Kondisi ini terus berlangsung pada masa orde baru. Lebih bertolak
belakang lagi pada saat dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 1983 tentang fungsi dari BUMN. Dengan memperhatikan beberapa
fungsi tersebut, konsekuensi yang harus ditanggung oleh BUMN sebagai
perusahaan publik adalah menonjolkan keberadaannya sebagai agent of
development daripada sebagai business entity. Terlepas dari itu semua,
bahwa keberadaan praktik akuntansi sektor publik di Indonesia dengan
status hukum yang jelas telah ada sejak beberapa tahun bergulir dari
pemerintahan yang sah. Salah satunya adalah Perusahaan Umum
Telekomunikasi (1989).
Deregulasi Akuntansi Sektor Publik Di Era Pra Reformasi – Krisis ekonomi
dewasa ini telah membawa kita pada titik yang terburuk selama lebih dari 30 tahun.
Dewasa ini kita menghadapi permasalahan yang bertumpuk-tumpuk. Ekonomi kita
mengalami kontraksi yang besar dengan laju inflasi yang tinggi. Nilai tukar Rupiah jatuh,
suku bunga tinggi.
Kedua jenis laporan terakhir yaitu neraca daerah dan laporan arus
kas tidak mungkin dapat dibuat tanpa didasarkan pada suatu standar
akuntansi yang berterima umum di sektor pemerintahan. Standar
akuntansi pemerintahan inilah yang selalu menjadi pertanyaan bagi
pemerintah daerah, karena bagaimana mungkin suatu laporan neraca
daerah dapat disusun tanpa didasarkan suatu standar akuntansi.
Pertanyaan lain yang juga muncul adalah apakah standar akuntansi
pemerintahan ini harus mengacu sepenuhnya kepada praktek-praktek
akuntansi yang berlaku secara internasional ? Pemerintah Daerah masih
banyak yang ragu dalam menerapkan suatu sistem akuntansi keuangan
daerah karena ketiadaan standar, walaupun dalam penjelasan pasal 35
PP 105/2000 disebutkan bahwa sepanjang standar dimaksud belum ada,
dapat digunakan standar yang berlaku saat ini. Lebih lanjut, dalam pasal-
pasal lainnya disebutkan bahwa kewenangan untuk menyusun sistem dan
prosedur akuntansi sepenuhnya merupakan kewenangan daerah, yaitu :
Pasal 14 ayat (1) menetapkan bahwa keputusan tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah diatur dengan Peraturan Daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.