Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI
(Asal Mula Perkembangan Akuntansi)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I

-Nurfayzhi Fauzhi 1892042055

-Siska Herman 1892042037

-Andi Indriani 1892042034

-Lesti Lestari 1892042048

-Kurnia Ulfa 1892042045

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang,
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah Teori
Akuntansi “Asal Mula Perkembangan Akuntansi” tepat pada waktunya. Dan
sholawat serta salam kita panjatkan kepada baginda Rosulullah Muhammad SAW,
serta kami juga berterima kasih kepada Ibu Samirah Dunakhir, S.E, M.Bus, Ph.D,
Ak, CA. selaku dosen pembimbing

Kami berharapn makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, dan semoga
dengan hadirnya makalah ini para pembaca dapat mengetahui dan memahami
mengenai asal mula perkembangan akuntansi hingga masuk ke Indonesia. Penulis
menyadari bahwa didalam makalah Ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharap adanya kritik, saran serta usulan
yang membangun dari para pembaca.

Makassar, 9 Februari 2020

Penyusun
Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................3

2.1 Pengertian Akuntansi ................................................................................3


2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi ...................................................4
2.3 Akuntansi Single Entry dan Double Entry ................................................8
2.4 Perkembangan Akuntansi di Indonesia .....................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................11

3.1 Kesimpulan ...............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum akuntansi merupakan suatu system informasi yang


digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan.
Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi, mengomunikasikan
peristiwa ekonomi dari sebuah organisasi kepada pemakai informasinya. Proses
akuntansi menghasilkan informasi keuangan. Semua proses tersebut
diselenggarakan secara tertulis dan berdasarkan bukti transaksi yang harus ditulis.

Permulaan akuntansi selalu dihubungkan dengan hasil Luca Paciolli


seorang ahli matematika Renaissance Italia. Lucca Paciolli merupakan sahabat
dekat dan guru bagi Leonardo da Vinci. Dalam bukunya Summa De Arithmetica,
Geometria, Proportione At Proportionalite, tahun 1494 Paciolli menjelaskan
sebuah system untuk menjamin bahwa informasi keuangan dicatat secara efisien
dan akurat

Dalam system akuntansi ini dikenal system akuntansi berpasangan


(Double Entry) dimana setiap transaksi selalu memengaruhi dua akun atau lebih
dalam laporan keuangan, sebgai sisi debet dan sisi kredit. Cara ini tentu saja
menjadi lebih kompleks dibanding dengan system pencatatan tunggal (Single
Entry) yang hanya berupada daftar transaksi. Namun, demikian nanti tahun 1600-
an baru mual dikenal dengan adanya laporan keuangan.

1
1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan akuntansi?

b. Bagaimankah awal perkembangan akuntansi?

c. Bagaimanakah akuntansi single entry dan double entry?

d. Bagaimanakah perkembangan akuntansi di Indonesia?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui difinisi akuntansi

b. Untuk mengetahui awal mula perkembangan ilmu akuntansi

c. Untuk mengetahui akuntansi single entry dan double entry

d. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi yang sering dijuluki sebagai bahasa bisnis (the language of


business). Perubahan yang cepat dalam masyarakat telah menyebabkan semain
kompleksnya bahasa tersebut, yang digunakan untuk mencatat, meringkas,
melaporkan, menginterpretasi data dasar ekonomi untuk kepentingan perorangan,
pengusaha pemerintah, dan anggota masyarakat lainnya.

Akuntansi telah didifinisikan secara luas. Menurut difinisi dari American


accounting association akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur
dan melaporkan informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil
keputusan yang tepat bagi pemakai informasi tersebut.

a) Akuntansi Sebagai Seni

Seni adalah usaha manusiawi yang paling kreatif. Seni adalah kecakapan
untuk mencapai hasil nyata yang diinginkanl. Akuntansi sebagai seni
adalah keterampilan/ kemampuan/ kecakapan menata ransaksi keuangan
yang beragam menjadi gambaran yang mudah dimengerti bila
dikomunikasikan hasilnya. Hasil karya seni akuntansi adalah laporan
keuangan. Karena akuntansi merupakan keterampilan/ kemampuan/
kecakapan/ keahlian/ kepandaian, maka akuntansi dianggap juga sebagai
teknologi (teknik) dalam pengolahan data keuangan.

b) Akuntansi Sebagai Ilmu

Definisi akuntansi sebagai ilmu (science) menurut Helmi Rony (1990, 7)


akuntansi adalah suatau disiplin ilmu yang mempelajari mekanisme,
system, dan prosedur dalam mencatat, mengelompokkan,

3
mengikhtisarkan, dan menginterpretasi atas transaksi keuangan yang
terjadi dalam suatu organisasi dan dinyatakan dalam satuan nilai uang.

Ilmu akuntansi seperangkat pengetahuan yang dibuat bersistem dan


dikumpulkan serta diterima berhubungan denga pengertian tentang
kebenaran universal (umum) mengenai akuntansi.

c) Akuntansi Sebagai Proses

Definisi akuntansi sebagai proses menurut American Accounting


Association, akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, dan
penyampaian informasi ekonomi untuk memungkinkan memperoleh
penilaian dan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi itu
(H.Z.A.Moechtar, 1993, 2).

Akuntansi sebagai proses adalah proses kegiatan yang bersistem mengenai


transaksi keuangan suatu organisasi dalam melakukan pencatatan,
penggolongan, pengikhtisaran, pemeriksaan, penafsiran, dan
penganggaran, sehingga berguna bagi pihak yang berkepentingan dalam
mengambil keputusan untuk menentukan langkah pada waktu yang akan
datang.

2.2 Sejarah Perkembangan Ilmu Akuntansi

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara


sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia
pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno.
Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.
Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-
angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan


kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga

4
seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli
Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang
akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi
pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk
suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti
pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya
kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry


sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa
penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai
berikut. Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula
diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada
tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama


“menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.”

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur
belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu
(± 570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)
“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem
pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh
saudagar-saudagar Moslem (Moslem Merchants).”

5
Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek
positif terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang
perusahaan yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang
organisasi dan status perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang
kemungkinan perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar
hutang, dan dapat bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan
inilah yang menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun
sebagai pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan


perkembangan akuntansi sebagai berikut.

1. Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang
single entry maupun double entry.
2. Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama
digunakan dalam perusahaan.
3. Tahun 1825 : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial
auditing).
4. Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai
laporan yang dianggap lebih penting.
5. Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang
dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.
6. Tahun 1925 : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

a. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk


perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana
pemerintah;
b. Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.

6
7. Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.

a. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk


pengolahan data.
b. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak
mulai ditawarkan profesi akuntan.
e. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan
pengawasan.
g. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai
diperkenalkan.

8. Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan


meliputi bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

a. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses


manajemen dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
b. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan
model-model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan
keputusan, dan analisis cost benefit;
c. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori
cybernetics;
d. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif
mulai dikenal; dan
e. Social accounting menjadi isu yang membahas pencatatan setiap
transaksi perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat

7
2.3 Akuntansi Single Entry Dan Double Entry

a) Akuntansi Single Entry

Single Entry atau dapat diartikan sebagai Pencatatan Tunggal merupakan


metode pencatatan transaksi keuangan yang hanya dilakukan satu kali. Yang
dicatat dalam metode single entry hanyalah daftar transaksi yang mempengaruhi
akuntansi. Artinya penerimaan kas dicatat sebagai kas masuk, sedangkan
pembayaran kas dicatat sebagai kas keluar. Metode single entry biasanya
digunakan oleh bisnis kecil dimana neraca tidak diperlukan untuk control
keuangan dan keperluan pajak.

Keuntungan dan kerugian single entry

Yang menjadi poin utama dari keunggulan penggunaan single entry adalah
sederhana sehingga penggunaannya lebih mudah dan praktis. Metode ini hanya
memiliki dua daftar, yakni penghasilan dan pengeluaran. Namun format sederhana
ini yang membuat hasil laporannya kurang lengkap. Sehingga sulit untuk
mengontrol setiap transaksi yang terjadi. Selain itu, apabila terjadi kesalahan akan
sulit untuk mencari letak dan asal muasal kesalahan tersebut.

b) Akuntansi Double Entry

Double Entry atau pencatatan ganda adalah metode pencatatan transaksi


keuangan yang dilakukan dua kali yakni pada sisi debit maupun kredit. Metode
double entry diperlukan untuk semua bisnis yang harus menghasilkan akun laba
rugi dan neraca.

Keuntungan dan kerugian double entry

Sebagian besar bisnis menengahdan besar menggunakan metode double


entry yang melacak pendapatan, pengeluaran, serta aset dan liabilitas. Metode
double entry diperlukan untuk semua bisnis yang diharuskan menghasilkan
laporan aset dan liabilitasnya (neraca). Dengan system pencatatan seperti
membuat perhitungan yang dilakukan lebih akurat karena menunjukkan semua

8
saldo akun. Dengan kejelasan informasi ini maka kesalahan yang terjadi dapat
dilacak jejaknya. Namun jika sudh menggunakan metode double entry maka
kesalahan yang terjadi sangatlah kecil. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah
human error.

Data yang tercatat dengan jelas tentu saja menyimpan kerumitan


dibaliknya. Proses pembukuannya memang cukup rumit karena harus
menyeimbangkan antara debit dan kredit. Tentu saja tidak semua orang dapat
melakukan ini sehingga dibutuhkan sumber daya manusia tambahan serta biaya
tambahan untuk melakukannya. Waktu yang dibutuhkan pun akan lebih banyak
karena perlu verifikasi berulang kali apalagi jika terdapat human error yang
sangat membingungkan.

2.4 Perkembangan Akuntansi Di Indonesia

Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri pada era penjajahan


Belanda sekitar 17 (ADB, 2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso, 1995). Jejak
yang jelas berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada
tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang
berkedudukan di Jakarta (Soemarso, 1995). Pada era ini Belanda mengenalkan
sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping) sebagaimana yang
dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan
peranan penting dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus,
1997).

Di Indonesia, perkembagan akuntansi mulai tampak setelah undang-


undang mengenai tanam paksa dihapuskan pada tahun 1970 sehingga kaum
pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
modalnya. Dengan demikian, kebutuhan dunia usaha terhadap akuntansi tumbuh
pula dan berkembanglah sistem Kontinental Belanda.

9
Pada saat Belanda meninggalkan Indonesia dan diganti oleh Jepang,
tenagatenaga akuntansi mengalami kekosongan. Atas prakarsa Mr. Slamet,
didirikan kursuskursus akuntansi yang merupakan cikal bakal tenaga akuntansi di
Indonesia. Setelah Indonesia merdeka dan mendapat pengakuan dari Belanda,
mulailah putra-putri Indonesia dikirim ke luar negeri (Amerika Serikat) untuk
memperdalam ilmu akuntansi. Pada tahun 1952 dibuka Jurusan Akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang kemudian diakui oleh perguruan
tinggi negeri lainya. Mulai tahun 1952 itulah akuntansi sistem Kontinental
bergeser ke sistem Angolo Saxon Amerika Serikat. Untuk mengembangkan
akuntansi, Pada tahun 1957 berdirilah organisasi Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Namun, baru tahun 1967 dengan dibukanya penanaman modal asing, akuntansi di
Indonesia berkembang pesat. Jasa besar IAI adalah penyusunan standar Akuntansi
keuangan (SAK) 1996 sebagai dasar penyusunan laporan keuangan perusahaan di
Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat


menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli
pada tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642,
tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang
berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.

Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal


itu tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan
bisnis dan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua
kegiatan menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis
sesuai dengan aturan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sadeli, Lili M. 2016. Dasar-Dasar Akuntansi. Jakarta : Pt Bumi Aksara

Nafarin, M. 2004. Akuntansi Pendekatan Siklus Dan Pajak Perusahaa Industri &
Dagang. Jakarta : Ghalia Indonesia

Samryn. 2014. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Pt Rajagrafindo Persada

Harahap, Sofyan Syafri. 1997. Teori Akuntansi, Jakarta : PT. RajaGrafindo


Persada

Situs:

https://www.jurnal.id/id/blog/akuntansi-dasar-metode-single-entry-dan-double-entry/

12

Anda mungkin juga menyukai