumbuh kembang bayi dan balita adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada bayi dan balita. Dengan ditemukannya
secara dini penyimpangan/masalah tumbuh kembang bayi dan balita, maka intervensi akan lebih
mudah dilakukan, tenaga Kesehatan juga mempunyai waktu dalam membuat rencana
Tindakan/intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu dan keluarga. Bila
penyimpingan terlambat diketahui, maka intervensinya akan sulit dan hal ini akan berpengaruh pada
tumbuh kembang bayi dan balita tersebut.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga Kesehatan ditingkat
puskesmas dan jaringannya, berupa :
Essai
1. Vitamin A merupakan zat gizi yang penting (essensial) bagi manusia, karena zat gizi ini tidak
dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar. Vitamin A dapat diperoleh pula
dari beberapa sumber lainnya. Sebutkan!
Jawaban : Bahan makanan seperti : bayam,daun singkong, papaya matang, hati, kuning telur
dan ASI, bahan makanan yang diperkaya dengan vitamin A, kapsul vitamin A dosis tinggi
DAFTAR PUSTAKA
1. Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan
Neonatal Essensial. 2008
2. Depkes RI. (2006). Manajemen BBLR untuk Bidan. Depkes. Jakarta.
3. Pelayanan Obtetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan
Neonatal Essensial. 2008.
4. Widyastuti, Endang. (2007). Modul Konseptual Frame work PWS-KIA Pemantauan
dan Penelusuran Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Neonatal. Unicef.
5. http://enyretnaambarwati.blogspot.com/2010/02/askeb-di-komunitas-baik-di-
rumah.html
6. http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com
7. http://umambakry.blogspot.com/2013/10/makalah-askeb.html
PENUTUP
Kesimpulan
Pelayanan Kesehatan bayi baru lahir dan anak balita adalah program pemerintah untuk
menurunkan angka kematian pada bayi dan anak balita. Untuk itu Bidan sebagai tenaga Kesehatan
hendaknya mempedomani yang sudah ditetapkan pemerintah yaitu melakukan pelayanan sesuai
standar seperti yang sudah kita bahas diatas.