TEORI AKUNTANSI
(Asal Mula Perkembangan Akuntansi)
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK I
PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
Kami berharapn makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan semoga
dengan hadirnya makalah ini para pembaca dapat mengetahui dan memahami
mengenai asal mula perkembangan akuntansi hingga masuk ke Indonesia. Penulis
menyadari bahwa didalam makalah Ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharap adanya kritik, saran serta usulan
yang membangun dari para pembaca.
Penyusun
Kelompok I
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seni adalah usaha manusiawi yang paling kreatif. Seni adalah kecakapan
untuk mencapai hasil nyata yang diinginkanl. Akuntansi sebagai seni
adalah keterampilan/ kemampuan/ kecakapan menata ransaksi keuangan
yang beragam menjadi gambaran yang mudah dimengerti bila
dikomunikasikan hasilnya. Hasil karya seni akuntansi adalah laporan
keuangan. Karena akuntansi merupakan keterampilan/ kemampuan/
kecakapan/ keahlian/ kepandaian, maka akuntansi dianggap juga sebagai
teknologi (teknik) dalam pengolahan data keuangan.
3
mengikhtisarkan, dan menginterpretasi atas transaksi keuangan yang
terjadi dalam suatu organisasi dan dinyatakan dalam satuan nilai uang.
4
seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli
Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi
pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk
suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya
kejadian dalam double entry bookkeeping.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur
belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu
(± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh
saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”
5
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek
positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang
perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang
organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang
kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar
hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan
inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun
sebagai pertanggungjawaban.
1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai
laporan yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
6
7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
7
2.3 Akuntansi Single Entry Dan Double Entry
Yang menjadi poin utama dari keunggulan penggunaan single entry adalah
sederhana sehingga penggunaannya lebih mudah dan praktis. Metode ini hanya
memiliki dua daftar, yakni penghasilan dan pengeluaran. Namun format sederhana
ini yang membuat hasil laporannya kurang lengkap. Sehingga sulit untuk
mengontrol setiap transaksi yang terjadi. Selain itu, apabila terjadi kesalahan akan
sulit untuk mencari letak dan asal muasal kesalahan tersebut.
8
saldo akun. Dengan kejelasan informasi ini maka kesalahan yang terjadi dapat
dilacak jejaknya. Namun jika sudh menggunakan metode double entry maka
kesalahan yang terjadi sangatlah kecil. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah
human error.
9
Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang,
tenagatenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet,
didirikan kursuskursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntansi di
Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda,
mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk
memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan
tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental
bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Untuk mengembangkan
akuntansi, Pada tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Namun, baru tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di
Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan standar Akuntansi
keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di
Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Nafarin, M. 2004. Akuntansi Pendekatan Siklus Dan Pajak Perusahaa Industri &
Dagang. Jakarta : Ghalia Indonesia
Situs:
https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-dasar-metode-single-entry-dan-double-entry/
12