METODE PENELITIAN
a. Observasi
Observasi ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang diteliti. Kegiatan pengamatan terhadap obyek
penelitian ini untuk memperoleh keterangan data yang lebih akurat
mengenai hal-hal yang diteliti serta untuk mengetahui relevansi antara
jawaban responden dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
b. Dokumentasi
Dokumentasi dalam pengumpulan data dimaksudkan sebagai cara
mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian
yang dianggap penting yang terdapat baik di lokasi penelitian maupun di
instansi yang ada hubungannya dengan lokasi penelitian.
c. Wawancara
Wawancara yaitu kegiatan tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data guna
kelengkapan data-data yang diperoleh sebelumnya.
kita adalah bangsa yang bhinneka, bangsa yang majemuk, yang heterogen dan
plural. Meskipun kita bangsa yang bhinneka, kita mesti bersatu. Oleh karena, pada
28 Oktober 1928, mengikrarkan Sumpah Pemuda, yakni bertanah air satu,
berbangsa satu, dan berbahasa satu: Indonesia. Ketika kita mencapai
Kemerdekaan, kita sepakat untuk membentuk Negara Kesatuan yang berbentuk
Republik (demokrasi) dan berideologi Pancasila. Sudah menjadi konsensus
nasional bahwa Pancasila dan NKRI adalah final.
Orang menyanyikan Indonesia Raya atau membaca teks Pancasila sudah tidak
bergetar seperti saat jaman kemerdekaan, padahal jaman kemerdekaan
menyanyikan harus sembunyi-sembunyi, dan sekarang ini diakui atau tidak diakui
generasi muda Indonesia tidak ada respons baik dengan lagu kebangsaannya.
Inilah tanda-tanda melunturnya nilai kebhinekaan.
Ada beberapa upaya yang perlu dilakukan agar nilai kebhinekaan dan
multikulturalisme di Indonesia tidak memburuk yaitu : pertama, perlunya literasi
media khususnya bagaimana menggunakan media sosial secara bijaksana.
Bagaimanapun juga, media sosial yang berkembang pesat menjadikan apapun
dapat tersebar masuk langsung ke privat masyarakat, jika tanpa ada filter, kroscek
dan literasi Medsos yang berkesinambungan ke masyarakat, maka yang terjadi
adalah saling klaim kebenaran ataupun kesalahan.
Kedua, saat ini pentingnya mengembalikan pendidikan moral baik dalam informal
dan formal, karena keberagamaan, toleransi dan saling menghormati dapat
tumbuh diawali dari pendidikan terbawah informal yaitu keluarga.
Pada zaman sekarang ini, seperti yang kita ketahui, generasi penerus bangsa justru
telah melupakan jati diri mereka sebagai bangsa Indonesia. Masuknya pengaruh
budaya barat membuat generasi muda lebih bangga tampil kebarat-baratan dan
menganggap kebudayaan di negeri sendiri sebagai suatu yang telah dianggap
kuno. Hal ini dikarenakan, generasi muda Indonesia kurang mengenali dan
memahami negeri sendiri. Hal inilah yang membuat kaum muda khususnya
kalangan pelajar tidak mengerti nilai dari kebhinnekaan. Nilai-nilai kebhinnekaan
tidak melekat pada diri mereka, bahkan mereka meninggalkan dan melupakan
nilai dari kebhinnekaan. Padahal seharusnya merekalah yang menjunjung tinggi
nilai kebhinnekaan dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Karena kaum muda inilah yang nantinya akan mewarisi dan
memelihara Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh sebab itu, nilai-nilai kebhinnekaan haruslah ditanamkan pada generasi muda
sejak dini, sebagai penerus bangsa nantinya. Nilai luhur bangsa Indonesia harus
dibangun kembali pada generasi muda agar tidak memudar. Generasi muda
haruslah membudayakan keberagaman yang ada. Dengan saling menjaga,
melindungi dan menghormati keberagaman yang ada di Indonesia. Sebagai warga
negara Indonesia kita haruslah bangga terhadap apa yang dimiliki negara kita dan
menjaganya.