Anda di halaman 1dari 29

MODUL PEMBELAJARAN KONSERVASI GIGI

MACAM MACAM TEKNIK PENAMBALAN GIGI

OLEH
KELOMPOK 8

NUR RAHMI
RIKA
SRI RAMADHANI TAHIR LALLUNG
WIWI PRATIWI RAMLI

POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR


JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penyusunan modul pembelajaran yang berjudul “MACAM
MACAM TEKNIK PENAMBALAN GIGI” dapat terselesaikan.

Adapun maksud penyusunan modul pembelajaran ini memenuhi tugas mata


kuliah konservasi. Rasa terima kasih saya ucapkan kepada pembimbing materi dalam
pembuatan modul pembelajaran ini serta semua pihak yang telah mendukung dalam
pembuatan modul pembelajaran ini.

Kami menyadari modul pembelajaran ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami membutuhkan ktitik dan saran dari pembaca. Dengan demikian saya
berharap semoga modul pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan. Sekian dan terima kasih.

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. DESKRIPSI SINGKAT
C. STANDAR KOMPETENSI
D. MANFAAT PEMBELAJARAN
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
F. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

BAB II KEGIATAN BELAJAR

A. STANDAR KOMPETENSI
B. MATERI POKOK
C. URAIAN MATERI
D. RANGKUMAN
E. TES FORMATIF

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA

KUNCI JAWABAN

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konservasi gigi adalah cabang ilmu kedokteran gigi yang mempelajari tentang
diagnosa,prognosa,dan terapi penyakit pada jaringan lunak dan kerusakan pada jaringan
keras gigi. Konservasi gigi atau ilmu pengawet gigi adalah satu bagian ilmu kedokteran gigi
yang meliputi pengawetan dan mempertahankan jaringan geligi dan jaringan sekitar gigi,
mempertahankan gigi didalam mulut melalui restorasi dan peralatan endodontic baik secara
konfensional maupun bedah agar stetik dan fungsi kunya kembali normal.
Jika gigi bagian depan hilang,penderita akan merasa malu dan menyebabkan rasa rendah
diri. Jika gigi samping yang hilang,gigi tetangganya akan mengisi ruang gigi yg hilang,
akibatnya gigi akan miring dan terbentuk suatu ruangan yang mengakibatkan makanan
terselip didalamnya.ruang ini sulit dibersihkan dan dapat mengakibatkan terjadinya karies
dari penyakit periodentium. Dengan mengetahui akibat hilangnnya gigi, jelaslah bahwa usaha
mempertahankan gigi menjadi sangat penting.pekerjaan ilmu pengawetan gigi cukup luas,
biasanya meliputi 60-70% pekerjaan pengobatan gigi.
Gigi berlubang muncul ketika bakteri didalam mulut memproduksi zat asap yang
berfungsi yang mencerna makanan, bergabung dengan sisa makanan serta air liur dan
membentuk plak di gigi.kondisi ini merupakan tanda-tanda awal kerusakan gigi.jika tidak
segera mendapatkan perawatan, maka kerusakan akar terus berlangsung, bukan hanya
mengakibatkan gigi berlubang, tetapi dapat mengakibatkan infeksi serta gangguan kesehatan
lainnya.
Tambal gigi adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengisi gigi berlubang
(karies) yang terjadi akibat pembentukan plak digigi tindakan ini merupakan salah satu
prosedur yang paling umum dilakukan, dan pasien dapat memilih metode penambalan serta
bahan tambalan yang akan digunakan.
Penambalan gigi digunakan untuk memulikan gigi yang telah rusak oleh keruisakan gigi.
Perkembangan tambalan berwarna alami gigi telah memberikan dokter gigi dan pasien
alternatif yang lebih aman dan lebih menarik dengan mencocokkan tambalan kom[osite
dengan warna alami anda, dokter gigi yang terampil dapat memberi anda tambalan berwarna
putih yang hamper tak terlihat.
Berikut ini beberapa jenis bahan tambalan yang biasanya dalam prosedur tambal gigi:
amalgam,komposit resim, inomer kaca, ionomer resim, porselent, alloiemas. Berdasarkan
latar belakan diatas maka penulis mengambil judul makalah yaitu MACAM –MACAM
TEKHNIK PENAMBALAN GIGI.

B. Deskripsi singkat
Materi yang akan disampaikan pada modul ini adalah tentang macam macam
teknik penambalan gigi.

1
C. Standar Kompetensi
Standar kompetensi yang ingin dicapai dalam pembuatan modul ini adalah
mahasiswa dapat memahami macam macam teknik penambalan gigi.

D. Manfaat pembelajaran
1. Mempermudah mahasiswa dalam memahami materi pembelajaran.
2. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang materi pembelajaran.

E. Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui macam macam teknik
penambalan gigi.

F. Petunjuk penggunaan modul


Petunjuk penggunaan modul ini berguna untuk memandu peserta didik
mengetahui isi modul, sehingga mempermudah pemahaman mahasiswa tentang materi
yang tersaji dalam modul ini. Berikut petunjuk penggunaan modul :
1. Bacalah dengan seksama tujuan pembelajaran untuk mengetahui apa yang
akan diperoleh setelah mempelajari materi ini.
2. Modul ini memuat informasi tentang apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Pelajari dengan seksama materi pembelajaran, jika ada informasi yang
kurang jelas atau mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
pembelajaran, sebaiknya berkonsultasi pada pengajar.
4. Kerjakan evaluasi yang terdapat pada akhir uraian materi pembelajaran.

2
3
BAB II
KEGIATAN BELAJAR
ILMU KONSERVASI GIGI

A. Standar kompetensi
Setelah pembelajaran, mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengetahui
macam macam teknik penambalan gigi.

B. Materi Pokok
Materi pokok yang akan disampaikan pada modul pembelajaran ini adalah tentang
ilmu konservasi gigi. Materi pembelajaran yang akan disampaikan pada mahasiswa
mencakup ilmu konservasi gigi dan macam macam teknik penambalan gigi.

C. Uraian materi
1. TUMPATAN SEMENTARA
a. Tumpatan sementara adalah tumpatan tidak tetap yang digunakan pada karies
produnda ketika karies sudah dekat sekali dengan atap pulpa. Sterilisasi kavita
tidak hanya dilakukuan secara mekanis saja, tetapi juga secara kimia dengan
memakai obat obatan. Kemudian atasnya di tutup dengan tumpatan sementara
yang nantinya akan dibongkar kembali.
b. Guna tumpatan sementara
 Memberikan kesemapatan pada obat obatan yang terletak dibawahnya untuk
bekerja (sterilisasi beberapa waktu pada kavitas yang disebut rust therapy)
 Menunggu kemungkinan adanya reaksi pulpa
 Memberi kesempatan pada obat di bawahnya untuk menstimulasikan
pembuatan dentin repatif
 Supaya penderita tidak terlalu lama di kursi atau membuka mulut bila di dalam
mulut terdapat beberapa karies
 Untuk mernutupi kavitas selama tumpatan cor belum selesai
c. Bahan tumpatan sementara
 Fletcher
Flecter adalah bahan tumpatan sementara yang terdiri atas bubuk cairan. Bubuk
dan cairan kita campur di atas glassplate dengan spatel semen menghasilkan
suatu campuran berbentuk adonan yang lama kelamaan akan mengeras.
Fungsi :
 Sebagai campuran sementara yang termudah dan termurah namun rapuh

4
 Bubuk fletcher (ZNO) sering digunakan sebagai bahan campuran semen
OSE
 Untuk mencetak mahkota sementara
Bahan yang disiapkan
 Bahan : flether (pudr dan cairan)
 Alat : glass slab tebal dan semen spatel

Cara mengerjakannya :
 Letakkan puder dan cairan flecher dengan perbandingan 4:1 diatas glass
slab
 Puder dibagi menjadi 2, 1 bagian dibagi 2 lagi
 Puder bagian pertma dimasukkan ke dalam cairan secepat mungkin,
diaduk dengan menggunakan semen spatel, dengan gerakan melipat. Waktu
pegadukan maksimal satu (1) menit.
 Catat waktu pengadukab, apabila setting time ridak sesuai dengan terori
amati dan cari penyebabnya.
a. Gutta percha
Gutta percha merupakan yang termudah dan termurah yang dapat mengeras dan
berasal dari pohon jenis sapotacheae yang dapat didapatkan , terdapat disemenanjung
Malaysia dan pulau pulau sekitarnya pada daerah tropis.
Gutta percha point memiliki biokopilibitas yang baik terhadap jaringan peridekuler
dengan semen saluran akar (siler) yang dapat menginduksi pembentukan jaringan
mendapatkan jaringan keras (respon osteogeik) dan dapat merangsang penutupan
apeks.

Sifat sifat gutta percha


 Tidak berbau
 Tidak mempunyai rasa
 Elastis
 Tidak merupakan konduktor\
 Tidak mengiritasi atau merangsang jaringan lunak
 Dalam mulut kurang bersih lam lam akan menjadi porus dan hancur
 Tidak larut dalam asam lemak dan basa yang padat

Kelebihan gutta percha sebagai bahan tambalan


 Tidak besifat konduktor
 Mudah pengerjaannya
 Mempunyai warna yang harmonis
 Mempunyai daya elastitas yang baik
 Bila perlu mudah dikeluarkan/diambil dari kavitas

5
Kekurangan gutta percha
 Crussing yang rendah
 Dalam mulut bereaksi dengan sulfide. Oleh karena itu, dalam mulut
dengan hygiene oral yang buru, gutta percha dapat hancur
 Pada pendinginan, akan mengalami kontraksi sehingga dapat lepas dari
dinding kavitas
 Tidak dapat di poles

Kegunaannya
 Sebagai bahan tumpatan sementara
 Sebagai bahan untuk melakukan separasi lambat pada gigi
 Sebagai bahn penutup sementara
 Sebagai bahn saluran akar gigi
b. Semen seng fosfat
Semen ini digunakan sebagai bahan tambalan sementara, bahan basis, dan pelapik.
Selain itu, juga digunakan untuk bahan perekat, yakni sebagai perekat jembatan,
tuangan emas, inlay band, dan pasak inti serta perawatan lesi dalam klinik.
 Bahan yang disiapkan
Bahan : semen seng fosfat (puder dan cairan)
Alat : glass slab tebal
Semen spatula
Stop whocth/jam
Cara mengerjakannya :
 Letakkan 1 sendok takar serbuk semen/zinc oxid phospat cement di atas
glass slab
 Teteskan 1 tetes cairan di sebelah serbuk semen
 Serbuk semen dibagi menjadi 8 bagian
 Serbuk pertama ditarik kea rah cairan, diaduk dengan cara memutar pada
area yang luas, selama 10 detik
 Demikian seterusnya puder ditambahkan ke cairan, sedikit demi sedikit
 Proses pencampuran sampai keadaan homogeny dan selesai dalam 1-
1sper2 menit
 Untuk keperluan cavity lining, adonan kental seperti dempul dan tujuan
penyemenan semen encer
c. Semen oksida seng eugenol
semen oksuida seng eugenol (OSE) adalah semen tipe sedative yang lembut. Biasanya
disedikan dalam bentuk bubuk dan cairan, dan berguna sebagai basis insulatif
(penghambat). Bahan ini sering digunakan sebagai tumpatan sementara.
Eugenol memilimki efek paliatif terhadap pulpa gigi dan ini merupakan salah satu
kelebihan jenis semen tersebut, kelebihan lainnya adalah kemampuan semen untuk
meminimalkan kebocoran mikro, dan memeberikan perlindungan terhadap pulpa

6
Bahan yang disiapakan :
 Bahan : zinc oxide cement (puder dari bahan flecher/tumpatan sementara)
eugenol cairan (cairan)
 Alat : glass slab tipis dan semen spatel
Cara mengerjakan
 Letakkan 1 sendok takar puder zinc oksid semen di atas glass slab
 Teteskan 1 tetes cairan eugenol di sebelah serbuk zinc oksid semen
 Perbandingan zinc oksid ditarik kea rah cairan, diaduk dengancara
memutar sampai homogeny sampai di dapatkan konsentrasi seperti dempul

2. TUMPATAN SEMIPERMANEN
Tumpatan silikat sering digunakan untuk penambalan gigi anterior, karena warnanya
menyerupai warna gigi. Tumpatan silikat dapat larut dalam cairan mulut walaupun
lebih kuat dari tumpatan sementara. Oleh karena itu, tumpatan silikat disebut juga
sebagai tumpatan semipermanen.

3. TUMPATAN PERMANEN
1. Defini tumpatan permanen
Tumpatan permanen merupakan tumpatan setelah dilakukan perawatan terhadap gigi yang
mengalami karies atau bahkan setelah dilakukan perawatn saraf. Ada bermacam macam
tumpatan permanen, antara lain amalgam, inlay logam, tumpatam gold foil, tumpatan resin
dan lain lain.
2. Komponen bahan tumpatan permanen
a. Definisi Amalgam
Amalgam gigi merupakan bahan tumpatan yang sering di gunakan di kedokteran gigi.
Pertama di perkenalkan di perancis pada awal 1800-an, berisi campuran air raksa
dengan setidaknya satu logam lainnya. Amalgam telah menjadi metode restoratif
pilihan selama bertahun-tahun. Amalgam merupakan bahan yang paling sering di
gunakan karena bahan ini dapat bertahan lama sebagai bahan tambalan, mudah
memanipulasinya, mudah beradaptasi dengan cairan mulut,dan harganya relative
murah.
Amalgam adalah campuran antara dua atau lebih logam (aloy) dan salah satunya
adalah merkuri (air raksa atau Hg), serta di perdagangkan sebagai butiran yang halus
atau serbuk yang dengan mudah dicampur dengan Hg untuk menghasilkan amalgam
gigi.
Amalgam umumnya digunakan pada gigi belakang. Kata amalgam juga didefinisikan
untuk menggambarkan kombinasi atau campuran dari beberapa bahan seperti
merkuri, perak, timah, tembaga dan lainnya. Ketika bubuk aloi dan cairan merkuri
dicampur,terjadi sesuatu reaksi kimia yang menghasilkan amalgam gigi yang
berbentuk bahan restorasi keras dengan warna perak abu-abu.

b. Kelebihan amalgam:

7
 Kuat, tahan lama, dan tahan terhadap tekanan kunyah, sehingga amalgam
dapat bertahan dalam jangka yang cukup lama di dalam mulut (pada penelitian
tumpatan amalgam dapat bertahan lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik).
 Paling murah diantara tumpatan lainnya.
 Resiko terjadinya kebocoran yang menyebabkan masuknya bakteri dan
makanan sangat kecil.
 Dapat ditambalkan pada suasana lembab sehingga cocok digunakan pada
anak-anak dan pasien dengan kebutuhan khusus.
 Tidak larut dalam cairan mulut.
 Adaptasi terhadap dinding kapitas relative baik.
 Dapat dipoles dengan baik.
c. Kelemahan amalgam:
 Secara estetik kurang baik, karena warnanya yang tidak sama dengan
warna gigi.
 Dalam jangka yang lama dapat menimbulkan masalah yaitu tepi tumpatan
yang berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna
pada gigi sehingga tanpa membayang kehitaman karenaalamgam bersifat karosi.
 Perbaikan tumpatan amalgam juga membutuhkan perlakuan khusus untuk
menghindari bahaya merkuri yang mungkin terlepas pada saat pembongkaran
tumpatan.
 Mengandung Hg yang bersifat toksik dan mudah menguap pada
temperatur kamar.
 Bahan yang rapuh (mudah pecah atau patah meskipun kuat).
 Membutuhkan banyak pengambilan jaringan gigi yang sehat sehingga
cenderung melemahkan struktur gigi yang tersisa.
d. Tekhnik pengadukan amalgam
 Triturasi
Triturasi yaitu pengadukan bubuk dan cairan yang dapat dilakukan secara manual
menggunakan mortal dan pestele atau secara mekanis menggunakan
amalgamator. Hasil proses triturasi adalah massa plastis yang disebut amalgam.
Tujuan triturasi adalah agar terjadi reaksi pencampuran antara aloy dan merkuri.

Langkah-langkah triturasi secara manual:


Persiapan alat:
 Mortar dan pestle
 Dispenser bubuk (aloi) amalgam

8
 Dispenser cairan merkuri
 Kain kasa
 Pinset

Langkah kerja:
 Masukkan bubuk (aloi) dan cairan (Hg) kedalam mortar dengan
menggunkan amalgam dispenser, yaitu dengan cara amalgam dispenser ditegak
luruskan kemudian ditekan satu kali sampai bubuk (aloi) dan cairan (Hg) keluar.
 Setelah bahan tambalan dimasukkan ke dalam mortar lalu bahan tambalan
tersebut diaduk menggunakan pestle dengan cara memutar searah jarum jam
selama ±1 menit atau sampai bahan tambalan homogeny dengan cara thumb &
plam grasp.
 Kemudian hasil pengadukan bahan tambalan tersebut diambil dengan
menggunakan spatel semen dan dietakkan pada kain kasa.
 Kain kasa dilipat 2×3 sampai berbentuk kerucut, lalu diperas untuk
membuang cairan (Hg) yang berlebih dengan menggunakan pinset. Jika hasil
pengadukan bahan tambalan tersebut bagus, akan terdengar suara.
 Setelah itu bahan tambalan tersebut diambil dengan menggunakan
amalgam stopper.

Langkah triturasi secara mekanik.


Persiapan alat :
 Amalgamator
 Pinset
 Kain kasa
 Amalgam stopper
 Amalgam pistol
Langkah kerja;
 Bubuk (aloi) dan cairan (Hg) biasanya sudah dikemas oleh pabrik di
dalam kapsul. Di sini peran kapsul adalah juga sebagai mortar dan pestle.
Didalam kapsul terdapat sebuah logam berbentuk silinder atau piston plastic
yang lebih kecil dari kapsul. Kapsul berfungsi sebagai mortar dan logam
berbentuk silinder ini berfungsi sebagai pestle. Kemudian kapsul tadi di
masukkan ke dalam amalgamator. Tutup pengamannya.
 Sebelum mesin di hidupkan, terlebih dahulu di atur kecepatannya yakni
rendah, sedang, atau tinggi. Setelah semua siap,hidupkan amalgamtornya. Waktu
pengerjaan dengan amalgamator ini biasanya 5-8 detik.
 Setelah selesai, ambil kapsulnya dan dibuka dengan menggunakan pinset.
 Kemudian hasil pengadukan bahan tambalan di letakkan pada kain kasa.

e. Teknik penambalan

9
Sebelum penambalan amalgam, dasar kavitas harus diberi lapik dasar semen. Cara
membuat dasar (semen) :
 Dinding pulpa
a. Diatas glasplate diaduk sejumlah semen yang dibutuhkan. Lalu semen ini
diambil dengan alat yang cocok yaitu semen stopper atau sonde. Semen ini
diletakkan di tengah dasar kavitas tersebut. Seluruh dasar di tutup dengan
semen perlahan-lahan.
b. Jika semen melekat pada stopper, stopper ini dibasahi sedikit dengan
semen alcohol. Jika itu tidak cukup, dapat kita tambah sedikit lagi dengan
semen sebelum keras. Jika terlalu banyak (tebal), kelebihan ini kita tekan ke
satu dinding, lalu diambil dengan ekskavator.
c. Batas semen sedikit dibawah perbatasan dentin-email. Dengan ujung
stopper yang licin, dasar diratakan hingga datar dan mempunyai dalam yang
betul. Pada saat masih plastis, semen yang melekat pada dinding diambil
dengan ekskavator dan sudut-sudutnya dibuat tajam. Setelah semen keras, kita
periksa dengan sonde semua dataran dan sudutnya.
1. Dinding aksial :
a. Semen yang dibutuhkan diletakkan di tengah-tengah dinding
aksial, lalu kita tekan dengan istrumen plastis dan kita bentuk menurut
permukaan gigi itu. Semen pada dinding aksial tidak boleh terlalu
tebal sehingga masih ada tempat yang cukup untuk tumpatannya.
Setelah semen keras, kita periksa dengan sonde, dan sisa-sisa yang
masih ketinggalan diambil.
b. Jika semen menjadi keras sebelum mendapat bentuk yang
sempurna, kita boleh mempergunkan bor inverted cone untuk
meratakan dasar kavitas.
c. Dinding aksial dapat diratakan dengan bor fissure.
f. Kondensasi

proses memasukkan hasil triturasi yang merupakan suatu massa yang plastis ke dalam
kavitas gigi yang telah dipreparasi. Tujuan kondensasi adalah memadatkan amalgam
kedalam kavitas sehingga tercapai kepadatan yang maksimal. Tekanan kondensasi
berpengaruh besar terhadap kekuatan amalgam. Alat yang digunakan untuk
kondensasi adalah amalgam stopper amalgam carrier/kondensator. Caranya adalah
pilih stopper dengan diameter sesuai dengan besar kavitas.
Kavitas diberi basis, dikeringkan dan blok supaya tidak terkontakminasi dengan air
ludah. Amalgam di masukkaan kedalam kavitas, sedikit demi sedikit ditekan pada
bagian tengah, diarahkan keseluruh lateral (tepi) kavitas, dengan tekanan kuat, besar,
dan merata, serta diisi terus sampai kavitas penuh terisi amalgam.
g. Pemadatan

10
Pemadatan adalah memadatkan amalgam kedalam kavitas yang sudah dipreparasi
sehingga tercapai kepadatan maksimal. Jika tujuan ini tercapai. Kekuatan amalgam
akan bertambah dan kekeroposan akan berkurang. Tujuan utamanya adalah
melepaskan kelebihan air raksa dari setiap penambalan lpaisan sampai ke lapisan
teratas, dengan prosedur pemadatan.
Setelah adukan dibuat, pemadatan amalgam harus segera dimulai. Semkain panjang
waktu menunggu antara pengadukan dan pemadatan semakin lemah amalgamnya.
Selain itu, kandungan air raksa dan pengeroposan amalgam akan meningkat.
Pemadatan bahan yang sudah mulai megeras akan mematahkan dan menghancurkan
matriks yang sudah mulai terbentuk. Juga ketika logam dicampur sudah kehilangan
sejumlah plastusitasnya, akan sulit dipadatkan tanpa menimbulkan celah internal dan
lapisan.
Selama pemadatan, daerah kerja harus kering. Sedikit saja ada cairan pada amalgam
yang mengandung seng (Zn) pada tahap ini, dapat mengakibatkan ekpansi tertunda,
masalah yang terkait dengannya seperti korosi dan hilangnya kekuatan amalgam.
Akibat akhir kontaminasi cairan adalah kegagalan premature dari tumpatan.
h. Tujuan kondensasi

Tujuan kondensasi adalah mendapatkan kontak yang baik antara amalgam dan
amalgam, bukan kontak dengan Hg yang tipis, dan mengumpul pada permukaan
karena kondensasi yang salah. Tekanan yang diberikan sebesar mungkin,merata,dan
sama kuat,tetapi tidak menyebabkan penderita kesakitan.
i. Pengukiran amalgam
Setelah amalgam dipadatkan kedalam kavitas, tumpatan diukir untukj memproduksi
anatomi gigi yang benar.jika pengukiran terlalu dalam,ketebalan amalgam akan
berkurang.jika ada daerah yang terlalu tipis,berpotensi patah karena tekanan
pengunyahan.jika digunakan tekhnik yang benar, amalgam sebenarnya sudah siap
untuk diukir segera setelah pemadatan selesai. Selama memungkinkan,pengukiran
harus dilakukan dalam arah yang sejajar dengan atau sedikit kearah tepi kavitas.
j. Teknik pengukiran
Pengukiran merupan suatu kegiatan untuk menempatkan kekuatan.tujuan dari
pengukiran adalah meniru anatomi dan bukan memproduksi rincian yang sangat
detail. Pengukiran terdiri atas 2 tahap, yaitu:
 Penukiran awal: pengukiran dilakukan segera setelah bagian oklusal
ditambah dengan baik.tujuannya untuk mengambil bagian yang berlebihan pada
permukaan oklusal.
 Pengukiran akhir: pengukiran dilakukan setelah amalgam cukup keras
dengan alat yang tajam, akan terdengar suara scrapping/ringing.setelah
pengukiran, periksa kembali oklusi dengan cara meminta pasien
menggigit.amalgam akan mengeras dan mempunyai kekuatan yang cukup setelah
24 jam.

11
k. Prosedur pengukiran
Setelah selesai kondensasi,dilanjutkan dengan melakukan pengukiran amalgam padat
fisur dengan cara mengaplikasikan pembawa amalgam pada didinding pulpa dan
tempatkan pada tempatnya. Lapisan tumpatan amalgam yangf pertama sangat penting
dan membutuhkan perhatian lebih disbanding berikutnya.
 Amalgam ditambahkan, dimampatkan kedalam kavitas secara rata untuk
menghilangkan daerah yang kosong dan untuk mengisi dengan hati-hati dan
konsisten seleruh daerah retensi dan undercut.bagian oklusal kavitas diisi untuk
penyelesaian dan bahan yang berlebihan disishkan dengan pemampat. Dengan
menggunakan ujung eksplorer sebagai pengukir, bentuk dan ketinggian linggir
tepi dibangun dan kelebihan amalgam dikikis.ujung pengukir tepi amalgam
proksimo-gigiva dan kelebihan amalgam dibuang.
 Dengan tekhnik seperti untuk amalgam kelas 1, permukaan oklusal diukir
dank arena kontur oklusal mencakup linggir tepui, sebaiknya diukir dalam karena
kontur oklusal mencakup linggir tepi, sebaiknya digunakan pengukir proksimal
untuk menentukan embrasuere dengan baik. Gangguan oklusi paling baik
diperiksa setelah isolator karet dilepas. Linger tepi harus diukir seperti bentuk
asal.
 Setelah pengukiran selesai, periksa tingginya tympatan. Untuk ini
diperbolehkan menggunakan kertas artikulasi (seperti karbon). Kertas ini
diletakkan di atas tumpatan, kemudian penderita diminta menutup mulutnya
perlahan-lahan sampai beroklusi. Jika tumpatan terlalu tinggi itu. Bagian ini harus
direndahkan. Setelah ini penderita harus melakukan gerakan mengunyah ke segala
arah (artikulasi) untuk mengetahui apakah ada bagian-bagian yang harus
direndahkan.
 Membersihkan tumpatan dari sisi amalgam, terutama pada bagian
aproksimal. Sisa-sisa ini sering terdapat dibawah papilla gusi. Untuk
membersihkan bagian ini, pergunakan sonde dan water syringe dari bukal ke
lingual.
 Beberapa klinis lebih suka melepas isolator karet dan memeriksa
ketinggian oklusal sebelum pengukiran oklusal. Pada tahap ini amalgam lebih
lunak dan tidak mudah fraktur seperti setelah pengukiran selesai dilakukan.
 Restorasi besar yang akan dimampatkan menyeluruh, membutuhkan
waktu lebih banyak dari yang lebih kecil. Disini campuran amalgam dimasukkan
unsur-unsur untuk di mamapatkan. Pemburnisan paling baik dilakukan setelah
amalgam mulai mengeras. Sisi cembung ekskavator sendok (besar dan kecil) bisa
digunakan pada daerah proksimal dan linggir tepi.
 Perhatikan dahulu tepi tumpatan jangan sampai tepi-tepi ini tidak rat
karena amalgam berlebihan. Tepi tumpatan adalah bagian tumpatan yang
terpenting, maka itu harus kita sempurnakan wakru amalgam masih plastis.
Setelah tepi tumpatan selesai, perhatikan letak darui fisur. Buat fisur sentral tepat

12
pada tempatnya, kemudian baru fisur lainnya yang kita hubungkan dengan fisur
sentral tadi. Fisur harus nyata dan tidak boleh terlalu runcing. Juka fisur terlalu
dalam, tepikavitas akan menjadi lemah.
 Menghaluskan permukaan : Dengan kapas yang digulung keras dan
dibasahi, haluskan permukaan setelah pemgukiran selesai. Kapas ini dapat
menghaluskan tanda-tandayang di timggalkan instrumen tanpa merusak ukiran.
Ini menghasilkan permukaan halus yang nanti akan mudah dipoles.

l. Burnishing

Jika permukaan sudah halus maka digunakan burnisher, tidak boleh dengan
tekanan,tetapi ringan-ringan saja. Burnisher digerrakkan menurut fisur. Burnisher
tidak boleh digunakan bila amalgam sudah keras sebab dpat meerusak tepinya.
m. Pemolesan amalgam
Pemolesan amalgam dilakukan minimal setelah 24 jam. Alat yang di gunakan :
 Stone, untuk membuang bagian yang terlalu tinggi (terlihat mengilap).
 Steel finishing bur (finer) untuk menghaluskan
 Rubber (karet)
 Sikat dicampur dengan pumice dan air

Pomolesan adalah memoles dengan tekanan yang rata, berpindah-pindah dan harus
tetap basah.
Tujuan pomolesan amalgam adalah mendapatkan tumpatan amalgam yang mengkilap
dalam waktu lama dan mudah dibersihkan. Juga mendapatkan tumpatan amalgam
yang lebih kuat, dan menghindari terjadinya disklorasi serta menghilangkan amalgam
yang overhanging agar permukaan tumpatan sesuai dengan permukaan email gigi.
n. Kegagalan tumpatan amalgam terjadi karena:
 Preparasi yang kurang ideal/baik
 Rasio merkuri-aloi tidak tepat
 Triturasi tidak betul (tidak homogen)
 Cara prakondensasi dan kondensasi yang salah
 Kontaminasi dengan saliva
 Tumpatan emas dan amalgam yang kontak 1 dan lainnya menyebabkan
korosi pada tumpatan amalgam.

Komponen bahan tambalan permanen


a. Komposit
Resin komposit merupakan bahan tumpatan gigi yang banyak digunakan untuk
menggantikan struktur gigi yang hilang serta memodifikasi warna dan kontur gigi
dengan tujuan estetik

13
Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, sifat masing masing
materinya berbeda satu sama lainnya, baik sifat kimia maupun fisik dan tetap terpisah
dalam hasil akhir bahn tersebut.(bahan komposit). Resin kompisite dalam bidang
restorasi gigi merupakan bahan matrikresin yang didalamnya ditambahkan pasi
anorganik (quartz partikel slical koloid).
b. Komposisi resin komposit yaitu :
 Matriks resin organic
 Bahan pengisi anorganik (filter)
 Bahan pengikat (coupling agent)
 Akivator
 Bahan lain unytuk stabilitas warna dan mencegah polimerasasi dini
c. Sifat sifat :
 Sifat mekanik
 Sifat fisik
 Sifat setting
 Strength
 Sifat kimiawi
Perlekatan mekanik resin komposit dengan struktur gigi biasa melalui pengetsaan,
pembuatan undercut atau pemberian pin/skrup. Proses pengerasan resin komposit
melalui 2 cara yaitu:
 Cara pencampuran/mixing 2 dan satunya mengandung amine tersier (N, N
dimetil p-toluidin) melalui pencampuran dua ban pasta, satu pasta mengandung
inisiator benzoil peroksida. Bila kedua pasta di aduk maka amine akan beraksi
dengan benzoil peroksida dan membentuk radikal bebas dan polimeritasi
tambahan terjadi.
 Cara menyinaran (light cure), dengan menggunakan sinar halogen maupun
L.E.D pengerasan terajdi karena adanya radikal bebas pemula reaksi terdiri atas
molekul foto inisiator atau phonotesensitizer, camphorquinone (CQ) pada panjang
pada panjang gelombang diantara 400-500nm dan activator amin yang terdapat
dalam pasta. Bila keduamya tidak terkena sinar maka reaksi pengerasan tidak
akan terjadi.
d. Teknik memasukkan komposit
Komponen penting lain dalam keseluruhan teknik pemasukan komposit seperti bahan
untuk email dan perlekatan dentin, juga dibahas.
Composite yang diaktifkan secara kimia, composite yang diaktifkan secara kimia
dipasok dalam 2 pasta baik dalam pot ataupun bentuk suntikan. Satu pasta
mengandung inisiator benzoil peroksida dan yang lain mengandung activator amin
tersier.
Pasta dalam jumlah yang sama dikeluarkan pada kertas pengaduk dan dicampurkan
dengan pendaguk cepat selama 30 detik. Bila bahn dikemas dalam pot, kontaminasi
silang harus dihindari, karena polimerisasi sebagian dari pasta dapat terjadi dalam
kemasan pot yang terkontaminasi. Pembagian secara visual adalah cukup, tetapi harus
14
dihindari perbedaan yang terlalu besar. Pengadukan harus merata, karena polimerasi
yang merta tergantung pada kehomogenan adukan dan inisiator.
Bila pengadukan telah sempurna, resin harus secepatnya dimasukkan ke dalam kavitas
untuk mencegah adaptasi yang buruk terhadap dinding kavitas dan hilangnya sifat
plastis karena dimulainya proses polimerisasi. Harus diperhatikan untuk menghindari
masuknya udara selama pengadukan dam pemasukan resin. Karena massa
terpolimerasi menghalagi oksingen, masuknya udara dapat menghasilkan bercak
halus pada restorasi.
Rongga atau pori dapat diminimalkan dengan mengulas bahan pada sisi kavitas
menggunakan instrument pemasukkan, kemudian kavitas disi dari dasar ke luar.
Untuk mencegah menempelnya bahan pada instrument, harus dilap dengan kapas
yang dicelupkan dalam alcohol.hindari penggunaan instrument bahan kecil dengan
ujung tajam selama memasukkan bahan karena instrument seperti itu seringkali
meninggalkan jejak yang dapat menyebabkan rongga ketika lapisan komposit yang
ditambahkan. Penggunaan strip matriks untuk menekan memberikan adaptasi yang
lebih baik terhadap dinding dengan memaksa bahan mengalir selama tahap platis
polimerasi. Strip matriks diangkat setelah bahn mengeras dan restorasi
disempurnakan.
Komposit diaktifkan dengan sinar, pemasukkan bahan ke dalam kavitas harus
dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga meminimalkan pembentukan
rongga, seperti yang dijelaskan untuk komposit yang sehingga meminimalkan
pembentukan rongga, seperti yang di jelaskan untuk komposir yang teraktivitasi
secara kimia. Begitu memasukkan suatu lapisan, bahn dapat dibentuk sesuai bentuk
yang diinginkan dan kemudian dikeraskan. Lapisan tambalan yang diletakkan bahan
dengan suntikan.
Ujung sinar harus diletakkan sedekat mungkin dengan permukaan resin. Namun
karena sinar terserap ketika melewati jaringan gigi, tambalan pengerasan diperlukan
bila cara ini dilakukan. Wakru pemaparan harus kurang dari 40 detik, dan ketebalan
resin harus tidak tebal dari 2,0-2,5 mm. Warna yang gelap memerlukan pemaparan
yang lebih lama, seperti resin yang terpolimerisasi melalui email dan dentin.
Komponen bahan tambalan permanen
a. Glass ionomer cement
Glass Ionomer Cement (GIC) merupakan variasi antara bubuk kaca silika dan asam
poliakrilat. Material ini memperoleh namanya dari formula antara bubuk kaca dan
ionomer yang mengandung asam karboksilat. 5
Sement ionomer kaca adalah bahan tambal senyawa gigi yang komponen utamanya
glass ionomer cement terdiri dari likuid ysng memerlukan gabungan air dengan
polyacid (asam polialrilat, maleat, itakonat, tartarat) dan bubuk berupa
fluoroalumininosillcate glass (Anang, Mariati 2015).
Bahan ini bersifat anti kariogenik oleh karena mampuy melepaskan florida,
mempunyai thermal compatibillty dengan enamel gigi, serta mempunyai
biokompatbilititas yang baik (Jurnal PDGI.2012)
b. Indikasi glass ionomer cement :

15
 Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa prevarasi kavitas
 Penutupan/penumpatan pit dan fisura oklusal
 Restorasi gigi decidui
 Restorasi lesi karies kelas V
 Restorasi lesi karies kelas III, diutamakn yang pembukaannya dari lingual
atau pakatinal belum melibatykan bagian labial
c. Sifat dan manfaat
 Melepasakan fluoride dan strontium kadar tinggi untuk meningkatkan
kemampuan remineralisasi
 Konsisten mengalir menjamin keefektifan perlekatan yang tinggi terhadap
permukaan gigi
 Merupakan glass ionomer konvensional tanpa penambahan resin
 Cocok untuk situasi klinis di mana sulit didapatkan control saliva
 Kecepatan pengerasan yang berwarna pink dapat dipercepat dengan
penyinaran 40 detik dengan unit VLC halogen
d. Kelebihan
Adhies/dapat berikat secara kimiawi dengan gigi, dapat berikan pula dengan email dan
dentin. Dapat melepaskan fluoride sehingga dapat mencegah karies lebih lanjut, tidak
iritasi mempunyai sifat biokompatibilitas, sifat penyebaran panas sedikit. Daya larut
yang rendah.
e. Kekurangan
Mudah terpengaruh oleh air, mudah terjadi dehidrasi, kurang kuat melekat pada
porselein dan emas murni, mani[ulasi dan teknik memasukkan ke dalam cavitas
cukup sulit, perbandingan ukuran bubuk dan cairan kurang tepat, warna kurang stabil
atau tidak persis sama dengan gigi, mudah berubah bentuk.
f. Cara pengerjaannya
Dilakukan pada glass plat yang dilapisi paperpad menggunakan agaat spatel,
perbandinagn bubuk dengan cairan = 3:1 (sesuai aturan pabrik), waktu menestakan
cairan posisi botol vertical, agar udara ke luar, kemudian dicampurkan dan diaduk
dengan cepat, posisi melipat, selesai dalam waktu 30-40 detik.
g. Konsistensi adonan
Terlihat kental dan berkilat dipermukaan/seperti permen karet, asam poliakrilat masih
basah dan dapat melekat ke struktur gigi.

16
D. Rangkuman
jaringan Konservasi gigi atau ilmu pengawet gigi adalah satu bagian ilmu kedokteran
gigi yang meliputi pengawetan dan mempertahankan jaringan geligi dan jaringan sekitar gigi,
mempertahankan gigi didalam mulut melalui restorasi dan peralatan endodontic baik secara
konfensional maupun bedah agar stetik dan fungsi kunya kembali normal. Penambalan gigi
digunakan untuk memulikan gigi yang telah rusak oleh keruisakan gigi. Perkembangan
tambalan berwarna alami gigi telah memberikan dokter gigi dan pasien alternatif yang lebih
aman dan lebih menarik dengan mencocokkan tambalan kom[osite dengan warna alami anda,
dokter gigi yang terampil dapat memberi anda tambalan berwarna putih yang hamper tak
terlihat.
Berikut ini beberapa jenis bahan tambalan yang biasanya dalam prosedur tambal gigi:
amalgam,komposit resim, inomer kaca, ionomer resim, porselent, alloiemas.

TES FORMATIF

1. Tumpatan sementara adalah


a. Tumpatan tidak tetap yang digunakan pada karies profunda
b. Ketika karies sudah dekat sekali dengan atap pulpa
c. Yang nantinya akan dibongkar lagi
d. Setelah dibongkar ditumpat dengan bahan tumpatan tetap
e. Bahan tumpatan untuk pulpa
2. Sifat sifat Gutta percha adalah
a. Stone
b. Elastis
c. Triturasi
d. Strength
e. Sulfide
3. Indikasi ionomer cemen adalah
a. Restorasi gigi decidui
b. Merupakan glass ionomer konvensional tanpa penambahan resin
c. Sifat penyebaran panas sedikit dan daya larut yang rendah
d. Mudah terpengaruh oleh air dan mudah terjadi dehidrasi
e. Asam poliakrilat masih basah dan dapat melekat ke struktur gigi
4. Pasta dalam jumlah pada jumlah yang sama dikeluarkan pada kertas pengaduk dan
dicampurkan dengan pengaduk cepat selama…
a. 25 detik
b. 10 detik

17
c. 15 detik
d. 30 detik
e. 35 detik
5. Salah satu tumpatan permanen adalah silikat …
a. Silicon
b. Semen oksida seng eugenol
c. Gutta percha point
d. Inlay logam
e. Kalsium
6. Kegagalan pada tumpatan amalgam terjadi karena ….
a. Tidak dapat larut dalam cairan mulut
b. Secara estetik kurang baik, karena warnanya yang tidak sama warna gigi
c. Bahan yang rapuh (mudah pecah atau patah meskipun kuat)
d. Crussing yang sangat rendah
e. Preparasi yang kurang ideal/baik
7. Kondesasi bertujuan untuk …
a. Mendapatkan kontak yang biak antara amalgam dan amalgam
b. Membersihkan tumpatan dari sis amalgam, terutama bagian aproksimal
c. Tidak iritasi mempunyai sifat biokompatibilitas sifat penyebaran
d. Mendapatkanb tumpatan amalgam yang mengkilap dalam waktu lama
e. Melepaskan kelebihan air raksa dan setiap penambalan lapisan sampai ke lapisan
teratas
8. Setelah dilakukan perwatan terhadap gigi yang mengalami karies atau bahan setelah
dilakukan perawatan saraf. Merupakan pengertian dari …
a. Triturasi
b. Kondesasi
c. Pemadatan
d. Burnishing
e. Tumapatan permanen
9. Apa penyebab setting zinc phosphate cement terlalu lama…?
a. Kebanyakan powder
b. Udara yang dingin
c. Cara pengadukan
d. Kelebihan bahan
e. Adonan terlalu encer
10. Salah satu pengunaan amalgam yang dilakukan 2x adalah
a. Kondesasi
b. Carving
c. Burnishing
d. Triturasi
e. Fletcher
18
11. Keuntungan amalgam di banding komposit adalah
a. Penumpatan lebih sulit
b. Compressive straight lebih tinggi
c. Daya tahan lama
d. Sangat mahal
e. Tidak tahan lama
12. Prosese pencampuran partikel partikel logam amalgam dengan mercury dalam amalgam
atau cara manual disebut …
a. Kondesasi
b. Carving
c. Triturasi
d. Polishing
e. Sub base
13. Yang benar tentang pencampuran powder dan liquid GIC adalah
a. Diaduk lalu dimasukkan lemari
b. Diaduk dengan spatula pada paper pad.
c. Diaduk pada glass lab ditunggu 2 menit
d. Diaduk pada glass lab kemudian dimasukkan capsule
e. Benar semua
14. Komposisi bahan resin komposit
a. Liquid
b. Powder
c. Maktriks resin
d. Air
e. Logam
15. Ada 2 proses pengerasan resin komposit melalu…?
a. Pencampuran dan penyinaran
b. Pencampuran dan pembentuikan
c. Peyinaran dan pembentukan
d. Pembentukan dan pengukiran
e. Semua benar
16. Keuntungan amalgam disbanding komposit
a. Penumpatan lebih sulit
b. Compressive streght lebih tinggi
c. Daya tahan lama
d. Murah
e. B dan D benar
17. Ada 2 teknik pemasukkan komposit
a. Secara kimia dan fisika
b. Secara berurutan dan sinar
c. Secara kimia dan sinar
19
d. Secara perlahan dan hati hati
e. Secara berurutan dan perlahan
18. Perbandinagan anatar powder dan liquid pada GIC adalah
a. 2:1
b. 3:1
c. 1:1
d. 4:2
e. 1:2
19. Waktu yang diperlukan dalam melakukan pengadukan pada GIC adalah
a. 30-40 detik
b. 20 detik
c. 20- 1 menit
d. 1-2 menit
e. 30-1 menit
20. Kekurangan dari GIC
a. Dapat berubah bentuk
b. Dapat menyerap air
c. Warnanya tetap
d. Mudah memasukkan ke dalam kavita
21. Butuh berapa lama waktu yang butuhkan untuk pengerasan pada GIC
a. 30 detik
b. 40 detik
c. 1 menit
d. 20 detik
e. 3 menit

22. Tujuan kondesasi adalah


a. memadatkan amalgam kedalam kavitas sehingga tercapai kepadatan yang maksimal
b. agar amalgam dapat dibentuk
c. agar amalgam tercampur rata
d. agar amlgam terjadi pemadatan
e. agar amalgam tidak dapat berubah
23. sebelum melakukan tambalan amalgam kavitas harus dilapisi dengan…
a. lapisan dasar semen
b. lapisan power
c. lapisan liquid
d. lapisan logam
e. lapisan air
24. berapa lamakah waktu amalgamator bekerja…?
a. 5-8 detik
b. 1 menit
20
c. 30 detik
d. 30 detik
e. 10 detik
25. Salah satu alat yang dipersiapkan pada triturasi mekanik adalah…
a. Paper pad
b. Pinset
c. Chip blower
d. Sonde
e. Excavator
26. Teknik pengadukan amalgam disebut
a. Triturasi
b. Pemolesan
c. Caving
d. Kondesasi
e. Tumpatan
27. bahan tumpatan sementara yang terdiri atas bubuk cairan, merupan pengertian dari…
a. tumpatan sementara
b. fletcher
c. gutta percha
d. semen seng posfat
e. semen oksida seng eugenol
28. campuran antara dua atau lebih logam (aloy) dan salah satunya adalah merkuri (air raksa
atau Hg), merupakan pengertian dari…
a. fletcher
b. gutta percha
c. amalgam
d. semen seng posfat
e. semen oksida seng eugenol
29. Ketika bubuk aloi dan cairan merkuri dicampur,terjadi sesuatu reaksi kimia yang
menghasilkan amalgam gigi yang berbentuk bahan restorasi keras dengan warna…?
a. Kuning
b. Merah
c. Putih
d. Perak abu abu
e. Hitam
30. Secara estetik kurang baik, karena warnanya yang tidak sama dengan warna gigi,
pernyataan diatas merupakan kelemahan dari
a. Amalgam
b. Gutta percha
c. GIC
d. Resin komposit
21
e. Art

Essay
1. Jelaskan perbedaan tumpatan sementara dan tumpatan permanen.
2. Sebutkan kelebihan dan kekurangan gutta percha
3. Apa yang dimaksud dengan amalgam
4. Sebutkan perbedaan alat pada langkah triturasi secara manual dan secara mekanik
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ART

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

22
Sebelum merencanakan perawatan konservasi gigi kita harus terlebih dahulu
menentukan diagnosis.
B. Saran

23
DAFTAR PUSTAKA

Baum, P. L. (2014). Ilmu Konservasi Gigi. Jakarta.

Dkk., P. H. (1999). Tambalan Amalgam. Jakaeta

drg. Hj. saluna Deynilisa, M. (2017). Ilmu Konservasi gigi. Jakarta.

J.Aanusavice, K. (2013). Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta.

Suharti Siti (2017).Dental material.Jakarta

Tulenan, dkk (2014) Gambaran tumpatan resin komposit pada gigi permanen.

Journal Caninus Dentistry

24
KUNCI JAWABAN
1. b
2. a
3. a
4. d
5. d
6. e
7. a
8. e
9. a
10. d
11.b
12. a
13. b
14. c
15. a
16. e
17. c
18. b
19. a
20.b
21. a
22. a
23. a
24. a
25. b
26. a
27. b
28. c
29. d
30. a

Jawaban
1. - tumpatan sementara adalah tumpatan yang tetap digunakan pada karies produnda ketika
karies sudah dekat sekali dengan atap pulpa
- Tumpatan permanen adalah tumpatan setelah dilakukan perawatan terhadap gigi yang
mengelami karies atau bahkan setelah dilakukan perawatan saraf.
2. Kelebihan
- Tidak bersifat konduktor
- Mudah pengerjaannya
- Mempunyai warna yang harmonis
- Mempunyai daya elastitas yang baik

25
- Bila perlu mudah dikelurkan/diambil dari kavitas
Kekurangan
- Crossing yang rendah
- Dalam mulut bereaksi dengan sulfide oleh karena itu, dalam mulut dengan hygiene
oral yang baru, gutta percha dapat hancur
- Pada pendinginan akan mengalami kontraksi sehingga dapat lepas dari dinding
kavitas
- Tidak dapat dilepas
3. Amalgam adalah campuran antara 2 lebih logam (aloy) dan salah satunya meskusi (air
raksa atau Hg) serta diperdagangkan sebagai butiran halus atau serbuk yang dengan
mudah dicampur dengan Hg untuk menghasilakn amalgam gigi
4. alat titrasi secara manual
- mortal dan pastel
- dispensir bubuk (alor)
- dispenser cairan merkuri
- kain kasa
- pinset

alat titrasi secara mekanik


- amalgamator
- pinset
- kain kasa
- amalgam stopper
- amalgam pistol
5. art adalah suatu proses penambalan dengan prosedur yang ada dasarnya adalah
pembuangan jaringan gigi yang terkena karies dengan menggunakan instrument
tangan saja, serta penambalan kavitas dengan bahan tambalan adhesif.

26

Anda mungkin juga menyukai