Anda di halaman 1dari 2

Penggantian Oralit Formula Lama Dengan Formula Baru

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bertahun-tahun menunjukkan


bahwa oralit formula baru memiliki keunggulan yaitu dalam mengurangi muntah,
mengehentikan diare lebih cepat dan memperpendek lama sakit dibandingkan bila
menggunakan oralit formula lama. Oleh karena itu, WHO menganjurkan supaya
Indonesia sebagai salah satu negara yang telah menggunakan oralit secara nasional
sejak akhir tahun 1970-an dan melibatkan masyarakat dan sektor swasta segera
menggantikan oralit formula lama dengan oralit formula baru.
Berkaitan dengan hal tersebut, Badan POM telah membuat surat edaran kepada semua
produsen oralit supaya menggantikan oralit formula lama dengan oralit formula baru
dan peredaran oralit formula baru sudah harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada
bulan Februari 2004.
Adapun oralit formula lama untuk tiap kantong (200 ml) terdiri dari natrium klorida
0,7 g, natrium sitrat 0,58 g, kalium klorida 0,3 g dan glukosa 4 g. Sedangkan oralit
formula baru terdiri dari natrium klorida 0,52 g, kalium klorida 0,3 g, natrium sitrat
dihidrat 0,58 g dan glukosa anhidrat 2,7 g. Dari sini terlihat bahwa oralit formula baru
memiliki kadar natrium dan glukosa rendah (osmolaritas rendah). (cfs/informasi
produk terapetik)

Oralit formula baru


Mulai bulan Februari 2004, WHO-UNICEF merekomendasikan larutan rehidrasi oral
(oralit) dengan formula baru. Mengapa formula ini dikembangkan? Yah, penyakit
diare ini pada dua dekade silam merupakan salah satu penyebab kematian 5 juta orang
setahunnya di dunia. Sejak dikembangkannya oralit sebagai terapi diare untuk
mencegah dehidrasi, kematian akibat diare dapat ditekan sampai 2 juta orang. Namun
demikian, pada ahli diare masih belum puas, karena faktanya larutan oralit yang lama
ini tidak bisa menghentikan diare atau mengurangi lamanya episode diare. Hal ini
karena ternyata, oralit lama dikembangkan dari kejadian outbreak diare di Asia
selatan yang terutama disebabkan karena disentri, yang menyebabkan berkurangnya
lebih banyak elektrolit tubuh, terutama Natrium. Sedangkan diare yang lebih banyak
dijumpai belakangan ini dengan tingkat sanitasi yang lebih baik adalah diare karena
virus, dimana berkurangnya elektrolit tidak seberat pada dysentri. Karena itu, para
ahli diare mengembangkan formula baru oralit dengan tingkat osmolaritas yang lebih
rendah. Penelitian menunjukkan bahwa efikasi (kemanjuran) oralit pada anak-anak
dengan diare akut meningkat dengan mengurangi konsentrasi Natrium menjadi 75
mEq/L (yang semula 90 mEq/L) dan mengurangi kadar glukosa menjadi 75 mEq/L.
Jika larutan oralit lama memiliki osmolaritas 311 mOsm/L, larutan baru memiliki
osmolaritas lebih rendah yaitu 245 mOsm/L. Osmolaritas larutan baru lebih
mendekati osmolaritas plasma, sehingga kurang menyebabkan risiko terjadinya
hipernatremia (tingginya kadar Natrium dalam darah). Oralit formula baru ini
mungkin juga belum banyak dijumpai beredar di pasaran. Namun demikian, oralit
formula lama juga tetap boleh digunakan.

suplemen Zinc. Mulai tahun 2004, WHO-UNICEF merekomendasikan suplemen


Zinc untuk terapi diare karena diketahui dapat mengurangi keparahan dan lamanya
diare. Banyak uji klinik yang melaporkan bahwa suplemen Zinc sangat bermanfaat
untuk membantu penyembuhan diare. Zinc sebaiknya diberikan sampai 10-14 hari,
walaupun diarenya sudah sembuh.

Anda mungkin juga menyukai