Disusun Oleh :
Afdila 1810711063
Vineland Social Maturityscale (VSMS) adalah suatu skala pengukuran yang baik untuk
perkembangan sosial. Salah satu alat ukur yang digunakan secara luas untuk menapis
perkembangan sosial adalah alat ukur kematangan sosial Vineland (Vineland Social Maturity
Scales) yang dikembangkan sejak tahun 1935 dan mulai digunakan di sekolah guru
Vineland, Amerika Serikat. Alat ukur ini dikembangkan oleh Edgar Arnold Doll pada tahun
1935. Vineland Social Maturityscale (VSMS) ini digunakan untuk usia 0 -25 tahun.
Pada tes ini diperlukan jawaban atau informasi yang dapat dipercaya dari orang tua anak,
mengenai perkembangan anaknya mulai dari tahun-tahun pertama sampai pada saat tes
dilakukan. Alat tes ini mengkategorikan kemampuan motorik dan perkembangan sosial anak
dari lahir sampai dewasa. Kegunaan skala ini adalah tes psikologi anak-anak yang mengalami
deviasi perkembangannya.
Vineland Social Maturityscale (VSMS) terdiri dari daftar pertanyaan yang masingmasing
terdiri dari sejumlah indikator yang menggambarkan tentang perkembangan sosial individu.
Tes ini terdiri dari delapan bagian yang mengungkap tentang kemandirian anak meliputi
aspek :
Bergerak ( locomotion)
seperti menuruni tangga dengan menginjak satu kali tiap anak tangga, pergi ke
tetangga dekat tanpa diawasi, pergi sekolah tanpa diantar.
Menuju ke- (self direction)
seperti mengatur uang atau dapat dipercaya dengan uang dan dapat mengatur waktu.
Berkomunikasi (communication)
seperti berbicara dengan orang yang ada disekitarnya, menulis kata sederhana. Dalam
berkomunikasi manusia tidak lepas dari bahasa.
VSMS merupakan salah satu tes yang didalamnya terdapat 117 item pertanyaan perintah,
namun tidak semua item di berikan melainkan disesuaikan dengan usia kronologis anak
a. Peneliti memberikan pertanyaan pada wali murid dari subyek yang akan diteliti
dengan memberi pertanyaan yang dimulai dari pertanyaan pada kategori sesuai umur
subyek yang diteliti.
b. Jika pada kategori umur yang telah ditetapkan ada beberapa kemampuan anak yang
masih dalam taraf anak sama sekali tidak mampu (nilai minus), maka pertanyaan yang
akan diajukan adalah pertanyaan pada kategori umur dibawahnya, sampai semua
pertanyaan mampu dijawab dengan nilai plus (+).
c. Pertanyaan akan dihentikan ketika empat kali berturut-turut, anak sama sekali tidak
mampu memenuhi jawaban dari pertanyaan tersebut.
e. Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai basal, additional, total, sosial age, dan
sosial question. Dengan keterangan sebagai berikut:
1). Basal yaitu total nilai plus (+) dan 1/2 yang berada diatas nilai minus (-) yang
pertama.
Nilai (+)
Jika kelihatan jelas inti butir tersebut terpenuhi dan merupakan kebiasaan yang
dilakukan tanpa paksaan atau secara intensif, atau tidak hanya terjadi pada keadaan
kasus saja.
Nilai (1/2)
Diberikan bagi butir-butir pemeriksaan yang transisional atau yang kadang-kadang
dilakukan tetapi tidak selalu berhasil. Perfomans semacam ini harus bukan dilakukan
sepintas.
2). Additional yaitu total nilai yang berada dibawah nilai minus(-) yang pertama.
Nilai (-)
Diberikan bagi butir yang belum berhasil dilakukan sama sekali, jarang, dan di
bawah tekanan ekstrim yang tidak biasa, dilaksanakan subyek secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Fuaddha, F., Kep, I. S., Ns, M., & Wulanningrum, D. N. (2013). Hubungan Urutan
Kelahiran Anak Dengan Perkembangan Personal Sosial Anak Usia Pra-Sekolah (3-5
Tahun) Di Taman Kanak-Kanak Bangunsari Pacitan (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Lisardika, A. V., & Murti, H. A. S. (2017). Perbedaan Kematangan Sosial Anak Usia Dini
Ditinjau Dari Keikutsertaan Di Taman Penitipan Anak (TPA). Psikologika: Jurnal
Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 22(2), 89-100.