PEMBUATAN DANGKE
PENDAHULUAN
Latar belakang
Dangke merupakan produk olahan susu dan makanan khas dari Daerah
Enrekang, Sulawesi Selatan. Dangke dikelompokkan ke dalam jenis keju lumak (soft
cheese) yang terbuat dari penggumpalan susu dengan menggunakan enzim papain
yang diperoleh dari getah buah papaya. Penggunaan larutan getah papaya oleh
masyarakat di Kabupaten Enrekang masih dilakukan secara tradisional dan belum ada
standarisasi dalam penggunaan konsentrasi getah papaya. sehingga berimplikasi
terhadap beragamnya kualitas dangke yang dihasilkan.
TINJAUAN PUSTAKA
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresi oleh kelenjar mammae
(ambing) pada binatang mamalia betina untuk bahan makanan dan sumber gizi bagi
anaknya. Kebutuhan gizi setiap hewan mamalia yang brbeda (Utami et al. 2011).
Susu segar merupakan bahan makanan yang bergizi tinggi karena di dalam
susu segar mengandung berbagai zat makanan yang lengkap dan seimbang seperti
protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Nilai gizi susu yang tinggi menyebabkan susu menjadi medium yang sangat
disukai oleh mikroorganisme yang mendorong pertumbuhan dan perkembangan
mikroba, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak
dikonsumsi bila tidak ditangani secara tepat dan benar. Salah satu pengolahan susu
agar tetap bertahan lama dalam waktu tertentu adalah dengan pasteurusasi (Chrisna
2016).
Dangke adalah salah satu keju tradisional yang teksturnya mirip tahu berwarna putih
kekuningan yang bahannya dari susu kerbau dari Sulawesi selatan. Dangke mengandung
protein paling tinggi di bandingkan beberapa keju tradisional yaitu dadih dan dali. Dangke
ini dibuat dari susu segar yang difermentasi dengan menggunakan bahan alami atau tanpa
pengawet buatan. Oleh sebab itu dangke memiliki kandungan protein betakaroten yang
cukup tinggi, serta aman untuk dikonsumsi, walapun hanya bisa bertahan bisa bertahan
beberapa hari saja pada suhu ruang. Dangke merupakan olahan dari pangan dari susu kerbau
yang bergizi dengan kandungan air 47,75%; abu 2,32%; lemak 33,89%; protein 17,01%;
serta vitamin dan mineral (Suryani dan Niswah, 2015).
Seperti halnya warna, perbedaan aroma, rasa, dan tekstur antara kedua jenis
dangke diduga berkorelasi dengan perbedaan sifat dan komposisi kimiawi antara
susu kerbau dan susu sapi. Keju yang terbuat dari susu kerbau memperlihatkan
karakteristik kenampakan dan tekstur yang khas, terutama rasa dan sifat berangkainya
saat dikunyah sangat diperlukan seperti pada keju Mozzarella susu kerbau lebih
disukai daripada susu sapi (Hatta, 2013).
Papain adalah suatu protease sulfidril dari getah papaya (carica papaya).
Enzim protease yang terpenting dalam buah papaya adalah enzim papain dan
kemopapain yang aktifitas penggumpalannya mencapai optimum pada suhu 600C
sampai 700C. Enzim papain mempunyai daya tahan panas lebih tinggi dari enzim lain.
Aktivitas enzim papain ditandai dengan proses pemecahan substrat menjadi produk
oleh gugus histidin dan sistein pada sisi aktif enzim. Aktivitas katalitiknya
dipengaruhi oleh karakteristik getah papaya serta proses pengeringan getah).
Keaktifan enzim papain hanya menurun 20 persen pada pemanasa 700 C selama 30
menit pada pH 7,0 (Winarno, 1983) dalam (Puspitasari, 2013). Kelebihan papain
dibandingkan proteolitik yang lain adalah lebih tahan terhadap suhu proses,
mempunyai kisaran pH yang luas dan lebih murni dibandingkan bromelin dan ficin
(Puspitasari, dkk. 2013).
Prinsip kerja papain melibatkan triad katalitik yang terbentuk antara Cys25,
His159, dan Asn 175. Gugus amida dari Asn 175 akan menarik proton dari inti
imidazol His159 sehingga kebasaannya meningkat. Inti imidazol dari His159 akan
menarik H+ dari–SH pada Cys25 sehingga kenuklofilikan gugus SH bertambah.
Sementara itu nitrogen amida dari Cys25 membentuk ikatan hidrogen dengan atom O
gugus karbonil pada substrat. Ikatan hidrogen kedua terbentuk antara gugus –NH2
dari Gln 19 dengan O gugus karbonil pada substrat. Keadaan ini akan mempermudah
penyerangan ion sulfida (S2-) terhadap gugus C=O dari substrat yang diikuti oleh
pecahnya penghambatan Enzim Papain (Sumarlin dkk.2011).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Materi praktikum
Prosedur kerja
Diagram alir
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Saran