Peledakan merupakan bagian penting dari siklus pertambangan. Hampir semua bentuk pertambangan, batu dipecahkan oleh pengeboran dan peledakan. Teknologi peledakan adalah proses patahan (fracturing) material dengan menggunakan sejumlah perhitungan dari ledakan sehingga volume material pecah dapat ditentukan. Peledakan digunakan di kedua sistem penambangan terbuka dan operasi penambangan bawah tanah. Sementara peledakan tradisional biasanya menggunakan bubuk hitam dan dinamit, ada banyak jenis bahan peledak yang digunakan saat ini. Bahan peledak yang umum digunakan dalam industri saat ini adalah ANFO (ammonium nitrate/ fuel oil), slurries, dan emulsi (emulsions). Adapun klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988), yaitu Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurries mixtures. Bahan Peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, Shaped Charges, Binary, LOX, Liquid. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion Agents, Mechanical Methods, Waterjets, Jet Piercing. Di Indonesia telah mengatur mengenai penggunaan bahan peledak yang diatur di dalam Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008, Tentang “Pengawasan, Pengendalian, dan Pengamanan Bahan Peledak Komersil”. Pada Peraturan Pemerintah tersebut, berisikan mengenai penggunaan dan pengawasan dalam penggunaan bahan peledak, termasuk pada industri pertambangan. Dalam BAB I, Pasal 1 dan ayat 2, dimana bahan peledak komersil adalah bahan peledak yang dipakai untuk kepentingan pembangunan dan proses produksi pada industri pertambangan yang bersifat komersil. Adapun Salinan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur, Nomor 11 tahun 2012 tentang “Pengangkutan, Penyimpanan/Penimbunan dan Penggunaan Bahan Peledak, Penimbunan Bahan Bakar Cair dan Kartu Izin Meledakkan (KIM) di Wilayah Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara”. Berdasarkan hal tersebut dan bahwa mengingat perlunya kegiatan peledakan pada suatu kegiatan penambangan, maka penulis mengambil judul yaitu, “Teknik Peledakan Dekat Batubara” di PT. Pamapersada Nusantara Job Site PT. Kideco Jaya Agung, Kalimantan Timur. 1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimana teknik peledakan yang benar dekat Batubara untuk
mencapai target produksi Overburden. 2. Untuk mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan suatu peledakan dekat Batubara. 3. Mengetahui rancangan geometri peledakan yang digunakan pada perusahaan tersebut. 4. Mengetahui pola pemboran dan peledakan pada perusahaan tersebut.
1.3 Fungsi Penelitian
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti khususnya tentang kegiatan peledakan di dekat Batubara, disamping itu penelitian ini juga diharapkan dapat berguna bagi peneliti-peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan topik yang sama.
1.4 Unsur-Unsur Penelitian
Unsur Penelitian yang digunakan adalah dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu: a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian Kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data yang bersifat teoritis, dengan mempelajari sumber sumber bacaan yang erat hubunganya dengan permasalahan dalam penelitian ini. b. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian Lapangan yaitu suatu cara memperoleh data yang dilakukan dengan mengadakan observasi untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang akan diolah dan dikaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.18 Penelitian Lapangan dilaksanakan untuk memperoleh data primer yang dibutuhkan untuk mendukung analisis yang dilakukan secara langsung pada objek-objek yang erat hubungannya dengan permasalahan, dan penelitian lapangan dilakukan jika menurut penulis ada kekurangan data-data untuk penulisan dan perpustakaan kurang memadai untuk analisis ini.
II. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data- datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari nilai suatu data yang diperoleh dengan jalan mengubah kualitatif ke dalam data kuantitatif (Sugiyono, 2006). Selain itu penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena yang diselidiki, maka penelitian ini memakai metode deskriptif.
2.2 Proses Penelitian
Proses studi merupakan proses penyusunan laporan dari tahapan persiapan hingga pada tahap memberikan suatu hasil kesimpulan studi. Tahapan persiapan merupakan permulaan awal awal dari tahap dalam penyusunan studi penelitian, yang didalamnya termasuk awal untuk melakukan pengidentiikasian masalah, penentuan wilayah studi, penyusunan perijinan serta melakukan kajian literatur yang akan mendukung bagi peyusunan awal studi. Tahap persiapan ini terdiri dari beberapa langkah kegiatan persiapan yang harus dilakukan sebelum melakukan tahapan-tahapan yang lain yaitu meliputi : 1. Menentukan latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan sasaran studi. Permasalahan yang diangkat dalam studi ini adalah mengetahui pengaruh aktivitas penambangan bauksit terhadap spasial sosial ekonomi masyarakat pesisir di Kecamatan Bintan Timur. Aktivitas pertambangan bauksit tersebut pada umumnya belum menerapkan konsep pengelolaan pertambangan yang baik dan benar (good mining practice) sehingga dapat menimbulkan dampak baik terhadap spasial, sosial, ekonomi dan lingkungan masyarakat di sekitar pertambangan tersebut. Disatu sisi aktivitas tersebut berdampak positif, yakni dapat memberikan konstribusi dalam penyediaan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemerintah daerah, namun disisi lain juga berdampak negatif, yaitu dapat mengakibatkan terjadinya akumulasi logam berat dan degradasi kualitas air permukaan 2. Penentuan lokasi studi yaitu di Kalimantan Timur 3. Kajian teoritik dan literatur yang berkaitan dengan studi yaitu kajian mengenai teori aktivitas , teori penambangan, bauksit, teori perekonomian, teori spasial, karakteristik sosial ekonomi masyarakat pesisir, pengertian dan batas- batas wilayah pesisir, karakteristik wilayah pesisir, dan masyarakat pesisir. Selain itu mengumpulkan kajian teoritik mengenai metodologi penelitian, terutama metode kuantitatif dan hal-hal lain yang mendukung studi ini. Pendekatan ini bercirikan dimana peneliti harus mendefenisikan variabel objek penelitian dalam bentuk operasionalisasi variabel masing masing ( Surwono, 2006) 4. Pengumpulan data yang dibutuhkan meliputi data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan secara langsung melalui wawancara atau daftar pertanyaan dan pengamatan langsung (observasi). Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui literatur, dokumentasi dinas/badan/instansi/ yang terkait berupa data-data yang akan diolah serta peraturan perundang- undangan. 5. Pengolahan data dilakukan dalam dua tahap yaitu pengolahan data selama di lapangan dan setelah dilapangan. Pengolahan data berkaitan dengan metode analisis dan teknik analisis yang akan digunakan. 6. Tahap analisis data yang meliputi data primer dan sekunder serta tabulasi hasil kuesioner yang kemudian pengujian hipotesis dengan korelasi dan regresi berganda. 7. Menyusun temuan studi berdasarkan analisis yang dilakukan. 8. Menyusun kesimpulan dan saran serta arahan studi.
2.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian berupa wawancara,kuisioner maupun observasi langsung.
2.4 Desain Penelitian
Analisa data dilaksanakan dengan cara: 1. Melakukan analisis terhadap waktu kerja efektif dan efisiensi kerja alat bor, perhitungan produksi pemboran dan peledakan untuk mencapai target produksi di PT. Kideco Jaya Agung 2. Metode perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus yang berkaitan dengan judul penelitian.
III. ANALISIS DATA
3.1 Rencana Penyelesaian
Penelitian ini akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan terhitung mulai bulan September 2020 sampai dengan November 2020. Sept Oktober November Kegiatan III IV I II III IV I II Orientasi Lapangan Pengambilan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Konsultasi Laporan
3.2 Pembahasan
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan Merupakan suatu rumusan hasil akhir atau rangkuman dari suatu pemaparan atau pernyatan dari hasil tujuan yang di teliti