Anda di halaman 1dari 8

Takut untuk Berinvestasi?

Coba 5 Investasi Rendah


Risiko Ini
1. Beranda

2. Artikel

Author : Yulia Andita

Berinvestasi mungkin tampak seperti hal yang menakutkan bagi pemula, khususnya di
kalangan wanita Millenial yang sering memiliki pensiun 70% lebih sedikit daripada pria.
Tetapi berapapun usia Anda, membuat uang Anda berguna bagi Anda di masa mendatang
adalah keharusan jika Anda ingin merdeka secara finansial.

Mengapa Anda Perlu Berinvestasi?


Setiap orang perlu melakukan investasi karena nilai uang kita miliki akan terus menyusut
tergerus inflasi. Agar kekayaan kita tidak tergerus inflasi, kita harus mencari instrument –
instrument investasi yang dapat mengalahkan inflasi tersebut.

Selanjutnya sebelum berinvestasi, alangkah baiknya kita mengetahui apa tujuan kita
melakukan investasi. Ada banyak tujuan investasi diantaranya tabungan hari tua, biaya
pendidikan anak, untuk ibadah, untuk menikah, bahkan untuk jalan – jalan sekalipun dapat
dilakukan dari hasil berinvestasi.

Mari kita contohkan, anda merupakan seorang yang suka jalan – jalan yang
membutuhkan budget dana untuk jalan-jalan sebesar Rp 50 juta. Jika gaji anda sebulan Rp
3 juta dan anda hanya bisa menyisihkan Rp 1 juta per bulannya, artinya anda
membutuhkan waktu 50 bulan untuk bisa mengumpulkan Rp 50 juta. Itu kalo konsep nya
kita menabung, bagaimana kah kalau uang Rp 3 juta tersebut kita investasikan pada
reksadanatujuan keuangan anda akan bisa dapatkan tidak harus menunggu sampai 50
bulan, melainkan bisa lebih cepat, mengapa dapat demikian? Karena uang yang kita
investasikan tersebut tidak stagnan, melainkan terus tumbuh.

 
Cara Berinvestasi Rendah Risiko
Meskipun naik turunnya pasar saham tidak dapat diprediksi atau dikendalikan, tidak semua
investasi berisiko tinggi. Ada beberapa opsi investasi berisiko rendah yang akan
memungkinkan Anda untuk mulai berinvestasi hari ini atau menambah diversifikasi ke
portofolio investasi berisiko tinggi yang ada. Berikut adalah 5 investasi bijak yang dapat
melipatgandakan uang Anda saat anda tertidur nyenyak.

 
1. Rekening Tabungan Bunga Tinggi

Salah satu jenis investasi rendah risiko adalah rekening tabungan berbunga tinggi. Ini
mungkin cara paling sederhana dan paling aman untuk menyimpan dan menumbuhkan
uang. Karena bunga deposito ini lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan simpanan
biasa pada umumnya. Serta biasanya kamu tidak akan dikenakan Bisaya adminsitrasi
bulanan.
Selain kemudahan jenis investasi berisiko rendah ini, tidak ada biaya penarikan, yang
memberi Anda akses ke uang Anda.

Meskipun ada banyak manfaat untuk rekening tabungan berbunga tinggi, ada juga
kelemahannya. Pengembalian investasi bisanya lebih kecil jika dibandingkan dengan
investasi berisiko tinggi, dan rekening tabungan diperlukan untuk membatasi jumlah
penarikan yang dapat Anda lakukan hingga enam per bulan. Jika Anda perlu mengambil
uang beberapa kali dalam sebulan, itu mungkin bukan pilihan yang tepat untuk Anda.

2. Reksadana Pasar Uang

Bagi mereka yang menginginkan pengembalian tabungan sedikit lebih tinggi daripada yang
didapatkan dengan rekening tabungan, reksadana pasar uang adalah pilihan yang sangat
baik dan sangat aman. Jenis investasi ini sangat ideal untuk investor kecil yang ingin
memarkir uang mereka untuk waktu yang relatif singkat - biasanya kurang dari 12 bulan.

Cara kerjanya: Daripada berinvestasi dalam saham yang lebih tidak stabil, reksadana pasar
uang berinvestasi dalam obligasi yang atuh tempo kurang dari 1 tahun dan juga deposito
dengan suku bunga spesial. Sehingga imbal hasil investasinya pengembalian pokok
investasi dan bunga yang diperoleh selama investasi.

Selain jangka wkatu investasi waktu yang pendek dan relatif lebih aman serta stabil,
reksadana pasar uang juga memiliki keunggulan likuiditas yang tinggi. Misalnya, Anda
dapat menjual unit penyertaan reksadana pasar uang Anda untuk mencairkan uang tunai,
maka tidak memerlukan waktu yang lama.

Apalagi reksadana pasar uang ini juga bisa diakses secara online, yang memudahkan
kamu untuk menjual dan membelinya menggunakan smartphone atau laptop. Sehingga
kamu akan lebih mudah untuk memantau kinerja investasi dan semua proses traksaksinya.

Dan seperti halnya investasi, ada pro dan kontra.

Kelemahan utama dari reksadana pasar uang adalah pengembaliannya yang rendah.
Dibandingkan dengan investasi berisiko seperti saham yang biasanya menghasilkan antara
7% dan 8% per tahun.  Namun jika dibandingkan tabungan, maka hasilnya bisa lebih besar.

3. Sertifikat Deposito
Salah satu produk deposito lainnta adalah sertifikat deposito, dimana sertifikat deposito ini
mirip dengan investasi daripadana simpanan. Sertifikat deposito bersifat sebagai sura tatas
unjuk. Hal ini berarti nama pemilik dari simpanan tersebut tidak dicantumkan di dalam surat.

Sehingga setia[ orang yang memiliki  sertifikat deposito bisa mencairkan dana ketika sudah
jatuh tempo atau waktu yang dutentukan oleh bank. Modal yang diperlukan untuk investasi
sertifikat deposito dimulai dari Rp. 1 juta sampai Rp. 5 Miliar.

Dari segi kemanan, sertifikat deposito in mendapatkan jaminan dari Lembaga Penjamin


Simpanan (LPS), asalkan kamu memilih bank yang sudah menjadi peserta dari LPS.

 
4. Obligasi Korporasi

Jika Anda merasa cukup memiliki uang untuk bisa berinvestasi di obligasi dan ekuitas yang
didukung pemerintah, Anda bisa mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi dengan
berinvestasi di obligasi korporasi.

Begini cara kerjanya: Pembeli membayar nilai nominal untuk obligasi (biasanya setidaknya
Rp. 1.000.000). Sebagai imbalannya, perusahaan setuju untuk membayar kepada
pemegang obligasi sejumlah bunga, biasanya setengah tahunan. Setelah obligasi jatuh
tempo, perusahaan setuju untuk mengembalikan investasi awal plus bunga.

Sekarang, ada tingkat keamanan yang berbeda dalam hal obligasi korporasi. Obligasi
Korporat dengan rating AAA menjadi yang paling aman. Sulit dipercaya, tetapi sekarang
ada beberapa perusahaan swasta dengan peringkat kredit lebih tinggi daripada obligasi
pemerintah. Hal itu berarti tingkat pengembaliannya bisa lebih besar dibandingkan dengan
obligasi pemerintah. Jadi, jika Anda dapat menemukan obligasi korporasi berperingkat
AAA, maka pilihan obligasi tersebut yang sangat aman.

Peringkat kredit ini akan menentukan tingkat risiko masing-masing obligasi. Jika obligasinya
tidak tergolong ke dalam investment grade, bisa jadi perusahaan yang mengeluarkan
obligasi akan mengalami gagal bayar ketika sudah jatuh tempo.

Untuk menghindari hal tesebut lakukan hal dibawah ini:

 Mulailah dengan membeli dari perusahaan yang Anda kenal, dan yang memiliki
sejarah stabilitas jangka panjang.
 Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang. Diversifikasikan investasi
Anda dengan memasukkan sebagian uang Anda ke dalam investasi yang lebih
aman yang disebutkan di atas.
 Investasikan uang mu untuk jangka panjang. Seperti halnya sebagian besar
investasi, Anda akan menuai pengembalian yang lebih besar jika Anda dapat
memegang obligasi hingga jatuh tempo.

Ketiga hal diatas baik untuk memaksimalkan pengembalian Anda dengan risiko rendah
yang nyaman.

 
5. Surat Berharga Negara

SBN atau Surat Berharga Negara ini adalah produk investasi yang diterbitkan serta dihamin
oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada Warganegara Indonesia. Karena dijamin oleh
Pemerintah Republik Indonesia, investasi ini menjadi pilihan investasi yang aman, mudah,
menguntungkan dan terjangkau dari segi modal. Untuk kamu yang ingin berdedikasi pada
negara dan cinta tanah air, maka kamu bisa memilih SBN sebagai pilihan investasimu.

Jenis Surat Berharga Negara antara lain:


 Saving Bond Ritel

Tingkat pengembalian nya floating

Jangka waktu jatuh temponya 2 tahun

Tidak bisa diperjual belikan di pasar sekunder

Bisa dicairkan sebelum jatuh tempo

 
 Sukuk Tabungan

Tingkat pengembalian nya floating

Jangka waktu jatuh temponya 2 tahun

Tidak bisa diperjual belikan di pasar sekunder

Bisa dicairkan sebelum jatuh tempo

 Obligasi Negara Ritel

Tingkat pengembalian nya tetap

Jangka waktu jatuh temponya 3 tahun

Bisa diperjual belikan di pasar sekunder

Ada potensi mendapatkan capital gain (harga jual lebih tinggi dari harga pembelian)

 Sukuk Ritel

Tingkat pengembalian nya tetap

Jangka waktu jatuh temponya 3 tahun

Bisa diperjual belikan di pasar sekunder

Ada potensi mendapatkan capital gain (harga jual lebih tinggi dari harga pembelian)

Anda mungkin juga menyukai